Untuk halalnya copy paste di wajibkan untuk comment dan join di blog kami.......terima kasih. SALAM SUKSES

Minggu, 23 Oktober 2011

Geografi XI semester Gasal

BIOSFER DAN ANTROPOSFER

FENOMENA BIOSFER
Biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup, terutama flora dan fauna, baik yang ada di darat maupun udara.
Berbagai macam flora yang hidup dalam suatu kawasan tertentu membentuk suatu persekutuan hidup alam hayati dan lingkungannya yang sering kita sebut hutan.
Klasifikasi hutan
  • a. Menurut fungsinya
1).  Hutan lindung
Hutan yang berfungsi menjaga kelestarian  tanah dan tata airnya.
2). Hutan Suaka Alam
Hutan yang berfungsi untuk perlindungan alam hayati dan manfaat-manfaatnya yang terdiri dari cagar alam ( untuk perlindungan berbagai jenis tumbuhan ) dan suaka margasatwa ( untuk perlindungan berbagai jenis satwa )
3). Hutan Wisata
Hutan yang dipelihara khusus untuk tujuan pariwisata, baik yang ada di darat maupun laut ( contoh Bunaken )
4). Hutan Produksi
Hutan  yang khusus diambil kayu maupun non kayu sebagai hasil industri kayu, obat-obatan, penyamak kulit dll.
  • b. Menurut jenis pohonnya
1). Hutan Hiterogen
Hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman, misal hutan rimba, banyak terdapt di luar pulau jawa
2).  Hutan Homogen
Hutan yang ditumguhi oleh satu jenis tanaman saja, pada umumnya hutan ini dibuat untuk tujuan tertentu, misalnya reboisasi/ penghijauan.
  • c. Menurut cara terjadinya
1).  Hutan Asli/Alamiah
Hutan yang terjadi secara alamiah, misal hutan rimba, bakau
2).  Hutan Buatan
Hutan yang sengaja dibuta oleh manusia untuk kepentingan tertentu, misal penghijauan / reboisasi.
  • d. Menurut tempat
1).  Hutan Pantai
2).  Hutan Rawa
3).  Hutan Pegunungan
  • e. Menurut iklim
1).  Hutan Hujan Tropik
Hutan yang terdapat di daerah tropik yang mendapatkan hujan merata sepanjang tahun, banyak terdapat di Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, Asia Tenggara.
2).  Hutan Musim
Hutan yang terdapat di daerah tropik dengan musim kemarau yang panjang. Sehingga menggugurkan daunnya, banyak terdapat di India dan Asia Tenggara.
3).  Sabana
Padang rumput di daerah tropis yang diselingi tumbuhan, banyak terdapat di Australia dan Brazilia
4).  Stepa
Padang rumput di daertah tropis
5).  Taiga
Hutan yang ditumbuhi oleh jenis-jenis konifer yang tumbuh di daerah dingin, banyak terdapat di Amerika Utara, Eropa dan Asia.
Tugas     : Buatlah kelompok diskusi yang masing-masing terdiri  4 – 6 orang, dengan materi Jelaskan manfaat Hutan bagi kehidupan manusia
  • 2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna.
  • a. Faktor penyebab
1). Cuaca dan iklim
2). Relief / ketinggian tempat
3). Manusia
  • b. Sarana penyebaran
1). Angin
misalnya biji-bijian yang terbawa oleh hempasan angin
2). Aliran air
misalnya tumbuhan atau biji-bijian yang terbawa oleh    aliran sungai
3). Lahan
misalnya adanya gerakan spesies di daratan
4). Manusia
misalnya flora dan fauna yang dipindah oleh manusia
  • c. Hambatan
1). Geografis
Kondisi geografi yang menjadi penghambat penyebaran flora dan fauna terutama adalah bentang alam yang berupa samudra, padang pasir,  sungai dan pegunungan.
2). Biologis
Faktor yang menjadi penghambat penyebaran flora dan fauna secara biologis antara lain habitat yang tidak sesuai dan tidak cocok lagi untuk kelangsungan hidup, tidak adanya persediaan makanan atau predator.
3). Tanah ( Edafik)
Kondisi tanah yang dapat menjadi penghambat penyebaran flora dan fauna antara lain, ketersediaan unsur hara, udara dan air
  • 3. Persebaran flora dan fauna di dunia
Menurut Alfred Russel Wallace persebaran fauna di dunia dikelompokkan menjadi enam wilayah, yaitu :
  • a. Wilayah Neartik
Meliputi seluruh wilayah Amerika Utara bagian tengah   terdiri atas padang rumput dan bagian utara merupakan hutan konifer seluruh Greenland, sedangkan hewannya berupa antilop, tupai dari Amerika Utara,bison, kalkun dan karibu
b. Wilayah Neotropik
Meliputi Mexico bagian selatan dan tengah serta Amerika Selatan, hewan-hewannya berupa kukang, armadillo, kuda, tapir, siamang dll
c. Wilayah Australis
Meliputi Selandia Baru, Irian, Maluku dan pulau-pulau di sekitarnya.  Hewannya terdiri atas kanguru, trenggiling, koala, cendrawasih, kura-kura, berbagai macam burung dll.
  • d. Wilayah Oriental
Meliputi wilayah Benua Asia, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sri Langka dan Filipina, banyak terdapat hutan hujan tropis dan beraneka macam flora dan fauna, hewan-hewannya berupa harimau, gajah, gibon,orang utan dan badak bercula satu.
  • e. Wilayah Paleartik
Meliputi seluruh Eropa, Afganistan, Himalaya,Afrika, Inggris dan Jepang, hewannya terdiri atas bison, kucing kutub, menjangan kutub, landak
  • f. Wilayah Etiopian
Meliputi seluruh benua Afrika, Madagaskar dan wilayah Arab bagian selatan, banyak terdapat gurun yang menjadi pembatas wilayah satu dg lainnya, sehingga jenis binatangnya berbeda yang terdiri atas Gorilla, Simpanze, antelop, burung unta, zebra, kuda nil dan jerapah
PERSEBARAH HEWAN DAN TUMBUHAN
  • 4. Persebaran Fauna di Indonesia
  • a. Fauna Indonesia Barat
Meliputi wilayah  Sumatra, Jawa dan Kalimantan biasanya disebut fauna dangkalan Sunda yang terdiri atas binatang menyusuinya berbadan besar, treinggiling, bunglon, kijang.
  • b. Fauna Indonesia Tengah
Meliputi Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara dibatasi oleh garis Wallace di barat dan garis weber di timur, hewannya meliputi anoa, babi rusa,biawak, kuskus, komodo, buaya, ular dll
c. Fauna Indonesia Timur
Meliputi Papua dan pulau di sekitarnya sering disebut fauna dangkalan Sahul yang terdiri atas Kanguru,kadal, kura-kura dan berbagai jenis burung.
  • 5. Usaha melestarikan
Untuk menghindari kepunahan, maka dilakukan beberapa usaha antara lain larangan berburu dan dibutkan suaka margasatwa sebagai berikut :
NO PROPINSI LOKASI MAGASATWA JENIS HEWAN
1. DI Aceh Kluet Gunung Leuser Orang Utan, Gajah Orang Utan, gajah, tapir, macan, rusa
2. Sumatra Utara Sikindur Langkat Gajah, orang utan Gajah, orang utan, macan
3. Riau Kerumutan Pulau Berkah Gajah dan tapir Burung-burung laut
4. Sumatra Barat Rimbo Pantai Siamang, tapir, harimau
5. Lampung Waykambas Gajah, orang utan, harimau
6. Jawa Barat Panaitan dan ujung Kulon Badak cula satu, babi hutan, banteng dan rusa
7. Kalimantan Barat Gunung Palung Bekantan
8. Kalimantan Tengah Kotawaringin Tanjun Puting Bekantan, orang  utan, banteng, babi hutan
9. Sulawesi utara Maspepayaroja Penyu laut
10. Sulawesi Tengah Pati-pati, Lore Lindu Kalamantan dan lombuyan Rusa dan anoa
11. Bali Bali Barat Banteng dan jalak putih
12. Nusa Tenggara Barat Pulau Moyo Rusa, babi hutan, ayam hutan dan burung
13. Nusa Tenggara Timur Padar Rinca dan Walwuul Komodo
14. Papua Gunung Lorentz Walaby, ular sanca, landak, burung nandur,kanguru pohon
Untuk menjaga kelestarian satwa Langka, maka penangkapan hewan-hewan dan juga perburuan haruslah mentaati peraturan tertentu seperti berikut ini :
a.  Para pemburu harus mempunyai lisensi (surat izin berburu).
b. Senjata untuk berburu harus tertentu macamnya.
c. Membayar pajak dan mematuhi undang-undang perburuan.
d. Harus menyerahkan sebagian tubuh yang diburunya kepada petugas sebagai tropy, misalnya tanduknya.
e. Tidak boleh berburu hewan-hewan langka.
f. Ada hewan yang boleh ditangkap hanya pada bulan-bulan tertentu
saja. Misalnya, ikan salmon pada musim berbiak di sungai tidak boleh
ditangkap, atau kura-kura pads musim akan bertelur.
g.  Harus melakukan konvensi dengan baik. Konvensi ialah aturan-aturan yang tidak tertulis tetapi harus sudah diketahui oleh si pemburu dengan sendirinya. Misalnya, tidak boleh menembak hewan buruan yang sedang bunting, dan tidak boleh membiarkan hewan buas buruannya lepas dalam keadaan terluka.
  • h. mengembangbiakkan hewan yang hampir punah
  • i. Menyediakan makanan secara alamiah
Sedangkan Suaka alam untuk perlindungan tumbuhan sebagai berikut :
NO PROPINSI SUAKA ALAM JENIS HEWAN
1. DI Aceh Aceh Raflesia Raflesia padma acehensis
2. Sumatra Utara Sibolangit Dolok Laut Kebun botanis Pinus merkusi
3. Bengkulu Bengkulu Raflesia Bengkulu
4. Sumatra Barat Batangalupuh Beringin Sakti Raflesia Arnoldi Pinus benjamina
5. Bengkulu Bengkulu Raflesia Bengkulu
6. Jawa Tengah Wijaya Kusuma Bunga wijaya kusuma
7. Kalimantan Barat Mandor Jenis anggrek
Beberapa usaha untuk melestarikan flora  :
  • a. Melakukan pengawasan secara ketat, terutama terhadap perusak hutan dan penambang liar.
  • b. Melakukan reboisasi terhadap hutan gundul
  • c. Melarang penggembalaan yang merusak hutan
  • d. Menjaga agar tidak terjadi kebakaran
  • e. Menanam pohon pengganti
  • f. Melarang ladang berpindah
  • g. Menetapkan hutan lindung
  • h. Melaksanakan tebang pilih
FENOMENA ANTROPOSFER
  • 1. Pengertian fenomena antroposfer
Antroposfer adalah manusia dan kehidupannya di permukaan bumi, dalam pembahasannya nanti lebih di tekankan pada aspek kependudukannya, yang berkaitan dengan masalah kependudukan, antara lain ; kepadatan, penyebaran yang tidak merata, jumlah dan kualitas penduduk.
  • 2. Menganalisis komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin bersifat universal, karena umur dan jenis kelamin selalu menjadi dasar dalam pengelompokan penduduk dan mempunyai perana yang penting dalam kehidupan masyarakat antara lain menentukan kedudukan atau status dalam masyarakat, menentukan kesempatan dalam memperoleh pekerjaan dll.
Pengelompokan menurut jenis kelamin jelas laki-laki dan perempuan sedangkan berdasarkan umur, menurut beberapa sumber dikelompokkan sebagai berikut :
  • a. Kelompok usia muda / belum produktif antara 0 – 14 tahun
  • b. Kelompok usia dewasa / produktif antara 15 th – 64 tahun
  • c. Kelompok usia tua / tidak produktif diatas 65 tahun
Berdasarkan pengelompokan tersebut dapat diketahui angka ketergantungan atau sering disebut Dependency Ratio dengan menggunakan Rumus sebagai berikut :
Contoh   : Jumlah penduduk Bantul pada tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa dengan komposisi ; jumlah usia muda 250.000, jumlah usia dewasa 1.700.000 jiwa sedangkan jumlah usia tua sebanyak 50.000 jiwa, hitungka angka ketergantungannya.
Jawab     :
Jadi angka ketergantungannya sebanyak 17 artinya setiap 100 penduduk usia dewasa harus menanggung beban kehidupan sebanyak 17 orang disamping harus menghidupi dirinya sendiri.
Dalam kehidupan nyata apakah mungkin itu terjadi ?
  • 3. Menghitung tingkat kelahiran penduduk
Angka kelahiran atau sering disebut dengan Natalitas diartikan sebagai jumlah kelahiran hidup untuk setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun , juga disebut angka kelahiran kasar/ CBR ( Cruth Birth Rate ), dengan kriteria sebagai berikut  :
  • a. diatas 30 berarti angka kelahirannya tinggi
  • b. antara 20 – 30 berarti angka kelahirannya sedang
  • c. Dibawah 20 berarti angka kelahirannya rendah
Faktor-faktor yang menambah jumlah kelahiran/Pro natalitas
  • a. Nikah usia muda
  • b. Pergaulan bebas
  • c. Derasnya arus informasi
  • d. Lemahnya iman
  • e. Kurangnya kesadaran ber-KB
  • f. Dll
Faktor yang menghambat jumlah kelahiran/ anti natalitas
  • a. menunda nikah
  • b. Pantang nikah
  • c. Penyakit
  • d. KB
  • e. dll
  • 4. Menghitung tingkat kematian penduduk
Angka kematian atau sering disebut Mortalitas adalah jumlah kematian dalam setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun, juga disebut CDR / Cruth DeathRate, dengan kriteria sebagai berikut :
  • a. diatas 20 berarti angka kematiannya tinggi
  • b. 10 – 20 berarti angka kematiannya sedang
  • c. Dibawah 10 berarti angka kematiannya rendah
Faktor yang menambah jumlah kematian/pro mortalitas
  • a. Perang
  • b. Penyakit
  • c. Kriminalitas
  • d. Bunuh diri
  • e. Bencana alam
  • f. Dll
Faktor yang menghambat jumlah kematian /anti mortalitas
  • a. Perdamaian
  • b. Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran
  • c. Imunisasi
  • d. Kebersihan
  • e. Makanan bergizi
  • f. Dll
  • 5. Menghitung pertumbuhan penduduk suatu wilayah
  • a. Pertumbuhan Penduduk alami
Pertumbuhan Penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang hanya memperhatikan aspek kelahiran dan kematian saja, juga disebut Natural Increase
Pertumbuhan Penduduk L – M
  • b. Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk dengan memperhatikan aspek kelahiran, kematian, migrasi masuk dan  migrasi keluar.
Pertumbuhan Penduduk Total ( L – M ) + ( I – E )
  • c. Proyeksi penduduk
Proyeksi Penduduk adalah memperkirakan jumlah penduduk pada masa yang akan datang.
Proyeksi Penduduk
Pn = Po(1+r)n
Contoh       : Diketahui jumlah penduduk Klaten pada awal tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa, pertumbuhan penduduknya 2 %/tahun.
Hitunglah perkiraan jumlah penduduk Klaten pada tahun 2008.
Jawab         :
Pn=2.000.000(1+2%)2
Pn=2.000.000(1+0,02) 2
Pn=2.000.000(1,02) 2
Pn=2.000.000(1,04 )
Pn=2.080.000
  • 6. Masalah-masalah kependudukan di Indonesia.
  • a. Pertumbuhannya tinggi
  • b. Persebarannya tidak merata
  • c. Komposisinya sebagian usia muda
  • d. Kualitasnya rendah
  • 7. Usaha mengatasi masalah kependudukan di Indonesia
  • a. KB
  • b. Transmigrasi
  • c. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan
  • 8. Menyajikan informasi kependudukan melalui peta tabel dan grafik/diagram
  • a. Simbol Ordinal / bertingkat
Adalah simbul yang menunjukkan adanya tingkatan nilai data, seperti kepadatan penduduk ( padat, sedang dan jarang ), pertumbuhan penduduk dll
  • b. Simbol Kuantitatif
Adalah si,mbol yamg menunjukkan  data secara kuantitatif dan kualitatif, misal jumlah penduduk di berbagai kecamatan di Bantul
Simbol ini dapat berupa diagram batang, lingkaran dll
  • c. Simbol Pictorial
Adalah simbul yang menggunakan bentuk sesuai dengan keadaan yang sesungguhya, misal jumlah penduduk menggunakan simbul bentuk manusia sesuai dengan jumlahnya, dll
  • 9. Membedakan antara migrasi ekstern dan migrasi intern
Migrasi Intern adalah perpindahan penduduk antara satu daerah dengan daerah lain dalam satu negara
Misalnya          : transmigrasi, urbanisasi, evakuasi
Migrasi Ekstern adalah perpindahan penduduk antar negara
Misalnya          : Imigrasi, emigrasi dan remigrasi
ASPEK KEPENDUDUKAN

SISTEM EKONOMI UNTUK MEMECAHKAN MASALAH EKONOMI

SUMBER DAYA ALAM 

ARTI SDA
  • 1. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam atau sering disebut Natural Resource adalah Segala potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan manusia.
  • 2. Klasifikasi Sumber Daya Alam
  • a. Berdasarkan kemungkinan pemulihannya
1).  Renewable Resource /dapat diperbaharuhi
Adalah sumber daya alam yang dapat dikembalikan persediaannya dengan cara yang relatif mudah dan waktunya relatif cepat, misal hasil pertania, perkebunan, kesuburan tanah dll.
2).  Unrenewable Resource/tidak dapat diperbaharuhi
Adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharuhi setelah habis dipergunakan atau pemulihannya memakan waktu yang sangat lama jutaan tahun, misal  minyak bumi, batu bara dan berbagai jenis tambang mineral yang lain.
  • b. Berdasarkan sifatnya
1).  Sumber Daya Alam  Fisik
Adalah sumber daya alam yang berupa benda, misal barang tambang, air, tanah dll
2).  Sumber Daya Alam Hayati
Adalah sumber daya alam yangnberupa makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan.
  • c. Berdasarkan kecepatan habisnya
1).  Sumber daya alam yang cepat habis
sumber daya alam yang cepat sekali  habis, karena nilai konsumtifnya tinggi, sehingga banyak pemakainya. Misal ; minyak bumi, gas alam dan bahan bakar lainnya konsumsinya tinggi.
2).  Sumber Daya Alam yang tidak cepat habis
Sumber daya alam yang nilai nya tidak akan pernah habis, dan biasanya nilai konsumtifnya rendah, misal emas, intan mutiara dll
3).  Sumber Daya Alam yang tidak akan habis
Sumber daya alam yang tidak akan habis karena ada pembaharuan secara alami, misal ; sinar matahari, udara/oksigen.
  • d. Berdasarkan Lokasinya
1).  Sumber Daya Alam Terestrial
Adalah sumber daya alam yang berada di daratan, misalnya bahan galian, tanah, hutan dll
2).  Sumber Daya Alam Akuatik
Adalah sumber daya alam yang berda di lautan, misalnya ikan, rumput laut, garam, energi gelombang dll.
  • e. Berdasarkan UU No 11 tahun 1976 Tentang pertambangan
1).  SDA Golongan A / Strategis
Adalah golongan bahan galian yang strategis untuk pertahanan dan kemanan atau untuk menjamin perekonomian negara, misal minyak bumi, batu bara, nikel, mangaan dll
2).  SDA Golongan B/ Vital
Adalah golongan SDA yang dapat menjamin hajat hidup orang banyak , misal emas, perak, magnesium dll
3).  SDA Golongan C
Adalah golongan SDA yang termasuk batuan industri , misal  batu, gamping, pasir dll
  • 3. Persebaran Sumber Daya Alam
NO
NAMA
TEMPAT
1 Hutan Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatra
2 Minyak bumi Cupu, Cirebon,Plaju, Palembang ,Sorong,Kalimantan
3 Gas Alam ( LNG ) Arun
4 Batu-Bara Ombilin,Kalimantan, Aceh,  Bukit Asam,Jambi,Riau,
5 Emas Perak Tembaga Pura, batu Hijau, Tasikmalaya,Bengkulu, Jampang ( Jabar )
6 Nikel Danau Matana, Towuti, Kolaka
7 Timah
8 Bauksit P. Bintan
9 Marmer Trenggalek, Bayat
10 Tembaga Tembaga Pura, Tirtomoyo Wonogiri, Muara Sipeng( Sulawesi )
11 Mangaan KliripanP. Doi ( Halmahera) Karang Tunggal ( Tasikmalaya)
12 Intan Martapura
13 Platina/Emas Putih Peg. Verbeek
14 Fosfat Cirebon, gunung Ijen,Banyumas
15 Mika Kep. Banggai
  • 4. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Akhir-akhir ini tampak bahwa penggunaan sumber daya alam cenderung naik terus, karena:
  • a. pertambahan penduduk yang cepat
  • b. perkembangan peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains dan teknologi. Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.
  • 1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap berkelanjutan.
  • 2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi
    sumber daya alam.
  • 3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.
  • 4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya
    pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
    a. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk pembaruannya.
    b. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin
    pertumbuhan sumber daya alam hayati.
    c. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya
    dengan daur ulang.
d. Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses
pembaruannya.

JENIS-JENIS SDA
PEMANFAATN SDA SECARA ARIF

Draf Materi Geografi XI Sem Genap

PEMANFAATAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

PEMANFAATAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Kamis, 20 Oktober 2011

Materi Geografi X Semester Genap

-->
MODUL  GEOGRAFI KELAS X
SEMESTER GENAP

BAB I
LITOSFER DAN PEDOSFER

1.      LITHOSTER
A.     Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer)
Pertama tama perlu anda ketahui bahwa kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.
Perlu dipahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya. Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
  1. Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
  2. Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
  3. Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
  1. Lapisan si-al yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan si-al (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
-          Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
-          Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
  1. Lapisan si-ma (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersifat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Semua batuan pada mulanya dari magma. Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.
Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan perhatikan uraian berikut:
a.       Batuan Beku
Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam (contohnya batu granit), dan batuan beku luar (contohnya batu andesit ). Untuk mengetahui ketepatan batuan jenis batuan harus dilakukan uji laboratorium dengan menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk kristal batuanya.
b.      Batuan sedimen
Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi dan sedimen organic. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku, contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral.
c.       Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk. Contohnya kapur (kalsit) berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit.

B.     Pemanfaatan lithosfer
Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer. Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari lithosfer bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.
Berikut beberapa unsur pemanfaatan litosfer :
1.      Unsur besi dan alumunium dalam jumlah berlimpah di manfaatkan untuk keperluan industri seperti kendaraan bermotor, peralatan rumah tangga, peralatan elektronik dsb.
2.      Aktivitas pertanian memanfaatkan unsur kerak benua seperti : pupuk buatan berupa NPK (nitrogen-phospor-kalium)
3.      Berbabagi mineral seperti intan, emas, perak dsb
4.      Unsur-unsur tertentu yang dibutuhkan oleh manusia seperti sodium, dalam bentuk natrium klorida (NaCl) atau garam dapur, phosfor dan kalsium.
5.      Unsur-unsur terttentu seperti uranium yang di manfaatkan sebagai sumber energi dan pembuatan bahan peledak.

BENTUK MUKA BUMI AKIBAT TENAGA ENDOGEN
Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme, sedangkan tenaga eksogen meliputi pengikisan dan pengendapan. Tenaga eksogen antara lain meliputi pelapukan (weathering) dan erosi (pengikisan).
1.      Bentuk muka bumi sebagai akibat proses vulkanisme.
Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi).
o   Intrusi magma
intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
a)      Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.
b)      Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
c)      Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan (korok).
d)     Diatroma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang .
o   Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi . Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi:
a)         Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentukKerucut gunung api.
b)        Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
c)         Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas.
Rangkaian dari gunung-gunung membentuk pegunungan. Gunung dan pegunungan terbentuk karena adanya tenaga endogen. Apabila suatu tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma maka terbentuklah gunung berapi.
Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a)         Gunungapi Strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung berapi kerucut. Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair.
Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunugn berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di sumatera, jawa, bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
b)        Gunung api Maar.
Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. Gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
c)         Gunung api perisai



Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut). Gunung berapi yang pernah meletus, umumnya berpuncak datar. Oleh karena itu, di Indonesia sering terjadi peristiwa gunung meletus. 
Material yang digunakan oleh gunung api tersebut, antara lain:
-    Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.
-    Bom (batu-batu besar)
-    Slak atau terak(batu-batu yang tidka beraturan dan 
-          Lava dan lahar, berupa material cair.
-          Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam.
Ciri-ciri gunung api yang akan meletus, antara lain:
§  Suhu di sekitar gunung naik.
§  Mata air mejadi kering
§  Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa)
§  Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan
§  Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Tanda tanda ini menandakan intrusi magma yang terus mendesak ke permukaan, apabila desakan ini cukup kuat, yang terjadi adalah letusan gunung berapi. Setelah terjadi letusan Gunung itu mengalami istirahat, tetapi aktifitas gunung tersebut masih berlangsung, sehingga suatu saat dapat mengeluarkan suatu tanda tanda aktif kembali. material vulkanik yang terdapat pada gunung berapi setelah meletus (post vulkanik), antara lain:
§  Munculnya ekshalasi sumber gas H2 S, H2O,dan CO2 contoh di Dieng.
§  Keluarnya mata air panas seperti di Cimelati Jabar .
§  Munculnya mata air makdani  ; mata air yang mengandung belerang, contoh di Baturaden
§  Munculnya Gayser ; mata air panas yang di semburkan ke udara dengan ketinggian mencapai 70 m. Contoh di Islandia dan Yellowstone Park (AS)  
Danau vulkanik
Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya, kemudian membentuk sebuah cekungan besar, cekungan menampung air dan membentuk danau.
Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di pucak gunung lokon di Sulawesi Utara dan Danau Kelimutu di Flores.

Keuntungan dan kerugian vulkanisme
Keuntungan :
1)      objek wisata berupa kawah (Kawah gunung bromo ), sumber air panas yang memancar (Yellowstone di amerika serikat, dan pelabuhan ratu di cisolok), sumber air mineral (Maribaya di jawa barat dan Baturaden di jawa tengah)
2)      Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.
3)      Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.
Kerugian :
1)      Gempa bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.
2)      Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar.
3)      Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan mengotori sarana yang ada.
4)      Banjir lahar dingin dapat merusak sarana dan prasarana yang ada.

2.      Bentuk Muka akibat proses seisme
a.       Berdasarkan penyebabnya gempa di bedakan menjadi :
-          Gempa tektonik ; gempa yang mengiringi gerakan tektonik berupa patahan atau pergeseran lapisan batuan (dislokasi).
-          Gempa Vulkanik ; gempa yang terjadi sebelum, pada saat dan mengiringi letusan gunung api, maupun sesudahnya.
-          Gempa runtuhan (terban) ; gempa yang terjadi akibat runtuhnya bagian atas rongga di dalam litosfer atau runtuhnya massa batuan yang mengisi ruang kosong  didalam litosfer.  
b.      Berdasarkan hiposentrumnya (pusat gempa) gempa dibedakan menjadi 3 gempa ;
1.      Gempa dalam ; hiposentrumnya berada pada kedalaman 300-700 km.
2.      Gempa intermediet ; hiposentrumnya berada pada kedalaman 100-300 km.
3.      Gempa dangkal ; hiposentrumnya berada pada kedalaman kurang dari 100 km.
c.       Berdasarkan episentrumnya (titik dipermukaan bumi sebagai tempat gelombang gempa di rambatkan) gempa dibedakan menjadi 2 gempa ;
a.       Gempa linier ; gempa yang episentrumnya berbentuk garis.
b.      Gempa sentral ; gempa yang episentrumnya berbentuk titik.
d.      Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa dapat di bedakan menjadi 3 macam.
1.      Gempa setempat ; jika jarak episentrumnya kurang dari 10.000 km.
2.      Gempa jauh ; jika jarak episentrumnya sekitar 10.000 km.
3.      Gempa sangat jauh ; jika jarak episentrumnya lebih 10.000 km.
e.       Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dapat di bedakan menjadi 2 macam.
a.       Gempa laut.
b.      Gempa daratan
f.       Alat untuk mencatat gelombang gempa ; seismograf.
4.      Bentuk muka bumi akibat Diatropisme
Ditropisme adalah proses pembentukan kembali kulit bumi pembentukan gunung-gunung, lembah-lembah, lipatan lipatan dan retakan retakan. Proses pembentukan lembah kulit bumi tersebut karena adanya tenaga tektonik.
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal. Tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi gerak orogenetik dan gerak epirogenetik. (orogenesa dan epiro genesa).
a.        Gerak orogenetik / orogenesis adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat.
Lipatan, yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung lipatan dinamakan aliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah, menggantung, isoklin dan kelopak.
Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang dalam waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah. Bagian muka bumi yang mengalami patahan seperti graben dan horst. Horst adalah tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.




b.       Gerak epirogenetic / epirogenesis yaitu gerak yang dapat menimbulkan permukaan bumi turun atau naik, disebabkan karena gerakan di bumi yang lambat dan meliputi daerah yang luas gerak epirogenetik di bedakan menjadi dua, yaitu gerak epirogenetic positif dan gerak epiro genetic negatif.
1.)     Gerak epirogenetic positif adalah gerakan permukaan bumi turun dan seolah olah permukaan air laut naik. Contoh, turunya pulau-pulau di kawasan Indonesia timur (Kepulauan Maluku dan kepulauan Benda).
2.)    Gerak epirogenetic negatif adalah gerakan permukaan bumi seolah-olah permukaan bumi naik dan seolah olah permukaan air turun.
Dilihat dari bentuk hasilnya, diastropisme dapat di bedakan menjadi :
a.       Sesar/faults/patahan ; suatau rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran. Di lihat dari bagiannya, sebuah sesar terdiri atas :
1.      Gawir ; bidang/sisi dari suatu bidang rekahan.
2.      Bidang sesar ; bidang rekahan pada sesar.
3.      Garis sesar/fault line ; potongan bidang sesar dengan permukaan tanah.
4.      Atap sesar/hangingwall ; bongkah patahan yang berada di bagian atas bidang sesar.
5.      Alas sesar/footwall ; bongka yang berada di bagian bawah bidang sesar.
Berdasarkan arah pergeserannya sesar dapat di bedakan menjadi
-          Sesar normal/normal fault ; terbentuk karena atap sesar bergeser relatif turun terhadap alas sesar.
-          Sesar naik/reverse fault ; terbentuk ketika atap sesar bergeser relatif keatas  terhadap alas sesar.
-          Sesar mendatar/sesar jurus mendatar/strike slip fault ; sesar yang memiliki arah dominan horisontal.

Dalam menentukan ada tidaknya gejala pensesaran di lapangan dapat di lihat dari :
-          Karena adanaya pergeseran maka lapisan yang hilang akan terlihat pada bagian yang lain.
-          Fenomena yang mudah dilihat adanya pembelokan sungai yang tiba-tiba, jalur jalan yang hancur, dan perbedaan vegetasi.
-          Air terjun
-          Adanyan goresan pada bidang sesar akibat gesekan pada proses penurunan atau penaikan.
-          Adanya batuan yang berumur muda dan tua yang berada pada posisi berdampingan.    
b.      Lipatan dan gejala perlipatan/folds and folding
Bagian-bagian yang membentuk struktur lipatan terdiri atas :
-          Antiklinal ; bagian dari suatu struktur lipatan yang berbentuk cembung ke atas.
-          Sinklinal ; bagian dari struktur lipatan yang berbentuk cekung keatas.
-          Sayap/limb ; bagian dari struktur lipatan yang terlrtak miring, dimulai dari puncak suatu antiklin sampai titik paling bawah suatu antiklin.
Secara umum di temukan beberapa variasi lipatan diantaranya :
-          Lipatan tegak ; lipatan dengan bidang proses vertikal.