Untuk halalnya copy paste di wajibkan untuk comment dan join di blog kami.......terima kasih. SALAM SUKSES

Selasa, 28 Juli 2020

Diktat / Modul Geografi Khamidin kelas XI semester Gasal

POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

3.1

 

Kompetensi Inti        : 

1.  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2.  Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,  gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3.  Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4.  Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

 

Indikator :

3.1.1     Siswa dapat memahami letak geografis Indonesia melalui peta dunia.

3.1.2     Siswa dapat menyebutkan karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia.

3.1.3     Siswa dapat menganalisis perkembangan jalur transportasi dan perdagangan internasional di Indonesia

3.1.4     Siswa dapat menganalisis  potensi dan pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia

4.1.1    Menyajikan laporan secara pribadi tentang pembahasan World Ocean Summit  2017 di Bali (pojok bahasa)

4.1.2    Menyimpulkan kesimpulan setiap alinea secara tertulis pada pojok bahasa

Sebelum memulai pembelajaran pertama, maka kita harus mengetahui KI dan KD setiap meteri. Untuk materi pertama kita akan membahas posisi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Untuk itu jawablah pre test di bawah ini dengan jujur, tanpa melihat/membaca terlebih dahulu materi yang ada, yang sudah di bagikan.

     

Pre test : Isilah kolom berikut di bawah ini

NO

Jawaban

1.    Berapa Luas Negara RI

.................................................................

2.    Sebutkan Negara yang mengapit NKRI

...................................................................

3.    Sebutkan Samudra yang mengapit NKRI

....................................................................

4.    Sebutan lain negara Indonesia.

......................................................................

5.    Berapa Letak Indonesia berdasarkan Garis bujur dan garis lintang

..................................................................

 

MATERI

 

       1 LETAK, LUAS, DAN BATAS WILAYAH INDONESIA

 

a. Letak

Letak merupakan tempat dimana wilayah itu berada.

Letak memiliki ciri-ciri :

(1) Tidak pernah sama persis dan

(2) Tidak pernah bersinggungan atau berhimpitan.

Garis lintang merupakan garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan khatulistiwa.Garis khatulistiwa membelah bumi menjadi dua belahan utara dan belahan selatan.Garis khatulistiwa atau garis equator atau garis lini adalah garis lintang 0°.Garis lintang dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi yang disebut iklim matahari.

Garis bujur adalah Garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan kutub utara dan selatan bumi.Bumi dibagi menjadi 180° garis bujur timur (BT) dan 180° garis bujur barat (BB).Perhitungan garis bujur 0° dimulai dari Kota Greenwich dekat Kota London.Garis bujur dipergunakan untuk menentukan waktu suatu daerah.Indonesia terletak pada daerah tropis dengan suhu Rata-rata 27°C atau antara 18°C-33°C. Hal ini tentu saja akibat pengaruh dari garis lintang, dan banyak penguapan sehingga kelembapan udara tinggi.

 

Namun wilayah yang sangat menerima dampak disaat kemarau tinggi yaitu Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku atau dengan kata lain bagian timur Indonesia (selain Papua).Hal ini dikarenakan daerah tersebut merupakan pulau-pulau dengan daratan yang kecil sehingga ketika kemarau cadangan air tanah sedikit akibat kurangnya infiltrasi ketika hujan.Sementara itu hujan masih turun ketika musim kemarau, hal ini terjadi pada wilayah pesisir barat sumatera, Bengkulu, Jawa barat. Hujan yang turun ini merupakan hujan Zenit, merupakan suatu proses hujan yang berdasarkan atas pengembangan dari udara yang dipanasi, jadi akan terus naik dimana pada waktu naik temperature akan turun sampai suatu saat terjadi kondensasi,maka timbul hujan (Mudjiono, 1986:18).

 

b. Luas

Manfaat mengetahui luas suatu Negara yaitu untuk mengetahui batas, keamanan, kesejahteraan (potensi SDA dan SDM).Karena semakin luas suatu Negara, potensi nya lebih baik.Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana pencapaian suatu bangsa.Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Dan dengan batas-batas sebagai berikut :

Utara   : Pulau Rando 6°LU-95°BT , Pulau Sekating 5°LU, dan Pulau Miangas 4°30’LU

Barat   : masih berbatasan dengan Pulau Rondo

Selatan : Pemana (Selatan pulau Roti) 11°LS -123°BT

Timur  : Wilayah DAS Fly di Papua 141°BT

 

c. Batas

Indonesia mempunyai batas-batas wilayah yang jelas dan dapat membedakan dengan wilayah lain. Batas wilayah diperlukan untuk keperluan pengelolaan, pengawasan, dan perlindungan Negara.

 

Batas Politik, dilandaskan berdasarkan :

· Kesepakatan 1824 antara Beanda dan Kerjaan Inggris , dalam membagi wilayah kekuasaan

· Keputusan Pengadilan tetap Internasional tahun 1928

·Ordonasi 1939 (Teritorial ZEE en Maritim Kringen Ordonantie), pembagian wilayah laut berdasarkan Laut Teritorial dan Laut Pedalaman

· Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 tentang lebar wilayah laut dinyatakan 12 mil

· UU no 7 tahun 1976 tentang pengesahan penyatuan Timor Timur ke NKRI

· Konvensi Hukum Laut Internasional Tahun 1982, membagi jenis batas laut berdasarkan batas laut territorial, Batas Landas Kontinen, dan ZEE.

Batas Fisik

 

 

 

 

Merupakan batas wilayah indonesia berdasarkan daratan dan perairan.  Dan batas Negara Indonesia yaitu :

 

o   Utara   : Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782 km, Singapura, Filipina, dan Laut Cina Selatan

o   Selatan: Negara Australia, Timor Leste, dan Samudra Indonesia

o   Barat   : Samudra Indonesia

o   Timur  : Negara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang 820 km, Timor Leste, dan Samudra Pasifik

 

KARAKTERISTIK DI WILAYAH INDONESIA

 

KARAKTERISTIK DI WILAYAH DARATAN

Karakteristik di wilayah daratan merupakan bagian dari permukaan bumi yang tidak digenangi air dan berbentuk padat.Wilayah daratan di Indonesia memiliki tanah yang subur sehingga menyebabkan curah hujan yang teratur dan banyaknya gunung berapi sehingga dimanfaatkan sebagai tempat berpijak dan sumber kehidupan manusia

Karakteristik yang masuk dalam wilayah daratan:

 

1.Dataran tinggi

Dataran tinggi (disebut juga plateau atau plato) adalah dataran yang luas  terletak pada ketinggian 300-600 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi berada di daerah pegunungan atau dikelilingi oleh bukit-bukit sehingga udaranya sangat dingin dan segar.Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi.

Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas kaldera luas, yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya.Daerah pada dataran tinggi memiliki udara yang sejuk dengan pemandangan yang indah sehingga menyebabkan banyak orang mendirikan rumah-rumah atau vila sebagai tempat istirahat. Selain itu, dataran tinggi banyak dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan seperti teh, kopi, bunga, sayuran dan sebagainya serta sebagai tempat pariwisata dan tempat peristirahatan.

 

2. Dataran rendah

Dataran rendah merupakan wilayah dataran yang relatif datar, luas dan memiliki ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia daerah dataran  rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat beragam.

Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan, industri, dan sentra-sentra bisnis.

Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat dilakukan seluas mungkin.Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk.Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap disana.Oleh karena, itu penduduknya semakin bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta tempat usaha juga meningkat.Lahan-lahan seperti sawah dan hutan sebagai penyangga keseimbangan alam semakin berkurang digantikan oleh tumbuhnya bangunan bertingkat.Hal ini banyak menimbulkan permasalahan, seperti daerah resapan air berkurang yang mengakibatkan banjir pada saat musim hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau.Pada umumnya, daerah dataran rendah terdapat banyak aliran sungai dan keadaan udaranya panas.Dataran rendah di wilayah Indonesia membentang luas di sepanjang Pulau Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Bali, Papua, Nusa Tenggara serta pulau-pulau kecil.

Penduduk kota yang menetap di dataran rendah memanfaatkan daerahnya sebagai tempat tinggal. Dataran rendah dimanfaatkan sebagai tempat perkebunan tebu atau kelapa, lahan pertanian, industri dan pemukiman.

 

Contohnya:

1.     Pegunungan

2.     Gunung

3.     Pantai

4.     Tanjung

5.     Delta

 

KARAKTERISTIK DI WILAYAH PERAIRAN

Karakteristik di wilayah perairan merupakan bagian dari permukaan bumi yang digenangi air.Wilayah Indonesia memiliki perairan yang sangat luas yaitu dua pertiga bagian dari keseluruhan luas wilayah negara.

Karakteristik yang termasuk dalam wilayah perairan:

1.     Danau

Danau merupakan permukaan bumi berupa cekungan di darat yang sangat luas dan digenangi oleh air yang dikelilingi daratan.Danau yang terbentuk berasal dari letusan gunung berapi yang biasa disebut sebagai danau vulkanik.Danau tektonik yaitu danau yang terbentuk disebabkan adanya pergeseran muka bumi. Dan danau buatan yaitu danau yang sengaja dibuat oleh manusia dengan cara membendung aliran sungai dan danau buatan biasanya sering disebut sebagai waduk. Serta danau alam merupakan danau yang terbentuk oleh peristiwa alam yaitu diantara letusan gunung api, pelarutan batuan kapur oleh air hujan dan gerakan kulit bumi. Danau dimanfaatkan sebagai tempat pengairan sawah, tempat memelihara dan penangkapan ikan, tempat persediaan air, dan objek wisata.

Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan menjadi:

·Danau tektonik yaitu danau yang terbentuk akibat penurunan muka bumi karena pergeseran / patahan lapisan bumi.

· Danau vulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanisme / gunung berapi.

· Danau tektovulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat percampuran aktivitas tektonisme dan vulkanisme.

Danau bendungan alami yaitu danau yang terbentuk akibat lembah sungai terbendung oleh aliran lava saat erupsi terjadi.

· Danau karst yaitu danau yang terbentuk akibat pelarutan tanah kapur.

· Danau glasial yaitu danau yang terbentuk akibat mencairnya es / keringnya daerah es yang kemudian terisi air.

· Danau buatan yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas manusia.

2.     Sungai

Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah dan aliran air yang mengalir dari dataran tinggi menuju dataran rendah dan bermuara di laut.Sungai pada bagian awal berukuran kecil yang bermula dari daerah pegunungan.Sedangkan yang mengalir ke tempat yang lebih rendah akhirnya bermuara di danau/laut.Semakin dekat ke arah laut, maka semakin melebar.Sungai dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat memelihara ikan dan digunakan untuk irigasi mengairi sawah.

Selain itu, sebagai sarana transportasi yang menghubungkan antar daerah, sumber tenaga listrik, perikanan, olahraga, dan rekreasi serta digunakan untuk pengangkutan kayu hasil penebangan dan pasar terapung.

3.     Laut

Laut merupakan bagian permukaan bumi yang luas, digenangi air yang dalam dan paling rendah. Laut menghubungkan antar pulau yang satu dengan pulau lainnya.Wilayah Indonesia sekitar dua pertiganya merupakan lautan, namun kondisinya kurang terjaga sehingga mudah mendatangkan ancaman sengketa batas wilayah dengan negara tetangga.Untuk landas kontinen negara kita berhak atas segala kekayaan alam yang terdapat di laut sampai dengan kedalaman 200 meter.

Batas laut teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar lurus dan perbatasan laut zona ekonomi ekslusif (ZEE) sejauh 200 mil dari garis dasar laut.Kedalaman laut di wilayah Indonesia berbeda-beda, ada yang dalam maupun dangkal. Biasanya mencapai 1.000 meter atau lebih.Air laut rasanya asin karena mengandung garam. Di dalam laut terdapat banyak kehidupan antara lain tumbuhan laut, kerang  dan beragam jenis ikan yang dapat diolah menjadi makanan dan obat-obatan.

Beberapa manfaat laut bagi manusia adalah:

ü  Tempat rekreasi dan hiburan

ü  Tempat hidup sumber makanan kita, seperti ikan, cumi-cumi, udang, rumput laut, dll.

ü  Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb.

ü  Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laut, dll.

ü  Tempat barang tambang berada, misalnya tambang minyak bumi lepas pantai.

ü  Salah satu sumber air minum (tetapi harus melalui proses desalinasi dahulu)

ü  Sebagai jalur transportasi air

ü  Sebagai tempat cadangan air bumi

ü  Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan

ü  Laut merupakan penyumbang terjadinya hujan dan pengatur iklim

ü  Air laut dapat diolah menjadi garam

 

4.     Rawa

Rawa adalah tanah yg rendah (umumnya di daerah pantai) dan digenangi air, biasanya banyak terdapat tumbuhan air.Rawa terbentuk secara alami, genangannya dapat bersifat musiman ataupun permanen dan ditumbuhi oleh tumbuhan.Indonesia memiliki lebih dari 23 juta ha rawa. Ada tiga jenis rawa :

- Hutan rawa air tawar, memiliki permukaan tanah yang kaya akan mineral. Biasanya ditumbuhi hutan lebat.

- Hutan rawa gambut, terbentuk dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang proses penguraiannya sangat lambat sehingga tanah gambut memiliki kandungan bahan organik yang sangat tinggi.

- Rawa tanpa hutan, merupakan bagian dari ekosistem rawa hutan. Namun hanya ditumbuhi tumbuhan kecil seperti semak dan rumput liar.

Peran dan   manfaat hutan rawa :

· Sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan kelebihan air dari daerah sekitarnya dan akan mengeluarkan cadangan air tersebut pada saat daerah sekitarnya kering.

· Mencegah terjadinya banjir.

·  Mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai

· Sumber energi

· Sumber makanan nabati maupun hewani

 

5.     Teluk

Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada ketiga sisinya. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk banyak dimanfaatkan sebagai pelabuhan.

Teluk adalah kebalikan dari tanjung, dan biasanya keduanya dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang sama. Karena Indonesia memiliki puluhan ribu pulau, maka di Indonesia banyak sekali terdapat teluk.Teluk  adalah laut yang menjorok ke darat. Teluk kebalikan dengan tanjung

 

6.     Selat

Selat merupakan perairan/laut sempit yang berada di antara dua pulau.Kedalamannya berkisar antara 200-1.000 meter.Negara Indonesia dikenal sebagai Negara Maritim karena memiliki wilayah laut yang terbentang luas.Letak Indonesia yang dibatasi oleh lautan yang menjadi jarak antara pulau yang satu dengan lainnya.Selat dimanfaatkan sebagai jalur angkutan antar pulau.Alat angkutan yang biasa digunakan adalah kapal feri yang termasuk kapal penumpang.

 

7.     Samudera

 merupakan perairan yang luasnya melebihi luas laut dan memiliki kedalaman lebih dari 1.000 meter.Wilayah Indonesia diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.Manfaat samudera menyebabkan iklim yang menguntungkan yaitu tidak terlalu panas pada siang hari dan tidak terlalu dingin pada malam hari.

 

 

II. 3 Perkembangan Transportasi di Indonesia

 

Transportasi Air

Di Indonesia, sebagai negara bahari, perahu dan kapal merupakan alat transportasi dan komunikasi penting sejak awal peradaban Nusantara. Tak heran, alat transportasi yang paling banyak ragamnya di Indonesia adalah perahu dan kapal.

Setiap daerah berpantai di Indonesia memiliki jenis perahu tradisional dengan bentuk dan ornamen khas. Misalnya, Pinisi dari Makasar, Sope dari Jakarta, Alut Pasa dari Kalimantan Timur, Lancang Kuning dari Riau, Gelati dari Perairan Bali, dan Kora-kora dari Maluku.

Di beberapa daerah di Indonesia, misalnya Kalimantan, jalur penghubung utama antarwilayah adalah sungai. Transportasi utama yang banyak digunakan adalah perahu. Mulai dari perahu kecil yang disebut kelotok atau ketingting yang bisa memuat 10 penumpang, hingga bus air berupa perahu panjang (long boat) yang bisa mengangkut puluhan penumpang.

Transportasi Darat

Di Pulau Jawa, yang menjadi pusat perkembangan peradaban Nusantara sejak abad ke-4, jalur perhubungan yang berkembang adalah jalur darat. Kuda banyak dipakai untuk bepergian karena kekuatan dan kecepatannya. Alat transportasi yang berkembang pun menggunakan jasa kuda, misalnya, kereta kuda yang kemudian berkembang menjadi andong atau delman. Sedangkan untuk mengangkut barang, selain menggunakan jasa kuda, juga ada pedati yang ditarik sapi atau kerbau.

Awal masuknya transportasi darat modern di Indonesia dimulai pada masa pendudukan Belanda, di pusat pemerintahannya saat itu yang berada di Batavia atau Jakarta. Pemerintah Belanda membangun jalur kereta api dengan rute Batavia-Buitenzorg (Bogor), tahun 1873.

Sedangkan alat transportasi yang digunakan di dalam kota adalah trem yang digerakkan oleh mesin uap. Trem merupakan angkutan massal pertama yang ada di Jakarta. Pada 1910, Jakarta sudah mempunyai jaringan trem.

Tahun 1960-an, Presiden Sukarno memerintahkan penghapusan trem karena dianggap tidak cocok lagi untuk kota sebesar Jakarta. Trem pun digantikan bus-bus besar.

Untuk transportasi jarak dekat, ada oplet dan becak. Ada pula bemo yang mulai dipakai sejak tahun 1962. Tahun 1970-an, muncul helicak dan bajaj. Meski sudah dilarang beroperasi, kita masih bisa menemukan beberapa jenis alat transportasi ini.

Saat ini, alat transportasi darat yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah bus dan kereta listrik. Pemerintah pun berusaha mengembangkan transportasi massal yang modern dan murah seperti bus TransJakarta.

Di masa depan, rencananya, akan ada monorel yang lebih cepat dan canggih.

Meski sarana transportasi sudah semakin canggih, alat transportasi tradisional seperti andong atau delman masih banyak kita temui. Misalnya, di Yogyakarta.

 

 

Transpostasi Udara

Sejarah transportasi udara di Indonesia terkait dengan sejarah kemerdekaan. Untuk kemudahan transportasi, pada 1948, mantan presiden Soekarno membeli dua pesawat tipe DC-3 dari Singapura. Pembelian pesawat tersebut didanai para pengusaha asal Aceh. Wilayah Aceh kala itu merupakan bagian Indonesia yang belum tersentuh Belanda.

 

Sebagai bentuk penghargaan kepada Aceh, dua pesawat tersebut dinamai RI-001 Seulawah Agam dan RI-002 Seulawah Inong. Pesawat tersebut melakukan penerbangan pertama pada 26 Januari 1949 dengan rute penerbangan Calcutta-Rangoon. Kedua pesawat tersebut menjadi cikal bakal perusahaan penerbangan pertama tanah air yaitu Garuda Indonesia.Industri penerbangan nasional dirintis tahun 1946 di Yogyakarta oleh tim Angkatan Udara Republik Indonesia yang dipelopori Wiweko Soepono, Nurtanio Pringgoadisurjo, dan J. Sumarsono. Salah satu hasil rancangannya adalah pesawat Si Kumbang yang melakukan penerbangan pertama pada 1 Agustus 1954.

Perdagangan Internasional Di Indonesia

Perdagangan internasional sudah terjalin sejak masa kuno, ribuan tahun sebelum Masehi. Ditemukannya peninggalan barang-barang buatan Sumeria di Mesir, ataupun buatan Babilonia di pesisir Laut Tengah menjadi bukti adanya perdagangan antar kerajaan. Kemungkinan besar, transaksi dilakukan dengan cara barter, meskipun ada juga yang sudha menggunakan mata uang dari logam ataupun perak.

 Wilayah perdagangan internasional masa kuno mesih terbatas. Alasan utamanya adalah internasional masa kuno masih terbatas. Alasan utamanya adalah transportasi. Perjalanan jauh, entah lewat darat ataupun laut, amatlah mahal dan penuh risiko.

 

 

 Pedaganganan Internasional Abad Pertengahan

Sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi, perdagangan di Eropa lambat laun berkembang, terutama selama abad ke-12 dan 13. untuk menjamin keamanan perdagangan jarak jauh, para pedagang membentuk semacam asosiasi yang melindungi pedagang yang bepergian ke luar negeri.

Jalur utama perdagangan jarak jauh ketika itu melawan kawasan Baltik, sepanjang timur dan tengah wilayah Mediterania, sampai ke bagian utara Eropa. Selanjutnya kawasan timur Meditrania menjadi penghubung denganAsia.

 Barang dagang asal Baltik berupa bahan mentah, seperti kayu, tir, bulu dan kulit binatang.

Sedangkan dari Asia berdatangan barang mewah, seperti rempah-rempah, berlian dan kain sutera.

 Dalam proses transaksi, wilayah barat Eropa mengekspor bahan0bahan mentah lalu mengolahnya menjasi barang jadi untuk dijual. Inggris menjual pakaian wol, Belanda menawarkan ikan yang telah telah diasinkan, Spanyol memproduksi wol, dalam sebelah selatan Eropa menjual aggur, buah-buahan, dan minyak.

Meskipun perdagangan mulai ramai, hubungan dagang antara Asia dan Eropa masih terbatas. Alasannya, biaya perjalanan lintas benua masih dirasa amat mahal. Selain itu, Asia menganggap Eropa belum terlalu bernilai sebagai wilayah ekspor.

Perdagangan Internasional Masa Penjelajahan Samudera

Kawasan Eropa abad le-15 dan 16 ditandai oleh perdagangan teknologi pelayaran dan navigasi. Muncul kepal-kapal berdaya muat besar. Lengkap dengan perlengkapan militer untuk perlindungan. Perkembangan ini mengakibatkan semakin mungkin pengangkutan barang dagang dalam jumlah banyak ke tempat jauh dengan biayalebihmurah.

Perkembangan pelayaran dan navigasi mempercepat meluasnya perdagangan internasional. Perluasan semakin dipacu oleh penemuan wilayah baru, seperti Amerika, dan jalur pelayaran baru ke Asia, melewati Tanjung Harapan. Ditemukannya Amerika memunculkan barang dagang baru , yakni tembakau dan kayu gelondongan.

Perkembangan yang marak itu memunculkan bentuk baru perdagangan internasional. Bentuk baru itu paling jelas tampak dalam asosiasi perdagangan. Asosiasi yang tadinya informal berubah menjadi kemitraan resmi, atau lebih dikenal sebagai persekutuan dagang, teridiri atas para pemegang saham. Persekutuan inilah yang memiliki kapal-kapal besar, bukan lagi para kapten kapal. (sebelumnya, para pedagang menyewa jasa kapten kapal untuk mengangkut barang ke tempat tertentu). Persekutuan ini pun memiliki hak khusus di bidang militer, politik, dan ekonomi di wilayah eksplorasi kita kenal antara lain VOC dari belanda dan EIO dari inggris.

Perdagangan Internasional Masa Revolusi Industri

Sampai pertengahan abad ke-18, perdagangan rempah-rempah menduduki tempat istimewa melebihi komoditas lain.

Sekitar tahun-tahun itulah, perdagangan internasional memperoleh bentuk baru lagi. Pemicunya kali ini adalah Revolusi Industri.Karena Revolusi pertama kali mengmukakan di Eropa, kawasan itu menjadi pusat jaringan perdagangan dunia hampir selama abad ke-19. Kegiatan ekonomi Eropa bergantung pada pasar luar negeri sebagai pemasok bahan mentah sekaligus pemebli barang jadi buatan pabrik pemasok bahan mentah sekaligus pembeli barang jadi buatan pabrik.

Itulah sebabnya, perkembangan industri (berarti perkembangan kebutuhan ekspansi perdagangan internasional).

Pengaruh Revolusi Industri terhadap perdagangan internasional mencakup sejumlah hal berikut.

1.     Pertumbuhan indutri memacu perdagangan bahan mentah. Misalnya, mekanisasi produksi tekstil di Eropa memacu ekspor kapas secara besar-besaran dari Amerika.

2.     Pertumbuhan industri mengakibatkan revolusi di bidang transportasi. Akibat itu tampak dari munculnya alat-alat transportasi bermesin uap. Transportasi yang semakin cepat dan murah ini pada gilirannya berpegaruh pada perkembangan perdagangan.

3.     Pertumbuhan industri mengakibatkan produksi massal sehingga pasar harus didefinisikan secara baru. Sebelumnya, wilayah produsen sekaligus juga berperan sebagai pasar (hasil produksi massal, wilayah produsen yang satu harus menjadi paar (pelanggan) bagi wilayah produsen yang lain. Akibatnya, suatu wilayah (negara), harus mengkhususkan dari di bidang produksi tertentu (dibandingkan dengan konsep keunggulan komparatif).

Perdagangan Internasional Masa Perang Dunia Secara umum, perdagangan internasional mengalami kemunduran selama kedua perang dunia. Selain persoalan perang, penyebabnya antara lain pajak perdagangan dan sejumlah aturan yang membatasi kebebasan berdagang.

Kemunduran paling parah terjadi krisis dunia (The Great Depression) pada tahun 1929.Banyak perusahaan bengkrut. Lumpuhnya ekonomi dalam negeri sejumlah negara berakibat lesunya perekonomian dunia. Minimnya transaksi ekspor impor dan Amerika memperlihatkan betapa anjloknya perdagangan internasional ketika itu. Pemulihan sudah mulai muncul selama tahun 1930-an, namun kembali ambruk dengan pecahnya perang dunia.Ekspansi Perdagangan Internasi' Masa Informasi

Dunia setelah Perang Dunia ditandai perbahan dan pembaruan. Gejala itu antara lain muncul dan berakhirnya Perang Dingin (Cold War), bersatu dan berpisahnya negara-negara, serta kritis ekonomi. Di tengah rangkaian itu, dunia menata perekonomiannya. Upaya itu berlandaskan ke sadaran bahwa tidak ada negara lain.

Perkembangan kerja sama perdagangan lintas batas negara turut ditunjang oleh perkembangan pesat informasi. Revolusi di bidang balisasi. Salah satu perkembangan paling kesepakatan transaksi dapat dilakukan dari tempat yang jauh sekalipun, dalam hitungan detik. Akibatnya, ekspansi perdagangan internasional semakin cepat.

II.4 Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia Sumber daya laut

Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia Sumber daya lautadalah unsur hayati dan non hayati yang terdapat di wilayah laut.

Luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta km2. Di dalam laut tersebut, tersimpan kekayaan alam yang luar biasa besarnya. Potensi sumber daya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang seperti minyak bumi, nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang berada di bawah permukaan laut.

Kekayaan yang dapat dimanfaatkan dari sumber daya laut yang lain adalah sumber daya alam berupa mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Sumber daya tersebut dikenal dengan sumber daya pesisir. a. Perikanan Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia Budi Daya Ikan Sumber daya perikanan laut adalah salah satu potensi sumber daya laut di indonesia yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang dimaksud dengan potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12 juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia belum mencapai angka tersebut. Ini berarti masih ada peluang untuk meningkatkan jumlah tangkapan yang diperbolehkan. Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya, terlihat adanya perbedaan secara umum antara wilayah Indonesia bagian Barat dan Timur. Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman laut 75 meter, jenis ikan yang banyak dtemukan adalah ikan pelagis kecil. Kondisi agak berbeda terdapat di kawasan Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman laut mencapai 4.000 m.

Di kawasan Indonesia bagian Timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak yang melakukan budi daya ikan, terutama di daerah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakat yang mengembangkan usaha budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan disana adalah ikan bandeng dan udang.

 Selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Indonesia memiliki lebih dari 13 ribu pulau sehingga garis pantainya sangat panjang. Garis pantai Indonesia panjangnya mencapai 81.000 km, ukuran ini merupakan panjang pantai kedua terpanjang di dunia setelah Kanada. Oleh karena itu, potensi sumber daya alam di wilayah pesisir sangat penting bagi Indonesia. Tidak salah jika pemerintah di bawah pemerintahan presiden Jokowi memfokuskan pembangunan maritim di Indonesia. Kekayaan alam kita yang berupa ikan malah banyak diambil oleh oknum-oknum dari negara lain berupa praktik pencurian ikan atau illegal fishing. Ada beberapa wilayah perairan Indonesia yang rawan dengan kegiatan illegal fishing. Wilayah yang paling rawan dengan praktik pencurian ikan adalah Laut Arafuru (Papua) di Timur perairan Indonesia. b. Hutan Mangrove Hutan Mangrove Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan terhadap garam yang terkandung di dalam air laut.

Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas.

 Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini. Di mana sajakah sebaran hutan mangrove di Indonesia? Hutan mangrove tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian ada di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, Pesisir sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Jumlah hutan mangrove di Indonesia mencapai angka 3.716.000 ha (data dari UNESCO). Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas terbesar hutan mangrove berada di Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta ha. Berikutnya adalah Kalimantan (165 ribu ha), Sumatra (417 ribu ha), Sulawesi (53 ribu ha), Jawa (34,4 ribu ha), Bali dan Nusa Tenggara (3,7 ha). c. Terumbu Karang Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan tetapi juga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang. Mengapa terumbu karang banyak ditemukan di wilayah Indonesia? Terumbu karang akan dapat tumbuh dengan baik pada suhu perairan laut antara 21O - 29O C. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari itu, pertumbuhan terumbu karang menjadi kurang baik.

Karena Indonesia berada di daerah tropis dan suhu. perairannya hangat, pantaslah jika terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia Terumbu Karang Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik pada kondisi air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih besar dari kedalaman tersebut, pertumbuhan terumbu karang juga akan menjadi kurang baik. Selain persyaratan tersebut, terumbu karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang tinggi. Oleh karena itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai karena kadar garam air lautnya menurun akibat bercampurnya air sungai ke laut. Mengapa terumbu karang wajib dilindungi dari kerusakan? Terumbu karang memiliki banyak manfaat, baik manfaat yang bersifat ekonomis, ekologis, maupun sosial ekonomi. Adapun gambaran dari manfaat terumbu karang tersebut adalah sebagai berikut.

Manfaat ekonomi : sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari. Manfaat ekologis : mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi. Manfaat sosial ekonomi : sebagai sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga dapat menjadi daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan pariswisata. Terumbu karang banyak ditemukan di bagian tengah wilayah Indonesia seperti di Sulawesi, Bali, Lombok, dan Papua. Konsentrasi terumbu karang juga ditemukan di Kepulauan Riau, pantai barat dan ujung barat Sumatra.

 

 

SIMPULAN

Indonesia merupakan negara kepulauan; terdiri dari pulau-pulau dengan dikelilingi oleh lautan yang luas. Terdiri dari sekitar 17.480 pulau, dengan luas daratan 2,1 juta km2, luas perairan lautnya mencapai 7,9 juta km2 dan panjang pantainya mencapai 95.181 km. Oleh karena itu Indonesia seharusnya dan sepantasnya disebut sebagai negara maritim bukan negara agraris.

 

POJOK BAHASA

WORLD OCEAN SUMMIT 2017

February 22nd - 24th 2017   |   Bali

OVERVIEW

The fourth World Ocean Summit was held in Bali, Indonesia, on February 22nd-24th 2017 and brought a critical eye to the vital issue of how to finance a sustainable ocean economy. Our aim is ambitious: to mobilise a new discussion on how capital and the private sector can drive scalable, sustainable investment in the ocean.

The transition from a conventional economy in the ocean to a “blue” or sustainable economy could be a tremendous economic and investment opportunity, if done right. The risks and challenges are considerable. A new and intensive phase of economic activity in the ocean is getting underway, but science warns that the seas are facing unprecedented pressures from humans, and that time to save them is quickly running out. So, the idea of the blue economy may be at risk before it has been properly established. For all the “blue-speak” of aligning economic activity with the ocean’s health, the gap between the two can be wide, and the prospect of a sustainable ocean economy could be receding rather than advancing.

Nonetheless, there is no shortage of forward-thinking businesses, industry groups, scientists, governments and ocean advocates putting their minds to the question of how to bring the blue economy into being. Bringing these emerging blue industries to scale is an urgent task, and requires vision, good governance, changes to regulation and behaviour, and, of course, large amounts of capital. In the public sector, the transition will involve sizeable recurring expenditures on institutional and regulatory reform, and on monitoring and enforcement capability. Private-sector investors will need to develop a greater awareness of the opportunities and risks involved in the new, blue economy.

In our fourth World Ocean Summit, we bring a critical eye to the important issue of how the blue economy is to be financed.

How large is the opportunity?

What are the risks involved?

What is sustainable investment in the ocean?

What kind of investment frameworks might be necessary?

What capital is available, and how can it be scaled up?

WHY ATTEND

World Ocean Summit convenes more than 360 global leaders from government, industry, multilateral organisations, the scientific community and civil society for a constructive and solution-focused dialogue.

Featured topics

Sinking capital? An investment framework for the ocean

China and the ocean economy

Realising the ocean’s investment potential

The global ocean agenda— what comes next?

Investment principles for the ocean

Scaling the response to pollution and plastics

Questions we’ll answer

How do large corporates and financial institutions evaluate the sustainability of their investments in the ocean? What mechanisms are currently available?

What is the scale of opportunity in the ocean economy?

What will the global demand for seafood be in 20-30 years?

What is the economic case for controlling and cleaning up pollution in the ocean?

What is the scale of opportunity in the ocean economy? Where will new investments happen?

SPEAKERS


Jusuf Kalla

Vice-president, Republic of Indonesia

Susi Pudjiastuti

Minister of marine affairs and fisheries, Indonesia

Karmenu Vella

Commissioner for environment, maritime affairs and fisheries, European Commission

Peter Thomson

President, United Nations General Assembly

Naoko Ishii

Chief executive officer and chairperson, Global Environment Facility

Ana Paula Vitorino

Minister of sea, Portugal

Anwar Hossain Manju

Minister of environment and forests, Bangladesh

Arif Havas Oegroseno

Deputy minister of the coordinating ministry of maritime affairs and resources, Indonesia

Adrian Grenier

Filmmaker, entrepreneur and social good advocate

Laura Tuck

Vice-president for sustainable development, World Bank

Mark Burrows

Managing director and vice-chairman, global investment banking and capital markets, Credit Suisse

Erik Solheim

Executive director, United Nations Environment Programme

Sean Kidney

Chief executive officer, Climate Bonds Initiative

Pascal Lamy

Former director-general, World Trade Organization

Árni Mathiesen

Assistant director-general, fisheries and aquaculture department, Food and Agriculture Organization

Alan Shaw

Chief executive officer, Calysta

John Tobin-de la Puente

Professor of practice in corporate sustainability, Cornell University

Namita Vikas

Group president and managing director, climate strategy and responsible banking, YES BANK

Jan Dieleman

President, ocean transportation, Cargill

Adam Goldstein

President and chief operating officer, Royal Caribbean Cruises

Michael Eckhart

Managing director and head of environmental finance, power, Citigroup

Jonathan Taylor

Vice-president, European Investment Bank

Kitack Lim

Secretary-general, International Maritime Organization

Piyush Bhargava

Vice president, global operations, Dell

Ricardo Bayon

Partner and co-founder, Encourage Capital

Boyan Slat

Founder and chief executive officer, The Ocean Cleanup


 

 

Memahami bacaan

1.    Tuliskan kosa kata yang belum di ketahui pada kolom berikut :

Kata

Artinya

Kata

Artinya

1

 

16

 

2

 

17

 

3

 

18

 

4

 

19

 

5

 

20

 

6

 

21

 

7

 

22

 

8

 

23

 

9

 

24

 

10

 

25

 

11

 

26

 

12

 

27

 

13

 

28

 

14

 

29

 

15

 

30

 

 

2.    Tuliskan simpulan dari materi pojok bahasa dalam bahasa Indonesia setiap pokok bahasan setiap alinea diatas

      

 

 

 

 

 

 

 

 

3.    Jelaskan kembali dengan cara di sampaikan kepada temanmu di depan kelas

 

FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA

(KD. 3.2)

 

 

Kompetensi Inti        : 

1.  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2.  Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,  gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3.  Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4.  Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

 

Indikator :

3.2.1     Siswa dapat memahami sebaran flora dan fauna di Indonesia dan di dunia.

3.2.2     Siswa dapat menyebutkan karakteristik flora dan fauna di Indonesia dan di dunia..

3.2.3     Siswa dapat menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia berdasarkan karakteristik ekosistem.

3.2.4     Siswa dapat menganalisis  perbedaan flora dan fauna di Indonesia dan dunia

4.2.1  Siswa dapat membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan di dunia.

4.2.2    Menyimpulkan kesimpulan setiap alinea secara tertulis pada pojok bahasa

Pendahuluan

Peribahasa mengatakan ``lain lubuk lain belalang`` merupakan peribahasa yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Peribahasa tersebut menggambarkan bahwa setiap daerah mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor. Sehingga materi kajian tentang flora dan fauna menjadi menarik untuk dipelajari.

Coba kalian amati flora dan fauna yang ada di tempat kamu, apakah ada perbedaan dengan flora dan fauna di tempat yang lain baik sekala daerah maupun antar daerah.

Pre test

Sebutakan 5 (lima) jenis flora / fauna yang berbeda di tempat kalian dengan tempat yang lain serta alasannya.

No

Nama flora / fauna di tempat sendiri

Nama flora / fauna di tempat lain

Alasan perbedaan

1

 

 

 

2

 

 

 

3

 

 

 

4

 

 

 

5

 

 

 

 

Materi Pembelajaran

A.   Faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran flora dan fauna

Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Kita tentu tidak pernah melihat pohon Meranti atau Anggrek tropik pada daerah dingin di daerah tundra. Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik). Tahukah Anda, apa saja yang termasuk abiotik dan biotik? Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.

1.    Faktor Iklim

Faktor-faktor  iklim yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu suhu, kelembaban udara, angin, dan curah hujan.

a.    Suhu

Sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi matahari secara langsung maupun tidak langsung. Radiasi matahari ke bumi dipancarkan secara merata, akan tetapi karena perbedaan lintang, derajat keawanan, ketinggian dan albedo maka suhunya akan berbeda-beda disetiap tempat. Sehubungan dengan itu biasanya tumbuhan dan hewan beradaptasi  terhadap suhu lingkungan fisiknya, sehingga hanya daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan sangat rendah saja yang tidak dapat didiami oleh makluk hidup secara permanen. Akibat perbedaan-perbedaan ini beberapa jenis tumbuhan dan hewan telah berhasil beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab, dan lainnya beradaptasi dengan lingkungan dingin dan kering atau lingkungan panas dan kering.

 

Bagi tumbuhan yang berkembang di daerah tropis, diperlukan variasi suhu untuk proses perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun baru. Begitu pula tumbuhan didaerah dingin dan kering, memerlukan pola cuaca yang bervariasi untuk melangsungkan serangkaian proses regenerasinya.

b.    Kelembaban Udara

Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Zat hara penting akan diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air juga sangat berperan dalam reaksi pembentukan bahan organik bagi tumbuhan. Begitu pula bagi manusia dan hewan, air merupakan kebutuhan yang sangat penting.

 

Berdasarkan tingkat adaptasi terhadap kelembaban lingkungannya, dunia tumbuhan dibedakan menjadi empat yaitu :

1)    Xerofit, berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang berarti tumbuhan. Jadi xerofit merupakan kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kekurangan air atau kering. Daerah persebarannya terutama dikawasan gurun ( kawasan arid ). Contohnya kaktus.

2)    Hidrofit, berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi hidrofit adalah kelompok tumbuhan yang khusus beradaptasi pada lingkungan yang berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah cenderung mempunyai sistem perakaran yang dangkal, namun daunnya lebar-lebar dengan ruang renik ( stomata ), mempunyai lapisan-lapisan kulit luar dan daun-daunnya mengarah kearah datangnya sinar matahari. Contohnya teratai, enceng gondok, paku-pakuan, selada air, kangkung dan sebagainya.

3)    Mesofit, berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan. Jadimesofit merupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-daerah lembab tetapi tidak sampai tergenang air. Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat di daerah lintang rendah ( tropis ) dengan curah hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun, Contohnya anggrek dan beberapa jenis jamur

4)    Tropofit yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi pada lingkungan dengan kondisi yang berubah-ubah ( menguntungkan dan tidak menguntungkan ) . Vegetasi kelompok ini dapat hidup dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan musim dingin. Pada umumnya tumbuhan tropofit berupa tumbuhan yang besar-besar, berdaun lebat dengan cabang-cabang yang banyak dan dikategorikan sebagai belukar atau pohon-pohon. Berdasarkan ciri tersebut, maka kelompok vegetasi ini merupakan vegetasi khas daerah tropis.

 

c.    Sinar Matahari

Tumbuh-tumbuhan menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis. Energi ini khususnya dipergunakan untuk mengubah karbondioksida (CO2 ) dan air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen ( O2) di atmosfer sebagai hasil lainnya. Dengan demikian sinar matahari yang sampai kepermukaan bumi merupakan sumber energi bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka melangsungkan kehidupannya

d.    Curah hujan

Air merupakan kebutuhan penting bagi keberlangsungan flora dan fauna. Bagi lingkungan kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan organisme terutama berasal dari hujan atau bentuk presipatasi lainnya. Perbedaan curah hujan tiap-tiap wilayah permukaan bumi menghasilkan karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan perbedaan jenis hewan yang mendiaminya. Hal ini disebabkan tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan sumber makanan bagi hewan.

e.    Angin

Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap air dan kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Angin juga sangat berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan baru.

 

2.    Faktor tanah

Sebagai media tumbuh dan berkembangnya tanaman, tingkat kesuburan tanah berpengaruh terhadap persebaran tumbuhan.

Faktor tanah dsebut pula faktor edafik yang berasal dari kata edapos yang artinya tanah atau lapangan. Melihat pola persebaran vegetasi dengan faktor edafik berarti meninjau tanah dari sudut tumbuhan atau kemampuan meumbuhkan vegetasi. Faktor fisik dan kimiawi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman abtara lain tekstur, struktur, dan keasaman tanah.

 

a.    Tekstur tanah.

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam suatu massa tanah terutama perbandingan antara pasir, debu dan lempung. Tekstur tanah sangat penting dalam kaitannya dengan kapasitas menampung air dan udara tanah. Tanah dengan proporsi partikel –partikel yang lebih besar dapat mempunyai tata air yang baik. Tanah yang halus biasanya memiliki potidak tersebar merata. Selain itu alirannya juga sangat lambat sehingga tidak menguntungkan bagi tumbuh-tumbuhan.

b.    Struktur tanah

Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan membentuk agregat tanah dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran. Struktur tanah menyebabkan perbedaan tingkat  kemampuan tanah dalam meloloskan air ( porositas ) dan besar pori-pori antara butir-butir tanah ( permeabilitas ). Porositas dan permeabilitas mempengaruhi penyaluran air, unsur hara dan udara keseluruh bagian tanah.

 

c.    Keasaman tanah

Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia antar tumbuhan. Tumbuhan tidak mampu menyerap unsur-unsur hara tanpa diubah dalam bentuk cairan. Jika keasaman tanah berkurang sampai beberapa tingkat, maka air akan mempunyai kemampuan yang kecil dalam menahan mineral-mineral untuk diubah menjadi unsur-unsur hara. Akibatnya sekalipun unsur-unsur hara ada di dalam tanah tumbuhan tidak mungkin hidup dengan baik disana.

 

3.    Faktor topografi

Faktor topografi meliputi ketinggian dan kemiringan lahan. Ketinggian suatu tempat erat kaitannya dengan perbedaan suhu yang akhirnya menyebabkan pula perbedaan kelengasan udara. Diantara daerah yang mempunyai ketinggian yang berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya berbeda pula karena vegetasi tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat adaptasi yang berlainan. Oleh sebab itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang khas untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.

Faktor topografi yang lain adalah kemiringan permukaan tanah. Permukaan tanah yang miring menyebabkan air cepat menyusuri lereng. Semakin terjal permukaan semakin besar kekuatan air mengikis permukaan tanah yang subur, sehingga ketebalan tanah menjadi berkurang. Biasanya tanah yang miring setiap unitnya mempunyai jumlah flora dan fauna lebih sedikit dari pada tanah yang relatif rata. Hal ini disebabkan oleh cadangan air cepat hilang karena bergerak kebawah secara cepat.

 

4.    Faktor Biotik (Manusia, hewan dan tumbuh – tumbuhan)

Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan melakukan penebangan, reboisasi atau pemupukan. Manusia dapat menyebarkan tumbuhan dari suatu tmpat ke tempat lainnya. Selain itu manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukkan bahwa faktor manusia berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini. Selain faktor tersebut hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. Misalnya serangga dalam proses penyerbukan, kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor tumbuh – tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh – tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. Contoh bakteri saprofit merupakan jenis tumbuhan mikro yang membantu penghancuran sampah – sampah di tanah sehingga dapat menyuburkan tanah.

 

B.   Persebaran flora dan fauna di muka bumi dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu :

1.    Penyebab Persebaran

a.    Tekanan Populasi, semakin banyak /bertambahnya populasi akan menyebabkan kebutuhan akan persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga menyebabkan migrasi.

b.    Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam memperebutkan wilayah kekuasaan dan bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi ke daerah lain

c.    Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan menjadi merasa tidak cocok untuk terus menempati daerah asal.

 

2.    Sarana Persebaran

a.    Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan flora dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat-ringannya benih.

b.    Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-hewan air menyebabkan perpindahan mudah terjadi.  Benih tumbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat dengan menggunakan media aliran air sungai atau arus laut.

c.    Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untuk berpindah tempat.

d.    Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat menyebabkan perpindahan flora dan fauna.

 

3.    Hambatan (barier) Persebaran

a.    Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat persebaran misalnya kondisitemperatur, kelembaban udara dan curah hujan.

b.    Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat persebaran misalnya kondisitemperatur, kelembaban udara dan curah hujan.

c.    Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat persebaran misalnya kondisitemperatur, kelembaban udara dan curah hujan.

d.    Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat persebaran misalnya kondisitemperatur, kelembaban udara dan curah hujan.

C.   Sebaran flora dan  fauna di Indonesia

Kata persebaran memiliki arti dasar penyebaran, yang berarti menunjukan lokasi dari objek yang diamati. Sebagai contoh yaitu kata persebaran yang sering kita dengar adalah persebaran penduduk di daerah Indonesia. Persebaran penduduk di daerah Indonesia ini berarti sebaran lokasi penduduk berdasarkan wilayahnya di daerah Indonesia atau biasa disebut distribusi.Sehingga kata persebaran jika kita kaitkan dengan kata fauna maka kata persebaran tersebut akan memiliki arti distribusi penyebaran dari hewan yang di amati pada suatu lokasi. Dalam hal ini pengamatan persebaran dilakukan untuk mengetahui karakteristik & ciri khas hewan yang tersebar di suatu daerah Indonesia.

Persebaran menurut Wallace & Weber

Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa persebaran hewan atau fauna di Indonesia dibagi atas tiga bagian. Pesebaran ini dikelompokan berdasarakan pengamatan serta garis persebaran yang dibuat oleh Wallace dan Weber.Fauna yang ada di persebaran wilayah Indonesia bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti halnya fauna di daerah Asia sehingga disebut tipe fauna Asiatis (Asiatic). Fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian timur memiliki ciri atau tipe yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia sehingga disebut tipe fauna Australis (Australic). Fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian tengah merupakan fauna peralihan yang ciri atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis. Faunanya memiliki ciri tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lainnya di daerah Indonesia. Fauna tipe ini di sebut fauna endemik.

Alfred Russel Wallace (1823-1913) adalah seorang penjelajah & ahli ilmu alam, geografi, antropologi, dan biologi yang membagi persebaran flora Indonesia dan fauna menjadi dua bagian besar. Bagian pertama, yang terletak di wilayah Indonesia bagian barat, memiliki persebaran ciri flora dan fauna yang mirip dengan persebaran flora dan fauna Asia. Bagian timur Indonesia memiliki ciri flora & fauna yang mirip dengan Australia. Garis yang memisahkan persebaran dua bagian flora & fauna Indonesia tersebut dikenal dengan nama Garis Wallace membatasi wilayah persebaran untuk fauna pada barat & Indonesia tengah, sedangkan garis Weber membatasi wilayah sebaran fauna dari tengah Indonesia dengan timur Indonesia.

 

1.    Sebaran Fauna di Indonesia

a.    Fauna Indonesia di Bagian Barat

Fauna dengan persebaran di bagian Indonesia Barat atau tipe asiatis mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Mamalia berukuran besar banyak ditemui di wilayah Indonesia ini seperti gajah, macan, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain. Di samping persebaran mamalia, di wilayah indonesia ini banyak pula ditemui reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, tokek, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling. Berbagai jenis persebaran burung yang dapat ditemui seperti burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, & berbagai macam unggas. Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba

di Sungai Mahakam) dapat ditemui di wilayah Indonesia ini.

b.    Fauna Indonesia di Tengah atau Tipe Peralihan Indonesia

Fauna dengan persebaran di bagian Indonesia Tengah merupakan tipe peralihan atau Austral Asiatic. Wilayah fauna Indonesia Tengah di sebut pula wilayah fauna kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, & Nusa Tenggara serta sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau indonesia tersebut. Fauna yang menghuni wilayah Indonesia ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, & banteng. Selain itu terdapat pula reptil, amfibi, & berbagai jenis burung. Reptil yang terdapat di persebaran daerah Indonesia ini di antaranya biawak, komodo, buaya, & ular. Berbagai macam fauna burung yang terdapat di wilayah indonesia ini di antaranya maleo, burung dewata, mandar, raja udang, rangkong, & kakatua nuri.

 

c.    Fauna Indonesia di Bagian Timur Indonesia

Fauna dengan persebaran di bagian Timur Indonesia atau disebut tipe australic tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa mamalia yang menghuni wilayah Indonesia ini antara lain kangguru, beruang, walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang), kangguru pohon, & kelelawar. Di wilayah persebaran indonesia ini, tidak ditemukan kera. Di samping mamalia tersebut, terdapat pula persebaran reptil seperti biawak, buaya, ular, kadal. Berbagai jenis burung ditemui di wilayah persebaran indonesia ini di antaranya burung cenderawasih (burung ciri khas Indonesia timur), nuri, raja udang, kasuari, dan namudur. Jenis ikan air tawar yang ada di relatif sedikit.

 

Meskipun 45% di wilayah Indonesia tercatat belum di huni dan sebagian besar ditutupi oleh hutan tropis, populasi pertumbuhan Indonesia semakin tinggi serta perkembangan industrialisasi Indonesia ini akan mempengaruhi keberadaan dari fauna secara perlahan.Setelah mempelajari persebaran dari berbagai macam fauna tadi, kita dapat menarik kesimpulan bahwa tipe dan jenis fauna masing-masing daerah di negeri Indonesia tercinta kita ini memiliki keberagaman antara daerah Indonesia yang satu dengan yang lainnya sesuai persebaran wilayahnya yang telah dijelaskan diatas.

 

2.    Sebaran Fauna di Indonesia

Persebaran flora di Indonesia terbentuk karena adanya peristiwa geologis yang terjadi pada jutaan tahun yang lalu, yaitu pada masa pencairan es (zaman glasial). Pada saat itu terjadi pencairan es secara besar-besaran yang menyebabkan naiknya permukaan air laut di bumi, hal ini menyebabkan beberapa wilayah yang dangkal kemudian menjadi tenggelam oleh air laut dan membentuk wilayah perairan yang baru.

 

Beberapa wilayah perairan baru di sekitar Indonesia yang terbentuk pada masa berakhirnya zaman glasial itu adalah Laut Jawa yang terdapat di daerah Dangkalan Sunda dan Laut Arafuru yang terdapat di daerah Dangkalan Sahul. Terbentuknya perairan baru di daerah dangkalan tersebut menyebakan flora yang semula dapat dengan bebas bermigrasi akhirnya terhambat oleh perubahan kondisi geologis.

a.    Persebaran Flora Indonesia bagian barat

Flora dibagian barat ini terdiri dari hutan hujan tropis. Mengapa demikian? Apakah ada yang tahu? Karena di bagian barat ini curah hujannya tinggi. Berbeda dengan di bagian tengah yang curah hujannya lebih sedikit.

Berikut ini ciri-ciri persebaran flora di indonesia bagian barat:

·         Memiliki kawasan mangrove atau hutan bakau yang banyak di sekitar pantai.

·         Jenis tumbuhannya sangat beragam atau heterogen.

·         Disetiap tahunnya hutan selalu hijau.

·         Kayu di dalam hutannya memiliki kaya manfaat seperti kayu jati, kayu mahoni, dan jenis kayu lainnya yang teksturnya sangat keras dan baik untuk bangunan gedung maupun rumah.

·         Tumbuhan di hutan banyak yang memiliki ketinggian 60 meter.

 

Wilayah flora bagian barat adalah pulau kalimantan, pulau bali, pulau jawa, dan pulau sumatra. Jenis flora yang ada di ketiga pulau tersebut sama seperti contoh bunga Raflesia Arnoldi yang ditemukan di Sumatra ternyata di Jawa juga ada. Nama bungan bangkai di pulau jawa terkenal dengan nama bunga Sluweg. Bentuk ukurannya cenderung lebih kecil daripada di Sumatra. Demikian juga di kalimantan juga ada.

Jenis tumbuhan lain di bagian barat seperti kantong semar dan kayu meranti.

 

b.    Persebaran flora di indonesia bagian tengah.

Flora bagian tengah meliputi pulau Sulawesi dan kepulauan Nusa Tenggara. Dibagian tengah ini jenis hutannya seragam atau hutan homogen yang artinya didominasi oleh satu jenis tumbuhan. Seperti kita ketahui di wilayah Nusa Tenggara banyak ditumbuhu oleh sabana dan stepa. Kalau di wilayah bagian tengah seperti Nusa Tenggara memiliki curah hujannya sedikit. Sehingga kalau pada musim kemarau kita sering menjumpai di daerah sana banyak mengalami kekeringan. Selain itu masih banyak pegunungan kapur. Jenis tumbuhan yang ada di hutan flora bagian tengah adalah pinus, cemara, dan palma.

 

c.    Persebaran flora di Indonesia bagian timur.

Wilayah flora bagian timur mencakup pulau Maluku dan Papua. Ciri-ciri flora bagian timur adalah:

·         Memiliki kemiripan dengan flora benua Australia.

·         Ketinggian pohonnya lebih rendah daripada flora bagian barat.

·         Banyak tanaman semak belukar.

·         Pepohonannya masih jarang

Jenis flora yang khas dari bagian timur adalah pohon matoa (sejenis rambutan dari Papua) dan tanaman ficus famili beringin.

Demikian penjelasan persebaran flora di indonesia bagian barat, tengah, dan timur.

 

D.   Sebaran Flora dan Fauna di Dunia

1.    Sebaran Flora di Dunia

Persebaran flora di permukaan bumi yang diklasifikasikan dalam beberapa bioma.

Bioma yaitu daerah habitat yang meliputi skala yang luas. Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.

·      Karakteristik bioma di dunia.

 

Berikut macam-macam bioma di bumi yang diklasifikasikan ke dalam 7 bioma yaitu:

 

a.    Hutan hujan tropis (tropic rain forest)

Hutan hujan merupakan bioma paling kompleks, jumlah dan jenis vegetasinya sangat banyak dan bervariasi, keadaan itu disebabkan oleh iklim mikro yang sangat sesuai bagi kehidupan berbagai jenis tumbuhan. Iklim hutan hujan tropis dicirikan dengan musim hujan yang panjang, suhu udara, dan kelembapan udara tinggi.

Terdapat beberapa lapisan vegetasi dalam hutan hujan, yaitu sebagai berikut:

·         Lapisan vegetasi yang tingginya mencapai 35-42 m, dan daunnya merupakan”kanopi” (payung) bagi vegetasi dibawahnya.

·         Lapisan tertutup kanopi dengan ketinggian vegetasi berkisar 20-35 m, pada lapisan ini sinar matahari masih bias menembus.

·         Lapisan tertutup kanopi berkisar 4–20 m, merupakan daerah kelembapan udara relatif konstan.

·         Lapisan vegetasi dengan ketinggian berkisar 1-4 m.

·         Lapisan vegetasi dengan ketinggian antara 0-1 m, berupa anakan pohon serta semak belukar

Jenis-jenis yang umum ditemukan di hutan ini, yaitu: Meranti (Shorea dan Parashorea), keruing (Dipterocarpus), Kapur (Dryobalanops), kayu besi (Eusideroxylon zwageri), kayu hitam (Diospyros sp).

Persebaran bioma hutan hujan tropis di daerah antara 10º LU dan 10º LS, termasuk di dalamnya Hutan Amazon (Amerika Tengah), Afrika Barat, Madagaskar Timur, Asia Selatan (Indonesia dan Malaysia), dan Australia.

 

b.    Hutan gugur (decidous forest)

Ciri khas dari bioma hutan iklim sedang adalah warna daun yang berwarna oranye keemasan. Hal ini disebabkan karena pendeknya hari sehingga merangsang tanaman menarik klorofil dari daun sehingga diisi pigment lain.

Ciri-cirinya:

·         Curah hujan tidak merata ( antara 750-1000 mm / tahun )

·         Tumbuh di daerah yang memilki empat musim ( panas, gugur, dingin, dan semi)

·         Tumbuhan tumbuh tidak terlalu rapat dan heterogen ( 10-20 jenis)

·         Berwarna hijau daunnya saat musim panas

·         Meranggas atau gugur saat musim dingin

·         Tumbuhan dominan berdaun lebar

·         Tumbuhan dapat beradaptasi dengan iklim yang ekstrim

·         Tumbuh di tempat yang beriklim sedang

·         Temperaturnya antara 22 derajat C – 17 derajat

Tersebar di Eropa Barat, Eropa Tengah, Asia Timur (Korea dan Jepang) dan Timur Laut Amerika. Vegetasi jenis ini hanya dapat ditemui di Benua Eropa serta Asia Timur, karena vegetasi ini hidup pada kawasan subtropis dengan iklim semi selama enam bulan serta mengalami musim gugur saat musim kering sampai musim dingin.

Jenis vegetasi yang tumbuh adalah quercus (oak), acer (maple), castanea, basswood (tilia americana) dan lain-lain.

 

c.    Tundra

Bioma tundra mempunyai karakteristik iklim regional yang sangat ekstrim dengan suhu rata-rata rendah, bersalju, dan mempunyai musim panas yang pendek.

Ciri-cirinya:

·         Terdapat di wilayah artik

·         Suhunya mencapai -57 derajat C

·         Pada musim panas suhu maksimum 15 derajat C

·         Curah hujan kurang dari 250 mm / tahun

·         Tundra didominasi oleh lumut kerak dan semak

·         Rata-rata tumbuhannya berwarna mencolok dan pendek

 

Tersebar   di daerah lingkar kutub utara tepatnya di kawasan selatan es di Kutub Utara dan Alaska di Amerika Utara, Eropa, dan Siberia, Puncak gunung tinggi daerah tropis dan pegunungan Alpine.

Jenis vegetasi yang tumbuh adalah lumut yang membentuk suatu hamparan yang luas atau sering disebut sebagai ”hamparan bantalan”. Jenis jenis lumut tersebut yaitu dark red, rumput kipas, dan lain-lain.

Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki (Cyperus Rotundus), rumput kapas (Selaginella tamariscina) dan gundukan gambut (hillock tundra).

Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan bentula.

Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut,teki-tekian,ericeceae, dan beberapa

tumbuhan yang berdaun agak lebar.

Di lereng-lereng batu terdapat kerak (Lichenes), lumut (Bryophyta), dan alga (Hydroclathrus clatratus).

 

 

d.    Taiga (boreal forest)

Bioma Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-boma lain yang ada di bumi.

Bioma taiga terletak di kawasan beriklim subartik dengan iklim yang sangat dingin dan musim panas yang sangat pendek. Kisaran temperatur antara suhu rendah dan suhu tinggi sangat besar.

Ciri-cirinya:

·         Banyak ditemukan pegunungan-pegunungan tinggi

·         Memiliki domimasi ilkim dingin

·         Suhu berkisar antara -12 derajat C sampai -10 derajat C

·         Curah hujan antara 400 – 750 mm / tahun

·         Jenis vegetasi yang mendominasi adalah jenis vegetasi konifer (tumbuhan berdaun jarum), di antaranya picea, abies, pinus, larix, alder, birch, dan juniper dan spruce.

·         Bioma taiga tersebar di Skandinavia, Rusia Timur, Amerika Utara, dan beberapa di kawasan Asia Utara.

 

 

 

e.    Sabana (savana)

Sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon yang tumbuhnya menyebar, biasanya pohon palem (Palmae) dan akasia (Acacia auriculiformis)

 

Ciri-cirinya:

 

·         Terdapat di daerah tropis

·         Jenis tumbuhannya xerofit

·         Tumbuhan tersebar di daerah tersebut secara berjauhan

·         Hewan yang tinggal di dalamnya ada pula hewan herbivore

·         Curah hujan rendah (hanya sekitar 200 mm/th)

·         Bulan basah hanya terdapat 2-3 bulan saja

Jenis tumbuhan pada sabana adalah Semak belukar dan Tumbuhan xerofit : beradaptasi dengan cara memiliki daun dan banyak terdapat duri dibandingkan daun untuk dapat mengurangi penguapan.

Bioma sabana  menempati daerah luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan Australia. Sabana pada umumnya terbentuk di daerah tropik sampai subtropik.

 

 

 

f.     Padang Rumput (stepa)

Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan.

Ciri-cirinya:

·         Merupakan padang rumput yang berilkim sedang

·         Banyak terdapat di daerah Eropa timur, Amerika utara, Asia barat, dan Afrika

·         Vegetasi rumput yang luas

·         Suhu 19 derajat – 30 derajat saat musim panas, 12 derajat – 20 derajat saat musim dingin

·         Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun

·         Adanya jenis rumput yang tingginya mencapai 3,5 m

 

Perbedaan yang cukup antara Stepa dengan Sabana adalah :

stepa terdiri dari rumput-rumput pendek yang diselingi oleh semak belukar.

sedangkan sabana merupakan padang rumput yang dselingi oleh pohon-pohon tinggi.

Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina dan Australia.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

g.    Gurun (desert)

Bioma gurun (desert)  merupakan bioma yang di dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan sangat jarang.

Ciri-cirinya:

 

·         Terdapat di daerah tropis, subtropics, dan daerah tinggi lainnya

·         Jarang terjadi hujan

·         Tingkat evaporasi sangat tinggi

·         Amplitudo suhu harian sangat besar

·         Suhu siang hari mencapai 45 derajat C

·         Suhu malam hari mencapai 0 derajat C

·         Tanahnya tandus dan kering

·         Tidak mampu menyimpan air

Sesuai dengan kondisi alamnya, maka tidak semua jenis vegetasi bisa tumbuh di gurun. Bioma gurun ini tersebar di Amerika Utara yang disebut praire, Amerika Selatan disebut pampas, dan Afrika Selatan disebut veld. Bioma ini paling luas terpust di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi. Jenis vegetasi yang bisa bertahan hidup di daerah gurun antara lain adalah kaktus, liliaceae, aloe, kaktus saguora, dan cholla.

 

 

2.    Sebaran Fauna di Dunia

Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah.

Di samping itu faktor sejarah geologi juga mempengaruhi persebaran hewan di wilayah tertentu karena wilayah tersebut pernah menjadi satu (Pangea). Namun hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif. Pada hewan, bila habitatnya dirasakan sudah tidak cocok, seringkali secara masal mengadakan migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena itu pola persebaran fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan khas di suatu wilayah juga terdapat di wilayah lainnya.

 

 

Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran fauna atas 6 wilayah yaitu: Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, Neotropical dan Neartik. Untuk lebih jelas dan pemahaman Anda semakin mantap mengenai letak wilayah persebarannya, cobalah sambil mempelajari materi ini juga menggunakan peta dunia.

Keenam wilayah persebaran fauna tersebut adalah sebagai berikut:

a.    Ethiopian

Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara,

Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia.

Ciri khas hewan tipe ethiopian sebagian besar adalah mamalia dan bertubuh besar. Hewan yang khas daerah ini adalah: gajah Afrika (Loxodonta africana), badak Afrika putih bercula dua (Cerathoterium simum), gorila (Pongo pygmeus), baboon (papio Anubis), simpanse (Pan troglodytes), jerapah (Giraffa camelopardalis). Mamalia padang rumput seperti zebra (Equus zebra), antilope, kijang, singa  (Panthera leo), harimau Afrika (Panthera pardus pardus), dan mamalia pemakan serangga yaitu trengiling (Manis javanica). Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil (Hippopotamus amphibius) yang hanya terdapat di Sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil.

 

Menurut sejarah geologi, pulau Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti: golongan kucing (Felis silvestris catus), bajing (Callosciurus notatus), tikus,

babi hutan (Sus scrofa), kelelawar (Cynopterus sp), dan anjing (Canis familiaris).

 

 

 

 

 

 

b.    Paleartik

Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Sovyet,

daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa

Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara.

Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun

kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi.

Beberapa jenis fauna Paleartik: hewan endemik:  yaitu Panda  (Ailuropoda melanoleuca)  di Cina hewan yang terbatas penyebarannya (binatang kutub) seperti rusa Kutub (Rangifer tarandus), kucing Kutub, dan beruang Kutub (Ursus maritimus).

hewan khas berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis tikus (Rattus norvegicus), berbagai spesies anjing (Canis familiaris), kelelawar (Cyneptorus sp). Bajing (Callosciurus notatus), dan kijang (Muntiacus muntjak) telah menyebar ke wilayah lainnya.

 

c.    Oriental

Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia tenggara. Fauna IIndonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat.

 

Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau (Panthera tigris), orang utan (Pongo pygmeus), gibbon (Hylobates muelleri), rusa (Cervinae sp), banteng (Bos javanicus), dan badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus). Hewan lainnya adalah badak bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis), gajah (Elephas maximus sumatranus), beruang madu (Helarctos malayanus), antilop berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet (Macaca fascicularis), gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan

dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.

d.    Neartik

Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland.

Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar (Numida meleagris), tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison Amerika (Bison bison), muskox, caribau (Rangifer tarandus), domba gunung, Salamander (Andrias davidianus), Tupai (Tupaia javanica).

Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.

e.    Neotropik

Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika .Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang.

Hewan endemiknya adalah ikan Piranha (Pygocentrus nattereri) dan Belut listrik (Electrophorus electricus) di Sungai Amazone, Llama (Lama glama) sejenis unta di padang pasir Atacama (Peru),  dan kera hidung merah.

Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnya yang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling (Manis javanica), beberapa jenis reptil seperti buaya meksiko (Crocodylus moreletii), ular, kadal (Draco volans), beberapa spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.

 

f.     Australis

Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya.

Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru (Dendrolagus pulcherrinus), kiwi dari genus Apteryx, koala (Phascolarctos cinereus). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti

burung cendrawasih (Paradisaea rudolphi), burung kasuari (Casuarius casuarius), burung kakaktua (Cacatua moluccensis), dan betet (Psittacula Alexandri). Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura ( Cuora amboinensis), ular phyton (molurus bivittatus).

 

E.   Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati

Manfaat Keanekaragaman hayati Indonesia merupakan anugerah terbesar dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Keanekaragaman hayati memiliki berbagai fungsi dan manfaat yang sangat berperan penting dalam kehidupan bumi, khususnya bagi manusia. Manfaat tersebut ada yang sebagai sumber pangan, obat-obatan, sumber kosmetik, sumber sandang, sumber papan, dan sebagai aspek budaya yang dapat dikita simpulkan bahwa selama ini kita sangat bergantung pada alam yang menyediakan berbagai macam makhluk yang menunjang segala kebutuhan manusia.

1.    Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Pangan

Makanan pokok sebagai besar penduduk Indonesia adalah berasal yang diperoleh dari tanaman padi (Oryza sativa). Namun ada juga tempat yang makanan pokok penduduk adalah jagung, talas, singkong, sagu, atau ubi jalar. Indonesia kaya akan bahan makanan pokok dan juga tanaman penghasil buah dan sayuran yang diperkirakan terdapat 400 jenis tanaman yang menghasilkan buah, contohnya rambutan (Nephelium lappaceum), sirsak (Annona muricata), durian (Durio zibethinus), manggis (Garcinia mangostana), jeruk Bali (Citrus maxima), matoa (Pometia pinnata), mangga (Mangifera indica) dan markisa (Passiflora edulis). Sedangkan tanaman penghasil sayuran sekitar 370 jenis, seperti kacang panjang, kangkung, terung, kol, seledri, sawi, bayam, buncis, dan bawang kucau (Allium fistulosum).

 

Ada sekitar 70 jenis tanaman berumbi, misalnya kunyit kuning, temulawak, lobak, ubi jalar, lengkuas, wortel, bawang putih, talas, bawang, dan singkong. Indonesia dari dulu hingga sekarang terkenal akan rempah-rempah yang melimpah yaitu sekitar 55 jenis, seperti ketumbar (Coriandrum sativum),  merica (Piper nigrum), pala (Myristica fragrans), dan cengkih (Eugenia aromatica).

 

Sumber makanan juga berasal dari aneka ragama hewan darat, air tawa, dan juga air laut. Contohnya, kambing, ayam, burung, sapi, ikan lele, udang, kepiting, belut, dan rajungan.

 

2.    Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Obat-Obatan/Kesehatan

Indonesia memiliki sekitar 30.000 spesies tumbuhan, 940 spesies di antaranya merupakan tanaman obat dan sekitar 250 spesies tanaman obat yang digunakan dalam industri obat herbal lokal.  berikut macam-macam tanaman obat serta kegunannya..

·         Mengkudu atau pace (Morind citrifolia) untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

·         Buah merah (Pandanus conoideus) dimanfaatkan sebagai obat untuk mengobati kanker (tumor), kolesterol tinggi, dan diabetes.

·         Kina (Cinchona calisaya, Cinchona officianlis), kulitnya mengandung alkoloid kina (quinine) untuk obat malaria.

Selain dari tumbuh-tumbuhan, hewan juga dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan, antara lain sebagai berikut :

Ular, bagian daging dan lemaknya dipercaya dapat mengobati penyakit kulit (gatal-gatal)

Madu dari lebah dimanfaatkan untuk meningkatkandaya tahan tubuh.

 

3.    Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai bahan sandang

Beberapa jenis tanaman yang digunakan untuk bahan sandang atau pakaian, antara lain sebagai berikut :

·         Rami (Boechmeria nivea), sisal (Agave sisalana), pisang hutan atau abaca (Musa textilis), kenaf (Hibiscus cannabinus), dan jute  (Corchorus capsularis) dimanfaatkan seratnya untuk dipintal menjadi kain atau bahan pakaian.

·         Tanaman labu air (Lagenaria siceraria) dimanfaatkan oleh Suku Dani di lembah Baliem (Papua) sebagai bahan untuk membuat koteka (horim) laki-laki. Sementara untuk membuat pakaian wanita digunakan tumbuhan wen (Ficus drupacea) dan kem (Eleocharis dulcis).

 

Beberapa hewan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, antara lain sebagai berikut..

·         Kulit sapi digunakan untuk membuat sepatu

·         Ulat sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi

·         Kulit beberapa hewan, misalnya sapi dan kambing dapat dimanfaatkan untuk membuat jaket

·         Bulu burung dapat digunakan untuk membuat aksesori pakaian

 

4.    Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Papan

Sebagian besar rumah di Indonesia menggunakan kayu, terutama rumah adat. Kayu dimanfaatkan untuk membuat jendela, alas atap, dan tiang. Beberapa tumbuhan yang dimanfaatkan kayunya antara lain kelapa (Cocos nucifera),  jati (Tectona grandis), Meranti (Shorea acuminata), nangka (Artocarpus heterophyllus), kayu ulin (Eusideroxylon borneensis), bambu (Dendrocalamus asper), rasamala (Altingia excelsa), dan gebang (Corypha utan) yang digunakan untuk membuat atap dan dinding rumah. Beberapa jenis tumbuhan palem (Nypa fruticans, Oncosperma trigillarium, dan Oncosperma horridum) yang dimanfaatkan untuk membuat rumah di Sumatra dan Kalimantan. Di pulau Timur alang-alang (Imperata cylindrica) dimanfaatkan untuk membuat atap rumah.

 

 

5.    Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Aspek Budaya

Pennduduk Indonesia yang menghuni kepulauan nusantara memiliki keanekaragaman suku dan budaya yang tinggi. Terdapat sekitar 350 jenis (suku) dengan agama dan kepercayaan, budaya, serta adat-istiadat yang berbeda. Dalam menjalankan upacara ritual keagamaan dan kepercayaannya, penyelenggaraan upacara adat dan hewan. Beberapa upacara ritual keagamaan dan kepercayaan, upacara adat, dan pesta tradisional tersebut, antara lain sebagai berikut :

·         Upacara kematian di Toraja menggunakan berbagai jenis tumbuhan yang dianggap memiliki nilai magis saat memandikan jenazah, misalnya limau, pisang, daun kelapa, dan rempah-rempah.

·         Umat islam menggunakan hewan ternak (kerbau, kambing, sapi) pada hari raya Qurban.

·         Budaya nyekar (ziarah kubur) pada masyarakat Jawa menggunakan mawar, kantil, melati, dan kenanga.

·         Umat Nasrani menggunakan pohon cemara (Araucaria Isp., Casuarina equisetifolia) saat perayaan natal

·         Upacara Ngaben di Bali menggunakan 39 jenis tumbuhan yang mengandung minyak atsiri yang berbau harum, antara lain kenanga, pandan, melati, cendana, dan sirih.

 

6.    Manfaat Keanekaragaman Hayati  Sebagai Sumber Pendapatan

Keanekaragaman hayati yang melimpah dapat dimanfaatkan pintar dan bijaksana yaitu dengan menjual seperti yang ada dipasar, baik itu tumbuh-tumbuhan, hewan, dan berbagai macam bahan kosmetik dan industri.

 

7.    Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Plasma Nutfah (Sumber Daya Genetik)

Plasma Nutfah adalah bagian tumbuhan, hewan atau mikroorganisme yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat. Setiap organisme yang masih liar di dalam maupun yang sudah dibudidayakan manusia yang mengandung plasma nutfah. Plasma nutfah berguna untuk merakit varietas unggul pada suatu spesies, misalnya spesies yang tahan terhadap suatu penyakit atau memiliki produktivitas tinggi. Plasma nutfah akan mempertahankan mutu sifat dari suatu organisme dari generasi ke generasi berikutnya, misalnya padi Rojolele akan mewariskan sifat pulen dan rasa enak, ubi jalar Cilembu dan buah duku Palembang akan mewariskan sifat rasa manis. Keanekaragaman plasma nutfah dapat tetap terjaga melalui pelestarian semua jenis organisme

 

8.    Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Ekologi dan Keindahan

Dengan adanya keanekaragaman hayati maka terjadilah keseimbangan lingkungan dimana satu sama lain saling melengkapi dan saling bergantung baik itu tumbuhan, hewan, manusia, dan lain-lainnya.

 

F.    Konservasi flora dan fauna

Tak salah memang jika Indonesia disebut sebagai salah satu surga dunia. Tak hanya alamnya yang indah, Indonesia juga kaya akan flora dan fauna yang hanya ada di nusantara. Tercatat tidak kurang dari 515 spesies mamalia (terbanyak di dunia), 270 amfibi (terbanyak kelima di dunia), 600 spesies reptile (terbanyak ketiga di dunia), 121 spesies kupu – kupu (terbanyak di dunia) dan 20.000 spesies tumbuhan berbunga (terbanyak ketujuh di dunia) menghuni daratan dan lautan Indonesia.

Namun sayangnya, dewasa ini banyak flora dan fauna di Indonesia yang sudah langka, bahkan punah. Maka dari itu untuk mencegh hewa yang sudah langka dari kepunahan, maka sudah sepantasnya bagi kita bersama dengan pemerintah untuk melindungnya

Konservasi berasal dari kata conservation yang terdiri dari kata con (together) dan servare (keep/save). Jadi konservasi adalah upaya memelihara apa yang kita punya secara bijaksana (Theodore Roosevelt : 1902).

 

1.    Suaka Margasatwa

Suaka margasatwa adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hewan/binatang yang hampir punah. Contoh : harimau, komodo, tapir, orangutan, dan lain sebagainya. contoh suaka margastwa Muara Angke.

2.    Cagar Alam

Pengertian/definisi cagar alam adalah suatu tempat yang dilindungi baik dari segi tanaman maupun binatang yang hidup di dalamnya yang nantinya dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan di masa kini dan masa mendatang. Contoh : cagar alam ujung kulon, cagar alam way kambas, dsb.

3.    Perlindungan Hutan

Perlindungan hutan adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hutan agar tetap terjaga dari kerusakan. Contoh : hutan lindung, hutan wisata, hutan buru, dan lain sebagainya.

4.    Taman Nasional

Taman nasional adalah perlindungan yang diberikan kepada suatu daerah yang luas yang meliputi sarana dan prasarana pariwisata di dalamnya. Taman nasional lorentz, taman nasional komodo, taman nasional gunung leuser, dll.

5.    Taman Laut

Taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh undang-undang sebagai teknik upaya untuk melindungi kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata, dsb. Contoh : Taman laut bunaken, taman laut taka bonerate, taman laut selat pantar, taman laut togean, dan banyak lagi contoh lainnya.

6.    Kebun Binatang / Kebun Raya

Kebun raya atau kebun binatang yaitu adalah suatu perlindungan lokasi yang dijadikan sebagai tempat obyek penelitian atau objek wisata yang memiliki koleksi flora dan atau fauna yang masih hidup.

POJOK BAHASA

And a recent report by the Natural Resources Defense Council, Oil Change International, and the World Wide Fund for Nature revealed that from 2007 to 2014, governments channeled more than $73 billion – or over $9 billion per year – of public money toward coal projects.

Besides polluting the earth, humans are depleting its natural resources at an alarming rate.

Of course, canoe designs and construction methods varied because of such factors as function and natural resources.

We can' t survive with our politicians focusing their time on fighting religious wars, fighting over control of natural resources

Other negatives include declining natural resources, cultural change, racial prejudice, and drug and alcohol abuse.

That lesson concerns management of the earth, especially its natural resources.

A report prepared by the International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) paints a gloomy picture of the state of much of the world’s wildlife.

Noting potential problems, Mak observed that the increase of tourism can “lead to the loss of cultural and community identity, create conflict in traditional societies over the use of community-owned land and natural resources, and increase antisocial activities, such as crime and prostitution.”

Sadly, many species are thus lost and along with them natural resources that may have proved invaluable.

This means that the amount of natural resources humans used during that 12-month period took more than 14 months to replace.

South Korea and Singapore, which had few natural resources on which to rely, are no less inspiring.

It has been defined as “purposeful travel to natural areas to understand the culture and natural history of the environment, taking care not to alter the integrity of the ecosystem, while producing economic opportunities that make the conservation of natural resources beneficial to local people.”

The Middle East is best known for its ancient historical sites, political instability, and abundant natural resources.

Its immense natural resources and easy access to international trade routes were important factors.

That, in turn, leaves more natural resources for those who can afford them—namely, the wealthy.

 

 

 

 

 

 

Memahami bacaan

1.    Tuliskan kosa kata yang belum di ketahui pada kolom berikut :

Kata

Artinya

Kata

Artinya

1

 

21

 

2

 

22

 

3

 

23

 

4

 

24

 

5

 

25

 

6

 

26

 

7

 

27

 

8

 

28

 

9

 

29

 

10

 

30

 

11

 

31

 

12

 

32

 

13

 

33

 

14

 

34

 

15

 

35

 

16

 

36

 

17

 

37

 

18

 

38

 

19

 

39

 

20

 

40

 

 

2.    Tuliskan arti dari materi pojok bahasa dalam bahasa Indonesia setiap pokok bahasan setiap alinea diatas

 

 

 

 

 

3.    Jelaskan kembali dengan cara di sampaikan kepada temanmu di depan kelas

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA

(3.3)

 

Kompetensi Inti        : 

1.  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2.  Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,  gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3.  Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4.  Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

 

Indikator :

3.3.1     Siswa dapat mengklasifikasikan sumber daya dengan benar. 

3.3.2     Siswa dapat menganalisis sebaran dan pengelolaan sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata.

3.3.3     Siswa dapat menganalisis penggunaan AMDAL dalam pembangunan.

3.3.4     Siswa dapat menganalisis pemanfaatan sumber daya alam.  

4.3.1  Membuat peta persebaran sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata di Indonesia secara ringkas.

4.3.2    Siswa dapat menyimpulkan setiap alinea secara tertulis pada pojok bahasa dalam bentuk tulisan.

 

 

 

Pendahuluan

Sumber daya alam di Indonesia sangat banyak macam dan jenisnya. Sehingga kemampuan mengelola SDA harus senantiasa diimbangi, selalu berinovasi, dan mengikuti perkembangan zaman. Kemampuan untuk mengelola SDA harus di dukung oleh ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten dalam bidangnya. 

Coba kalian amati sumber daya alam yang ada di tempat kamu, apakah sumber adaya alam sudah dapat di manfaatkan secara optimal atau mungkin belum tersentuh sama sekali.

Pre test

Sebutakan 5 (sepuluh) jenis sumber daya alam yang dapat di perbaharui dan sumber daya yang tidak di perbaharui berilah alasan atau penjelasannya.

No

Nama SDA

SDA yang dapat diperbaharui

SDA yang tidak dapat diperbaharui

Penjelasan / Alasan

1

 

 

 

 

2

 

 

 

 

3

 

 

 

 

4

 

 

 

 

5

 

 

 

 

6

 

 

 

 

7

 

 

 

 

8

 

 

 

 

9

 

 

 

 

10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Materi Pembelajaran

 

Pengelolaan sumber daya alam merupakan tanggung jawab bersama, sehingga seluruh komponen elemen masyarakat, pemerintah dan pihak-pihak terkait dapat bekerja sama dalam mengelola sumber daya alam tersebut.

Pemerintah sebagai manejer pengelolaan sumber daya alam hendaknya dapat mempertimbangkan semua kepentingan kelangsungan sumber daya alam untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang.

 

Klasifikasi sumber daya.

 

Sumber Daya Alam adalah semua bahan yang ditemukkan manusia dalam alam yang dapat dipakai untuk kepentingan hidupnya.

Sumber daya alam dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa hal berikut:

1.      Kemungkinan pemulihannya :

(a)   Sumber daya alam yang dapat diperbarui

Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya yang dapat tersedia kembali dalam waktu yang cepat sehingga tidak habis.

(b)   Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang pembentukannya berlangsung sangat lambat dalm waktu jutaan atau ratusan juta tahun.

2.      Materinnya :

(a)   Sumber daya alam organic

Sumber daya alam organic (hayati), materi atau bahannya berupa jasad hidup, yaitu tetumbuhan dan hewan.

(b)   Sumber daya alam anorganik

(c)    Sumber daya alam anorganik, materinya berupa benda mati, seperti benda padat, cair, dan gas.

3.      Habitatnya :

(a)   Sumber daya alam terestris

Sumber daya alam terestris adalah sumber daya yang berhubungan dengan tanah sebagai lahan untuk berbagai aktivitas penduduk, sebagai bahan industry dll.

(b)   Sumber daya alam akuatik

Sumber daya alam akuatik , sumber daya alam yang berhubungn dengan laut, sungai, danau, air tanah, air hujan, dan lain lain.

 

Sumber daya alam di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi sumber daya udara, sumber daya tanah, sumber daya air, sumber daya hutan, sumber daya tambang dan sumber daya laut. Gambaran tentang setiap sumber daya alam disampaikan pada bagian berikut ini.

1.      Potensi Sumber Daya Udara

Udara adalah seluruh gas yang merupakan bagian terbawah dari angkasa. Udara termasuk sumber daya alam karena memiliki manfaat yang sangat besar bagi manusia. Lapisan udara yang menyelimuti bumi dinamai atmosfer.

   Dalam Atmosfer terdapat tiga jenis partikel halus dan ringan, yaitu gas (udara kering),

cairan (butiran-butiran air atau awan), dan aerosol (bahan padat misalnya, debu).

 

2.      Potensi Sumber Daya Tanah

Tanah adalah lapisan terluar bumi yang terdiri atas bahan padat, air, udara, dan jasad hidup yang secara bersama dapat menjadi tempat tumbuhnya tanaman.

Berdasarkan sifat batuan induknya, secara umum tanah di Indonesia dapat dibedakan menjadi:

1)      Tanah dengan bahan induk vulkanik

Tanah vulkanik terbentuk dari material vulkanik yang dikeluarkan gunung berapi saat meletus. Tanah ini terbentuk setelah melalui proses pelapukan sangat lama. Biasanya, tanah vulkanik lebih subur dibandingkan dengan jenis tanah lainnya.

Sebaran tanah vulkanik terdapat di pulau Sumatra sepanjang bukit barisan, pulau jawa kecuali di utara pegunungan kendeng (bojonegoro), bali, NTB dan NTT kecuali pulai sumba dan timor.

2)      Tanah dengan bahan induk bukan vulkanik

Tanah jenis ini bahan induknya bukan hasil aktivitas atau letusan gunung berapi.

Berikut adalah sebaran tanah dengan bahan induk bukan vulkanik.

a) Sebelah timur dari rangkaian di Sumatra (pegunungan bukit barisan),Bangka,            Belitung,kepulauan riau,dll

b) bagian utara jawa timur (sebelah utara peggunungan kendeng) dan Madura

c) sebagian besar wilayah Sulawesi.

d) bagian kecil dari bali dan NTT (Sumba, timor)

e) Kalimantan dan sebagian besar papua

f) sebagian besar Maluku

3)      Tanah Humus atau organic

   Tanah organic merupakan tanah yang berasal dari sisa-sisa bahan organic, yaitu tumbuhan dan hewan yang menumpuk pada suatu wilayah. Tanah organic terdiri dari tanah humus dan tanah gambut.

   Tanah humus terbentuk dari hasil pembusukan bahan-bahan organic. Ciri-ciri: warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organic, sangat subur. Manfaatnya sebgai lahan pertanian.

   Persebaran tanah humus di lampung, jawa tengah bagian selatan, Kalimantan selatan dan Sulawesi tenggara.

   Tanah gambut adalah tanah yang proses terbentuknya dari hasil pembusukkan tumbuhan atau bahan organic di daerah yang selalu tergenang air (rawa-rawa). Ciri-ciri: bersifat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur.

   Persebaran tanah gambut di pantai timur Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, seram, papua, pantai selatan.

 

3.      Potensi Sumber Daya Air

Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang memiliki daya guna atau berpotensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaannya pada bidang pertanian, industri, rekreasi, rumah tangga, dan aktivitas lingkungan.

Air secara terus menerus menjalani sirkulasi dari proses penguapan (evaporasi), hujan (presipitasi), dan pengaliran (flow).

Siklus Hidrologi adalah suatu proses persebaran atau daur ulang air yang berurutan secara terus – menerus.

 

Siklus Hidrologi dapat dibedakan menjadi tiga macam.

a.       Siklus Pendek (Kecil)

Siklus Pendek (Kecil) terjadi apabila air laut yang terkena sinar matahari menguap menjadi gas, pada ketinggian tertentu terjadi kondensasi dan terbentuk awan, kemudian turun sebagai hujan lalu jatuh ke laut.

b.      Siklus Sedang

Siklus Sedang terjadi apabila air laut yang terkena sinar matahari menguap menjadi gas, mengkondensasi dibawa angina, kemudian membentuk awan di atas daratan.

c.       Siklus Panjang (Besar)

Siklus Panjang (Besar) terjadi apabila air laut yang terkena sinar matahari menguap menjadi gas kemudian membentuk Kristal – Kristal es di atas laut, dibawa angina ke daratan (pegunungan tinggi) jatuh sebagai salju membentuk glester.

 Air di Indonesia tersedia dalam berbagai bentuk, antara lain air hujan, air danau, air sungai, dan air tanah.

 

4.      Potensi Sumber Daya Hutan

Hutan dapat dikatakan sebagai paru-paru dunia, karena hutan menyerap karbondioksida (CO2) yang banyak terbentuk dari hasil – hasil pembakaran dan mengeluarkan oksigen (O2) yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk bernapas. Hutan merupakan stabilisator CO2 dan O2 di udara.

 

Hutan memiliki banyak manfaat atau fungsi, yaitu seperti berikut.

1)   Tempat menyimpan air hujan dan kemudian mengalirkannya ke sungai-sungai dan danau hingga pada musim kemarau daerah tersebut tidak mengalami kekeringan.

2)   Tempat hidup bagi flora dan fauna yang menjadi sumber makanan dan obat-obatan pada saat ini maupun pada masa yang akan datang.

3)   Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan karena air hujan tidak langsung jatuh ke tanah yang mengakibatkan kikisan tanah-tanah yang subur.

4)   Menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida sehingga suhu bumi jadi lebih terkendali.

5)   Sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya penduduk sekitar hutan dari produk yang dihasilkannya.

          Potensi sumber daya hutan di wilayah Indonesia sangat besar, yaitu mencapai 99,6 juta hektar atau 52,3% dari seluruh luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan yang besar tersebut saat ini masih dapat dijumpai di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra. Di Jawa, luas hutan telah mengalami banyak penurunan karena terjadi alih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Sementara itu, di Sumatra dan Kalimantan banyak dijumpai alih fungsi hutan menjadi pertanian dan perkebunan.

          Selain hutannya yang sangat luas, hutan Indonesia juga menyimpan beragam kekayaan flora dan fauna atau keanekaragaman hayati yang sangat besar. Bahkan, banyak di antaranya merupakan spesies endemik atau hanya ditemukan di Indonesia, tidak ada ditemukan di tempat lainnya Hasil hutan sebagai salah satu potensi sumber daya hutan, sebenarnya tidak hanya sekadar kayu. Hutan tropis yang dimiliki Indonesia juga menghasilkan beragam buah-buahan dan tumbuhan obat-obatan.

          Namun demikian, hasil hutan yang banyak dikenal penduduk adalah sebagai sumber kayu. Setidaknya terdapat 4 ribu jenis kayu yang 267 jenis di antaranya merupakan kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Secara umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai berikut. Kayu meranti, keruing, agathis dihasilkan terutama di Sulawesi, Papua, dan Kalimantan. Kayu jati banyak dihasilkan terutama di Jawa Tengah. Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Barat dan Sumatra Utara. Kayu cendana banyak dihasilkan di NTT. Kayu akasia dan rasamala banyak dihasilkan di Jawa Barat.

 

5.      Potensi Sumber Daya Tambang

 

          Pertambangan adalah segala kegiatdean manusia yang berhubungan dengan usaha untuk memanfaatkan barang tambang yang ada di dalam bumi maupun yang terdapat di permukaan bumi.

   Berikut adalah kenis-jenis pertambangan penting di Indonesia.

v  Minyak Bumi dan Gas

Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah dikembangkan sumber energi alternatif, misalnya bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi lainnya, seperti energi matahari, angin, dan gelombang. Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih terbatas jumlahnya.

 

v  Batu Bara

Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.

v  Bauksit

Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk industri keramik, logam, kimia, dan matulergi.

v  Pasir Besi

Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas penambangan pasir besi sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).

v  Emas

Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM, produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton. Emas ditambang di Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong).

v  Timah

Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan lain-lain. Aktivitas penambangan timah sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.

v  Tembaga

Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain-lain. Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.

v  Nikel

Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam. Nikel sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel adalah Papua dan Maluku.

v  Aspal

Aspal digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan. Aspal sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.

 

v  Mangan

Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan). Potensi Sumber Daya Alam Tambang di Indonesia Belerang

 

v  Belerang

Belerang sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia banyak ditemukan di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat. \

v  Marmer

Marmer terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur. Suhu dan tekanan bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam bumi. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai rumah, dan lain-lain.

 Marmer sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar. m. Yodium Yodium digunakan sebagai bahan baku utama untuk larutan obat dalam alkohol, kesehatan, herbisida, industri desinfektan, serta digunakan dalam garam agar lebih sehat. Yodium sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Semarang (Jawa Tengah) dan Mojokerto (Jawa Timur).

6.      Potensi Sumber Daya Laut

 

   Potensi sumber daya laut indonesia antara lain adalah perikanan, hutan mangrove, dan terumbu karang.

   Luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta km2. Di dalam laut tersebut, tersimpan kekayaan alam yang luar biasa besarnya. Potensi sumber daya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang seperti minyak bumi, nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang berada di bawah permukaan laut. Kekayaan yang dapat dimanfaatkan dari sumber daya laut yang lain adalah sumber daya alam berupa mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Sumber daya tersebut dikenal dengan sumber daya pesisir

.

1.       Perikanan

 Perikanan merupakan sumber daya laut terbesar di indonesia. Berdasarkan laporan FAO Year Book 2009, indonesia merupakan produsen perikanan dunia, selain Cina, Peru, amerika serikat, dan beberapa negara lainnya. Hasil tangkapan ikan indonesia berpotensi hingga 7,4 ton per tahun dan masih berpotensi naik karena pemanfaatannya baru 70%. Dengan demikian, negara akan mendapatkan pendapatan yang sangat tinggi dari sektor perikanan yang diekspor ke luar negeri, apabila dikelola dan dimanfaatkan dengan bijak.

2.       Hutan Mangrove

 Hutan Mangrove Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan terhadap garam yang terkandung di dalam air laut.

3.       Terumbu Karang

 Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang.

 

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam pembangunan.

 

Pengertian AMDAL


Pada umumnya setiap negara yang sedang membangun memiliki sistem perencanaan pembangunan sendiri-sendiri. Sistem perencanaan pembangunan ini disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Di indonesia pembangunan nasional disusun atas dasar pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Keduanya dilaksanakan secara sambung menyambung untuk dapat menciptakan kondisi sosial ekonomi yang lebih baik. Kegiatan pembangunan ini dilaksanakan dengan menggunkan apa yang disebut proyek.

 

Seringkali proyek dibuat dalam porsi ruang lingkup yang sangat luas tetapi disusun kurang cermat. Seluruh program mungkin saja dapat diananlisis sebagai suatu proyek, tetapi pada umumnya akan lebih baik bila proyek dibuat dalam ruang lingkup yang lebih kecil yang layak ditinjau dari segi sosial, administrasi, teknis, ekonomis, dan lingkungan.


Pembangunan dengan proyek yang dikaji dari aspek kelayakan lingkungan bisa disebut pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan pada hakekatnya dilaksanakan untuk mewujudkan pembangunan berlanjut (sustainable development). Instrumen untuk mencapai pembangunan berlanjut adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan )..
Menurut  PP 29/1986, yang kemudian disempurnakan dengan PP 27/1999, yang semula hanya memiliki satu model AMDAL, berkembang dan mempunyai beberapa bentuk AMDAL dan mempunya pengertian:

 

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha/kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha/kegiatan. Kajian ini menghasilkan dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan, Analisis Dampak Lingkungan, Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan. Sementara itu pengertian ANDAL adalah sebagai berikut.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan.


Dalam PP 51/1993, dikenal ada beberapa model AMDAL yaitu AMDAL Proyek Individual (seperti PP 29/1986), AMDAL Kegiatan Terpadu, AMDAL Kawasan, dan AMDAL Regional. Pengertian ketiga AMDAL menurut PP 51/1993 tersebut adalah:

 

Analisis mengenai dampak lingkungan kegiatan terpadu/multisektor adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab. Di dalam PP 27/1999 definisi di atas kata hasil studi diganti kajian dan dampak penting menjadi dampak besar dan penting.

Analisis mengenai dampak lingkungan kawasan adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan ha,paran ekosistem dan menyangkut kwenangan satu instansi yang bertanggung jawab. Di dalam PP 27/1999 definisi di atas kata hasil studi diganti kajian dan dampak penting diganti dampak besar dan penting.

Analisis mengenai dampak lingkungan regional adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem zona rencana pengembangan wilayah sesuai dengan rencana umum tata ruang daerah dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab.


Pada PP 27/1999 pengertian AMDAL adalah merupakan hasil studi mengenai dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Hasil studi ini terdiri dari beberapa dokumen. Atas dasar beberapa dokumen ini kebijakan dipertimbangkan dan diambil.


Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:

Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL

Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan

masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.


Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan/menerapkan penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006

Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002

Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan Permen LH NO. 08/2006

Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008

    
Fungsi, peran dan manfaat AMDAL


Pada waktu yang lampau, kebutuhan manusia akan sumber alam belum begitu besar karena jumlah manusianya sendiri masih relatif sedikit, di samping itu intensitas kegiatannya juga tidak besar. Pada saat-saat itu perubahan-perubahan pada lingkungan oleh aktifitas manusia masih dalam kemampuan alam untuk memulihkan diri secara alami. Tetapi aktifitas manusia makin lama makin besar sehingga menimbulkan perubahan lingkungan yang besar pula. Pada saat inilah manusia perlu berfikir apakah perubahan yang terjadi pada lingkungan itu tidak akan merugikan manusia. Manusia perlu memperkirakan apa yang akan terjadi akibat adanya kegiatan oleh manusia itu sendiri.


AMDAL (Analisis Mengenai Danpak Lingkungan) merupakan alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktifitas pembangunan yang direncanakan.


Undang-undang No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 menyatakan : “Analisis mengenai dampak lingkungan adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pngambilan keputusan”.


AMDAL harus dilakukan untuk proyek yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting, karena ini memang yang dikehendaki baik oleh Peraturan Pemerintah maupun oleh Undang-undang, dengan tujuan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya proyek-proyek pembangunan. Oleh karena itu pemilik proyek atau pemrakarsa akan melanggar perundangan bila tidak menyusun AMDAL, semua perizinan akan sulit didapat dan di samping itu pemilik proyek dapat dituntut dimuka pengadilan. Keharusan membuat AMDAL merupakan cara yang efektif untuk memaksa para pemilik proyek memperhatikan kualitas lingkungan, tidak hanya memikirkan keuntungan proyek sebesar mungkin tanpa memperhatikan dampak lingkungan yang timbul. Dampak dari suatu kegiatan, baik dampak negatif maupun dampak positif harus sudah diperkirakan sebelum kegiatan itu dimulai. Dengan adanya AMDAL, pengambil keputusan akan lebih luas wawasannya di dalam melaksanakan tugasnya. Karena di dalam suatu rencana kegiatan, banyak sekali hal-hal yang akan dikerjakan, maka AMDAL harus dapat membatasi diri, hanya mempelajari hal-hal yang penting bagi proses pengambilan keputusan.

AMDAL ini sangat penting bagi negara berkembang khususnya Indonesia, karena Indonesia sedang giat melakasanakan pembangunan, dan untuk melaksanakan pembangunan maka lingkungan hidup banyak berubah, dengan adanya AMDAL maka perubahan tersebut dapat diperkirakan. Dampak kegiatan terhadap lingkungan hidup dapat berupa dampak positif maupun dampak negatif, hampir tidak mungkin bahwa dalam suatu kegiatan / pembangunan tidak ada dampak negatifnya. Dampak negatif yang kemungkinan  timbul harus sudah diketahui sebelumnya (dengan MDAL), di samping itu AMDAL juga membahas cara-cara untuk menanggulangi / mengurangi dampak negatif. Agar supaya jumlah masyarakat yang dapat ikut merasakan hasil pembangunan meningkat, maka dampak positif perlu dikembangkan di dalam AMDAL. Nurkin, (2002) mengemukakan bahwa penerapan AMDAL di negara-negara berkembang ditujukan untuk :

ü  Untuk mengidentifikasi kerusakan lingkungan yang mungkin dapat terjadi akibat kegiatan pembangunan

ü  Mengidentifikasi kerugian dan keuntungan terhadap lingkungan alam dan ekonomi yang dapat dialami oleh masyarakat akibat kegiatan pembangunan

ü  Mengidentifikasi masalah lingkungan yang kritis yang memerlukan kajian lebih dalam dan pemantauannya.

ü  Mengkaji dan mencari pilihan alternatif yang baik dari berbagai pilihan pembangunan.

ü  Mewujudkan keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan berkaitan dengan pengelolaan lingkungan.

ü  Membantu pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pembangunan dan pihak pengelola lingkungan untuk memahami tanggung jawab, dan keterkaitannya satu sama lain.

Manfaat AMDAL

Bagi masyarakat

1.    Masyarakat dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya, sehingga dapat mempersiapkan diri di dalam penyesuaian kehidupannya apabila diperlukan;

2.    Masyarakat dapat mengetahui perubahan lingkungan di masa sesudah proyek dibangun sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang dapat menguntungkan dirinya dan menghindarkan diri dari kerugian-kerugian yang dapat diderita akibat adanya proyek tersebut;

3.    Masyarakat dapat ikut berpartisipasi di dalam pembangunan di daerahnya sejak dari awal, khususnya di dalam memberikan informasi-informasi ataupun ikut langsung di dalam membangun dan menjalankan proyek;

4.    Masyarakat dapat memahami hal-ihwal mengenai proyek secara jelas sehingga kesalahfahaman dapat dihindarkai dan kerja sama yang menguntungkan dapat digalang;

Masyarakat dapat mengetahui hak den kewajibannya di dalam hubungannya dengan proyek tersebut khususnya hak dan kewajiban di dalam ikut dan mengelola lingkungan.


Bagi pemilik proyek

1.    Proyek terhindar dari perlanggaran terhadap undang-undang atau peraturan yang berlaku;

2.    Proyek terhindar dari tuduhan pelanggaran pencemaran atau perusakan lingkungan;

3.    Pemilik proyek dapat melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi di masa yang akan datang;

4.    Pemilik proyek dapat mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah di masa yang akan datang;

5.    Nalisis dampak lingkungan merupakan sumber informasi lingkungan di sekitar lokasi proyeknya secara kuantitatif, termasuk informasi sosial ekonomi dan sosial budaya;

6.    Analisis dampak lingkungan merupakan bahan penguji secara komprehensif dari perencanaan proyeknya, sehingga dapat diketahui kelemahan-kelemahannya untuk segera dapat dilakukan penyempurnaannya;

Dengan adanya analisis dampak lingkungan, pemilik proyek dapat mengetahui keadaan lingkungan yang membahayakan (misalnya banjir, tanah longsor, gempa bumi dan lain-lain) sehingga dapat dicari keadaan lingkungan yang aman bagi proyek.


Bagi pemerintah

 

1.    Untuk mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola tersebur tidak rusak (khusus untuk sumberdaya alam yang dapat diperbaharui);

2.    Untuk mencegah rusaknya sumberdaya alam lainnya yang berada di luar lokasi proyek baik yang dioleh olrh proyek lain, diolah masyarakat atau yang belum diolah;

3.    Untuk menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air, pencemaran udara, kebisingan dan lain sebagainya, sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan dan keselamatan masyarakat;

4.    Untuk menghindari terjadinya pertentangan-pertentangan yang mungkin timbul khususnya dengan masyarakat dan proyek-proyek lainnya;

5.    Untuk menjamin agar proyek yang dibangun sesuai dengan rencana pembangunan daerah, nasional ataupun internasional serta tidak mengganggu proyek lain;

6.    Untuk menjamin agar proyek tersebut mempunyai manfaat yang jelas bagi negara dan masyarakat;

 

Analisis dampak lingkungan diperlukan bagi pemerintah sebagai alat pengambil keputusan.

Tahapan Penyusunan AMDAL

Prosedur pelaksanaan Analisis Mengenai  Dampak Lingkungan Tata laksana menurut PP 29 Tahun 1986



Menurut Hardjasoemantri (1988), garis besar prosedur AMDAL sebagaimana tercantum pada PP No. 29/1986 Mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan adalah sebagai berikut ini.

Pemrakarsa rencana kegiatan mengajukan Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) kepada  instansi yang bertanggung jawab. PIL tersebut dibuatkan berdasarkan pedoman  yang ditetapkan oleh Menteri yang ditugaskan mengelola lingkungan hidup. Dalam uraian dibawah ini, yang dimaksud degan menteri KLH adalah “Menteri  yang di tugasi mengelola lingkungan hidup”  instansi yang bertanggung jawab adalah yang berwenang memberi keputusan tentnag pelaksanaan rencana kegiatan, dengan pengertian bahwa kewenangan berada pad menteri atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen yang membidangi kegiatan yang bersangkutan dan pada Gubernur Daerah Tingkat I untuk kegiatan yang berada di bawah wewenangnya

 

Apabila lokasi sebagaimana tercantum dalam PIL  dinilai tidak  tepat, maka instansi yang bertanggung  jawab menolak lokasi tersebut dan memberikan petunjuk tentang kemungkinan lokasi lain dengan kewajiban bagi pemrakarsa untuk membuat PIL yang baru. Apabila suatu lokasi dapat menimbulkan perbenturan kepentingan antar sektor maka instansi yang bertanggung jawab mengadakan konsultasi dengan menteri KLH dan Menteri atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen yang bersangkutan.

 

Apabila hasil penelitian PIL menentukan bahwa perlu dibuatkan ANDAL, berhubung dengan adanya dampak penting rencana kegiatan terhadap lingkungan, baik lingkungan geobiofisik maupun sosial budaya, maka pemrakarsa bersama instansi yang bertanggung jawab membuat Kerangka Acuan (KA) bagi penyusunan ANDAL.

 

Apaibila ANDAL tidak perlu dibuat untuk suatu rencana kegiatan, berhubung tidak ada dampak penting, maka pemrakarsa diwajibkan untuk membuat Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) bagi kegiatan tersebut. Huruf K dalam RKL adalah “Kelola” dan huruf P dalam RPL dari “Pantau”.

 

Apabila dari semula sudah diketahui bahwa akan ada dampak penting, maka tidak perlu dibuat PIL lebih dahulu akan tetapi dapat langsung menyusun KA bagi pembuat ANDAL.

ANDAL merupakan komponen studi kelayakan rencana kegiatan sehingga dengan demikian terdapat tiga studi kelayakan dalam perencanaan pembangunan, yaitu: teknis, ekonomis dan lingkungan (TEL). biaya rencana kegiatan sebagaimana tercantum dalam studi kelayakan rencana kegiatan tersebut meliputi pula biaya penanggulangan dampak negatif dan pengembangan dampak positifnya.

 

Pedoman umum penyusunan ANDAL ditetapkan oleh Menteri KLH. Pedoman teknis penyusunan ANDAL ditetapkan oleh Menteri atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen yang membidangi kegiatan yang bersangkutan berdasarkan pedoman umum penyusunan ANDAL yang dibuat oleh Menteri KLH.

 

Apabila ANDAL menyimpulkan bahwa dampak negatif yang tidak dapat ditanggulangi berdasarkan ilmu dan teknologi lebih besar dibanding dengan dampak positifnya, maka instansi yang bertanggung jawab memutuskan menolak rencana kegiatan yang bersangkutan. Terhadap penolakan ini, pemrakarsa dapat mengajukan keberatan kepada pejabat yang lebih tinggi dari instansi yang bertanggung jawab selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari. Sejak diterimanya keputusan penolakan. Pejabat yang lebih tinggi tersebut memberi keputusan atas keberatan tersebut selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya pernyataan keberatan, setelah mendapat pertimbangan dari menteri KLH. Keputusan tersebut merupakan keputusan terakhir.

 

Apabila ANDAL disetujui, maka pemrakarsa menyusun RKL dan RPL dengan menggunakan pedoman penyusunan RKL dan RPL yang dibuat oleh Menteri KLH atau Departemen yang bertanggung jawab.

 

Keputusan persetujuan ANDAL dinyatakan kadaluwarsa apabila rencana kegiatan tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak ditetapkannya keputusan tersebut. Pemrakarsa wajib mengajukan kembali permohonan persetujuan atas ANDAL. Terhadap permohonan ini instansi yang bertanggung jawab memutuskan dapat digunakan kembali ANDAL, RKL dan RPL yang telah dibuat atau wajib diperbaharuinya dokumen-dokumen tersebut.

 

Keputusan persetujuan ANDAL dinyatakan gugur, apabila terjadi perubahan lingkungan yang sangat mendasar akibat peristiwa alam atau karena kegiatan lain, sebelum rencana kegiatan dilaksanakan. Pemrakarsa perlu membuat ANDAL baru berdasarkan rona lingkungan baru.

Alasan suatu rencana kegiatan wajib AMDAL

 

Setiap rencana kegiatan yang mempunyai dampak besar dan penting, wajib dibuat AMDAL Hal ini mengacu pada pasal 3 ayat 1 PP 27 tahun 1999 yaitu ; Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam, Eksploitasi SDA baik yang dapat diperbaharui/tidak dapat diperbaharui, Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, kerusakan, pemerosotan dalam pemanfaatan SDA, cagar budaya Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, jasad renik.

Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi  lingkungan Kegiatan yang mempunyai tinggi dan mempengaruhi pertahanan negara


Jadi, apabila rencana kegiatan mempunyai peran seperti yang telah disebutkan di atas wajib AMDAL.

Meskipun AMDAL secara resmi diperkenalkan ke Indonesia pada tahun 1982, sebagian besar praktisi mengetahui asal muasal sebenarnya untuk beranjak dari Peraturan No. 29/19869 yang menciptakan berbagai elemen penting dari proses AMDAL10. Sepanjang awal era 1990 didirikan suatu badan perlindungan lingkungan pusat (BAPEDAL) terlepas dari Kementerian Negara Lingkungan, dengan mandat meningkatkan pelaksanaan


AMDAL dan kendali atas polusi, didukung oleh tiga kantor daerah. Kajian dan persetujuan atas berbagai dokumen AMDAL pada saat ini ditangani oleh Komisi Pusat atau Komisi Daerah, sesuai dengan skala proyek dan sumber pendanaan. Lebih dari 4000 AMDAL dikaji sampai dengan 1992 dimana menjadi lebih jelas bahwa berbagai elemen dari proses tersebut terlalu kompleks dan terlalu banyak didasarkan pada AMDAL ‘gaya barat’. Legislasi AMDAL yang baru yang diberlakukan pada tahun 199311 yang memiliki efek pembenahan atas prosedur penapisan, mempersingkat jangka waktu pengkajian, dan memperkenalkan status format EMP yang distandardisasi (UKL/UPL) untuk proyekdengan dampak yang lebih terbatas. Lebih dari 6000 AMDAL nasional dan propinsi diproses berdasarkan peraturan ini termasuk sejumlah kecil AMDAL daerah di bawah suatu komisi pusat yang didirikan di dalam BAPEDAL.


Dengan diundangkannya Undang-undang Pengelolaan Lingkungan yang baru (No. 23/1997) berbagai reformasi lanjutan atas regulasi AMDAL menjadi perlu. Peraturan 27/199912 diperkenalkan dengan simplifikasi lebih lanjut. Komisi sektoral dibubarkan dan dikonsolidasikan ke dalam suatu komisi pusat tunggal, sementara komisi propinsi diperkuat. Ketentuan yang lebih spesifik dan lengkap atas keterlibatan publik juga diperkenalkan, sebagaimana halnya juga dengan suatu rangkaian arahan teknis pendukung. Namun demikian PP 27/1999 ternyata tidak tepat waktu, gagal untuk secara memadai merefleksikan berbagai perubahan politis yang pada saat itu lebih luas yang akhirnya mengarah kepada desentralisasi politik dan administratif. AnalisisMengenai Dampak Lingkungan, yang sering di singkat dengan AMDAL, lahir dengan di undangkannya undang-undang tentang lingkunganhidup di Amerika Serikat, National Environmental Policy Act (NEPA), pada tahun 1969. NEPA 1969 mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1970. Pasal 102 (2) (C) dalam undang-undang ini menyatakan, semua usulan legislasi dan aktifitas pemerintah federal yang besar di perkirakan akan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan diharuskan disertai laporan Environmental Impact Assessment (Analisis Dampak Lingkungan) tentang usulan tersebut.


NEPA 1969 merupakan suatu reaksi terhadap kerusakan lingkungan oleh aktifitas manusia yang makin meningkat, antara lain tercemarnya lingkungan oleh pestisida serta limbah industri dan transpor, rusaknya habitat tumbuhan dan hewan langka, serta menurunnya nilai estetika alam. Misalnya, sejak permulaan tahun 1950-an Los Angeles di negara bagian Kalifornia, Amerika Serikat, telah terganggu oleh asap-kabut atau asbut (smog = smoke +  fog), yang menyelubungi kota, mengganggu kesehatan dan merusak tanaman. Asbut berasal dari gas limbah kendaraan dan pabrik yang mengalami fotooksidasi dan terdiri atas ozon, peroksiasetil nitrat (PAN), nitrogen oksida, dan zat lain lagi.


AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) adalah instrumen yang sifatnya formal dan wajib (control and command) yang merupakan kajian bagi pembangunan proyek-proyek kegiatan-kegiatan pasal 17a yang kemungkinan akan menimbulkan dampak besar dari penting terhadap lingkungan hidup.


Dalam PP No.27 Tahun 1999 dinyatakan bahwa dampak besar dan penting adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang di akibatkan oleh suatu usaha dan atau kegiatan. Selanjutnya pada pasal 5 PP tersebut dinyatakan bahwa kriteria dari dampak besar dan periting dari suatu usaha atau kegiatan terhadap lingkungan antara lain:

Jumlah manusia yang akan terkena dampak

Luas wilayah persebaran dampak

Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena dampak

Sifat kumulatif dampak

Berbalik (reversible)atau tidak berbaliknya (ireversible)

Dasar hukum dan prosedur pelaksanaan AMDAL diatur dalam PP No.27 tahun 1999 beserta beberapa KEPMEN yang terkait dan dikeluarkan oleh Kementrian Negara Lingkungan Hidup. AMDAL dibuat sebelum kegiatan berjalan atau operasi proyek dilakukan. Karena itu AMDAL merupakan salah satu persyaratan keluarnya perizinan.

 

POJOK BAHASA PENGELOLAAN SDA

 

Knowing that his time is short, the Devil has been using one of the key elements of human society under his control—big business—to promote a frenzied spirit of consumerism, which leads to depletion of natural resources and destruction of the environment worldwide, thus threatening humanity’s survival.—Revelation 11:18; 18:11-17.

Natural resources, such as fossil fuels, minerals, and forest products, are being used up at an astounding rate.

For a description of Israel’s geographic and climatic characteristics, as well as its size, location, natural resources, and related features, see the article PALESTINE.

In order to fill our needs for food, shelter, and fuel and thus sustain our lives, we must consume natural resources.

you're concerned about what that does to natural resources The “Red List” is published by the International Union for Conservation of Nature and Natural Resources, an organization that evaluates the condition of endangered species.

“Far too frequently, mountains are seen as providers of abundant natural resources, with insufficient attention paid to the plight of their inhabitants as well as the sustainability of their ecosystems,” stated a keynote speaker at the 2002 Bishkek Global Mountain Summit, organized in Kyrgyzstan.

If you live in a Western land where store shelves are fully stocked and round-the-clock shopping may be possible, it is hard to imagine that there could be a looming shortage of natural resources.

To help with this, governments can increase rural communities’ resource- and wildlife-use rights so that they can manage and protect their natural resourcessustainably

The account even names the lands through which those rivers flowed and specifies the natural resources well-known in the area.

 

 

 

Memahami bacaan

4.    Tuliskan kosa kata yang belum di ketahui pada kolom berikut :

Kata

Artinya

Kata

Artinya

1

 

21

 

2

 

22

 

3

 

23

 

4

 

24

 

5

 

25

 

6

 

26

 

7

 

27

 

8

 

28

 

9

 

29

 

10

 

30

 

11

 

31

 

12

 

32

 

13

 

33

 

14

 

34

 

15

 

35

 

16

 

36

 

17

 

37

 

18

 

38

 

19

 

39

 

20

 

40

 

 

5.    Tuliskan arti dari materi pojok bahasa dalam bahasa Indonesia setiap pokok bahasan setiap alinea diatas

      

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI DAN ENERGI

(3.4)

 

Kompetensi Inti        : 

1.  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2.  Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,  gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3.  Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4.  Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

 

Indikator :

3.4.1     Siswa dapat mendeskripsikan tentang ketahanan pangan, bahan industri, serta energi baru dan terbarukan. 

3.4.2     Siswa dapat menganalisis potensi dan persebaran sumber daya pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan untuk ketahanan pangan nasional.

3.4.3     Siswa dapat menganalisis potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan bahan industri

3.4.4     Siswa dapat menganalisis potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan energi baru dan terbarukan  

3.4.5     Siswa dapat menganalisis pengelolaan sumber daya dalam penyediaan bahan pangan, bahan industri, serta energi baru dan terbarukan di Indonesia

4.4.1  Siswa dapat membuat peta persebaran ketahanan pangan nasional, bahan industri, serta energi baru dan terbarukan di Indonesia.

4.4.2    Siswa dapat menyimpulkan materi ketahanan pangan secara tertulis

 

 

Pendahuluan.

            Mengamati beberapa kejadian bencana yang kita alami. Kita dapat mengamati dari berbagai media masa. Kejadian bencana tersebut bisa di akibatkan oleh manusia dan alam. Sehingga manusia harus dapat memprediksikan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di periode berikutnya. Dengan pertimbangan tersebut jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :

1.    Apakah yang di sebut ketahanan pangan ?

2.    Apa yang di maksud energi terbarukan ?

3.    Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi sumber daya pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan ?

 

MATERI

Pengertian Ketahanan Pangan

Dalam UU Nomor 7 Tahun 1996 : Diartikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata ,dan terjangkau .

Menurut Wikipedia  Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya.  Ketahanan pangan merupakan ukuran kepentingan terhadap gangguan pada masa depan atau ketiadaan suplai pangan penting akibat berbagai faktor seperti kekeringan, gangguan perkapalan, kelangkaan bahan bakar, ketidak stabilan ekonomipeperangan, dan sebagainya.

World Health Organization mendefinisikan tiga komponen utama ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan. Ketersediaan pangan adalah kemampuan memiliki sejumlah pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar. Akses pangan adalah kemampuan memiliki sumber daya, secara ekonomi maupun fisik, untuk mendapatkan bahan pangan bernutrisi. Pemanfaatan pangan adalah kemampuan dalam memanfaatkan bahan pangan dengan benar dan tepat secara proporsional. FAO menambahkan komponen keempat, yaitu kestabilan dari ketiga komponen tersebut dalam kurun waktu yang panjang

Kebijakan sebuah negara dapat mempengaruhi akses masyarakat kepada bahan pangan, seperti yang terjadi di India. Majelis tinggi India menyetujui rencana ambisius untuk memberikan subsidi bagi dua pertiga populasi negara itu. Rancangan Undang-Undang Ketahanan Pangan ini mengusulkan menjadikan pangan sebagai hak warga negara dan akan memberikan lima kilogram bahan pangan berharga murah per bulan untuk 800 juta penduduk miskinnya.

 

Sejarah

Ketahanan pangan adalah sebuah kondisi yang terkait dengan ketersediaan bahan pangan secara berkelanjutan. Kekhawatiran terhadap ketahanan pangan telah ada dalam sejarah. Sejak 10 ribu tahun yang lalu lumbung telah digunakan di Tiongkok dengan kekuasaan penggunaan secara terpusat di peradaban di Tiongkok Kuno dan Mesir Kuno. Mereka melepaskan suplai pangan di saat terjadinya kelaparan. Namun ketahanan pangan hanya dipahami pada tingkat nasional, dengan definisi bahwa negara akan aman secara pangan jika produksi pangan meningkat untuk memenuhi jumlah permintaan dan kestabilan harga. Definisi baru mengenai ketahanan pangan dibuka pada tahun 1966 di World Food Summit yang menekankan ketahanan pangan dalam konteks perorangan, bukan negara.

Pilar ketahanan pangan

Ketersediaan pangan berhubungan dengan suplai pangan melalui produksi, distribusi, dan pertukaran. Produksi pangan ditentukan oleh berbagai jenis faktor, termasuk kepemilikan lahan dan penggunaannya; jenis dan manajemen tanah; pemilihan, pemuliaan, dan manajemen tanaman pertanian; pemuliaan dan manajemen hewan ternak; dan pemanenan. Produksi tanaman pertanian dapat dipengaruhi oleh perubahan temperatur dan curah hujan. Pemanfaatan lahan, air, dan energi untuk menumbuhkan bahan pangan seringkali berkompetisi dengan kebutuhan lain. Pemanfaatan lahan untuk pertanian dapat berubah menjadi pemukiman atau hilang akibat desertifikasisalinisasi, dan erosi tanah karena praktik pertanian yang tidak lestari.

Produksi tanaman pertanian bukanlah suatu kebutuhan yang mutlak bagi suatu negara untuk mencapai ketahanan pangan. Jepang dan Singapuramenjadi contoh bagaimana sebuah negara yang tidak memiliki sumber daya alam untuk memproduksi bahan pangan namun mampu mencapai ketahanan pangan.

Distribusi pangan melibatkan penyimpanan, pemrosesan, transportasi, pengemasan, dan pemasaran bahan pangan. Infrastruktur rantai pasokan dan teknologi penyimpanan pangan juga dapat mempengaruhi jumlah bahan pangan yang hilang selama distribusi. Infrastruktur transportasi yang tidak memadai dapat menyebabkan peningkatan harga hingga ke pasar global. Produksi pangan per kapita dunia sudah melebihi konsumsi per kapita, namun di berbagai tempat masih ditemukan kerawanan pangan karena distribusi bahan pangan telah menjadi penghalang utama dalam mencapai ketahanan pangan.

Akses

Akses terhadap bahan pangan mengacu kepada kemampuan membeli dan besarnya alokasi bahan pangan, juga faktor selera pada suatu individu dan rumah tangga.PBB menyatakan bahwa penyebab kelaparan dan malagizi seringkali bukan disebabkan oleh kelangkaan bahan pangan namun ketidakmampuan mengakses bahan pangan karena kemiskinan.Kemiskinan membatasi akses terhadap bahan pangan dan juga meningkatkan kerentanan suatu individu atau rumah tangga terhadap peningkatan harga bahan pangan. Kemampuan akses bergantung pada besarnya pendapatan suatu rumah tangga untuk membeli bahan pangan, atau kepemilikan lahan untuk menumbuhkan makanan untuk dirinya sendiri.Rumah tangga dengan sumber daya yang cukup dapat mengatasi ketidakstabilan panen dan kelangkaan pangan setempat serta mampu mempertahankan akses kepada bahan pangan.

Terdapat dua perbedaan mengenai akses kepada bahan pangan. (1) Akses langsung, yaitu rumah tangga memproduksi bahan pangan sendiri, (2) akses ekonomi, yaitu rumah tangga membeli bahan pangan yang diproduksi di tempat lain. Lokasi dapat mempengaruhi akses kepada bahan pangan dan jenis akses yang digunakan pada rumah tangga tersebut.Meski demikian, kemampuan akses kepada suatu bahan pangan tidak selalu menyebabkan seseorang membeli bahan pangan tersebut karena ada faktor selera dan budaya. Demografi dan tingkat edukasi suatu anggota rumah tangga juga gender menentukan keinginan memiih bahan pangan yang diinginkannya sehingga juga mempengaruhi jenis pangan yang akan dibeli. USDA menambahkan bahwa akses kepada bahan pangan harus tersedia dengan cara yang dibenarkan oleh masyarakat sehingga makanan tidak didapatkan dengan cara memungut, mencuri, atau bahkan mengambil dari cadangan makanan darurat ketika tidak sedang dalam kondisi darurat.

Pemanfaatan

Ketika bahan pangan sudah didapatkan, maka berbagai faktor mempengaruhi jumlah dan kualitas pangan yang dijangkau oleh anggota keluarga. Bahan pangan yang dimakan harus aman dan memenuhi kebutuhan fisiologis suatu individu. Keamanan pangan mempengaruhi pemanfaatan pangan dan dapat dipengaruhi oleh cara penyiapan, pemrosesan, dan kemampuan memasak di suatu komunitas atau rumah tangga. Akses kepada fasilitas kesehatan juga mempengaruhi pemanfaatan pangan karena kesehatan suatu individu mempengaruhi bagaimana suatu makanan dicerna. Misal keberadaan parasit di dalam usus dapat mengurangi kemampuan tubuh mendapatkan nutrisi tertentu sehingga mengurangi kualitas pemanfaatan pangan oleh individu. Kualitas sanitasi juga mempengaruhi keberadaan dan persebaran penyakit yang dapat mempengaruhi pemanfaatan pangan sehingga edukasi mengenai nutrisi dan penyiapan bahan pangan dapat mempengaruhi kualitas pemanfaatan pangan.

Stabilitas

Stabiitas pangan mengacu pada kemampuan suatu individu dalam mendapatkan bahan pangan sepanjang waktu tertentu. Kerawanan pangan dapat berlangsung secara transisi, musiman, ataupun kronis (permanen). Pada ketahanan pangan transisi, pangan kemungkinan tidak tersedia pada suatu periode waktu tertentu. Bencana alam dan kekeringan mampu menyebabkan kegagalan panen dan mempengaruhi ketersediaan pangan pada tingkat produksi.Konflik sipil juga dapat mempengaruhi akses kepada bahan pangan. Ketidakstabilan di pasar menyebabkan peningkatan harga pangan sehingga juga menyebabkan kerawanan pangan. Faktor lain misalnya hilangnya tenaga kerja atau produktivitas yang disebabkan oleh wabah penyakit. Musim tanam mempengaruhi stabilitas secara musiman karena bahan pangan hanya ada pada musim tertentu saja. Kerawanan pangan permanen atau kronis bersifat jangka panjang dan persisten.

 

Tantangan untuk mencapai ketahanan pangan

Degradasi lahan

Pertanian intensif mendorong terjadinya penurunan kesuburan tanah dan penurunan hasil. Diperkirakan 40% dari lahan pertanian di dunia terdegradasi secara serius. Di Afrika, jika kecenderungan degradasi tanah terus terjadi, maka benua itu hanya mampu memberi makan seperempat penduduknya saja pada tahun 2025.

Hama dan penyakit

Karat batang pada gandum

hama dan penyakit mampu mempengaruhi produksi budi daya tanaman dan peternakan sehingga memiliki dampak bagi ketersediaan bahan pangan. Contoh penyakit tanaman Ug99, salah satu tipe penyakit karat batang pada gandum dapat menyebabkan kehilangan hasil pertanian hingga 100%. Penyakit ini telah ada di berbagai negara di Afrika dan Timur Tengah. Terganggunya produksi pangan di wilayah ini diperkirakan mampu mempengaruhi ketahanan pangan global.

Keanekaragaman genetika dari kerabat liar gandumdapat digunakan untuk memperbarui varietas modern sehingga lebih tahan terhadap karat batang. Gandum liar ini dapat diseleksi di habitat aslinya untuk mencari varietas yang tahan karat, lalu informasi genetikanya dipelajari. Terakhir varietas modern dan varietas liar disilangkan dengan pemuliaan tanaman modern untuk memindahkan gen dari varietas liar ke varietas modern.

 

Krisis air global

Kanal irigasi telah menjadikan kawasan padang pasir yang kering di Mesir menjadi lahan pertanian

Berbagai negara di dunia telah melakukan importasi gandum yang disebabkan oleh terjadinya defisit air,dan kemungkinan akan terjadi pada negara besar seperti China dan India. Tinggi muka air tanah terus menurun di beberapa negara dikarenakan pemompaan yang berlebihan. China dan India telah mengalaminya, dan negara tetangga mereka (Pakistan, Afghanistan, dan Iran) telah terpengaruh hal tersebut. Hal ini akan memicu kelangkaan air dan menurunkan produksi tanaman pangan. Ketika produksi tanaman pangan menurun, harga akan meningkat karena populasi terus bertambah. Pakistan saat ini masih mampu memenuhi kebutuhan pangan di dalam negerinya, namun dengan peningkatan populasi 4 juta jiwa per tahun, Pakistan kemungkinan akan melirik pasar dunia dalam memenuhi kebutuhan pangannya, sama seperti negara lainnya yang telah mengalami defisit air seperti Afghanistan, Ajlazair, Mesir, Iran, Meksiko, dan Pakistan.

Secara regional, kelangkaan air di Afrika adalah yang terbesar dibandingkan negara lainnya di dunia. Dari 800 juta jiwa, 300 juta penduduk Afrika telah hidup di lingkungan dengan stres air. Karena sebagian besar penduduk Afrika masih bergantung dengan gaya hidup berbasis pertanian dan 80-90% penduduk desa memproduksi pangan mereka sendiri, kelangkaan air adalah sama dengan hilangnya ketahanan pangan.

Investasi jutaan dolar yang dimulai pada tahun 1990an oleh Bank Dunia telah mereklamasi padang pasir dan mengubah lembah Ica yang kering di Peru menjadi pensuplai asparagus dunia. Namun tinggi muka air tanah terus menurun karena digunakan sebagai irigasi secara terus menerus. Sebuah laporan pada tahun 2010 menyimpulkan bahwa industri ini tidak bersifat lestari. Mengubah arah aliran air sungai Ica ke lahan asparagus juga telah menyebabkan kelangkaan air bagi masyarakat pribumi yang hidup sebagai penggembala hewan ternak.

Perebutan lahan

Kepemilikan lahan lintas batas negara semakin meningkat. Perusahaan Korea Utara Daewoo Logistics telah mengamankan satu bidang lahan yang luas di Madagascar untuk mebudidayakan jagung dan tanaman pertanian lainnya untuk produksi biofuel. Libya telah mengamankan 250 ribu hektare lahan di Ukraina dan sebagai gantinya Ukraina mendapatkan akses ke sumber gas alam di Libya. China telah memulai eksplorasi lahan di sejumlah tempat di Asia Tenggara. Negara di semenanjung Arab telah mencari lahan di Sudan, Ethiopia, Ukraina, Kazakhstan, Pakistan, Kamboja, dan Thailand. Qatar berencana menyewa lahan di sepanjang panyai di Kenya untuk menumbuhkan sayuran dan buah, dan sebagai gantinya akan membangun pelabuhan besar dekat Lamu, pulau di samudra Hindia yang menjadi tujuan wisata.

Perubahan iklim

Fenomena cuaca yang ekstrem seperti kekeringan dan banjir diperkirakan akan meningkat karena perubahan iklim terjadi. Kejadian ini akan memiliki dampak di sektor pertanian. Diperkirakan pada tahun 2040, hampir seluruh kawasan sungai Nil akan menjadi padang pasir di mana aktivitas budi daya tidak dimungkinkan karena keterbatasan air. Dampak dari cuaca ekstrem mencakup perubahan produktivitas, gaya hidup, pendapatan ekonomi, infrastruktur, dan pasar. Ketahanan pangan pada masa depan akan terkait dengan kemampuan adaptasi budi daya bercocok tanam masyarakat terhadap perubahan iklim. Di Honduras, perempuan Garifuna membantuk meningkatkan ketahanan pangan lokal dengan menanam tanaman umbi tradisional sambil membangun metode konservasi tanah, melakukan pelatihan pertanian organik dan menciptakan pasar petani Garifuna. Enam belas kota telah bekerja sama membangun bank benih dan peralatan pertanian. Upaya untuk membudidayakan spesies pohon buah liar di sepanjang pantai membantu mencegah erosi tanah.

Diperkirakan 2.4 miliar penduduk hidup di daerah tangkapan air hujan di sekitar Himalaya. Negara di sekitar Himalaya (India, Pakistan, China, Afghanistan, Bangladesh, Myanmar, dan Nepal) dapat mengalami banjir dan kekeringan pada dekade mendatang. Bahkan di India, sungan Ganga menjadi sumber air minum dan irigasi bagi 500 juta jiwa Sungai yang bersumber dari gletser juga akan terpengaruh.  Kenaikan permukaan laut diperkirakan akan meningkat seiring meningkatnya temperatur bumi, sehingga akan mengurangi sejumlah lahan yang dapat digunakan untuk pertanian.

Semua dampak dari perubahan iklim ini berpotensi mengurangi hasil pertanian dan peningkatan harga pangan akan terjadi. Diperkirakan setiap peningkatan 2.5% harga pangan, jumlah manusia yang kelaparan akan meningkat 1%. Berubahnya periode dan musim tanam akan terjadi secara drastis dikarenakan perubahan temperatur dan kelembaban tanah.

Sumber daya alam pertanian dan perkebunan

A.    Sumber daya alam pertanian

Secara umum, pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, holtikultura, peternakan dan perikanan. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Indonesia adalah sebagai petani dan perkebunan, sehingga sektor - sektor ini sangat penting untuk dikembangkan di negara kita.

Secara umum, di Indonesia terdapat beberapa bentuk pertanian sebagai berikut:

1.      Sawah

Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah hujan maupun sawah pasang surut. Yang pada masa sekarang sudah hampir punah. Sawah merupakan cara bertani yang lebih baik di bandingkan cara lain karena sudah menerapkan saptausaha tani.

2.    Ladang (Huma)

Ladang merupakan sistem pertanian pada lahan kering yang sering disebut juga“HUMA“. Pada sistem pertanian ini berpindah-pindah yaitu melakukan pembukaan hutan dengan  cara pembakaran lahan yang telah terbuka ditanami padi dan palawija. Hal ini merugikan karena unsur-unsur hara yang bersifat meyuburkan tanah akan hilang akibat pengolahan tanah yang salah. Sistem ini berakibat pada tanah longsong dan banjir.

3.    Tegalan

Tegalan merupakan sistem pertanian lahan kering yang sudah menetap.  Jenis tanaman yang ditanam pada lahan ini diantaranya palawija dan padi gogo.Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering(dry farming) yang bergantung pada pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata. Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit untuk ditubuhi tanaman pertanian.

            Jenis pertanian tanaman pangan, antara lain padi, jagung, ketela pohon, kedelai, dan kacang tanah.

 

1. Padi

Syarat-syarat agar tanaman padi agar tumbuh subur adalah sebagai berikut:

a.       Membutuhkan banyak air

b.      Membutuhkan intensitas matahari

c.       Tinggi tempat tidak lebih dari 1.300 m dpal

d.      Tumbuh baik di daerah beriklim muson

Daerah penghasil padi antara lain Aceh, Sumatera Barat, Tapanuli, Lampung, Jawa, bali,  lombok, Sulawesi Selatan, Minahasa, Kalimantan Tengah, dan NTB.

 

2. Jagung

Banyak pendapat dan teori mengenai asal tanaman jagung, tetapi secara umum para ahli sependapat bahwa jagung berasal dari Amerika Tengah atau Amerika Selatan. Jagung secara historis terkait erat dengan suku Indian, yang telah menjadikan jagung sebagai bahan makanan sejak 10.000 tahun yang lalu). Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

Syarat-syarat agar tanaman jagung agar tumbuh subur adalah sebagai berikut:

a.       Tanah banyak mengandung unsur hara

b.      Ketinggian tempat sampai 1.500 m dpal

c.       Curah hujan sekitar antara 400-1.500 meter per tahun.

d.      Waktu tumbuh dan menjelang panen tidak memerlukan banyak air

Daerah persebaran penghasil jagung antara lain Jawa, Madura, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.

 

3. Ketela Pohon

Ketela pohon merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi kayu, singkong atau kasape.

Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan bahan pangan pokok setelah beras dan jagung. Manfaat daun ketela pohon sebagai bahan sayuran memiliki protein cukup tinggi atau untuk keperluan yang lain seperti bahan obat-obatan. Kayunya bisa digunakan sebagai pagar kebun atau di desa-desa sering digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak] Dengan perkembangan teknologi, ketela pohon dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obat-obatan.

Syarat-syarat agar tanaman ketela pohon agar tumbuh subur adalah sebagai berikut:

a.       Terletak pada ketinggian 1.500 m dpal

b.      Curah hujan besar

c.       Temperatur daerahnya panas

Daerah persebaran ketela pohon, antara lain, Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Sumatra, Kalimantan, Maluku, dan Papua.

            Ketela pohon di gunakan sebagai makanan pokok, makanan ternak, dan bahan tepung tapioka.

4 Kedelai

Kedelai (Glycine Max) sudah dibudidayakan sejak 1500 tahun Sebelum Masehi dan baru masuk Indonesia, terutama Jawa sekitar tahun 1750. Kedelai berfungsi sebagai zat pembangun bagi tubuh, mengurangi gejala menopouse, mencegah osteoporosis, mencegah atherosclerosis, mencegah kanker, meringankan diabetes.

Syarat-syarat agar tanaman kedelai agar tumbuh subur adalah sebagai berikut:

a.       Di daerah beriklim tropis

b.      Waktu tumbuh dan masa tidak terlalu banyak air

c.       Tumbuh di dataran rendah dan pegunungan dengan ketinggian 500 m dpal.

Daerah penghasil kedela terbesar terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

5  Kacang Tanah

Syarat-syarat agar tanaman pai agar tumbuh subur adalah sebagai berikut:

a.       Tumbuh di daerah tropis basah

b.      Kondisi tanah gembur

c.       Saaat tumbuh perlu air banyak dan saat masak hanya perlu air sedikit

d.      Curah hujan tidak terlalu banyak

Daerah penghasil terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Dan Lombok.

B.   Sumber Daya Alam Perkebunan

Lahan perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang luas, biasanya terletak di daerah tropis atau subtropis, yang digunakan untuk menghasilkan komoditi perdagangan (pertanian) dalam skala besar dan dipasarkan ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi lokal.

Perkebunan dapat ditanami oleh tanaman keras/industri seperti kakaokelapa, dan teh, atau tanaman hortikultura seperti pisanganggur, atau anggrek. Dalam pengertian bahasa Inggris, "perkebunan" dapat mencakup plantation dan orchard.

Ukuran luas perkebunan sangat relatif dan tergantung ukuran volume komoditi yang dipasarkannya. Namun demikian, suatu perkebunan memerlukan suatu luas minimum untuk menjaga keuntungan melalui sistem produksi yang diterapkannya. Selain itu, perkebunan selalu menerapkan cara monokultur, paling tidak untuk setiap blok yang ada di dalamnya. Penciri lainnya, walaupun tidak selalu demikian, adalah terdapat instalasi pengolahan atau pengemasan terhadap komoditi yang dipanen di lahan perkebunan itu, sebelum produknya dikirim ke pembeli.

           Jenis-jenis perkebunan yang ada di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut:

1.      Karet

Sejarah karet bermula ketika Christopher Columbus menemukan benua Amerika pada 1476. Saat itu, Columbus tercengang melihat orang-orang Indian bermain bola dengan menggunakan suatu bahan yang dapat melantun bila dijatuhkan ke tanah). Bola tersebut terbuat dari campuran akar, kayu, dan rumput yang dicampur dengan suatu bahan (lateks) kemudian dipanaskan diatas unggun dan dibulatkan seperti bola. Karet mempunyai arti penting dalam aspek kehidupan sosial ekonomi masyarakat indonesia, yaitu salah satu komoditi penghasil devisa negara, tempat persediaanya lapangan kerja bagi penduduk, dan sumber penghasilan bagi petani Daerah - daerah penghasil karet adalah :

Sumatera         : Aceh, Tapanuli, Riau, Jambi, Palembang, dan Lampung

Jawa                : Banten, Bogor, Malang, dan Gunung Kidul.

Kalimantan      : Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.

      Syarat-syarat agar karet tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:

a.       Tumbuh pada ketinggian 700 meter dpal

b.      Di daerah tropis suhu rata-rata bulanan 24 C

c.       Hujan rmerata sepanjang tahun minimum 1.500 mm per tahun

2.      Kopi

Syarat-syarat agar kopi tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:

a.       Memerlukan curah hujan yang cukup saat tumbuh

b.      Membutuhkan udara kering dan panas waktu mulai tua

c.       Terletak pada ketinggian 650-1.500 m dpal

Daerah penghasil kopi di Indonesia, antara lain sebagai berikut:

Jawa                : priangan, Kedu Utara, Besuki, Malang, Kediri, Blitar, Jember.

Sumatera         :Bengkulu, Lampung, Palembang, Aceh, Sumatera, Barat, Riau

Sulawesi          :Minahasa dan Padang

Nusa Tenggara:Bali, Flores, dan Timor

3.      Teh

Syarat-syarat agar teh tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:

a.       Tumbuh di derah pegunungan dengan ketinggian 800-3.000m dpal

b.      Terletak di daerah tropis dan subtropis yang sejuk

c.       Curah hujan besar dan merata sepanjang tahun

d.      Tanah termasuk vulkanis muda

Daerah penghasik teh di Indonesia, antara lain di Bogor, Priangan, Sukabumi, Pekalongan, Wonsobo, Malang, Jember, Banyuwangi, Bengkulu, Pematang Siantar, dan Sumatera Barat.

4.      Tembakau

Tembakau (Tobacco) adalah sejenis tanaman herbal. Tanaman ini berasal dari Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Syarat-syarat agar tembakau tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:

a.       Tumbuh di dataran rendah dan pegunungan pada ketinggian 2.000 m dpal

b.      Memerlukan musim kering waktu menanam

c.       Jenis tanah nya vulkania muda

d.      Angin tidak terlalu kencang

e.       Bisa tumbuh di daerah tropis dan di luar daerah tropis

Daerah penghasil tembakau di Indonesia, antara lain:

(1). Bojonegoro : Jawa Timur

(2). Boyolali ; Jawa Tengah

(3). Deli Serdang : Sumatera Utara

(4). Klaten : Jawa Tengah

5.      Tebu

Tebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun). Daerah - daerah penghasil tebu, antara lain Aceh Barat, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, dan DI Yogyakarta. Tebu dapat diolah menjadi gula pasir. Pabrik gula terdapat di :

(1). Cot Girek : DI Aceh

(2). Madukismo : Jawa Tengah

(3). Mojokerto : Jawa Timur

Syarat-syarat agar tebu dapat tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:

a.       Ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpal

b.      Intensitas matahari cukup

c.       Berada di daerah angin muim

d.      Banyak memerlukan air waktu tumbuh

e.       Memerlukan musim kering dan panas waktu mulai tua

6.      Kelapa

Kelapa merupakan jenis tumbuhan dari keluarga Arecaceae dan satu-satunya spesies dalam genus Cocos, pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang, dari batang, buah dan daun semuanya dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Syarat-syarat agar kelapa dapat tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:

a.       Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpal

b.      Terletak di daerah tropis

Daerah - daerah penghasil kelapa, antara lain:

(1). Bone : Sulawesi Selatan

(2). Halmahera : Maluku

(3). Kepulauan Alor : NTT

(4). Kepulauan Solor : NTT

(5). Minahasa : Sulawesi Utara

(6). Pulau Buru : Maluku

(7). Pulau Seram : Maluku

(8). Sangihe Talaud : Sulawesi Utara

Selain itu, kelapa banyak terdapat di Aceh, Bengkulu, Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Papua, Riau, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta.

Hasil Perkebunan

Hasil perkebunan dapat di olah menjadi produk industri

Contohnya sebagai berikut:

§  Kelapa sawit di olah menjadi minyak kelapa dan margarin

§  Kopi, coklat dan teh untuk bahan baku pembuatan minuman

§  Cengkeh dan tembakau untuk bahan pembuatan rokok dan obat-obatan

§  Karet menjadi bahan baku untuk pembuatan ban

§  Tebu menjadi bahan dasar pembuatan gula pasir

§  Rosela menjadi bahan dasar pembuatan karung goni

§  Kina di gunakan sebagai ba Menurut Wikipedia Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya.  Ketahanan pangan merupakan ukuran kelentingan terhadap gangguan pada masa depan atau ketiadaan suplai pangan penting akibat berbagai faktor seperti kekeringan, gangguan perkapalan, kelangkaan bahan bakar, ketidak stabilan ekonomi, peperangan, dan sebagainya.

World Health Organization mendefinisikan tiga komponen utama ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan. Ketersediaan pangan adalah kemampuan memiliki sejumlah pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar. Akses pangan adalah kemampuan memiliki sumber daya, secara ekonomi maupun fisik, untuk mendapatkan bahan pangan bernutrisi. Pemanfaatan pangan adalah kemampuan dalam memanfaatkan bahan pangan dengan benar dan tepat secara proporsional. FAO menambahkan komponen keempat, yaitu kestabilan dari ketiga komponen tersebut dalam kurun waktu yang panjang

Kebijakan sebuah negara dapat mempengaruhi akses masyarakat kepada bahan pangan, seperti yang terjadi di India. Majelis tinggi India menyetujui rencana ambisius untuk memberikan subsidi bagi dua pertiga populasi negara itu. Rancangan Undang-Undang Ketahanan Pangan ini mengusulkan menjadikan pangan sebagai hak warga negara dan akan memberikan lima kilogram bahan pangan berharga murah per bulan untuk 800 juta penduduk miskinnya.

 

Sejarah

Ketahanan pangan adalah sebuah kondisi yang terkait dengan ketersediaan bahan pangan secara berkelanjutan. Kekhawatiran terhadap ketahanan pangan telah ada dalam sejarah. Sejak 10 ribu tahun yang lalu lumbung telah digunakan di Tiongkok dengan kekuasaan penggunaan secara terpusat di peradaban di Tiongkok Kuno dan Mesir Kuno. Mereka melepaskan suplai pangan di saat terjadinya kelaparan. Namun ketahanan pangan hanya dipahami pada tingkat nasional, dengan definisi bahwa negara akan aman secara pangan jika produksi pangan meningkat untuk memenuhi jumlah permintaan dan kestabilan harga. Definisi baru mengenai ketahanan pangan dibuka pada tahun 1966 di World Food Summit yang menekankan ketahanan pangan dalam konteks perorangan, bukan negara.

 

Pilar ketahanan pangan

Ketersediaan pangan berhubungan dengan suplai pangan melalui produksi, distribusi, dan pertukaran. Produksi pangan ditentukan oleh berbagai jenis faktor, termasuk kepemilikan lahan dan penggunaannya; jenis dan manajemen tanah; pemilihan, pemuliaan, dan manajemen tanaman pertanian; pemuliaan dan manajemen hewan ternak; dan pemanenan. Produksi tanaman pertanian dapat dipengaruhi oleh perubahan temperatur dan curah hujan. Pemanfaatan lahan, air, dan energi untuk menumbuhkan bahan pangan seringkali berkompetisi dengan kebutuhan lain. Pemanfaatan lahan untuk pertanian dapat berubah menjadi pemukiman atau hilang akibat desertifikasi, salinisasi, dan erosi tanah karena praktik pertanian yang tidak lestari.

Produksi tanaman pertanian bukanlah suatu kebutuhan yang mutlak bagi suatu negara untuk mencapai ketahanan pangan. Jepang dan Singapuramenjadi contoh bagaimana sebuah negara yang tidak memiliki sumber daya alam untuk memproduksi bahan pangan namun mampu mencapai ketahanan pangan.

Distribusi pangan melibatkan penyimpanan, pemrosesan, transportasi, pengemasan, dan pemasaran bahan pangan. Infrastruktur rantai pasokan dan teknologi penyimpanan pangan juga dapat mempengaruhi jumlah bahan pangan yang hilang selama distribusi. Infrastruktur transportasi yang tidak memadai dapat menyebabkan peningkatan harga hingga ke pasar global. Produksi pangan per kapita dunia sudah melebihi konsumsi per kapita, namun di berbagai tempat masih ditemukan kerawanan pangan karena distribusi bahan pangan telah menjadi penghalang utama dalam mencapai ketahanan pangan.

 

Akses

Akses terhadap bahan pangan mengacu kepada kemampuan membeli dan besarnya alokasi bahan pangan, juga faktor selera pada suatu individu dan rumah tangga.PBB menyatakan bahwa penyebab kelaparan dan malagizi seringkali bukan disebabkan oleh kelangkaan bahan pangan namun ketidakmampuan mengakses bahan pangan karena kemiskinan.Kemiskinan membatasi akses terhadap bahan pangan dan juga meningkatkan kerentanan suatu individu atau rumah tangga terhadap peningkatan harga bahan pangan. Kemampuan akses bergantung pada besarnya pendapatan suatu rumah tangga untuk membeli bahan pangan, atau kepemilikan lahan untuk menumbuhkan makanan untuk dirinya sendiri.Rumah tangga dengan sumber daya yang cukup dapat mengatasi ketidakstabilan panen dan kelangkaan pangan setempat serta mampu mempertahankan akses kepada bahan pangan.

Terdapat dua perbedaan mengenai akses kepada bahan pangan. (1) Akses langsung, yaitu rumah tangga memproduksi bahan pangan sendiri, (2) akses ekonomi, yaitu rumah tangga membeli bahan pangan yang diproduksi di tempat lain. Lokasi dapat mempengaruhi akses kepada bahan pangan dan jenis akses yang digunakan pada rumah tangga tersebut.Meski demikian, kemampuan akses kepada suatu bahan pangan tidak selalu menyebabkan seseorang membeli bahan pangan tersebut karena ada faktor selera dan budaya. Demografi dan tingkat edukasi suatu anggota rumah tangga juga gender menentukan keinginan memiih bahan pangan yang diinginkannya sehingga juga mempengaruhi jenis pangan yang akan dibeli. USDA menambahkan bahwa akses kepada bahan pangan harus tersedia dengan cara yang dibenarkan oleh masyarakat sehingga makanan tidak didapatkan dengan cara memungut, mencuri, atau bahkan mengambil dari cadangan makanan darurat ketika tidak sedang dalam kondisi darurat.

 

Pemanfaatan

Ketika bahan pangan sudah didapatkan, maka berbagai faktor mempengaruhi jumlah dan kualitas pangan yang dijangkau oleh anggota keluarga. Bahan pangan yang dimakan harus aman dan memenuhi kebutuhan fisiologis suatu individu. Keamanan pangan mempengaruhi pemanfaatan pangan dan dapat dipengaruhi oleh cara penyiapan, pemrosesan, dan kemampuan memasak di suatu komunitas atau rumah tangga. Akses kepada fasilitas kesehatan juga mempengaruhi pemanfaatan pangan karena kesehatan suatu individu mempengaruhi bagaimana suatu makanan dicerna. Misal keberadaan parasit di dalam usus dapat mengurangi kemampuan tubuh mendapatkan nutrisi tertentu sehingga mengurangi kualitas pemanfaatan pangan oleh individu. Kualitas sanitasi juga mempengaruhi keberadaan dan persebaran penyakit yang dapat mempengaruhi pemanfaatan pangan sehingga edukasi mengenai nutrisi dan penyiapan bahan pangan dapat mempengaruhi kualitas pemanfaatan pangan.

 

Stabilitas

Stabiitas pangan mengacu pada kemampuan suatu individu dalam mendapatkan bahan pangan sepanjang waktu tertentu. Kerawanan pangan dapat berlangsung secara transisi, musiman, ataupun kronis (permanen). Pada ketahanan pangan transisi, pangan kemungkinan tidak tersedia pada suatu periode waktu tertentu. Bencana alam dan kekeringan mampu menyebabkan kegagalan panen dan mempengaruhi ketersediaan pangan pada tingkat produksi.Konflik sipil juga dapat mempengaruhi akses kepada bahan pangan. Ketidakstabilan di pasar menyebabkan peningkatan harga pangan sehingga juga menyebabkan kerawanan pangan. Faktor lain misalnya hilangnya tenaga kerja atau produktivitas yang disebabkan oleh wabah penyakit. Musim tanam mempengaruhi stabilitas secara musiman karena bahan pangan hanya ada pada musim tertentu saja. Kerawanan pangan permanen atau kronis bersifat jangka panjang dan persisten.

 

Tantangan untuk mencapai ketahanan pangan

Degradasi lahan

Pertanian intensif mendorong terjadinya penurunan kesuburan tanah dan penurunan hasil. Diperkirakan 40% dari lahan pertanian di dunia terdegradasi secara serius. Di Afrika, jika kecenderungan degradasi tanah terus terjadi, maka benua itu hanya mampu memberi makan seperempat penduduknya saja pada tahun 2025.

 

Hama dan penyakit

Karat batang pada gandum

hama dan penyakit mampu mempengaruhi produksi budi daya tanaman dan peternakan sehingga memiliki dampak bagi ketersediaan bahan pangan. Contoh penyakit tanaman Ug99, salah satu tipe penyakit karat batang pada gandum dapat menyebabkan kehilangan hasil pertanian hingga 100%. Penyakit ini telah ada di berbagai negara di Afrika dan Timur Tengah. Terganggunya produksi pangan di wilayah ini diperkirakan mampu mempengaruhi ketahanan pangan global.

Keanekaragaman genetika dari kerabat liar gandumdapat digunakan untuk memperbarui varietas modern sehingga lebih tahan terhadap karat batang. Gandum liar ini dapat diseleksi di habitat aslinya untuk mencari varietas yang tahan karat, lalu informasi genetikanya dipelajari. Terakhir varietas modern dan varietas liar disilangkan dengan pemuliaan tanaman modern untuk memindahkan gen dari varietas liar ke varietas modern.

 

Krisis air global

Kanal irigasi telah menjadikan kawasan padang pasir yang kering di Mesir menjadi lahan pertanian

Berbagai negara di dunia telah melakukan importasi gandum yang disebabkan oleh terjadinya defisit air,dan kemungkinan akan terjadi pada negara besar seperti China dan India. Tinggi muka air tanah terus menurun di beberapa negara dikarenakan pemompaan yang berlebihan. China dan India telah mengalaminya, dan negara tetangga mereka (Pakistan, Afghanistan, dan Iran) telah terpengaruh hal tersebut. Hal ini akan memicu kelangkaan air dan menurunkan produksi tanaman pangan. Ketika produksi tanaman pangan menurun, harga akan meningkat karena populasi terus bertambah. Pakistan saat ini masih mampu memenuhi kebutuhan pangan di dalam negerinya, namun dengan peningkatan populasi 4 juta jiwa per tahun, Pakistan kemungkinan akan melirik pasar dunia dalam memenuhi kebutuhan pangannya, sama seperti negara lainnya yang telah mengalami defisit air seperti Afghanistan, Ajlazair, Mesir, Iran, Meksiko, dan Pakistan.

Secara regional, kelangkaan air di Afrika adalah yang terbesar dibandingkan negara lainnya di dunia. Dari 800 juta jiwa, 300 juta penduduk Afrika telah hidup di lingkungan dengan stres air. Karena sebagian besar penduduk Afrika masih bergantung dengan gaya hidup berbasis pertanian dan 80-90% penduduk desa memproduksi pangan mereka sendiri, kelangkaan air adalah sama dengan hilangnya ketahanan pangan.

Investasi jutaan dolar yang dimulai pada tahun 1990an oleh Bank Dunia telah mereklamasi padang pasir dan mengubah lembah Ica yang kering di Peru menjadi pensuplai asparagus dunia. Namun tinggi muka air tanah terus menurun karena digunakan sebagai irigasi secara terus menerus. Sebuah laporan pada tahun 2010 menyimpulkan bahwa industri ini tidak bersifat lestari. Mengubah arah aliran air sungai Ica ke lahan asparagus juga telah menyebabkan kelangkaan air bagi masyarakat pribumi yang hidup sebagai penggembala hewan ternak.

 

Perebutan lahan

Kepemilikan lahan lintas batas negara semakin meningkat. Perusahaan Korea Utara Daewoo Logistics telah mengamankan satu bidang lahan yang luas di Madagascar untuk mebudidayakan jagung dan tanaman pertanian lainnya untuk produksi biofuel. Libya telah mengamankan 250 ribu hektare lahan di Ukraina dan sebagai gantinya Ukraina mendapatkan akses ke sumber gas alam di Libya. China telah memulai eksplorasi lahan di sejumlah tempat di Asia Tenggara. Negara di semenanjung Arab telah mencari lahan di Sudan, Ethiopia, Ukraina, Kazakhstan, Pakistan, Kamboja, dan Thailand. Qatar berencana menyewa lahan di sepanjang panyai di Kenya untuk menumbuhkan sayuran dan buah, dan sebagai gantinya akan membangun pelabuhan besar dekat Lamu, pulau di samudra Hindia yang menjadi tujuan wisata.

 

Perubahan iklim

Fenomena cuaca yang ekstrem seperti kekeringan dan banjir diperkirakan akan meningkat karena perubahan iklim terjadi. Kejadian ini akan memiliki dampak di sektor pertanian. Diperkirakan pada tahun 2040, hampir seluruh kawasan sungai Nil akan menjadi padang pasir di mana aktivitas budi daya tidak dimungkinkan karena keterbatasan air. Dampak dari cuaca ekstrem mencakup perubahan produktivitas, gaya hidup, pendapatan ekonomi, infrastruktur, dan pasar. Ketahanan pangan pada masa depan akan terkait dengan kemampuan adaptasi budi daya bercocok tanam masyarakat terhadap perubahan iklim. Di Honduras, perempuan Garifuna membantuk meningkatkan ketahanan pangan lokal dengan menanam tanaman umbi tradisional sambil membangun metode konservasi tanah, melakukan pelatihan pertanian organik dan menciptakan pasar petani Garifuna. Enam belas kota telah bekerja sama membangun bank benih dan peralatan pertanian. Upaya untuk membudidayakan spesies pohon buah liar di sepanjang pantai membantu mencegah erosi tanah.

Diperkirakan 2.4 miliar penduduk hidup di daerah tangkapan air hujan di sekitar Himalaya. Negara di sekitar Himalaya (India, Pakistan, China, Afghanistan, Bangladesh, Myanmar, dan Nepal) dapat mengalami banjir dan kekeringan pada dekade mendatang. Bahkan di India, sungan Ganga menjadi sumber air minum dan irigasi bagi 500 juta jiwa Sungai yang bersumber dari gletser juga akan terpengaruh.  Kenaikan permukaan laut diperkirakan akan meningkat seiring meningkatnya temperatur bumi, sehingga akan mengurangi sejumlah lahan yang dapat digunakan untuk pertanian.

Semua dampak dari perubahan iklim ini berpotensi mengurangi hasil pertanian dan peningkatan harga pangan akan terjadi. Diperkirakan setiap peningkatan 2.5% harga pangan, jumlah manusia yang kelaparan akan meningkat 1%. Berubahnya periode dan musim tanam akan terjadi secara drastis dikarenakan perubahan temperatur dan kelembaban tanah.

 

Sumber daya alam pertanian dan perkebunan

A.    Sumber daya alam pertanian

Secara umum, pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, holtikultura, peternakan dan perikanan. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Indonesia adalah sebagai petani dan perkebunan, sehingga sektor - sektor ini sangat penting untuk dikembangkan di negara kita.

 

Secara umum, di Indonesia terdapat beberapa bentuk pertanian sebagai berikut:

1.      Sawah

Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah hujan maupun sawah pasang surut. Yang pada masa sekarang sudah hampir punah. Sawah merupakan cara bertani yang lebih baik di bandingkan cara lain karena sudah menerapkan saptausaha tani.

2.      Ladang (Huma)

Ladang merupakan sistem pertanian pada lahan kering yang sering disebut juga“HUMA“. Pada sistem pertanian ini berpindah-pindah yaitu melakukan pembukaan hutan dengan  cara pembakaran lahan yang telah terbuka ditanami padi dan palawija. Hal ini merugikan karena unsur-unsur hara yang bersifat meyuburkan tanah akan hilang akibat pengolahan tanah yang salah. Sistem ini berakibat pada tanah longsong dan banjir.

3.      Tegalan

Tegalan merupakan sistem pertanian lahan kering yang sudah menetap.  Jenis tanaman yang ditanam pada lahan ini diantaranya palawija dan padi gogo.Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering(dry farming) yang bergantung pada pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata. Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit untuk ditubuhi tanaman pertanian.

            Jenis pertanian tanaman pangan, antara lain padi, jagung, ketela pohon, kedelai, dan kacang tanah.

1     Padi

Syarat-syarat agar tanaman padi agar tumbuh subur adalah sebagai berikut:

a.       Membutuhkan banyak air

b.      Membutuhkan intensitas matahari

c.       Tinggi tempat tidak lebih dari 1.300 m dpal

d.      Tumbuh baik di daerah beriklim muson

Daerah penghasil padi antara lain Aceh, Sumatera Barat, Tapanuli, Lampung, Jawa, bali,  lombok, Sulawesi Selatan, Minahasa, Kalimantan Tengah, dan NTB.

2. Jagung

Banyak pendapat dan teori mengenai asal tanaman jagung, tetapi secara umum para ahli sependapat bahwa jagung berasal dari Amerika Tengah atau Amerika Selatan. Jagung secara historis terkait erat dengan suku Indian, yang telah menjadikan jagung sebagai bahan makanan sejak 10.000 tahun yang lalu). Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

Syarat-syarat agar tanaman jagung agar tumbuh subur adalah sebagai berikut:

a.       Tanah banyak mengandung unsur hara

b.      Ketinggian tempat sampai 1.500 m dpal

c.       Curah hujan sekitar antara 400-1.500 meter per tahun.

d.      Waktu tumbuh dan menjelang panen tidak memerlukan banyak air

Daerah persebaran penghasil jagung antara lain Jawa, Madura, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.

3. Ketela Pohon

Ketela pohon merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi kayu, singkong atau kasape.

Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan bahan pangan pokok setelah beras dan jagung. Manfaat daun ketela pohon sebagai bahan sayuran memiliki protein cukup tinggi atau untuk keperluan yang lain seperti bahan obat-obatan. Kayunya bisa digunakan sebagai pagar kebun atau di desa-desa sering digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak] Dengan perkembangan teknologi, ketela pohon dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obat-obatan.

Syarat-syarat agar tanaman ketela pohon agar tumbuh subur adalah sebagai berikut:

a.       Terletak pada ketinggian 1.500 m dpal

b.      Curah hujan besar

c.       Temperatur daerahnya panas

Daerah persebaran ketela pohon, antara lain, Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Sumatra, Kalimantan, Maluku, dan Papua.

            Ketela pohon di gunakan sebagai makanan pokok, makanan ternak, dan bahan tepung tapioka.

4.Kedelai

Kedelai (Glycine Max) sudah dibudidayakan sejak 1500 tahun Sebelum Masehi dan baru masuk Indonesia, terutama Jawa sekitar tahun 1750. Kedelai berfungsi sebagai zat pembangun bagi tubuh, mengurangi gejala menopouse, mencegah osteoporosis, mencegah atherosclerosis, mencegah kanker, meringankan diabetes.

Syarat-syarat agar tanaman kedelai agar tumbuh subur adalah sebagai berikut:

a.  Di daerah beriklim tropis

b.  Waktu tumbuh dan masa tidak terlalu banyak air

c.  Tumbuh di dataran rendah dan pegunungan dengan ketinggian 500 m dpal.

Daerah penghasil kedela terbesar terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

5.Kacang Tanah

Syarat-syarat agar tanaman pai agar tumbuh subur adalah sebagai berikut:

a. Tumbuh di daerah tropis basah

b. Kondisi tanah gembur

c. Saaat tumbuh perlu air banyak dan saat masak hanya perlu air sedikit

d. Curah hujan tidak terlalu banyak

Daerah penghasil terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Dan Lombok.

B.   Sumber Daya Alam Perkebunan

Lahan perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang luas, biasanya terletak di daerah tropis atau subtropis, yang digunakan untuk menghasilkan komoditi perdagangan (pertanian) dalam skala besar dan dipasarkan ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi lokal.

Perkebunan dapat ditanami oleh tanaman keras/industri seperti kakao, kelapa, dan teh, atau tanaman hortikultura seperti pisang, anggur, atau anggrek. Dalam pengertian bahasa Inggris, "perkebunan" dapat mencakup plantation dan orchard.

Ukuran luas perkebunan sangat relatif dan tergantung ukuran volume komoditi yang dipasarkannya. Namun demikian, suatu perkebunan memerlukan suatu luas minimum untuk menjaga keuntungan melalui sistem produksi yang diterapkannya. Selain itu, perkebunan selalu menerapkan cara monokultur, paling tidak untuk setiap blok yang ada di dalamnya. Penciri lainnya, walaupun tidak selalu demikian, adalah terdapat instalasi pengolahan atau pengemasan terhadap komoditi yang dipanen di lahan perkebunan itu, sebelum produknya dikirim ke pembeli.

            

 

Jenis-jenis perkebunan yang ada di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut:

 

1.      Karet

Sejarah karet bermula ketika Christopher Columbus menemukan benua Amerika pada 1476. Saat itu, Columbus tercengang melihat orang-orang Indian bermain bola dengan menggunakan suatu bahan yang dapat melantun bila dijatuhkan ke tanah). Bola tersebut terbuat dari campuran akar, kayu, dan rumput yang dicampur dengan suatu bahan (lateks) kemudian dipanaskan diatas unggun dan dibulatkan seperti bola. Karet mempunyai arti penting dalam aspek kehidupan sosial ekonomi masyarakat indonesia, yaitu salah satu komoditi penghasil devisa negara, tempat persediaanya lapangan kerja bagi penduduk, dan sumber penghasilan bagi petani Daerah - daerah penghasil karet adalah :

Sumatera         : Aceh, Tapanuli, Riau, Jambi, Palembang, dan Lampung

Jawa                : Banten, Bogor, Malang, dan Gunung Kidul.

Kalimantan      : Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.

      Syarat-syarat agar karet tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:

a.       Tumbuh pada ketinggian 700 meter dpal

b.      Di daerah tropis suhu rata-rata bulanan 24 C

c.       Hujan rmerata sepanjang tahun minimum 1.500 mm per tahun

 

2.      Kopi

Syarat-syarat agar kopi tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:

a.       Memerlukan curah hujan yang cukup saat tumbuh

b.      Membutuhkan udara kering dan panas waktu mulai tua

c.       Terletak pada ketinggian 650-1.500 m dpal

Daerah penghasil kopi di Indonesia, antara lain sebagai berikut:

Jawa                : priangan, Kedu Utara, Besuki, Malang, Kediri, Blitar, Jember.

Sumatera         :Bengkulu, Lampung, Palembang, Aceh, Sumatera, Barat, Riau

Sulawesi          :Minahasa dan Padang

Nusa Tenggara:Bali, Flores, dan Timor

 

3.      Teh

Syarat-syarat agar teh tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:

a.       Tumbuh di derah pegunungan dengan ketinggian 800-3.000m dpal

b.      Terletak di daerah tropis dan subtropis yang sejuk

c.       Curah hujan besar dan merata sepanjang tahun

d.      Tanah termasuk vulkanis muda

Daerah penghasik teh di Indonesia, antara lain di Bogor, Priangan, Sukabumi, Pekalongan, Wonsobo, Malang, Jember, Banyuwangi, Bengkulu, Pematang Siantar, dan Sumatera Barat.

 

4.      Tembakau

Tembakau (Tobacco) adalah sejenis tanaman herbal. Tanaman ini berasal dari Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Syarat-syarat agar tembakau tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:

a.       Tumbuh di dataran rendah dan pegunungan pada ketinggian 2.000 m dpal

b.      Memerlukan musim kering waktu menanam

c.       Jenis tanah nya vulkania muda

d.      Angin tidak terlalu kencang

e.       Bisa tumbuh di daerah tropis dan di luar daerah tropis

Daerah penghasil tembakau di Indonesia, antara lain:

(1). Bojonegoro : Jawa Timur

(2). Boyolali ; Jawa Tengah

(3). Deli Serdang : Sumatera Utara

(4). Klaten : Jawa Tengah

 

5.      Tebu

Tebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun). Daerah - daerah penghasil tebu, antara lain Aceh Barat, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, dan DI Yogyakarta. Tebu dapat diolah menjadi gula pasir. Pabrik gula terdapat di :

(1). Cot Girek : DI Aceh

(2). Madukismo : Jawa Tengah

(3). Mojokerto : Jawa Timur

Syarat-syarat agar tebu dapat tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:

a.       Ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpal

b.      Intensitas matahari cukup

c.       Berada di daerah angin muim

d.      Banyak memerlukan air waktu tumbuh

e.       Memerlukan musim kering dan panas waktu mulai tua

6.      Kelapa

Kelapa merupakan jenis tumbuhan dari keluarga Arecaceae dan satu-satunya spesies dalam genus Cocos, pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang, dari batang, buah dan daun semuanya dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Syarat-syarat agar kelapa dapat tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:

a.       Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpal

b.      Terletak di daerah tropis

Daerah - daerah penghasil kelapa, antara lain:

(1). Bone : Sulawesi Selatan

(2). Halmahera : Maluku

(3). Kepulauan Alor : NTT

(4). Kepulauan Solor : NTT

(5). Minahasa : Sulawesi Utara

(6). Pulau Buru : Maluku

(7). Pulau Seram : Maluku

(8). Sangihe Talaud : Sulawesi Utara

Selain itu, kelapa banyak terdapat di Aceh, Bengkulu, Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Papua, Riau, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta.

 

Hasil Perkebunan

Hasil perkebunan dapat di olah menjadi produk industri

Contohnya sebagai berikut:

§  Kelapa sawit di olah menjadi minyak kelapa dan margarin

§  Kopi, coklat dan teh untuk bahan baku pembuatan minuman

§  Cengkeh dan tembakau untuk bahan pembuatan rokok dan obat-obatan

§  Karet menjadi bahan baku untuk pembuatan ban

§  Tebu menjadi bahan dasar pembuatan gula pasir

§  Rosela menjadi bahan dasar pembuatan karung goni

§  Kina di gunakan sebagai bahan dasar pembuatan obat malaria


LEMBAR KERJA SISWA

 

POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

(KD. 3.1)

1.    Perhatikan pernyataan berikut :

1)    Sebagai jalur transportasi terpadat

2)    Memiliki pulau yang banyak;

3)    Memiliki banyak gunung api yang masih aktif;

4)    Terletak di daerah khatulistiwa;

5)    Memiliki beraneka ragam suku dan agama;

6)    Diapit oleh 2 (dua) benua dan 2 (dua) samudra;

Pernyataan yang sesuai bahwa Indonesia sebagai poros maritim dunia adalah ... .

  1. 1, 2, 3             D. 1, 5, 6   
  2. 2, 4, 6             E. 3, 4, 5
  3. 4, 5, 6  

2.    Perhatikan fenomena berikut :

1)    Kondisi ombak yg sangat bervariasi, memungkin-kan wisatawan untuk surfing, ski air, diving, snorkeling dan berlayar;

2)    Dasar laut dengan terumbu karang yang sangat indah dan dihuni oleh berbagai sepies ikan yang indah;

3)    Pantai yang sangat indah seperti Pantai Kuta Bali;

4)    Laut menjadi penghasilan bagi para nelayan;

5)    Laut menjadi sarana transportasi yang tidak terbatas;

Yang bukan termasuk sektor Pariwisata Bahari terdapat pada nomor ... .

A.   1 dan 2;                D. 4 dan 5;

B.   2 dan 3;                E. 5 dan 1;

C.   3 dan 4;

 

 

3.    Perhatikan fenomena berikut :

1)    Teluk Cendrawasih;

2)    Taman Laut Bunaken;

3)    Kepulauan Madura;

4)    Raja Ampat;

5)    Kepulauan Wakatobi;

Yang bukan termasuk kepulauan yang terkenal keindahan terumbu karang terdapat pada nomor ... .

  1. 1                                  D. 4
  2. 2                                  E. 5
  3. 3

4.    Perhatikan tabel di bawah ini.

Yang merupakan pernyataan yang tidak sesuai dengan kondisi negara Indonesia terdapat pada optian ...

PG

BATAS WILAYAH

A

Sebelah utara

Selat Malaka, Laut Cina Selatan, Malaysia, Laut Sulawesi, dan Samudra Pasifik

B

Sebelah timur

Samudra Pasifik dan Papua Nugini

C

Sebelah timur

Timor Leste, Laut Arafuru (antara Papua dan Australia), dan Samudra Hindia

D

Sebelah selatan

Timor Leste, Laut Arafuru (antara Papua dan Australia), dan Samudra Hindia

E

Sebelah barat

Samudra Hindia (Indonesia)

.Yang bukan termasuk faktor penyebab belum optimalnya pengolaan sumber daya perikanan di indonesia adalah ... .

A.   Pelabuhan laut belum berfungsi secara optimal;

B.   Jumlah industri perkapalan ada di mana-mana;

C.   Armada kapal penangkap ikan masih sederhana

D.   Pengolahan ikan dan keterbatasan nelayan dalam penjualan ikan hasil tangkapan, terutama nelayan-nelayan yang berada di daerah terpencil

E.   Pencurian ikan atau illegal fishing yg dilakukan negara lain menyebabkan kita rugi berkisar 25 Milyar Dollar AS pertahun

 

5.    Salah satu program prioritas Presiden Jokowi untuk mengembangkan sektor kemaritiman. Salah satu faktor penunjangnya adalah kebutuhan akan pelabuhan laut dalam (deep sea port) yang dapat melintasi rute dari Sabang sampai Merauke. Sehingga mencanangkan adanya Tol Laut.

Pernyataan yang sesuai dengan istilah tol laut adalah ...

  1. Membangun jalan tol di atas laut dari pulau ke pulau;
  2. Membangun jalan satu jalan yang dapat di tempuh oleh semua kendaraan, dari Sabang sampai Merauke
  3. Membangun transportasi laut dengan kapal atau sistem logistik kelautan, yang melayani dari pulau ke pulau dari Sabang hingga Merauke;
  4. Membangun transportasi laut dengan kapal atau sistem logistik kelautan, yang melayani tanpa henti dari Sabang hingga Merauke
  5. Membangun semua transportasi laut dan darat dengan kapal laut atau pesawat terbang atau sistem logistik kelautan, yang melayani tanpa henti dari Sabang hingga Merauke;

 

6.    Perhatikan potongan artikel berikut

In the public sector, the transition will (1) involve sizeable (2)recurring (3) expenditures on institutional and regulatory reform, and on monitoring and enforcement capability. Private-sector investors will need to develop a (4) greater  (5) awareness  of the (6) opportunities  and risks involved in the new, blue economy

Arti dari kosa kata underline, italic, bold pada potongan artikel diatas yang benar, sesuai nomor urut adalah ... .

  1. berulang-melibatkan- pengeluaran- lebih besar-kesadaran-Kesempatan
  2. berulang-melibatkan-pengeluaran- lebih besar-kesadaran-Kesempatan
  3. melibatkan- pengeluaran- berulang- lebih besar-kesadaran-Kesempatan
  4. melibatkan- kesadaran- pengeluaran- lebih besar- berulang-Kesempatan
  5. melibatkan-berulang-pengeluaran- lebih besar-kesadaran-Kesempatan

 

FLORA DAN FAUNA

DI INDONESIA DAN DUNIA

(KD.3.2)

7.    Berdasarkan tingkatan adaptasi tumbuhan di bagi menjadi beberapa tingkatan yakni ... .

1)    Xerofit;

2)    Hidrofit;

3)    Mesofit;

4)    Tropofit;

Tingkatan adaptasi tumbuhan yang benar adalah ...

  1. 1, 2, 3 dan 4
  2. 2, 3, 4 dan 1
  3. 3, 4, 1 dan 2
  4. 4, 1, 2 dan 3
  5. 1, 3, 4 dan 2

8.    Urutan vegetasi dari Sumatera sampai Nusa Tenggara Timur yang benar adalah ... .

A.   Hutan hujan tropis-sabana-hutan musim tropis.

B.   Hutan hujan tropis-hutan musim-sabana

C.   Hutan hujan tropis-sabana-hutan musim.

D.   Sabana-hutan musim-hutan hujan tropis.

E.   Hutan musim-hutan hujan tropis-sabana.

9.    Perhatikan nama binatang-binatang berikut ini : 

1. harimau

2. cendrawasih

3. badak bercula satu.

4. kalkum

5. antelop

 Yang termasuk fauna oriental ....

A. 1, 2, 3                          D. 1, 3, 5       

B. 2, 3, 4                          E.  2, 4, 5

C. 3, 4, 5

10.  Dalam pembagian wilayah biografi dunia, fauna Indonesia termasuk dalam wilayah kelompok ... .

A.   Neotropik                  

B.   Paleartik                                

C.   Oriental

D.   Neartik

E.   Ethiopian

11.  Perhatikan fenomena berikut :

v  Merupakan padang rumput yang berilkim sedang

v  Banyak terdapat di daerah Eropa timur, Amerika utara, Asia barat, dan Afrika

v  Vegetasi rumput yang luas

v  Suhu 19 derajat – 30 derajat saat musim panas, 12 derajat – 20 derajat saat musim dingin

v  Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun

v  Adanya jenis rumput yang tingginya mencapai 3,5 m

Fenomena diatas sesuai dengan ... .

A. desert.

B. stepa.              

C. taiga

D. savana

E. decidous forest

12.  Perhatikan peta dunia di bawah ini :

1

2

3

4

5

6

Urutan pembagian persebaran fauna di dunia yang benar adalah ... .

  1. 1. Neartik, 2. Paleartik, 3. Neotropik, 4.Australis, 5. Etiopian, 6. Oriental;
  2. 1. Neotropik, 2. Neartik, 3. Paleartik, 4.Australis, 5. Etiopian, 6. Oriental;
  3. 1.Paleartik, 2. Neotropik, 3. Neartik, 4.Australis, 5. Etiopian, 6. Oriental;
  4. 1.Paleartik, 2. Neartik, 3. Neotropik, 4.Australis, 5. Etiopian, 6. Oriental;
  5. 1.Paleartik, 2. Neartik, 3. Etiopian, 4.Australis, 5. Neotropik, 6. Oriental;

13.  Flora dan Fauna Papua dan sekitarnya mempunyai kesamaan dengan flora dan fauna Australia, sebab ... .

A.   Papua di pisahkan oleh patahan dengan Australia

B.   Papua dekat dengan benua Australia

C.   Papua dan sekitarnya pernah bersatu dengan benua Australia

D.   Perpindahan flora dan fauna Australia ke Papua akibat arus laut permukaan.

E.   Papua dan benua Australia merupakan satu benua

 

14.  Keanekaragaman flora di Indonesia :

1)    Kunyit

2)    Cempaka

3)    Jahe

4)    Sereh

5)    Cendana

6)    Kenanga

 Keanekaragaman hayati di Indonesia yang banyak di gunakan untuk bahan baku obat adalah ... .

A.   1, 2 dan 3

B.   1, 3 dan 4

C.   2, 3 dan 4

D.   2, 3 dan 4

E.   3, 4 dan 5

15.  Perhatikan peta berikut ...

 

 

 

 

 


Pada tanda ()bintang di peta diatas menunjukan konservasi tentang ... .

  1. Burung
  2. Komodo
  3. Gajah
  4. Orang utan
  5. Bunga raflesia

 

16.  Suatu perlindungan lokasi yang dijadikan sebagai tempat obyek penelitian atau objek wisata yang memiliki koleksi flora dan atau fauna yang masih hidup termasuk dinamakan ...

A.   Kebun Binatang/Kebun Raya

B.   Cagar Alam

C.   Suaka Margasatwa

D.   Taman Nasional

E.   Perlindungan Hutan

17.  Upaya pelestarian flora dan fauna yang dilakukan di Indonesia antara lain adalah ... .

  1. Pemberian HPH pada para pengusaha.
  2. Pemanfaatn hutan secara maksimal.
  3. Pemanfaatan sistem monokultur,
  4. Pemanfaatan pupuk dan pestisida secara maksimal
  5. Penentuan kawasan konservasi suaka alam

 

18.  Suatu tempat yang dilindungi baik dari segi tanaman maupun binatang yang hidup di dalamnya yang nantinya dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan di masa kini dan masa mendatang di namakan ... .

A.   Kebun Binatang/Kebun Raya

B.   Cagar Alam

C.   Suaka Margasatwa

D.   Taman Nasional

E.   Perlindungan Hutan

 

 

 

19.  Perhatikan potongan artikel berikut :

That lesson concerns management of the earth, especially its natural resources. A report prepared by the International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) paints a gloomy picture of the state of much of the world’s wildlife.Noting potential problems, Mak observed that the increase of tourism can “lead to the loss of cultural and community identity, create conflict in traditional societies over the use of community-owned land and natural resources, and increase antisocial activities, such as crime and prostitution.”

Arti dari kosa kata underline, italic, bold yang benar sesuai nomor urut adalah ... .

  1. meningkat – siap  – gambar suram – hilangnya budaya – milik masyarakat – kejahatan.
  2. siap – gambar suram – meningkat – hilangnya budaya – milik masyarakat – kejahatan.
  3. kejahatan – siap  – gambar suram – meningkat – hilangnya budaya – milik masyarakat
  4. siap – gambar suram – meningkat – milik masyarakat – hilangnya  budaya – kejahatan.
  5. siap – gambar suram – meningkat – hilangnya budaya – milik masyarakat – kejahatan.

 

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA (3.3)

20.  Perhatikan pembagian sumber daya alam di bawah ini ... .

1)    Organic;

2)    Anorganik;

3)    Terestris;

4)    Akuatik

5)    Renewable;

6)    Unrenewable ;

Merupakan pembagian berdasarkan habitatnya terdapat pada nomor ... .

  1. 1 dan 2
  2. 2 dan 3
  3. 3 dan 4
  4. 4 dan 5
  5. 5 dan 6;

21.   Perhatikan pembagian sumber daya alam di bawah ini ... .

1)    Organic;

2)    Anorganik;

3)    Terestris;

4)    Akuatik;

5)    Renewable;

6)    Unrenewable

Merupakan pembagian berdasarkan materinya terdapat pada nomor ... .

  1. 1 dan 2;
  2. 2 dan 3;
  3. 3 dan 4;
  4. 4 dan 5;
  5. 5 dan 6;

22.  Perhatikan pembagian sumber daya alam di bawah ini ... .

1)    Organic;

2)    Anorganik;

3)    Terestris;

4)    Akuatik;

5)    Renewable;

6)    Unrenewable;

Merupakan pembagian berdasarkan kemungkinan pemulihannya terdapat pada nomor ... .

  1. 1 dan 2;
  2. 2 dan 3;
  3. 3 dan 4;
  4. 4 dan 5;
  5. 5 dan 6;

23.  Berdasarkan kondisi alamnya, Nustenggara beriklim Aw. Usaha yang sesuai di kembangkan adalah ... .

  1. Pertania
  2. Peternakan
  3. Perkebunan
  4. Kehutanan
  5. Pertambangan

24.  Industri besi dan baja agar lebih kuat maka bahan tambang yang di gunakan sebagai campuran adalah ... .

  1. Alumunium
  2. Mangan
  3. Timah
  4. Nikel
  5. Kaolin

 Pada gambar siklus hidrologi di bawah ini,

1

2

3

5

4

banjir dapat terjadi bila ... .

 

 

 

 

  1. 1 > 2
  2. 3 < 2
  3. 3 > 5
  4. 4 < 5
  5. 5 > 4

25.  Salah satu manfaat perairan laut dalam, dalam mengurangi efek rumah kaca adalah ... .

  1. Laut menyerap karbon dioksida.
  2. Sumber kehidupan nelayan
  3. Menjadi sumber bahan makanan sehat
  4. Objek untuk penelitian
  5. Sebagai sumber mineral

26.  Manfaat  danau yang terkait dengan ketahanan pangan adalah ... .

  1. Sebagai sumber air tawar
  2. Sumber pembangkit tenaga listrik
  3. Pengairan atau irigasi
  4. Pencegahan banjir
  5. Sarana rekreasi serta olah raga

27.  Kegiatan yang mencerminkan pembangunan berkelanjutan adalah ... .

  1. Ekspor kayu gelondongan untuk meningkatkan devisa negara
  2. Budi daya ternak hewan besar untuk memenuhi kebutuhan pangan
  3. Meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor migas
  4. Membakar hutan untuk perlunasanusaha perkebunan kelapa sawit
  5. Melakukan sistem perladangan berpindah untuk meningkatkan hasil pangan.

28.  Peranan masyarakat dalam pembangunan ;

1)    Menghasilkan produk yang di gemari konsumen;

2)    Menghasilkan produk yang dapat di daur ulang;

3)    Menggunakan energi secara maksimal;

4)    Pemanfaatan sumber daya alam yang dapat di perbaharui;

Peran serta masyarakat dalam mendukung program pembangunan berkelanjutan terdapat pada angka ... .

  1. 1 dan 2
  2. 1 dan 3
  3. 2 dan 3
  4. 2 dan 4
  5. 3 dan 4

 

 

 

 

 

29.  Perhatikan peta berikut ...

 

 

 

 

 


Sumber daya yang terdapat pada peta yang bertanda  ()bintang adalah... .

  1. Minyak bumi dan tembaga
  2. Batu bara dan aspal
  3. Timah dan nikel
  4. Gas alam dan intan
  5. Bauksit dan emas

 

30.  Perhatikan potongan artikel berikut :

you're concerned about what that does to natural resources The “Red List” is published by the International Union for Conservation of Nature and Natural Resources, an organization that evaluates the condition of endangered species.

“Far too frequently, mountains are seen as providers of abundant natural resources, with insufficient attention paid to the plight of their inhabitants as well as the sustainability of their ecosystems,” stated a keynote speaker at the 2002 Bishkek Global Mountain Summit, organized in Kyrgyzstan.

Arti dari kosa kata underline, italic, bold yang benar sesuai nomor urut adalah ... .

  1. khawatir-daftar merah-penduduk-terancam punah-tidak cukup-keadaan buruk;
  2. khawatir-daftar merah-penduduk-terancam punah-tidak cukup-keadaan buruk;
  3. khawatir-garis merah-terancam punah-tidak cukup-keadaan buruk-penduduk;
  4. khawatir-daftar merah-terancam punah-tidak cukup-keadaan buruk-penduduk
  5. khawatir-garis merah-terancam punah-tidak cukup-keadaan buruk-penduduk;

 

31.  Perhatikan potongan artikel berikut :

If you live in a Western land where store shelves are fully stocked and round-the-clock shopping may be possible, it is hard to imagine that there could be a looming shortage of natural resources.

To help with this, governments can increase rural communities’ resource- and wildlife-use rights so that they can manage and protect their natural resources sustainably

Arti dari kosa kata underline, italic, bold yang benar sesuai nomor urut adalah ... .

  1. Mengeyampingkan- pedesaan -membayangkan-akan segera habis-kenaikan-kesinambungan
  2. Mengeyampingkan- kenaikan- membayangkan-akan segera habis- pedesaan-kesinambungan
  3. Membayangkan-mengeyampingkan- akan segera habis-kenaikan-pedesaan-kesinambungan
  4. Membayangkan-mengeyampingkan- akan segera habis-kenaikan-pedesaan-kesinambungan
  5. Mengeyampingkan-membayangkan-akan segera habis-kenaikan-pedesaan-kesinambungan

 

KETEHANAN PANGAN INDUSTRI DAN ENERGI (3.4)

32.  Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata ,dan terjangkau, pengertian tersebut menurut ......

  1. Dalam UU Nomor 7 Tahun 1994
  2. Dalam UU Nomor 6 Tahun 1995
  3. Dalam UU Nomor 7 Tahun 1996
  4. FAO
  5. Wikipedia

33.  Perhatikan fenomena berikut ;

1)      Ketersediaan pangan

2)      Akses

3)      Pemanfaatan

4)      Stabilitas

5)      Pemeliharaan

Yang termasuk pilar ketahanan pangan adalah ... .

  1. 1, 2, 3 dan 4
  2. 1, 2, 3 dan 5
  3. 1, 3, 4 dan 5
  4. 2, 3, 4, dan 5
  5. 1, 2, 4 dan 5

 

34.  Rapingun seorang peternak sapi dengan jumlah yang banyak. Sapi yang di pelihara menghasilkan kotoran. Kotoran sapi tersebut akan di jadikan bahan energi terbarukan. Energi tersebut di namakan ... .

  1. Biomassa
  2. Biomassa padat
  3. Biogas
  4. Energibio
  5. Bioenergi 

 

35.  Perhatikan sumber daya berikut di bawah ini ...

1)    Angin

2)    Panas Bumi

3)    Biofuel

4)    Avtur

5)    Biomassa

Yang bukan termasuk sumber daya terbarukan terdapat pada ... .

A.   1

B.   2

C.   3

D.   4

E.   5

36.  Perhatikan sumber daya alam berikut ...

1)    Sumber energi dari hasil fosil

2)    Sumber energi dari mineral alam

3)    Minyak mentah

4)    Air

5)    Bahan bakar nuklir

Yang bukan merupakan energi tak tabarukan terdapat pada nomor ... .

A.   1

B.   2

C.   3

D.   4

E.   5

37.  Manfaat danau yang terkait dengan ketahanan pangan adalah ... .

  1. Sebagai sumber  air tawar ;
  2. Sebagai pembangkit tenaga listrik ;
  3. Pengairan atau irigasi ;
  4. Pencegah banjir ;
  5. Sarana rekreasi serta olah raga ;

 

38.  Sumber daya energi yang dapat di manfaatkan secara terus menerus adalah ... .

A.   Air terjun dan gas alam.

B.   Gas alam dan batu bara.

C.   Gas alam dan minyak bumi.

D.   Air terjun dan gelombang.

E.   Batu bara dan minyak bumi.

 

39.  Negara-negara di Asia Tenggara mempunyai banyak tempat pembuangan sampah terbuka tempat pembuangan terbuka mengotori kota-kota di kawasan Asia Tenggara. Kondisi tersebut merupakan dampak urbanisasi dan pertumbuhan industri.

Pemasalahan seperti wacana diatas dapat diatas dengan cara ... .

A.   Memperbanyak pembangunan tempat pembuangan sampah terbuka.

B.   Menyediakan tempat pembakaran sampah didaerah sekitar kota besar.

C.   Membangun fasilitas pengolahan sampah organik menjadi kompos.

D.   Membuang sampah yang dihasilkan di kota ke daerah sekitar kota.

E.   Memperbanyak tempat sampah pada fasilitas-fasilitas umum di kota.

 

40.  Energi alternatif yang dikembangkan di Bali dan NTT adalah ... .

A.   Geothermal

B.   Gelombang laut

C.   Mikrohidro

D.   Energi surya

E.   Biomassa

41.  Perhatikan sumber energi berikut :

1)    Batu bara

2)    Gas Alam

3)    Geothermal

4)    Biomassa

5)    kelautan

Yang merupakan sumber daya energi terbarukan meliputi ....

A.     1, 2, 3

B.     1, 3, 4

C.     2, 4, 5

D.     2, 3, 4

E.      3, 4, 5

42.  Berikut ini yang termasuk dalam upaya eksploitasi sumber daya alam yang ramah lingkungan adalah penambangan ... .

A.   Batu bara

B.   Timah

C.   Kapur

D.   Pasir

E.   Belerang

 

43.  Pertanian termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui,artinya pertanian bersifat ....

A.   Menghasilkan bahan pangan

B.   Diusahakan manusia

C.   Dapat berlangsung tanpa dibudidayakan

D.   Dapat pulih secara alami maupun melalui budidaya

E.   Bernilai ekonomis

 

44.  Perhatikan potongan artikel berikut :

The benefits of such accelerated uptake would greatly outweigh the costs. Compared to current plans and policies, it would cut net energy system costs and avoid air pollution and carbon-dioxide emissions – enough to save up to USD 53 billion per year by 2030 in economic terms. This amounts to an estimated 1.7% of Indonesia’s gross domestic product in 2030.

Arti dari kosa kata underline, italic, bold yang benar sesuai nomor urut adalah ... .

  1. manfaat- dibandingkan-lebih penting dari- sebanyak-Lokal
  2. manfaat- sebanyak-dibandingkan-lebih penting dari-Lokal
  3. manfaat-lebih penting dari-dibandingkand-sebanyak-Lokal
  4. sebanyak -Manfaat-dibandingkan-lebih penting dari-Lokal
  5. sebanyak - lebih penting dari-manfaat-dibandingkan- Lokal

45.  Perhatikan manfaat-manfaat berikut :

1)    Energi

2)    Konservasi Alam

3)    Sumber Pangan

4)    Bahan Baku Obat-obatan

5)    Pertahanan dan Keamanan

Merupakan manfaat dari sumber daya ....

A.   Laut

B.   Perikanan

C.   Pertanian

D.   Kehutanan

E.   Alami

46.  Pertanian termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui,artinya pertanian bersifat ....

A.   Menghasilkan bahan pangan

B.   Diusahakan manusia

C.   Dapat berlangsung tanpa dibudidayakan

D.   Dapat pulih secara alami maupun melalui budidaya

E.   Bernilai ekonomis

47.  Perhatikan manfaat-manfaat berikut :

1)    Energi

2)    Konservasi Alam

3)    Sumber Pangan

4)    Bahan Baku Obat-obatan

5)    Pertahanan dan Keamanan

Merupakan manfaat dari sumber daya ....

A.   Laut

B.   Perikanan

C.   Pertanian

D.   Kehutanan

E.   Alami

48.  Pertanian termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui,artinya pertanian bersifat ....

A.   Menghasilkan bahan pangan

B.   Diusahakan manusia

C.   Dapat berlangsung tanpa dibudidayakan

D.   Dapat pulih secara alami maupun melalui budidaya

E.   Bernilai ekonomis

 

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar !!!!

 

49.  Sebutkan dan jelaskan tentang enerigi terbarukan yang meliputi :

a)    Menyebutkan satu jenis energi tabarukan ;

b)    Mengapa energi tersebut di katakan sebagai energi tabarukan;

c)    Dimana saja energi tabarukan tersebut di ketemukan;

d)    Jelaskan bagaimana energi tersebut dapat di manfaatkan oleh masyarakat  !

50.  Sebutkan dan jelaskan tantangan untuk mencapai  ketahanan pangan.

 

 

 

 

### Jujur = sebagian dari kesuksesan ###

 


 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Endarto, S.D. (2014). Mengkaji Ilmu Geografi 1. Jakarta : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

 

Hartono. 2009.Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas XI, Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah.Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

 

Nursid Sumaatmadja. 1981. Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisis Ruang. Bandung: Penerbit Alumni.

 

Tika, P dkk. (2007). Pengetahuan  Sosial Geografi 1. Jakarta. Bumi Aksara.

 

Harmanto, Gatot. (2007). Geografi untuk SMA/MA. Bandung. Yrama Widya

 

Waluya, Bagja. 2007. Memahami Geografi SMA/ MA Kelas XI semester 1 dan 2. Bandung: Armico. Jakarta

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran :

Kunci Jawaban


1.    B

2.    D

3.    C

4.    C

5.    B

6.    D

7.    E

8.    B

9.    B

10. D

11. C

12. B

13. E

14. C

15. B

16. C

 

17. A.

18. E

19. B

20. E

21. C

22. A

23. E

24. B

25. C

26. A

27. C

28. B

29. D

30. D

31. D

32. E

 

33. C

34. A

35. C

36. D

37. D

38. C

39. D

40. C

41. D

42. E

43. E

44. A

45. C

46. A

47. A

48. D


 

51.  Sebutkan dan jelaskan tentang enerigi terbarukan yang meliputi :

a)    Menyebutkan satu jenis energi tabarukan

Jenis energi tabarukan : Sinar Matahari, Angin, Biomassa, gelombang laut, Panas Bumi;

 

b)    Mengapa energi tersebut di katakan sebagai energi tabarukan;

Karena dapat di manfaatkan pada masa sekarang dan masa depan.

 

c)    Dimana saja energi tabarukan tersebut di ketemukan;

Di temukan di seluruh tempat sepeti Sinar Matahari, Panas Bumi. Angin,

 

d)    Jelaskan bagaimana energi tersebut dapat di manfaatkan oleh masyarakat.

Proses

 

52.  Sebutkan dan jelaskan tantangan untuk mencapai  ketahanan pangan

     Tantangan : Degradasi Lahan, Hama dan penyakit, Kiris air global, pencemaran.

 

Kunci Jawaban Pojok Bahasa

KD. 3.1

World Ocean Summit 2017 (Pertemuan Kelautan Dunia 2017)

World Ocean Summit 2017, Indonesia Juga Menaruh Perhatian pada Isu Kelautan

Nusa Dua (Greeners) – Lebih dari 95 persen pergerakan ekonomi global berasal dari daratan. Padahal, 70 persen wilayah bumi ini diisi oleh perairan atau lautan. Dengan besarnya peluang ekonomi di wilayah perairan tersebut, maka sudah tentu dibutuhkan pula tanggung jawab yang besar dalam pengelolaan lingkungannya. Terlebih, tantangan masalah persampahan di laut pun telah menjadi isu yang mendunia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Panjaitan menerangkan, Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, telah memberikan perhatian yang cukup besar pada isu kelautan. Beberapa komitmen tersebut seperti penanggulangan penangkapan ikan berlebihan dan penanganan illegal fishing. Penanganan sampah plastik dan pencanangan program edukasi tentang kelautan.

“Edukasi ini penting sekali karena tanpa edukasi, masalah di laut tidak akan dikenali atau bahkan tidak mungkin diselesaikan. Apalagi untuk bisa mengerti tentang lingkungan, tentu harus tahu dahulu apa itu lingkungan. Ini untuk mencegah dampak kerusakan yang lebih parah. Terakhir itu fokus kita di kelautan ini adalah pembangunan infrastruktur dan tentunya pariwisata,” jelasnya saat ditemui usai menghadiri acara World Ocean Summit 2017 di Nusa Dua, Bali, Kamis (23/02).

World Ocean Summit 2017, Bahas Illegal Fishing Hingga Sampah Plastik

February 23, 2017

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam acara World Ocean Summit di Bali, Kamis (24/2). (dok.humas KKP / Rr. Kartika Candra)

 

KKPNews, Bali – World Ocean Summit (WOS) 2017 mulai diselenggarakan hari ini, Kamis (23/2) di Sofitel Nusa Dua Bali dan dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam dua hari kedepan, sejumlah agenda akan dibahas dalam perhelatan tingkat dunia ini, termasuk komitmen pemerintah Indonesia dalam mewujudkan laut yang bersih dari praktek illegal fishingdan sampah plastik.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menilai saat ini hal yang harus diperhatikan adalah antara pertumbuhan industri perikanan dengan keberlanjutan dari industri dan sumber daya ikan itu sendiri. Dalam hal ini, Indonesia mengusulkan akuntabilitas dari berbagai negara dalam memberantas illegal fishing. Pasalnya, masih ada beberapa negara yang melakukan penangkapan ikan, bukan di daerah perairan negaranya.

“Usulan dari Indonesia adalah accountabilityFollow up dari port state measure apa untuk handling illegal fishing apa? Untuk sampah plastik apa? Kalau dari dalam negeri sendiri, komitmennya adalah merubah IUUF (Illegal Unreported and Unregulated Fishing –red) menjadi Legal Reported and Regulated Fishing”, jelas Menteri Susi di Sofitel Nusa Dua Bali.

Menyoroti soal sampah plastik di Indonesia, Menteri Susi menjelaskan, bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berencana akan melakukan sosialisai kepada pemerintah daerah terkait penutupan mulut sungai yang menuju laut dengan jaring.

“Ini baru perencanaan. Kita hitung mulut sungai berapa. Minimal action dulu. Jadi sampah dari darat jangan sampai ke laut. Ditutup pakai jaring, supaya sampahnya berhenti. Bisa dihitung itu sungai di Pulau Jawa berapa”, lanjutnya.

Sementara itu, dalam pidatonya, Wakil Presiden menegaskan pentingnya penegakan hukum untuk mendukung pengelolaan laut yang berkelanjutan. Pasalnya, sektor kelautan berkontribusi 20 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyediakan peluang lapangan pekerjaan yang luas di seluruh Indonesia.

Selain penegakkan hukum, kolaborasi dengan berbagai pihak dinilai penting, untuk mendorong kerja sama dengan sektor swasta, termasuk riset dan pengelolaan sumber daya laut berkelanjutan. Selain itu, pembangunan infrastruktur untuk industri perikanan juga dipercepat sehingga nelayan dapat berproduksi secara efisien.

Sebagai informasi, WOS merupakan konferensi yang dihadiri para diplomat, pemerhati lingkungan hidup, organisasi non pemerintahan dan para pemangku kepentingan sektor kelautan dan perikanan dari seluruh dunia. Seperti dikutip dari The Economist, penyelenggara WOS 2017, diskusi yang berlangsung akan diarahkan untuk mendorong efektivitas pemanfaatan dana, baik pemerintah maupun swasta, untuk mewujudkan ekonomi laut berkelanjutan. (MD/DS)

KOSA KATA = Minimal 20 (dua puluh ) kosa kata bahasa inggris dan terjemahnya harus betul. Kosa kata bebas memilih dengan catatan masih dalam kajian pojok bahasa tersebut. Penilaian 1 (satu)kosa kata di nilai 5 (lima) point sehingga jika menjawab kosa kata sejumlah 20 (dua puluh) kosa kata dengan benar maka di nilai 100.

PRESENTASI =  penilaiannya : Penguasan kelas (25 point ), Pemahaman materi (25 point), grammer dan Vokal/Pengucapan bahasa (25 Point), simpulan (25 Point)  

 

KD. 3.2

And a recent report by the Natural Resources Defense Council, Oil Change International, and the World Wide Fund for Nature revealed that from 2007 to 2014, governments channeled more than $73 billion – or over $9 billion per year – of public money toward coal projects.

Selain itu, menurut laporan terbaru yang diterbitkan oleh Natural Resources Defense Council, Oil Change International, dan World Wide Fund for Nature mengungkapkan bahwa sejak tahun 2007 hingga 2014, banyak negara menyalurkan dana publik sebesar lebih dari $73 miliar – atau lebih dari $9 miliar per tahun – dalam proyek-proyek batubara.

Besides polluting the earth, humans are depleting its natural resources at an alarming rate.

Selain mencemari bumi, manusia menguras sumber daya alamnya dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.

Of course, canoe designs and construction methods varied because of such factors as function and natural resources.

Memang, desain kano dan metode pembuatannya bervariasi, bergantung pada fungsinya dan bahan baku yang tersedia.

We can' t survive with our politicians focusing their time on fighting religious wars, fighting over control of natural resources

Kita tidak dapat bertahan dengan politisi kita memfokuskan waktu mereka pada pertempuran perang agama, berebut kendali sumber daya alam

Other negatives include declining natural resources, cultural change, racial prejudice, and drug and alcohol abuse.

Hal-hal negatif lain mencakup merosotnya sumber daya alam, perubahan kultur, prasangka rasial, dan penyalahgunaan narkoba serta alkohol.

That lesson concerns management of the earth, especially its natural resources.

Hikmah itu menyangkut kepengurusan bumi, terutama sumber daya alamnya.

A report prepared by the International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) paints a gloomy picture of the state of much of the world’s wildlife.

Sebuah laporan yang dibuat oleh Serikat Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam Internasional (IUCN) membahas tentang betapa suramnya keadaan kebanyakan margasatwa dunia.

Noting potential problems, Mak observed that the increase of tourism can “lead to the loss of cultural and community identity, create conflict in traditional societies over the use of community-owned land and natural resources, and increase antisocial activities, such as crime and prostitution.”

Mak menyebutkan problem-problem yang dapat muncul, dan berkata bahwa meningkatnya pariwisata dapat ”turut menghilangkan karakteristik unik kebudayaan dan komunitas, menciptakan konflik dalam masyarakat tradisional sehubungan dengan penggunaan tanah milik masyarakat serta sumber daya alam, serta meningkatkan kegiatan anti sosial, seperti kejahatan dan pelacuran”.

Sadly, many species are thus lost and along with them natural resources that may have proved invaluable.

Sayang sekali, dengan cara ini banyak spesies punah dan bersama mereka hilang pula sumber daya alam yang mungkin terbukti bernilai.

This means that the amount of natural resources humans used during that 12-month period took more than 14 months to replace.

Ini berarti jumlah sumber daya alam yang manusia gunakan selama periode 12 bulan itu membutuhkan lebih dari 14 bulan untuk pulih.

South Korea and Singapore, which had few natural resources on which to ely, are no less inspiring.

 

Korea Selatan dan Singapura, kedua negara dengan sumber daya alam yang terbatas, juga mengilhami kita.

It has been defined as “purposeful travel to natural areas to understand the culture and natural history of the environment, taking care not to alter the integrity of the ecosystem, while producing economic opportunities that make the conservation of natural resources beneficial to local people.”

 

Kata itu telah didefinisikan sebagai ”perjalanan yang bertujuan ke kawasan-kawasan alami untuk memahami kebudayaan dan fakta-fakta sehubungan dengan flora dan fauna daerah tersebut, sambil berhati-hati agar tidak mengubah kesehatan ekosistem, sekaligus menghasilkan peluang bisnis yang membuat konservasi sumber daya alam bermanfaat bagi penduduk setempat”.

The Middle East is best known for its ancient historical sites, political instability, and abundant natural resources.

 

Timur Tengah terkenal akan tempat-tempat bersejarah dari masa lampau, ketidakstabilan politik, dan sumber daya alam yang melimpah.

Its immense natural resources and easy access to international trade routes were important factors.

 

Sumber daya alamnya yang limpah dan akses yang mudah ke jalur perdagangan merupakan faktor penting.

That, in turn, leaves more natural resources for those who can afford them—namely, the wealthy.

Selanjutnya, hal itu membuat lebih banyak sumber daya alam tersedia bagi yang mampu—yakni si kaya.

 

KOSA KATA = Minimal 20 (dua puluh ) kosa kata bahasa inggris dan terjemahnya harus betul. Kosa kata bebas memilih dengan catatan masih dalam kajian pojok bahasa tersebut. Penilaian 1 (satu)kosa kata di nilai 5 (lima) point sehingga jika menjawab kosa kata sejumlah 20 (dua puluh) kosa kata dengan benar maka di nilai 100.

PRESENTASI =  penilaiannya : Penguasan kelas (25 point ), Pemahaman materi (25 point), grammer dan Vokal/Pengucapan bahasa (25 Point), simpulan (25 Point)  

 

KD.3.3

 

Knowing that his time is short, the Devil has been using one of the key elements of human society under his control—big business—to promote a frenzied spirit of consumerism, which leads to depletion of natural resources and destruction of the environment worldwide, thus threatening humanity’s survival.—Revelation 11:18; 18:11-17.

 

Karena tahu bahwa waktunya tinggal sedikit, Iblis menggunakan salah satu unsur utama masyarakat manusia yang ia kendalikan, yakni bisnis besar, untuk mengobarkan nafsu konsumerisme, sehingga sumber daya alam terkuras dan lingkungan hidup hancur, dan keselamatan umat manusia pun terancam.—Penyingkapan 11:18; 18:11-17.

Natural resources, such as fossil fuels, minerals, and forest products, are being used up at an astounding rate.

 

Sumber daya alam, seperti bahan bakar minyak, mineral, dan produk hutan, kini dikuras pada tingkat yang mencengangkan.

 

For a description of Israel’s geographic and climatic characteristics, as well as its size, location, natural resources, and related features, see the article PALESTINE.

 

Untuk mengetahui ciri-ciri geografis dan iklim Israel, juga luas tanah, lokasi, sumber daya alam, dan ciri-ciri lain yang terkait, lihat artikel PALESTINA.

 

In order to fill our needs for food, shelter, and fuel and thus sustain our lives, we must consume natural resources.

 

Dalam memenuhi kebutuhan kita akan pangan, penaungan, serta bahan bakar dan dengan demikian menunjang kehidupan, kita harus menggunakan sumber daya alam.

 

you're concerned about what that does to natural resources —

 

Anda khawatir tentang yang terjadi pada sumber daya alam —

 

The “Red List” is published by the International Union for Conservation of Nature and Natural Resources, an organization that evaluates the condition of endangered species.

 

”Red List” (Daftar Merah) diterbitkan oleh Ikatan Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam (IUCNNR), sebuah organisasi yang mengevaluasi kondisi spesies-spesies yang terancam punah.

 

“Far too frequently, mountains are seen as providers of abundant natural resources, with insufficient attention paid to the plight of their inhabitants as well as the sustainability of their ecosystems,” stated a keynote speaker at the 2002 Bishkek Global Mountain Summit, organized in Kyrgyzstan.

 

”Sudah terlalu sering, gunung dipandang sebagai sumber daya alam yang limpah, namun sedikit sekali perhatian diberikan kepada kesengsaraan penghuninya serta kesinambungan ekosistemnya,” kata seorang pembicara utama pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gunung Sedunia 2002, yang diorganisasi di Bishkek, ibu kota Kirghizistan.

 

If you live in a Western land where store shelves are fully stocked and round-the-clock shopping may be possible, it is hard to imagine that there could be a looming shortage of natural resources.

 

Jika Anda tinggal di negeri Barat yang toko-tokonya dipenuhi barang dan buka 24 jam, sulit membayangkan bahwa sumber daya alam akan segera habis.

 

To help with this, governments can increase rural communities’ resource- and wildlife-use rights so that they can manage and protect their natural resourcessustainably.

 

Untuk mengatasinya, pemerintah perlu meningkatkan sumber daya dan hak pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar bagi masyarakat pedesaan agar mampu mengelola dan melindungi sumber daya alam yang ada secara berkelanjutan.

 

The account even names the lands through which those rivers flowed and specifies the natural resources well-known in the area.

 

Catatan itu bahkan menyebut nama-nama negeri yang dilalui sungai-sungai tersebut dan memerinci kekayaan alam yang terkenal di daerah itu.

 

KOSA KATA = Minimal 20 (dua puluh ) kosa kata bahasa inggris dan terjemahnya harus betul. Kosa kata bebas memilih dengan catatan masih dalam kajian pojok bahasa tersebut. Penilaian 1 (satu)kosa kata di nilai 5 (lima) point sehingga jika menjawab kosa kata sejumlah 20 (dua puluh) kosa kata dengan benar maka di nilai 100.

PRESENTASI =  penilaiannya : Penguasan kelas (25 point ), Pemahaman materi (25 point), grammer dan Vokal/Pengucapan bahasa (25 Point), simpulan (25 Point)  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

(3.5)

 

·         Faktor dinamika dan proyeksi kependudukan

·         Mobilitas penduduk dan tenaga kerja.

·         Kualitas penduduk dan Indeks Pembangunan Manusia.

·         Bonus demografi dan dampaknya terhadap pembangunan.

·         Permasalahan yang diakibatkan dinamika kependudukan.

·         Sumberdata kependudukan

·         Pengolahan dan analisis data kependudukan.

 

I.   FAKTOR DINAMIKA DAN PROYEKSI KEPENDUDUKAN (ANTROPOSFER)

 

Secara etimologi antroposfer terdiri atas dua kata, yaitu antropo yang berarti manusia dan sphere yang berarti lapisan. Jadi antroposfer dapat diartikan sebagai lapisan kehidupan manusia yang ada di permukaan Bumi dengan segala aktivitasnya.

Antroposfer terkait dengan sumber daya manusia yang ada di permukaan Bumi. Sumber daya manusia adalah seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Pembahasan antroposfer menyangkut potensi atau kemampuan penduduk serta permasalahan-permasalahan yang terkait dengan penduduk seperti jumlah penduduk, kepadatan penduduk, persebaran penduduk, migrasi, dan kualitas penduduk. Untuk menjelaskan hal tersebut ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek kuantitas dan kualitas penduduk. Untuk menjelaskan kedua aspek tersebut diperlukan data-data yang terkait dengan kependudukan. Data apakah yang diperlukan?

Bagaimanakah cara memperoleh data-data tersebut

A.   Pengumpulan Data Kependudukan

 Data yang menyangkut penduduk dengan berbagai karakteristiknya merupakan salah satu data pokok yang amat diperlukan untuk perencanaan di segala bidang, misalnya: kebutuhan akan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Data kependudukan dapat diperoleh dengan beberapa cara, antara lain sebagai berikut.

1.    Sensus Penduduk

Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, penyusunan, pengolahan, dan penerbitan data yang bersifat demografis, ekonomis, dan sosial dari suatu wilayah atau negara tertentu dan dalam waktu tertentu.

Berdasarkan tempat tinggal penduduk, sensus dibedakan menjadi:

a.    Sensus de jure, yaitu pencacahan jiwa yang dilakukan di tempat penduduk tersebut tinggal secara resmi.

b.    Sensus de facto, yaitu pencacahan jiwa di tempat mereka ditemukan oleh petugas lapangan.

 

Berdasarkan metode pengisiannya, sensus dibedakan menjadi:

a.    Metode Canvasser, yaitu pelaksanaan sensus di mana petugas mendatangi tempat tinggal penduduk dan mengisi daftar pertanyaan. Keunggulan metode ini, data yang diperoleh lebih terjamin kelengkapannya dan penduduk sulit untuk memalsukan data. Sedangkan kekurangannya adalah waktu yang diperlukan lebih lama karena jumlah petugas yang terbatas dan wilayah yang luas.

b.    Metode Householder, yaitu pelaksanaan sensus di mana pengisian daftar pertanyaan dilakukan oleh penduduk sendiri. Kelebihan cara ini adalah waktu yang diperlukan lebih cepat karena petugas tidak harus mendata satu per satu penduduk. Daftar pertanyaan dapat dikirimkan atau dititipkan pada aparat desa. Sedangkan kekurangannya adalah data yang diperoleh kurang terjamin kebenarannya karena ada kemungkinan penduduk tidak mengisi data sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Sensus penduduk dilakukan dalam jangka waktu 5 atau 10 tahun. Di Indonesia, sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun. Berikut ini data hasil sensus penduduk Indonesia tahun 1930 sampai tahun 2005.

Tabel 3.1 Sensus Penduduk Indonesia

No. Tahun Jumlah Penduduk (jiwa)

1. 1930 60.700.000

2. 1961 97.000.000

3. 1971 119.208.229

4. 1980 147.490.298

5. 1990 179.378.946

6. 2000 206.264.595

7. 2005 218.868.791*)

Sumber: BPS tahun 2000

Keterangan: *) hasil survei penduduk antarsensus (Supas)

Mengapa sensus penduduk

2.    penting untuk dilakukan?

3.    Registrasi Penduduk

4.    Survei Penduduk

 

 

II.   MOBILITAS PENDUDUK DAN TENAGA KERJA.

III.   KUALITAS PENDUDUK DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA.

IV.   BONUS DEMOGRAFI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN.

V.   PERMASALAHAN YANG DIAKIBATKAN DINAMIKA KEPENDUDUKAN.

VI.   SUMBERDATA KEPENDUDUKAN

VII.   PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA KEPENDUDUKAN.

 

 

KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA

(3.6)

·         Pengaruh faktor geografis terhadap keragaman budaya di Indonesia.

·         Persebaran keragaman budaya di Indonesia.

·         Pembentukan kebudayaan nasional.

·         Pelestarian dan pemanfaatan produk kebudayaan Indonesia dalam bidang ekonomi kreatif dan pariwisata.

·         Kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan global.

 

 

MITIGASI BENCANA ALAM

(3.7)

·         Jenis dan karakteristik bencana alam.

·         Siklus penanggulangan bencana.

·         Persebaran wilayah rawan bencana alam di Indonesia.

·         Lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan bencana alam.

·         Partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana alam di Indonesia.

 

·         JENIS DAN KARAKTERISTIK BENCANA ALAM.

 

1.    Pengertian Bencana

Berdasarkan Undang-undang No 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, bencana adalah peristiwa atau rangkaian yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang di sebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.  

2.    Jenis-jenis Bencana

Be

3.    As

4.    As

5.     

 

iud

 

 

 

 

Latihan Soal SDA

 

1.    Curah hujan diatas 2.000 mm/tahun dan mendapat penyinaran sepanjang tahun berciri-ciri bioma …
a. Sabana 
b. Tundra
c. Gugur
d. Taiga
e. Hutan basah

2.    Ciri-ciri bioma gugur (decidous) antara lain …
a. Curah hujan 2.000 mm/tahun dan cukup penyinaran matahari
b. Terdapat burung cendrawasih
c. Suhu dingin dengan curah hujan > 2.000 mm/tahun dan tumbuhannya rapat
d. Temperatur udara panas sepanjang tahun dan hujan terjadi secara musiman
e. Curah hujan 750 – 1.000 mm/tahun dan merata serta floranya tidak terlalu rapat

3.    Vegetasi khas yang hidup dan berkembang di daerah tundra adalah …
a. Hutan heterogen 
b. Padang rumput
c. Lumut 
d. Hutan jati
e. Hutan pinus

4.    Di Indonesia dijumpai daerah sabana yaitu terletak di 
a. Papua 
b. Sumatera
c. Jawa barat 
d. Sulewesi
e. Nusa Tenggara Barat/Timur

5.    Hutan Indonesia sebagai salah satu hutan terluas di dunia yang dijadikan sebagai paru-paru dunia yaitu hutan hujan tropis yang memiliki ciri-ciri ….
a. Banyak tumbuh di sekitar pantai
b. Tumbuh rumput yang menutupi permukaan bumi
c. Pohon tinggi dan runcing seperti pinus
d. Memiliki musim jika kemarua dan hujan
e. Hutannya lebat dan berdaun lebar dan dasar hutan gelap

6.    Persebaran fauna wilayah oriental meliputi kawasan ...
a. Amerika Utara 
b. Amerika Tengah dan Selatan
c. Afrika Utara, Eropa 
d. Australia
e. Asia Selatan, Tenggara

7.    Persebaran fauna di Indonesia bagian barat dan tengah dibatasi oleh garis …..
a. Wallace 
b. Colummbus
c. Webber
d. Junghum
e. Raflles

8.    Berikut ini contoh fauna yang menjadi ciri khas Indonesia yang berada di daerah peralihan antara fauna Asia dan Australia adalah …
a. Anoa, komodo dan gajah
b. Badak, orang utan dan babi rusa
c. Cendrawasih, kakatua dan kangguru
d. Komodo, babi rusa dan anoa
e. Gajah, harimau dan badak

9.    Jenis fauna yang berada di daerah Indonesia timur kecuali …
a. Walaby 
b. Cendrawasih
c. Kangguru 
d. Kakak Tua
e. Anoa

10. Contoh persebaran fauna di Indonesia bagian tengah ialah 
a. Gajah, orang utan dan komodo
b. Biawak, kijang dan tapir
c. Cendrawasih, kangguru dan kadal
d. Burung Maleo, komodo dan babi rusa
e. Babi hutan, anoa dan dan gajah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Endarto, S.D. (2014). Mengkaji Ilmu Geografi 1. Jakarta : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

 

Hartono. 2009.Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas X, Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah.Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

 

Nursid Sumaatmadja. 1981. Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisis Ruang. Bandung: Penerbit Alumni.

 

Tika, P dkk. (2007). Pengetahuan  Sosial Geografi 1. Jakarta. Bumi Aksara.

 

Harmanto, Gatot. (2007). Geografi untuk SMA/MA. Bandung. Yrama Widya

 

Waluya, Bagja. 2007. Memahami Geografi SMA/ MA Kelas X semester 1 dan 2. Bandung: Armico. Jakarta