POSISI STRATEGIS
INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
3.1
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
Indikator :
3.1.1
Siswa dapat memahami letak geografis Indonesia melalui peta
dunia.
3.1.2
Siswa dapat menyebutkan karakteristik wilayah daratan dan
perairan Indonesia.
3.1.3
Siswa dapat menganalisis perkembangan jalur transportasi dan
perdagangan internasional di Indonesia
3.1.4
Siswa dapat menganalisis potensi dan pengelolaan sumber daya
kelautan Indonesia
4.1.1 Menyajikan laporan secara pribadi tentang pembahasan World Ocean Summit 2017 di Bali (pojok bahasa)
4.1.2 Menyimpulkan
kesimpulan setiap alinea secara tertulis pada pojok bahasa
Sebelum memulai pembelajaran pertama, maka kita harus
mengetahui KI dan KD setiap meteri. Untuk materi pertama kita akan membahas
posisi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Untuk itu jawablah pre test di
bawah ini dengan jujur, tanpa melihat/membaca terlebih dahulu materi yang ada,
yang sudah di bagikan.
Pre test : Isilah kolom berikut di bawah ini
NO |
Jawaban |
1. Berapa Luas Negara RI |
................................................................. |
2. Sebutkan Negara yang mengapit NKRI |
................................................................... |
3. Sebutkan Samudra yang mengapit NKRI |
.................................................................... |
4. Sebutan lain negara Indonesia. |
...................................................................... |
5. Berapa Letak Indonesia berdasarkan Garis bujur dan garis
lintang |
.................................................................. |
MATERI
1 LETAK,
LUAS, DAN BATAS WILAYAH INDONESIA
a. Letak
Letak merupakan tempat dimana wilayah itu berada.
Letak memiliki ciri-ciri :
(1) Tidak pernah sama persis dan
(2) Tidak pernah bersinggungan atau berhimpitan.
Garis lintang merupakan garis khayal pada peta atau globe
yang sejajar dengan khatulistiwa.Garis khatulistiwa membelah bumi menjadi dua
belahan utara dan belahan selatan.Garis khatulistiwa atau garis equator atau
garis lini adalah garis lintang 0°.Garis lintang dipergunakan untuk membagi
wilayah iklim di bumi yang disebut iklim matahari.
Garis bujur adalah Garis bujur adalah garis khayal pada
peta atau globe yang menghubungkan kutub utara dan selatan bumi.Bumi dibagi
menjadi 180° garis bujur timur (BT) dan 180° garis bujur barat (BB).Perhitungan
garis bujur 0° dimulai dari Kota Greenwich dekat Kota London.Garis bujur
dipergunakan untuk menentukan waktu suatu daerah.Indonesia terletak pada daerah
tropis dengan suhu Rata-rata 27°C atau antara 18°C-33°C. Hal ini tentu saja
akibat pengaruh dari garis lintang, dan banyak penguapan sehingga kelembapan
udara tinggi.
Namun wilayah yang sangat menerima dampak disaat kemarau
tinggi yaitu Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku atau dengan kata lain bagian timur
Indonesia (selain Papua).Hal ini dikarenakan daerah tersebut merupakan
pulau-pulau dengan daratan yang kecil sehingga ketika kemarau cadangan air
tanah sedikit akibat kurangnya infiltrasi ketika hujan.Sementara itu hujan
masih turun ketika musim kemarau, hal ini terjadi pada wilayah pesisir barat
sumatera, Bengkulu, Jawa barat. Hujan yang turun ini merupakan hujan Zenit,
merupakan suatu proses hujan yang berdasarkan atas pengembangan dari udara yang
dipanasi, jadi akan terus naik dimana pada waktu naik temperature akan turun
sampai suatu saat terjadi kondensasi,maka timbul hujan (Mudjiono, 1986:18).
b. Luas
Manfaat mengetahui luas suatu Negara yaitu untuk
mengetahui batas, keamanan, kesejahteraan (potensi SDA dan SDM).Karena semakin
luas suatu Negara, potensi nya lebih baik.Selain itu juga untuk mengetahui
sejauh mana pencapaian suatu bangsa.Wilayah Indonesia terbentang sepanjang
3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.Luas daratan Indonesia
adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Dan dengan batas-batas
sebagai berikut :
Utara : Pulau
Rando 6°LU-95°BT , Pulau Sekating 5°LU, dan Pulau Miangas 4°30’LU
Barat : masih
berbatasan dengan Pulau Rondo
Selatan : Pemana (Selatan pulau Roti) 11°LS -123°BT
Timur : Wilayah
DAS Fly di Papua 141°BT
c. Batas
Indonesia mempunyai batas-batas wilayah yang jelas dan
dapat membedakan dengan wilayah lain. Batas wilayah diperlukan untuk keperluan
pengelolaan, pengawasan, dan perlindungan Negara.
Batas Politik, dilandaskan berdasarkan :
· Kesepakatan 1824 antara Beanda dan Kerjaan Inggris ,
dalam membagi wilayah kekuasaan
· Keputusan Pengadilan tetap Internasional tahun 1928
·Ordonasi 1939 (Teritorial ZEE en Maritim Kringen
Ordonantie), pembagian wilayah laut berdasarkan Laut Teritorial dan Laut
Pedalaman
· Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 tentang lebar
wilayah laut dinyatakan 12 mil
· UU no 7 tahun 1976 tentang pengesahan penyatuan Timor
Timur ke NKRI
· Konvensi Hukum Laut Internasional Tahun 1982, membagi
jenis batas laut berdasarkan batas laut territorial, Batas Landas Kontinen, dan
ZEE.
Batas Fisik
Merupakan batas wilayah indonesia berdasarkan daratan dan
perairan. Dan batas Negara Indonesia
yaitu :
o Utara : Negara Malaysia dengan perbatasan
sepanjang 1.782 km, Singapura, Filipina, dan Laut Cina Selatan
o Selatan: Negara
Australia, Timor Leste, dan Samudra Indonesia
o Barat : Samudra Indonesia
o Timur : Negara Papua Nugini dengan perbatasan
sepanjang 820 km, Timor Leste, dan Samudra Pasifik
KARAKTERISTIK DI WILAYAH INDONESIA
KARAKTERISTIK DI WILAYAH DARATAN
Karakteristik di wilayah daratan merupakan bagian dari
permukaan bumi yang tidak digenangi air dan berbentuk padat.Wilayah daratan di
Indonesia memiliki tanah yang subur sehingga menyebabkan curah hujan yang
teratur dan banyaknya gunung berapi sehingga dimanfaatkan sebagai tempat
berpijak dan sumber kehidupan manusia
Karakteristik yang masuk dalam wilayah daratan:
1.Dataran tinggi
Dataran tinggi (disebut juga plateau atau plato) adalah
dataran yang luas terletak pada
ketinggian 300-600 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi berada di
daerah pegunungan atau dikelilingi oleh bukit-bukit sehingga udaranya sangat
dingin dan segar.Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi.
Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas kaldera luas,
yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya.Daerah pada dataran
tinggi memiliki udara yang sejuk dengan pemandangan yang indah sehingga
menyebabkan banyak orang mendirikan rumah-rumah atau vila sebagai tempat
istirahat. Selain itu, dataran tinggi banyak dimanfaatkan sebagai lahan
perkebunan seperti teh, kopi, bunga, sayuran dan sebagainya serta sebagai
tempat pariwisata dan tempat peristirahatan.
2. Dataran rendah
Dataran rendah merupakan wilayah dataran yang relatif
datar, luas dan memiliki ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan
laut. Di Indonesia daerah dataran rendah
merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk yang
sangat beragam.
Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian,
perkebunan, peternakan, kegiatan, industri, dan sentra-sentra bisnis.
Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat
dilakukan seluas mungkin.Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan
saran transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat
ekonomi penduduk.Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di
daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap disana.Oleh karena, itu
penduduknya semakin bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta tempat usaha
juga meningkat.Lahan-lahan seperti sawah dan hutan sebagai penyangga
keseimbangan alam semakin berkurang digantikan oleh tumbuhnya bangunan
bertingkat.Hal ini banyak menimbulkan permasalahan, seperti daerah resapan air
berkurang yang mengakibatkan banjir pada saat musim hujan dan kekeringan pada
saat musim kemarau.Pada umumnya, daerah dataran rendah terdapat banyak aliran
sungai dan keadaan udaranya panas.Dataran rendah di wilayah Indonesia
membentang luas di sepanjang Pulau Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Bali,
Papua, Nusa Tenggara serta pulau-pulau kecil.
Penduduk kota yang menetap di dataran rendah memanfaatkan
daerahnya sebagai tempat tinggal. Dataran rendah dimanfaatkan sebagai tempat
perkebunan tebu atau kelapa, lahan pertanian, industri dan pemukiman.
Contohnya:
1. Pegunungan
2. Gunung
3. Pantai
4. Tanjung
5. Delta
KARAKTERISTIK DI WILAYAH PERAIRAN
Karakteristik di wilayah perairan merupakan bagian dari
permukaan bumi yang digenangi air.Wilayah Indonesia memiliki perairan yang
sangat luas yaitu dua pertiga bagian dari keseluruhan luas wilayah negara.
Karakteristik yang termasuk dalam wilayah perairan:
1. Danau
Danau merupakan permukaan bumi berupa cekungan di darat
yang sangat luas dan digenangi oleh air yang dikelilingi daratan.Danau yang
terbentuk berasal dari letusan gunung berapi yang biasa disebut sebagai danau
vulkanik.Danau tektonik yaitu danau yang terbentuk disebabkan adanya pergeseran
muka bumi. Dan danau buatan yaitu danau yang sengaja dibuat oleh manusia dengan
cara membendung aliran sungai dan danau buatan biasanya sering disebut sebagai
waduk. Serta danau alam merupakan danau yang terbentuk oleh peristiwa alam
yaitu diantara letusan gunung api, pelarutan batuan kapur oleh air hujan dan
gerakan kulit bumi. Danau dimanfaatkan sebagai tempat pengairan sawah, tempat
memelihara dan penangkapan ikan, tempat persediaan air, dan objek wisata.
Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan menjadi:
·Danau tektonik yaitu danau yang terbentuk akibat
penurunan muka bumi karena pergeseran / patahan lapisan bumi.
· Danau vulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat
aktivitas vulkanisme / gunung berapi.
· Danau tektovulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat
percampuran aktivitas tektonisme dan vulkanisme.
Danau bendungan alami yaitu danau yang terbentuk akibat
lembah sungai terbendung oleh aliran lava saat erupsi terjadi.
· Danau karst yaitu danau yang terbentuk akibat pelarutan
tanah kapur.
· Danau glasial yaitu danau yang terbentuk akibat
mencairnya es / keringnya daerah es yang kemudian terisi air.
· Danau buatan yaitu danau yang terbentuk akibat
aktivitas manusia.
2. Sungai
Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah
dan aliran air yang mengalir dari dataran tinggi menuju dataran rendah dan
bermuara di laut.Sungai pada bagian awal berukuran kecil yang bermula dari
daerah pegunungan.Sedangkan yang mengalir ke tempat yang lebih rendah akhirnya
bermuara di danau/laut.Semakin dekat ke arah laut, maka semakin melebar.Sungai
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat memelihara ikan dan digunakan untuk
irigasi mengairi sawah.
Selain itu, sebagai sarana transportasi yang
menghubungkan antar daerah, sumber tenaga listrik, perikanan, olahraga, dan
rekreasi serta digunakan untuk pengangkutan kayu hasil penebangan dan pasar
terapung.
3. Laut
Laut merupakan bagian permukaan bumi yang luas, digenangi
air yang dalam dan paling rendah. Laut menghubungkan antar pulau yang satu
dengan pulau lainnya.Wilayah Indonesia sekitar dua pertiganya merupakan lautan,
namun kondisinya kurang terjaga sehingga mudah mendatangkan ancaman sengketa
batas wilayah dengan negara tetangga.Untuk landas kontinen negara kita berhak
atas segala kekayaan alam yang terdapat di laut sampai dengan kedalaman 200
meter.
Batas laut teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar
lurus dan perbatasan laut zona ekonomi ekslusif (ZEE) sejauh 200 mil dari garis
dasar laut.Kedalaman laut di wilayah Indonesia berbeda-beda, ada yang dalam
maupun dangkal. Biasanya mencapai 1.000 meter atau lebih.Air laut rasanya asin
karena mengandung garam. Di dalam laut terdapat banyak kehidupan antara lain
tumbuhan laut, kerang dan beragam jenis
ikan yang dapat diolah menjadi makanan dan obat-obatan.
Beberapa manfaat laut bagi manusia adalah:
ü Tempat rekreasi dan hiburan
ü Tempat hidup sumber makanan kita, seperti ikan, cumi-cumi,
udang, rumput laut, dll.
ü Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb.
ü Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laut, dll.
ü Tempat barang tambang berada, misalnya tambang minyak bumi lepas
pantai.
ü Salah satu sumber air minum (tetapi harus melalui proses
desalinasi dahulu)
ü Sebagai jalur transportasi air
ü Sebagai tempat cadangan air bumi
ü Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan
ü Laut merupakan penyumbang terjadinya hujan dan pengatur iklim
ü Air laut dapat diolah menjadi garam
4. Rawa
Rawa adalah tanah yg rendah (umumnya di daerah pantai)
dan digenangi air, biasanya banyak terdapat tumbuhan air.Rawa terbentuk secara
alami, genangannya dapat bersifat musiman ataupun permanen dan ditumbuhi oleh
tumbuhan.Indonesia memiliki lebih dari 23 juta ha rawa. Ada tiga jenis rawa :
- Hutan rawa air tawar, memiliki permukaan tanah yang
kaya akan mineral. Biasanya ditumbuhi hutan lebat.
- Hutan rawa gambut, terbentuk dari sisa-sisa hewan dan
tumbuhan yang proses penguraiannya sangat lambat sehingga tanah gambut memiliki
kandungan bahan organik yang sangat tinggi.
- Rawa tanpa hutan, merupakan bagian dari ekosistem rawa
hutan. Namun hanya ditumbuhi tumbuhan kecil seperti semak dan rumput liar.
Peran dan manfaat
hutan rawa :
· Sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan
kelebihan air dari daerah sekitarnya dan akan mengeluarkan cadangan air
tersebut pada saat daerah sekitarnya kering.
· Mencegah terjadinya banjir.
· Mencegah intrusi
air laut ke dalam air tanah dan sungai
· Sumber energi
· Sumber makanan nabati maupun hewani
5. Teluk
Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan
dibatasi oleh daratan pada ketiga sisinya. Oleh karena letaknya yang strategis,
teluk banyak dimanfaatkan sebagai pelabuhan.
Teluk adalah kebalikan dari tanjung, dan biasanya
keduanya dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang sama. Karena Indonesia
memiliki puluhan ribu pulau, maka di Indonesia banyak sekali terdapat
teluk.Teluk adalah laut yang menjorok ke
darat. Teluk kebalikan dengan tanjung
6. Selat
Selat merupakan perairan/laut sempit yang berada di
antara dua pulau.Kedalamannya berkisar antara 200-1.000 meter.Negara Indonesia
dikenal sebagai Negara Maritim karena memiliki wilayah laut yang terbentang
luas.Letak Indonesia yang dibatasi oleh lautan yang menjadi jarak antara pulau
yang satu dengan lainnya.Selat dimanfaatkan sebagai jalur angkutan antar
pulau.Alat angkutan yang biasa digunakan adalah kapal feri yang termasuk kapal
penumpang.
7. Samudera
merupakan perairan
yang luasnya melebihi luas laut dan memiliki kedalaman lebih dari 1.000
meter.Wilayah Indonesia diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan
Samudera Hindia.Manfaat samudera menyebabkan iklim yang menguntungkan yaitu
tidak terlalu panas pada siang hari dan tidak terlalu dingin pada malam hari.
II. 3 Perkembangan Transportasi di Indonesia
Transportasi Air
Di Indonesia, sebagai negara bahari, perahu dan kapal
merupakan alat transportasi dan komunikasi penting sejak awal peradaban
Nusantara. Tak heran, alat transportasi yang paling banyak ragamnya di
Indonesia adalah perahu dan kapal.
Setiap daerah berpantai di Indonesia memiliki jenis
perahu tradisional dengan bentuk dan ornamen khas. Misalnya, Pinisi dari
Makasar, Sope dari Jakarta, Alut Pasa dari Kalimantan Timur, Lancang Kuning
dari Riau, Gelati dari Perairan Bali, dan Kora-kora dari Maluku.
Di beberapa daerah di Indonesia, misalnya Kalimantan,
jalur penghubung utama antarwilayah adalah sungai. Transportasi utama yang
banyak digunakan adalah perahu. Mulai dari perahu kecil yang disebut kelotok
atau ketingting yang bisa memuat 10 penumpang, hingga bus air berupa perahu
panjang (long boat) yang bisa mengangkut puluhan penumpang.
Transportasi Darat
Di Pulau Jawa, yang menjadi pusat perkembangan peradaban
Nusantara sejak abad ke-4, jalur perhubungan yang berkembang adalah jalur
darat. Kuda banyak dipakai untuk bepergian karena kekuatan dan kecepatannya.
Alat transportasi yang berkembang pun menggunakan jasa kuda, misalnya, kereta kuda
yang kemudian berkembang menjadi andong atau delman. Sedangkan untuk mengangkut
barang, selain menggunakan jasa kuda, juga ada pedati yang ditarik sapi atau
kerbau.
Awal masuknya transportasi darat modern di Indonesia
dimulai pada masa pendudukan Belanda, di pusat pemerintahannya saat itu yang
berada di Batavia atau Jakarta. Pemerintah Belanda membangun jalur kereta api
dengan rute Batavia-Buitenzorg (Bogor), tahun 1873.
Sedangkan alat transportasi yang digunakan di dalam kota
adalah trem yang digerakkan oleh mesin uap. Trem merupakan angkutan massal
pertama yang ada di Jakarta. Pada 1910, Jakarta sudah mempunyai jaringan trem.
Tahun 1960-an, Presiden Sukarno memerintahkan penghapusan
trem karena dianggap tidak cocok lagi untuk kota sebesar Jakarta. Trem pun
digantikan bus-bus besar.
Untuk transportasi jarak dekat, ada oplet dan becak. Ada
pula bemo yang mulai dipakai sejak tahun 1962. Tahun 1970-an, muncul helicak
dan bajaj. Meski sudah dilarang beroperasi, kita masih bisa menemukan beberapa
jenis alat transportasi ini.
Saat ini, alat transportasi darat yang biasa dimanfaatkan
masyarakat adalah bus dan kereta listrik. Pemerintah pun berusaha mengembangkan
transportasi massal yang modern dan murah seperti bus TransJakarta.
Di masa depan, rencananya, akan ada monorel yang lebih
cepat dan canggih.
Meski sarana transportasi sudah semakin canggih, alat
transportasi tradisional seperti andong atau delman masih banyak kita temui.
Misalnya, di Yogyakarta.
Transpostasi Udara
Sejarah transportasi udara di Indonesia terkait dengan
sejarah kemerdekaan. Untuk kemudahan transportasi, pada 1948, mantan presiden
Soekarno membeli dua pesawat tipe DC-3 dari Singapura. Pembelian pesawat
tersebut didanai para pengusaha asal Aceh. Wilayah Aceh kala itu merupakan
bagian Indonesia yang belum tersentuh Belanda.
Sebagai bentuk penghargaan kepada Aceh, dua pesawat
tersebut dinamai RI-001 Seulawah Agam dan RI-002 Seulawah Inong. Pesawat
tersebut melakukan penerbangan pertama pada 26 Januari 1949 dengan rute
penerbangan Calcutta-Rangoon. Kedua pesawat tersebut menjadi cikal bakal
perusahaan penerbangan pertama tanah air yaitu Garuda Indonesia.Industri
penerbangan nasional dirintis tahun 1946 di Yogyakarta oleh tim Angkatan Udara
Republik Indonesia yang dipelopori Wiweko Soepono, Nurtanio Pringgoadisurjo,
dan J. Sumarsono. Salah satu hasil rancangannya adalah pesawat Si Kumbang yang
melakukan penerbangan pertama pada 1 Agustus 1954.
Perdagangan Internasional Di Indonesia
Perdagangan internasional sudah terjalin sejak masa kuno,
ribuan tahun sebelum Masehi. Ditemukannya peninggalan barang-barang buatan
Sumeria di Mesir, ataupun buatan Babilonia di pesisir Laut Tengah menjadi bukti
adanya perdagangan antar kerajaan. Kemungkinan besar, transaksi dilakukan
dengan cara barter, meskipun ada juga yang sudha menggunakan mata uang dari
logam ataupun perak.
Wilayah
perdagangan internasional masa kuno mesih terbatas. Alasan utamanya adalah
internasional masa kuno masih terbatas. Alasan utamanya adalah transportasi.
Perjalanan jauh, entah lewat darat ataupun laut, amatlah mahal dan penuh
risiko.
Pedaganganan Internasional
Abad Pertengahan
Sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi, perdagangan di Eropa
lambat laun berkembang, terutama selama abad ke-12 dan 13. untuk menjamin
keamanan perdagangan jarak jauh, para pedagang membentuk semacam asosiasi yang
melindungi pedagang yang bepergian ke luar negeri.
Jalur utama perdagangan jarak jauh ketika itu melawan
kawasan Baltik, sepanjang timur dan tengah wilayah Mediterania, sampai ke
bagian utara Eropa. Selanjutnya kawasan timur Meditrania menjadi penghubung
denganAsia.
Barang dagang asal
Baltik berupa bahan mentah, seperti kayu, tir, bulu dan kulit binatang.
Sedangkan dari Asia berdatangan barang mewah, seperti
rempah-rempah, berlian dan kain sutera.
Dalam proses
transaksi, wilayah barat Eropa mengekspor bahan0bahan mentah lalu mengolahnya
menjasi barang jadi untuk dijual. Inggris menjual pakaian wol, Belanda
menawarkan ikan yang telah telah diasinkan, Spanyol memproduksi wol, dalam
sebelah selatan Eropa menjual aggur, buah-buahan, dan minyak.
Meskipun perdagangan mulai ramai, hubungan dagang antara
Asia dan Eropa masih terbatas. Alasannya, biaya perjalanan lintas benua masih
dirasa amat mahal. Selain itu, Asia menganggap Eropa belum terlalu bernilai
sebagai wilayah ekspor.
Perdagangan Internasional Masa Penjelajahan Samudera
Kawasan Eropa abad le-15 dan 16 ditandai oleh perdagangan
teknologi pelayaran dan navigasi. Muncul kepal-kapal berdaya muat besar.
Lengkap dengan perlengkapan militer untuk perlindungan. Perkembangan ini
mengakibatkan semakin mungkin pengangkutan barang dagang dalam jumlah banyak ke
tempat jauh dengan biayalebihmurah.
Perkembangan pelayaran dan navigasi mempercepat meluasnya
perdagangan internasional. Perluasan semakin dipacu oleh penemuan wilayah baru,
seperti Amerika, dan jalur pelayaran baru ke Asia, melewati Tanjung Harapan.
Ditemukannya Amerika memunculkan barang dagang baru , yakni tembakau dan kayu
gelondongan.
Perkembangan yang marak itu memunculkan bentuk baru
perdagangan internasional. Bentuk baru itu paling jelas tampak dalam asosiasi
perdagangan. Asosiasi yang tadinya informal berubah menjadi kemitraan resmi,
atau lebih dikenal sebagai persekutuan dagang, teridiri atas para pemegang
saham. Persekutuan inilah yang memiliki kapal-kapal besar, bukan lagi para
kapten kapal. (sebelumnya, para pedagang menyewa jasa kapten kapal untuk
mengangkut barang ke tempat tertentu). Persekutuan ini pun memiliki hak khusus
di bidang militer, politik, dan ekonomi di wilayah eksplorasi kita kenal antara
lain VOC dari belanda dan EIO dari inggris.
Perdagangan Internasional Masa Revolusi Industri
Sampai pertengahan abad ke-18, perdagangan rempah-rempah
menduduki tempat istimewa melebihi komoditas lain.
Sekitar tahun-tahun itulah, perdagangan internasional memperoleh
bentuk baru lagi. Pemicunya kali ini adalah Revolusi Industri.Karena Revolusi
pertama kali mengmukakan di Eropa, kawasan itu menjadi pusat jaringan
perdagangan dunia hampir selama abad ke-19. Kegiatan ekonomi Eropa bergantung
pada pasar luar negeri sebagai pemasok bahan mentah sekaligus pemebli barang
jadi buatan pabrik pemasok bahan mentah sekaligus pembeli barang jadi buatan
pabrik.
Itulah sebabnya, perkembangan industri (berarti
perkembangan kebutuhan ekspansi perdagangan internasional).
Pengaruh Revolusi Industri terhadap perdagangan
internasional mencakup sejumlah hal berikut.
1. Pertumbuhan
indutri memacu perdagangan bahan mentah. Misalnya, mekanisasi produksi tekstil
di Eropa memacu ekspor kapas secara besar-besaran dari Amerika.
2. Pertumbuhan industri mengakibatkan revolusi di
bidang transportasi. Akibat itu tampak dari munculnya alat-alat transportasi
bermesin uap. Transportasi yang semakin cepat dan murah ini pada gilirannya
berpegaruh pada perkembangan perdagangan.
3. Pertumbuhan
industri mengakibatkan produksi massal sehingga pasar harus didefinisikan
secara baru. Sebelumnya, wilayah produsen sekaligus juga berperan sebagai pasar
(hasil produksi massal, wilayah produsen yang satu harus menjadi paar
(pelanggan) bagi wilayah produsen yang lain. Akibatnya, suatu wilayah (negara),
harus mengkhususkan dari di bidang produksi tertentu (dibandingkan dengan
konsep keunggulan komparatif).
Perdagangan Internasional Masa Perang Dunia Secara umum,
perdagangan internasional mengalami kemunduran selama kedua perang dunia.
Selain persoalan perang, penyebabnya antara lain pajak perdagangan dan sejumlah
aturan yang membatasi kebebasan berdagang.
Kemunduran paling parah terjadi krisis dunia (The Great
Depression) pada tahun 1929.Banyak perusahaan bengkrut. Lumpuhnya ekonomi dalam
negeri sejumlah negara berakibat lesunya perekonomian dunia. Minimnya transaksi
ekspor impor dan Amerika memperlihatkan betapa anjloknya perdagangan
internasional ketika itu. Pemulihan sudah mulai muncul selama tahun 1930-an,
namun kembali ambruk dengan pecahnya perang dunia.Ekspansi Perdagangan
Internasi' Masa Informasi
Dunia setelah Perang Dunia ditandai perbahan dan
pembaruan. Gejala itu antara lain muncul dan berakhirnya Perang Dingin (Cold
War), bersatu dan berpisahnya negara-negara, serta kritis ekonomi. Di tengah
rangkaian itu, dunia menata perekonomiannya. Upaya itu berlandaskan ke sadaran
bahwa tidak ada negara lain.
Perkembangan kerja sama perdagangan lintas batas negara
turut ditunjang oleh perkembangan pesat informasi. Revolusi di bidang balisasi.
Salah satu perkembangan paling kesepakatan transaksi dapat dilakukan dari
tempat yang jauh sekalipun, dalam hitungan detik. Akibatnya, ekspansi
perdagangan internasional semakin cepat.
II.4 Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia
Sumber daya laut
Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia
Sumber daya lautadalah unsur hayati dan non hayati yang terdapat di wilayah
laut.
Luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas
wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta km2. Di dalam laut tersebut, tersimpan
kekayaan alam yang luar biasa besarnya. Potensi sumber daya laut Indonesia
tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang seperti minyak bumi, nikel,
emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang berada di bawah
permukaan laut.
Kekayaan yang dapat dimanfaatkan dari sumber daya laut
yang lain adalah sumber daya alam berupa mangrove, terumbu karang, dan
lain-lain. Sumber daya tersebut dikenal dengan sumber daya pesisir. a.
Perikanan Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia Budi Daya Ikan
Sumber daya perikanan laut adalah salah satu potensi sumber daya laut di
indonesia yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia memiliki
angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang dimaksud
dengan potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan
bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak
mengurangi populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan
yang diperbolehkan adalah 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12
juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia
belum mencapai angka tersebut. Ini berarti masih ada peluang untuk meningkatkan
jumlah tangkapan yang diperbolehkan. Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya,
terlihat adanya perbedaan secara umum antara wilayah Indonesia bagian Barat dan
Timur. Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman laut 75 meter,
jenis ikan yang banyak dtemukan adalah ikan pelagis kecil. Kondisi agak berbeda
terdapat di kawasan Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman laut mencapai
4.000 m.
Di kawasan Indonesia bagian Timur, banyak ditemukan ikan
pelagis besar seperti cakalang dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan,
penduduk Indonesia juga banyak yang melakukan budi daya ikan, terutama di
daerah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakat yang
mengembangkan usaha budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Jenis ikan yang
dikembangbiakkan disana adalah ikan bandeng dan udang.
Selain ikan,
kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan
mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Indonesia memiliki
lebih dari 13 ribu pulau sehingga garis pantainya sangat panjang. Garis pantai
Indonesia panjangnya mencapai 81.000 km, ukuran ini merupakan panjang pantai
kedua terpanjang di dunia setelah Kanada. Oleh karena itu, potensi sumber daya
alam di wilayah pesisir sangat penting bagi Indonesia. Tidak salah jika
pemerintah di bawah pemerintahan presiden Jokowi memfokuskan pembangunan
maritim di Indonesia. Kekayaan alam kita yang berupa ikan malah banyak diambil
oleh oknum-oknum dari negara lain berupa praktik pencurian ikan atau illegal
fishing. Ada beberapa wilayah perairan Indonesia yang rawan dengan kegiatan
illegal fishing. Wilayah yang paling rawan dengan praktik pencurian ikan adalah
Laut Arafuru (Papua) di Timur perairan Indonesia. b. Hutan Mangrove Hutan
Mangrove Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah
pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut,
sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut.
Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara
sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan
terhadap garam yang terkandung di dalam air laut.
Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya
laut di indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan
mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung,
mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan
mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis
hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang
ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar
atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas.
Selain kayu, hutan
mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misalnya
udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini.
Di mana sajakah sebaran hutan mangrove di Indonesia? Hutan mangrove tersebar di
pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian ada di pantai utara Pulau
Jawa, sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, Pesisir
sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Jumlah hutan mangrove
di Indonesia mencapai angka 3.716.000 ha (data dari UNESCO). Hutan mangrove Indonesia
tidak tersebar secara merata. Luas terbesar hutan mangrove berada di Pulau
Papua yang mencapai 3,7 juta ha. Berikutnya adalah Kalimantan (165 ribu ha),
Sumatra (417 ribu ha), Sulawesi (53 ribu ha), Jawa (34,4 ribu ha), Bali dan
Nusa Tenggara (3,7 ha). c. Terumbu Karang Terumbu karang adalah terumbu (batuan
sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan
dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika
ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang
memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia
mencapai 284,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di
seluruh dunia. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan
tetapi juga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Keanekaragaman hayati
terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di indonesia juga yang
tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska,
1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang. Mengapa terumbu karang banyak
ditemukan di wilayah Indonesia? Terumbu karang akan dapat tumbuh dengan baik
pada suhu perairan laut antara 21O - 29O C. Pada suhu lebih besar atau lebih
kecil dari itu, pertumbuhan terumbu karang menjadi kurang baik.
Karena Indonesia berada di daerah tropis dan suhu.
perairannya hangat, pantaslah jika terumbu karang banyak ditemukan di
Indonesia. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia Terumbu Karang
Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik pada kondisi air yang jernih dan
dangkal. Kedalaman air yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang tidak lebih
dari 18 meter. Jika lebih besar dari kedalaman tersebut, pertumbuhan terumbu
karang juga akan menjadi kurang baik. Selain persyaratan tersebut, terumbu
karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang tinggi. Oleh
karena itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai karena kadar
garam air lautnya menurun akibat bercampurnya air sungai ke laut. Mengapa
terumbu karang wajib dilindungi dari kerusakan? Terumbu karang memiliki banyak
manfaat, baik manfaat yang bersifat ekonomis, ekologis, maupun sosial ekonomi.
Adapun gambaran dari manfaat terumbu karang tersebut adalah sebagai berikut.
Manfaat ekonomi : sebagai sumber makanan, obat-obatan,
dan objek wisata bahari. Manfaat ekologis : mengurangi hempasan gelombang
pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi. Manfaat sosial ekonomi : sebagai
sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu
karang juga dapat menjadi daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan
pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan pariswisata. Terumbu karang banyak
ditemukan di bagian tengah wilayah Indonesia seperti di Sulawesi, Bali, Lombok,
dan Papua. Konsentrasi terumbu karang juga ditemukan di Kepulauan Riau, pantai
barat dan ujung barat Sumatra.
SIMPULAN
Indonesia merupakan negara kepulauan; terdiri dari
pulau-pulau dengan dikelilingi oleh lautan yang luas. Terdiri dari sekitar
17.480 pulau, dengan luas daratan 2,1 juta km2, luas perairan lautnya mencapai
7,9 juta km2 dan panjang pantainya mencapai 95.181 km. Oleh karena itu
Indonesia seharusnya dan sepantasnya disebut sebagai negara maritim bukan
negara agraris.
POJOK BAHASA
WORLD OCEAN SUMMIT 2017
February 22nd - 24th 2017
| Bali
OVERVIEW
The fourth World Ocean Summit was held in
Bali, Indonesia, on February 22nd-24th 2017 and brought a critical eye to the
vital issue of how to finance a sustainable ocean economy. Our aim is
ambitious: to mobilise a new discussion on how capital and the private sector
can drive scalable, sustainable investment in the ocean.
The transition from a conventional
economy in the ocean to a “blue” or sustainable economy could be a tremendous
economic and investment opportunity, if done right. The risks and challenges
are considerable. A new and intensive phase of economic activity in the ocean
is getting underway, but science warns that the seas are facing unprecedented
pressures from humans, and that time to save them is quickly running out. So,
the idea of the blue economy may be at risk before it has been properly
established. For all the “blue-speak” of aligning economic activity with the
ocean’s health, the gap between the two can be wide, and the prospect of a
sustainable ocean economy could be receding rather than advancing.
Nonetheless, there is no shortage of forward-thinking businesses,
industry groups, scientists, governments and ocean advocates putting their
minds to the question of how to bring the blue economy into being. Bringing these emerging blue industries
to scale is an urgent task, and requires vision, good governance, changes to
regulation and behaviour, and, of course, large amounts of capital. In the
public sector, the transition will involve sizeable recurring expenditures on
institutional and regulatory reform, and on monitoring and enforcement
capability. Private-sector investors will need to develop a greater awareness
of the opportunities and risks involved in the new, blue economy.
In our fourth
World Ocean Summit, we bring a critical eye to the important issue of how the
blue economy is to be financed.
How large is the
opportunity?
What are the risks
involved?
What is sustainable
investment in the ocean?
What kind of
investment frameworks might be necessary?
What capital is
available, and how can it be scaled up?
WHY ATTEND
World Ocean Summit convenes more than 360 global leaders from
government, industry, multilateral organisations, the scientific community and
civil society for a constructive and solution-focused dialogue.
Featured topics
Sinking capital? An investment framework for the ocean
China and the ocean economy
Realising the ocean’s investment potential
The global ocean agenda— what comes next?
Investment principles for the ocean
Scaling the response to pollution and plastics
Questions we’ll answer
How do large corporates and financial institutions evaluate the
sustainability of their investments in the ocean? What mechanisms are currently
available?
What is the scale of opportunity in the ocean economy?
What will the global demand for seafood be in 20-30 years?
What is the economic case for controlling and cleaning up pollution
in the ocean?
What is the scale of opportunity in the ocean economy? Where will
new investments happen?
SPEAKERS
Jusuf Kalla
Vice-president, Republic of Indonesia
Susi Pudjiastuti
Minister of marine affairs and fisheries, Indonesia
Karmenu Vella
Commissioner for environment, maritime affairs and fisheries, European
Commission
Peter Thomson
President, United Nations General Assembly
Naoko Ishii
Chief executive officer and chairperson, Global Environment Facility
Ana Paula Vitorino
Minister of sea, Portugal
Anwar Hossain Manju
Minister of environment and forests, Bangladesh
Arif Havas Oegroseno
Deputy minister of the coordinating ministry of maritime affairs and
resources, Indonesia
Adrian Grenier
Filmmaker, entrepreneur and social good advocate
Laura Tuck
Vice-president for sustainable development, World Bank
Mark Burrows
Managing director and vice-chairman, global investment banking and capital
markets, Credit Suisse
Erik Solheim
Executive director, United Nations Environment Programme
Sean Kidney
Chief executive officer, Climate Bonds Initiative
Pascal Lamy
Former director-general, World Trade Organization
Árni Mathiesen
Assistant director-general, fisheries and aquaculture department, Food and
Agriculture Organization
Alan Shaw
Chief executive officer, Calysta
John Tobin-de la Puente
Professor of practice in corporate sustainability, Cornell University
Namita Vikas
Group president and managing director, climate strategy and responsible
banking, YES BANK
Jan Dieleman
President, ocean
transportation, Cargill
Adam Goldstein
President and chief
operating officer, Royal Caribbean Cruises
Michael Eckhart
Managing director and
head of environmental finance, power, Citigroup
Jonathan Taylor
Vice-president,
European Investment Bank
Kitack Lim
Secretary-general,
International Maritime Organization
Piyush Bhargava
Vice president, global
operations, Dell
Ricardo Bayon
Partner and co-founder,
Encourage Capital
Boyan Slat
Founder and chief executive officer, The Ocean Cleanup
Memahami bacaan
1.
Tuliskan kosa kata yang
belum di ketahui pada kolom berikut :
Kata |
Artinya |
Kata |
Artinya |
1 |
|
16 |
|
2 |
|
17 |
|
3 |
|
18 |
|
4 |
|
19 |
|
5 |
|
20 |
|
6 |
|
21 |
|
7 |
|
22 |
|
8 |
|
23 |
|
9 |
|
24 |
|
10 |
|
25 |
|
11 |
|
26 |
|
12 |
|
27 |
|
13 |
|
28 |
|
14 |
|
29 |
|
15 |
|
30 |
|
2.
Tuliskan simpulan dari
materi pojok bahasa dalam bahasa Indonesia setiap pokok bahasan setiap alinea
diatas
|
|
|
|
|
|
|
3.
Jelaskan kembali dengan
cara di sampaikan kepada temanmu di depan kelas
FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA
(KD. 3.2)
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
Indikator :
3.2.1
Siswa dapat memahami sebaran
flora dan fauna di Indonesia dan di dunia.
3.2.2
Siswa dapat menyebutkan karakteristik flora dan fauna di
Indonesia dan di dunia..
3.2.3
Siswa dapat menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia
berdasarkan karakteristik ekosistem.
3.2.4
Siswa dapat menganalisis perbedaan flora dan fauna di Indonesia dan dunia
4.2.1 Siswa
dapat membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan di dunia.
4.2.2 Menyimpulkan kesimpulan setiap alinea
secara tertulis pada pojok bahasa
Pendahuluan
Peribahasa mengatakan ``lain lubuk
lain belalang`` merupakan peribahasa yang sudah tidak asing lagi di
telinga kita. Peribahasa tersebut menggambarkan bahwa setiap daerah mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut di pengaruhi oleh beberapa
faktor. Sehingga materi kajian tentang flora dan fauna menjadi menarik untuk
dipelajari.
Coba kalian amati flora dan fauna yang ada di tempat kamu, apakah
ada perbedaan dengan flora dan fauna di tempat yang lain baik sekala daerah
maupun antar daerah.
Pre test
Sebutakan 5 (lima) jenis flora / fauna yang berbeda di tempat
kalian dengan tempat yang lain serta alasannya.
No |
Nama flora / fauna di tempat sendiri |
Nama flora / fauna di tempat lain |
Alasan perbedaan |
1 |
|
|
|
2 |
|
|
|
3 |
|
|
|
4 |
|
|
|
5 |
|
|
|
Materi Pembelajaran
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran
flora dan fauna
Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari
dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah
yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada
yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Kita tentu tidak
pernah melihat pohon Meranti atau Anggrek tropik pada daerah dingin di daerah
tundra. Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna
berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik). Tahukah
Anda, apa saja yang termasuk abiotik dan biotik? Yang termasuk faktor fisik
(abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan
ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan,
dan tumbuh-tumbuhan.
1.
Faktor Iklim
Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran
flora dan fauna yaitu suhu, kelembaban udara, angin, dan curah hujan.
a. Suhu
Sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi
matahari secara langsung maupun tidak langsung. Radiasi matahari ke bumi
dipancarkan secara merata, akan tetapi karena perbedaan lintang, derajat
keawanan, ketinggian dan albedo maka suhunya akan berbeda-beda disetiap tempat.
Sehubungan dengan itu biasanya tumbuhan dan hewan beradaptasi terhadap suhu lingkungan fisiknya, sehingga
hanya daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan sangat rendah saja yang tidak
dapat didiami oleh makluk hidup secara permanen. Akibat perbedaan-perbedaan ini
beberapa jenis tumbuhan dan hewan telah berhasil beradaptasi dengan lingkungan
tropis yang lembab, dan lainnya beradaptasi dengan lingkungan dingin dan kering
atau lingkungan panas dan kering.
Bagi tumbuhan yang berkembang di daerah tropis, diperlukan variasi
suhu untuk proses perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh
daun-daun baru. Begitu pula tumbuhan didaerah dingin dan kering, memerlukan
pola cuaca yang bervariasi untuk melangsungkan serangkaian proses
regenerasinya.
b. Kelembaban Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam
udara. Zat hara penting akan diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air
juga sangat berperan dalam reaksi pembentukan bahan organik bagi tumbuhan.
Begitu pula bagi manusia dan hewan, air merupakan kebutuhan yang sangat
penting.
Berdasarkan tingkat adaptasi terhadap kelembaban lingkungannya,
dunia tumbuhan dibedakan menjadi empat yaitu :
1) Xerofit, berasal dari kata xero yang
artinya kering dan phytos yang berarti tumbuhan. Jadi xerofit merupakan
kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kekurangan air
atau kering. Daerah persebarannya terutama dikawasan gurun ( kawasan arid ).
Contohnya kaktus.
2) Hidrofit, berasal dari kata hydros yang
artinya basah atau berair. Jadi hidrofit adalah kelompok tumbuhan yang khusus
beradaptasi pada lingkungan yang berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini
adalah cenderung mempunyai sistem perakaran yang dangkal, namun daunnya
lebar-lebar dengan ruang renik ( stomata ), mempunyai lapisan-lapisan kulit
luar dan daun-daunnya mengarah kearah datangnya sinar matahari. Contohnya
teratai, enceng gondok, paku-pakuan, selada air, kangkung dan sebagainya.
3) Mesofit, berasal dari kata meso yang
artinya antara atau pertengahan. Jadimesofit merupakan kelompok vegetasi yang
hidup pada daerah-daerah lembab tetapi tidak sampai tergenang air. Tumbuhan
kelompok ini banyak terdapat di daerah lintang rendah ( tropis ) dengan curah
hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun, Contohnya anggrek dan
beberapa jenis jamur
4) Tropofit yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan
yang mampu beradaptasi pada lingkungan dengan kondisi yang berubah-ubah (
menguntungkan dan tidak menguntungkan ) . Vegetasi kelompok ini dapat hidup
dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan musim dingin. Pada
umumnya tumbuhan tropofit berupa tumbuhan yang besar-besar, berdaun lebat
dengan cabang-cabang yang banyak dan dikategorikan sebagai belukar atau
pohon-pohon. Berdasarkan ciri tersebut, maka kelompok vegetasi ini merupakan
vegetasi khas daerah tropis.
c.
Sinar Matahari
Tumbuh-tumbuhan menggunakan sinar matahari sebagai
sumber energi untuk proses fotosintesis. Energi ini khususnya dipergunakan
untuk mengubah karbondioksida (CO2 ) dan air
menjadi glukosa dengan membentuk oksigen ( O2) di atmosfer
sebagai hasil lainnya. Dengan demikian sinar matahari yang sampai kepermukaan
bumi merupakan sumber energi bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka melangsungkan
kehidupannya
d. Curah hujan
Air merupakan kebutuhan penting bagi
keberlangsungan flora dan fauna. Bagi lingkungan kehidupan darat, sumber air
untuk memenuhi kebutuhan organisme terutama berasal dari hujan atau bentuk
presipatasi lainnya. Perbedaan curah hujan tiap-tiap wilayah permukaan bumi
menghasilkan karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan perbedaan jenis hewan
yang mendiaminya. Hal ini disebabkan tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang
menyediakan sumber makanan bagi hewan.
e. Angin
Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2
dan memindahkan uap air dan kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Angin juga sangat berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian
yang akan menjadi tumbuhan baru.
2. Faktor tanah
Sebagai media tumbuh dan berkembangnya
tanaman, tingkat kesuburan tanah berpengaruh terhadap persebaran tumbuhan.
Faktor tanah dsebut pula faktor edafik
yang berasal dari kata edapos yang artinya tanah atau lapangan. Melihat pola
persebaran vegetasi dengan faktor edafik berarti meninjau tanah dari sudut
tumbuhan atau kemampuan meumbuhkan vegetasi. Faktor fisik dan kimiawi tanah
yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman abtara lain tekstur, struktur, dan
keasaman tanah.
a. Tekstur tanah.
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai
partikel tanah dalam suatu massa tanah terutama perbandingan antara pasir, debu
dan lempung. Tekstur tanah sangat penting dalam kaitannya dengan kapasitas
menampung air dan udara tanah. Tanah dengan proporsi partikel –partikel yang
lebih besar dapat mempunyai tata air yang baik. Tanah yang halus biasanya
memiliki potidak tersebar merata. Selain itu alirannya juga sangat lambat
sehingga tidak menguntungkan bagi tumbuh-tumbuhan.
b. Struktur tanah
Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan
butir-butir tanah dan membentuk agregat tanah dalam berbagai kemantapan bentuk
dan ukuran. Struktur tanah menyebabkan perbedaan tingkat kemampuan
tanah dalam meloloskan air ( porositas ) dan besar pori-pori antara butir-butir
tanah ( permeabilitas ). Porositas dan permeabilitas mempengaruhi penyaluran
air, unsur hara dan udara keseluruh bagian tanah.
c. Keasaman tanah
Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh
proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia antar tumbuhan. Tumbuhan tidak
mampu menyerap unsur-unsur hara tanpa diubah dalam bentuk cairan. Jika keasaman
tanah berkurang sampai beberapa tingkat, maka air akan mempunyai kemampuan yang
kecil dalam menahan mineral-mineral untuk diubah menjadi unsur-unsur hara.
Akibatnya sekalipun unsur-unsur hara ada di dalam tanah tumbuhan tidak mungkin
hidup dengan baik disana.
Faktor topografi meliputi ketinggian dan
kemiringan lahan. Ketinggian suatu tempat erat kaitannya dengan perbedaan
suhu yang akhirnya menyebabkan pula perbedaan kelengasan udara. Diantara daerah
yang mempunyai ketinggian yang berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya berbeda pula karena
vegetasi tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat adaptasi yang berlainan. Oleh
sebab itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang khas untuk
daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.
Faktor topografi yang lain adalah
kemiringan permukaan tanah. Permukaan tanah yang miring menyebabkan air cepat
menyusuri lereng. Semakin terjal permukaan semakin besar kekuatan air mengikis
permukaan tanah yang subur, sehingga ketebalan tanah menjadi berkurang.
Biasanya tanah yang miring setiap unitnya mempunyai jumlah flora dan fauna
lebih sedikit dari pada tanah yang relatif rata. Hal ini disebabkan oleh
cadangan air cepat hilang karena bergerak kebawah secara cepat.
4. Faktor Biotik (Manusia,
hewan dan tumbuh – tumbuhan)
Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
tertentu. Misalnya daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan
dengan melakukan penebangan, reboisasi atau pemupukan. Manusia dapat
menyebarkan tumbuhan dari suatu tmpat ke tempat lainnya. Selain itu manusia
juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan
perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukkan bahwa faktor manusia berpengaruh
terhadap kehidupan flora dan fauna di
dunia ini. Selain faktor tersebut hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan
flora. Misalnya serangga dalam proses penyerbukan, kelelawar, burung, tupai
membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor tumbuh – tumbuhan
adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi
perkembangan kehidupan tumbuh – tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan
faunanya. Contoh bakteri saprofit merupakan jenis tumbuhan mikro yang membantu
penghancuran sampah – sampah di tanah sehingga dapat menyuburkan tanah.
B. Persebaran flora dan fauna di muka bumi
dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu :
1. Penyebab Persebaran
a. Tekanan Populasi, semakin banyak
/bertambahnya populasi akan menyebabkan kebutuhan akan persediaan bahan makanan
menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga menyebabkan migrasi.
b.
Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing
dalam memperebutkan wilayah kekuasaan dan bahan makanan yang dibutuhkan juga
mendorong terjadinya migrasi ke daerah lain
c.
Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat
tinggal dapat menyebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan
tersebut dan menjadi merasa tidak cocok untuk terus menempati daerah asal.
2. Sarana Persebaran
a. Udara, dengan media udara fauna dapat
bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan flora dapat menggunakan angin untuk
bermigrasi dari berat-ringannya benih.
b.
Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama
hewan-hewan air menyebabkan perpindahan mudah terjadi. Benih tumbuhan
dapat terangkut dan berpindah tempat dengan menggunakan media aliran air sungai
atau arus laut.
c.
Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan
lahan sebagai media untuk berpindah tempat.
d.
Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja
ataupun tidak manusia dapat menyebabkan perpindahan flora dan fauna.
3. Hambatan (barier)
Persebaran
a. Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama
yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat persebaran misalnya
kondisitemperatur, kelembaban udara dan curah hujan.
b. Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama
yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat persebaran misalnya
kondisitemperatur, kelembaban udara dan curah hujan.
c. Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama
yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat persebaran misalnya
kondisitemperatur, kelembaban udara dan curah hujan.
d. Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama
yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat persebaran misalnya
kondisitemperatur, kelembaban udara dan curah hujan.
C. Sebaran flora dan fauna di Indonesia
Kata persebaran memiliki arti dasar penyebaran, yang berarti
menunjukan lokasi dari objek yang diamati. Sebagai contoh yaitu kata persebaran
yang sering kita dengar adalah persebaran penduduk di daerah Indonesia.
Persebaran penduduk di daerah Indonesia ini berarti sebaran lokasi penduduk
berdasarkan wilayahnya di daerah Indonesia atau biasa disebut
distribusi.Sehingga kata persebaran jika kita kaitkan dengan kata fauna maka
kata persebaran tersebut akan memiliki arti distribusi penyebaran dari hewan
yang di amati pada suatu lokasi. Dalam hal ini pengamatan persebaran dilakukan
untuk mengetahui karakteristik & ciri khas hewan yang tersebar di suatu
daerah Indonesia.
Persebaran menurut Wallace & Weber
Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa persebaran hewan atau
fauna di Indonesia dibagi atas tiga bagian. Pesebaran ini dikelompokan
berdasarakan pengamatan serta garis persebaran yang dibuat oleh Wallace dan
Weber.Fauna yang ada di persebaran wilayah Indonesia bagian barat memiliki ciri
atau tipe seperti halnya fauna di daerah Asia sehingga disebut tipe fauna
Asiatis (Asiatic). Fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian timur memiliki
ciri atau tipe yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia sehingga
disebut tipe fauna Australis (Australic). Fauna yang ada di wilayah Indonesia
bagian tengah merupakan fauna peralihan yang ciri atau tipenya berbeda dengan
fauna Asiatis maupun Australis. Faunanya memiliki ciri tersendiri yang tidak
ditemukan di tempat lainnya di daerah Indonesia. Fauna tipe ini di sebut fauna
endemik.
Alfred Russel Wallace (1823-1913) adalah seorang penjelajah &
ahli ilmu alam, geografi, antropologi, dan biologi yang membagi persebaran
flora Indonesia dan fauna menjadi dua bagian besar. Bagian pertama, yang
terletak di wilayah Indonesia bagian barat, memiliki persebaran ciri flora dan
fauna yang mirip dengan persebaran flora dan fauna Asia. Bagian timur Indonesia
memiliki ciri flora & fauna yang mirip dengan Australia. Garis yang
memisahkan persebaran dua bagian flora & fauna Indonesia tersebut dikenal
dengan nama Garis Wallace membatasi wilayah persebaran untuk fauna pada barat
& Indonesia tengah, sedangkan garis Weber membatasi wilayah sebaran fauna
dari tengah Indonesia dengan timur Indonesia.
1. Sebaran Fauna di Indonesia
a. Fauna Indonesia di Bagian Barat
di Sungai Mahakam) dapat ditemui di wilayah Indonesia ini.
b. Fauna Indonesia di Tengah atau Tipe
Peralihan Indonesia
Fauna dengan persebaran di bagian Indonesia Tengah merupakan tipe
peralihan atau Austral Asiatic. Wilayah fauna Indonesia Tengah di sebut pula
wilayah fauna kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, & Nusa
Tenggara serta sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau indonesia tersebut.
Fauna yang menghuni wilayah Indonesia ini antara lain babi rusa, anoa, ikan
duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi,
& banteng. Selain itu terdapat pula reptil, amfibi, & berbagai jenis
burung. Reptil yang terdapat di persebaran daerah Indonesia ini di antaranya
biawak, komodo, buaya, & ular. Berbagai macam fauna burung yang terdapat di
wilayah indonesia ini di antaranya maleo, burung dewata, mandar, raja udang,
rangkong, & kakatua nuri.
c. Fauna Indonesia di Bagian Timur Indonesia
Fauna dengan persebaran di bagian Timur Indonesia atau disebut tipe
australic tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa
mamalia yang menghuni wilayah Indonesia ini antara lain kangguru, beruang,
walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang),
kangguru pohon, & kelelawar. Di wilayah persebaran indonesia ini, tidak
ditemukan kera. Di samping mamalia tersebut, terdapat pula persebaran reptil
seperti biawak, buaya, ular, kadal. Berbagai jenis burung ditemui di wilayah
persebaran indonesia ini di antaranya burung cenderawasih (burung ciri khas
Indonesia timur), nuri, raja udang, kasuari, dan namudur. Jenis ikan air tawar
yang ada di relatif sedikit.
Meskipun 45% di wilayah Indonesia tercatat belum di huni dan
sebagian besar ditutupi oleh hutan tropis, populasi pertumbuhan Indonesia
semakin tinggi serta perkembangan industrialisasi Indonesia ini akan mempengaruhi
keberadaan dari fauna secara perlahan.Setelah mempelajari persebaran dari
berbagai macam fauna tadi, kita dapat menarik kesimpulan bahwa tipe dan jenis
fauna masing-masing daerah di negeri Indonesia tercinta kita ini memiliki
keberagaman antara daerah Indonesia yang satu dengan yang lainnya sesuai
persebaran wilayahnya yang telah dijelaskan diatas.
2. Sebaran Fauna di Indonesia
Persebaran flora di Indonesia terbentuk
karena adanya peristiwa geologis yang terjadi pada jutaan tahun yang lalu,
yaitu pada masa pencairan es (zaman glasial). Pada saat itu terjadi pencairan
es secara besar-besaran yang menyebabkan naiknya permukaan air laut di bumi,
hal ini menyebabkan beberapa wilayah yang dangkal kemudian menjadi tenggelam
oleh air laut dan membentuk wilayah perairan yang baru.
Beberapa wilayah perairan baru di sekitar
Indonesia yang terbentuk pada masa berakhirnya zaman glasial itu adalah Laut
Jawa yang terdapat di daerah Dangkalan Sunda dan Laut Arafuru yang terdapat di
daerah Dangkalan Sahul. Terbentuknya perairan baru di daerah dangkalan tersebut
menyebakan flora yang semula dapat dengan bebas bermigrasi akhirnya terhambat
oleh perubahan kondisi geologis.
a. Persebaran Flora Indonesia bagian barat
Flora dibagian barat ini terdiri dari hutan hujan tropis. Mengapa
demikian? Apakah ada yang tahu? Karena di bagian barat ini curah hujannya
tinggi. Berbeda dengan di bagian tengah yang curah hujannya lebih sedikit.
Berikut ini ciri-ciri persebaran flora di indonesia bagian barat:
·
Memiliki kawasan mangrove atau
hutan bakau yang banyak di sekitar pantai.
·
Jenis tumbuhannya sangat
beragam atau heterogen.
·
Disetiap tahunnya hutan selalu
hijau.
·
Kayu di dalam hutannya
memiliki kaya manfaat seperti kayu jati, kayu mahoni, dan jenis kayu lainnya
yang teksturnya sangat keras dan baik untuk bangunan gedung maupun rumah.
·
Tumbuhan di hutan banyak yang memiliki
ketinggian 60 meter.
Wilayah flora bagian barat adalah pulau kalimantan, pulau bali,
pulau jawa, dan pulau sumatra. Jenis flora yang ada di ketiga pulau tersebut
sama seperti contoh bunga Raflesia Arnoldi yang ditemukan di Sumatra ternyata
di Jawa juga ada. Nama bungan bangkai di pulau jawa terkenal dengan nama bunga
Sluweg. Bentuk ukurannya cenderung lebih kecil daripada di Sumatra. Demikian
juga di kalimantan juga ada.
Jenis tumbuhan lain di bagian barat seperti kantong semar dan kayu
meranti.
b. Persebaran flora di indonesia bagian
tengah.
Flora bagian tengah meliputi pulau Sulawesi dan kepulauan Nusa
Tenggara. Dibagian tengah ini jenis hutannya seragam atau hutan homogen yang
artinya didominasi oleh satu jenis tumbuhan. Seperti kita ketahui di wilayah
Nusa Tenggara banyak ditumbuhu oleh sabana dan stepa. Kalau di wilayah bagian
tengah seperti Nusa Tenggara memiliki curah hujannya sedikit. Sehingga kalau
pada musim kemarau kita sering menjumpai di daerah sana banyak mengalami
kekeringan. Selain itu masih banyak pegunungan kapur. Jenis tumbuhan yang ada
di hutan flora bagian tengah adalah pinus, cemara, dan palma.
c. Persebaran flora di Indonesia bagian
timur.
Wilayah flora bagian timur mencakup pulau Maluku dan Papua.
Ciri-ciri flora bagian timur adalah:
·
Memiliki kemiripan dengan flora benua
Australia.
·
Ketinggian pohonnya lebih rendah daripada flora
bagian barat.
·
Banyak tanaman semak belukar.
·
Pepohonannya masih jarang
Jenis flora yang khas dari bagian timur adalah pohon matoa (sejenis
rambutan dari Papua) dan tanaman ficus famili beringin.
Demikian penjelasan persebaran flora di indonesia bagian barat,
tengah, dan timur.
D. Sebaran Flora dan Fauna di Dunia
1.
Persebaran flora di permukaan bumi yang
diklasifikasikan dalam beberapa bioma.
· Karakteristik bioma di dunia.
Berikut macam-macam bioma di bumi yang
diklasifikasikan ke dalam 7 bioma yaitu:
a. Hutan hujan tropis (tropic rain forest)
Hutan hujan merupakan bioma paling kompleks, jumlah dan jenis
vegetasinya sangat banyak dan bervariasi, keadaan itu disebabkan oleh iklim
mikro yang sangat sesuai bagi kehidupan berbagai jenis tumbuhan. Iklim hutan
hujan tropis dicirikan dengan musim hujan yang panjang, suhu udara, dan
kelembapan udara tinggi.
Terdapat beberapa lapisan vegetasi dalam hutan hujan, yaitu sebagai
berikut:
·
Lapisan vegetasi yang tingginya mencapai 35-42
m, dan daunnya merupakan”kanopi” (payung) bagi vegetasi dibawahnya.
·
Lapisan tertutup kanopi dengan ketinggian
vegetasi berkisar 20-35 m, pada lapisan ini sinar matahari masih bias menembus.
·
Lapisan tertutup kanopi berkisar 4–20 m,
merupakan daerah kelembapan udara relatif konstan.
·
Lapisan vegetasi dengan ketinggian berkisar 1-4
m.
·
Lapisan vegetasi dengan ketinggian antara 0-1
m, berupa anakan pohon serta semak belukar
Jenis-jenis yang umum ditemukan di hutan
ini, yaitu: Meranti (Shorea dan Parashorea), keruing (Dipterocarpus), Kapur
(Dryobalanops), kayu besi (Eusideroxylon zwageri), kayu hitam (Diospyros sp).
Persebaran bioma hutan hujan tropis di
daerah antara 10º LU dan 10º LS, termasuk di dalamnya Hutan Amazon (Amerika
Tengah), Afrika Barat, Madagaskar Timur, Asia Selatan (Indonesia dan Malaysia),
dan Australia.
b. Hutan gugur (decidous forest)
Ciri khas dari bioma hutan iklim sedang adalah warna daun yang
berwarna oranye keemasan. Hal ini disebabkan karena pendeknya hari sehingga
merangsang tanaman menarik klorofil dari daun sehingga diisi pigment lain.
Ciri-cirinya:
·
Curah hujan tidak merata ( antara 750-1000 mm /
tahun )
·
Tumbuh di daerah yang memilki empat musim (
panas, gugur, dingin, dan semi)
·
Tumbuhan tumbuh tidak terlalu rapat dan
heterogen ( 10-20 jenis)
·
Berwarna hijau daunnya saat musim panas
·
Meranggas atau gugur saat musim dingin
·
Tumbuhan dominan berdaun lebar
·
Tumbuhan dapat beradaptasi dengan iklim yang
ekstrim
·
Tumbuh di tempat yang beriklim sedang
·
Temperaturnya antara 22 derajat C – 17 derajat
Tersebar di Eropa Barat, Eropa Tengah, Asia Timur (Korea dan
Jepang) dan Timur Laut Amerika. Vegetasi jenis ini hanya dapat ditemui di Benua
Eropa serta Asia Timur, karena vegetasi ini hidup pada kawasan subtropis dengan
iklim semi selama enam bulan serta mengalami musim gugur saat musim kering
sampai musim dingin.
Jenis vegetasi yang tumbuh adalah quercus (oak), acer (maple),
castanea, basswood (tilia americana) dan lain-lain.
c. Tundra
Bioma tundra mempunyai karakteristik iklim regional yang sangat
ekstrim dengan suhu rata-rata rendah, bersalju, dan mempunyai musim panas yang
pendek.
Ciri-cirinya:
·
Terdapat di wilayah artik
·
Suhunya mencapai -57 derajat C
·
Pada musim panas suhu maksimum 15 derajat C
·
Curah hujan kurang dari 250 mm / tahun
·
Tundra didominasi oleh lumut kerak dan semak
·
Rata-rata tumbuhannya berwarna mencolok dan
pendek
Jenis vegetasi yang tumbuh adalah lumut yang membentuk suatu
hamparan yang luas atau sering disebut sebagai ”hamparan bantalan”. Jenis jenis
lumut tersebut yaitu dark red, rumput kipas, dan lain-lain.
Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput
teki (Cyperus Rotundus), rumput kapas (Selaginella tamariscina) dan gundukan
gambut (hillock tundra).
Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik
dan bentula.
Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut,teki-tekian,ericeceae,
dan beberapa
tumbuhan yang berdaun agak lebar.
Di lereng-lereng batu terdapat kerak (Lichenes), lumut (Bryophyta),
dan alga (Hydroclathrus clatratus).
d. Taiga (boreal forest)
Bioma Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di
wilayah negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari
bioma-boma lain yang ada di bumi.
Bioma taiga terletak di kawasan beriklim subartik dengan iklim yang
sangat dingin dan musim panas yang sangat pendek. Kisaran temperatur antara
suhu rendah dan suhu tinggi sangat besar.
Ciri-cirinya:
·
Banyak ditemukan pegunungan-pegunungan tinggi
·
Memiliki domimasi ilkim dingin
·
Suhu berkisar antara -12 derajat C sampai -10
derajat C
·
Curah hujan antara 400 – 750 mm / tahun
·
Jenis vegetasi yang mendominasi adalah jenis
vegetasi konifer (tumbuhan berdaun jarum), di antaranya picea, abies, pinus,
larix, alder, birch, dan juniper dan spruce.
·
Bioma taiga tersebar di Skandinavia, Rusia
Timur, Amerika Utara, dan beberapa di kawasan Asia Utara.
e.
Sabana (savana)
Sabana adalah padang
rumput yang diselingi oleh pohon-pohon yang tumbuhnya menyebar, biasanya pohon
palem (Palmae) dan akasia (Acacia auriculiformis)
Ciri-cirinya:
·
Terdapat di daerah tropis
·
Jenis tumbuhannya xerofit
·
Tumbuhan tersebar di daerah tersebut secara
berjauhan
·
Hewan yang tinggal di dalamnya ada pula hewan
herbivore
·
Curah hujan rendah (hanya sekitar 200 mm/th)
·
Bulan basah hanya terdapat 2-3 bulan saja
Jenis tumbuhan pada sabana adalah Semak belukar dan Tumbuhan
xerofit : beradaptasi dengan cara memiliki daun dan banyak terdapat duri
dibandingkan daun untuk dapat mengurangi penguapan.
Bioma sabana menempati
daerah luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan Australia. Sabana pada umumnya
terbentuk di daerah tropik sampai subtropik.
f. Padang Rumput (stepa)
Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai
ke daerah subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan.
Ciri-cirinya:
·
Merupakan padang rumput yang berilkim sedang
·
Banyak terdapat di daerah Eropa timur, Amerika
utara, Asia barat, dan Afrika
·
Vegetasi rumput yang luas
·
Suhu 19 derajat – 30 derajat saat musim panas,
12 derajat – 20 derajat saat musim dingin
·
Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500
mm/tahun
·
Adanya jenis rumput yang tingginya mencapai 3,5
m
Perbedaan yang cukup antara Stepa dengan Sabana adalah :
stepa terdiri dari rumput-rumput pendek yang diselingi oleh semak
belukar.
sedangkan sabana merupakan padang rumput yang dselingi oleh
pohon-pohon tinggi.
g. Gurun (desert)
Bioma
gurun (desert) merupakan bioma yang di
dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan sangat jarang.
Ciri-cirinya:
·
Terdapat di daerah tropis, subtropics, dan
daerah tinggi lainnya
·
Jarang terjadi hujan
·
Tingkat evaporasi sangat tinggi
·
Amplitudo suhu harian sangat besar
·
Suhu siang hari mencapai 45 derajat C
·
Suhu malam hari mencapai 0 derajat C
·
Tanahnya tandus dan kering
·
Tidak mampu menyimpan air
Sesuai dengan kondisi alamnya, maka tidak semua jenis vegetasi bisa
tumbuh di gurun. Bioma gurun ini tersebar di Amerika Utara yang disebut praire,
Amerika Selatan disebut pampas, dan Afrika Selatan disebut veld. Bioma ini
paling luas terpust di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai Atlantik di
Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun
Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi.
Jenis vegetasi yang bisa bertahan hidup di daerah gurun antara lain adalah
kaktus, liliaceae, aloe, kaktus saguora, dan cholla.
2. Sebaran Fauna di Dunia
Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor
fisiografik, klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan
lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah.
Di samping itu faktor sejarah geologi juga mempengaruhi persebaran
hewan di wilayah tertentu karena wilayah tersebut pernah menjadi satu (Pangea).
Namun hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif. Pada hewan, bila
habitatnya dirasakan sudah tidak cocok, seringkali secara masal mengadakan
migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena itu pola persebaran fauna tidak setegas
persebaran flora. Adakalanya hewan khas di suatu wilayah juga terdapat di
wilayah lainnya.
Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran
fauna atas 6 wilayah yaitu: Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian,
Neotropical dan Neartik. Untuk lebih jelas dan pemahaman Anda semakin mantap
mengenai letak wilayah persebarannya, cobalah sambil mempelajari materi ini
juga menggunakan peta dunia.
Keenam wilayah persebaran fauna tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Ethiopian
Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia.
Menurut sejarah geologi, pulau Madagaskar pernah bersatu dengan
Afrika. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di
wilayah Oriental seperti: golongan kucing (Felis silvestris catus), bajing
(Callosciurus notatus), tikus,
babi hutan (Sus scrofa), kelelawar (Cynopterus sp), dan anjing
(Canis familiaris).
b.
Paleartik
daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan
Inggris di Eropa
Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu,
curah hujan maupun
kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga
bervariasi.
hewan khas berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis
tikus (Rattus norvegicus), berbagai spesies anjing (Canis familiaris),
kelelawar (Cyneptorus sp). Bajing (Callosciurus notatus), dan kijang (Muntiacus
muntjak) telah menyebar ke wilayah lainnya.
c. Oriental
dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.
d.
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika
Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland.
Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar (Numida meleagris),
tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison Amerika (Bison bison), muskox,
caribau (Rangifer tarandus), domba gunung, Salamander (Andrias davidianus),
Tupai (Tupaia javanica).
Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di
wilayah Palearktik seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.
e.
Neotropik
Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika .Selatan,
dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik
dan bagian Selatan beriklim sedang.
Hewan endemiknya adalah ikan Piranha (Pygocentrus nattereri) dan Belut
listrik (Electrophorus electricus) di Sungai Amazone, Llama (Lama glama)
sejenis unta di padang pasir Atacama (Peru),
dan kera hidung merah.
f. Australis
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian,
Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya.
Beberapa hewan khas wilayah ini adalah
kanguru (Dendrolagus pulcherrinus), kiwi dari genus Apteryx, koala
(Phascolarctos cinereus). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini
seperti
burung cendrawasih (Paradisaea rudolphi), burung kasuari (Casuarius
casuarius), burung kakaktua (Cacatua moluccensis), dan betet (Psittacula
Alexandri). Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura ( Cuora amboinensis),
ular phyton (molurus bivittatus).
E. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati
1.
Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber
Pangan
Makanan pokok sebagai besar penduduk Indonesia adalah berasal yang
diperoleh dari tanaman padi (Oryza sativa). Namun ada juga tempat yang makanan
pokok penduduk adalah jagung, talas, singkong, sagu, atau ubi jalar. Indonesia
kaya akan bahan makanan pokok dan juga tanaman penghasil buah dan sayuran yang
diperkirakan terdapat 400 jenis tanaman yang menghasilkan buah, contohnya
rambutan (Nephelium lappaceum), sirsak (Annona muricata), durian (Durio
zibethinus), manggis (Garcinia mangostana), jeruk Bali (Citrus maxima), matoa
(Pometia pinnata), mangga (Mangifera indica) dan markisa (Passiflora edulis).
Sedangkan tanaman penghasil sayuran sekitar 370 jenis, seperti kacang panjang,
kangkung, terung, kol, seledri, sawi, bayam, buncis, dan bawang kucau (Allium
fistulosum).
Ada sekitar 70 jenis tanaman berumbi, misalnya kunyit kuning,
temulawak, lobak, ubi jalar, lengkuas, wortel, bawang putih, talas, bawang, dan
singkong. Indonesia dari dulu hingga sekarang terkenal akan rempah-rempah yang
melimpah yaitu sekitar 55 jenis, seperti ketumbar (Coriandrum sativum), merica (Piper nigrum), pala (Myristica
fragrans), dan cengkih (Eugenia aromatica).
Sumber makanan juga berasal dari aneka ragama hewan darat, air
tawa, dan juga air laut. Contohnya, kambing, ayam, burung, sapi, ikan lele,
udang, kepiting, belut, dan rajungan.
2.
Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber
Obat-Obatan/Kesehatan
Indonesia memiliki sekitar 30.000 spesies tumbuhan, 940 spesies di
antaranya merupakan tanaman obat dan sekitar 250 spesies tanaman obat yang digunakan
dalam industri obat herbal lokal.
berikut macam-macam tanaman obat serta kegunannya..
·
Mengkudu atau pace (Morind citrifolia) untuk
menurunkan tekanan darah tinggi.
·
Buah merah (Pandanus conoideus) dimanfaatkan
sebagai obat untuk mengobati kanker (tumor), kolesterol tinggi, dan diabetes.
·
Kina (Cinchona calisaya, Cinchona officianlis),
kulitnya mengandung alkoloid kina (quinine) untuk obat malaria.
Selain dari tumbuh-tumbuhan, hewan juga dapat dimanfaatkan sebagai
obat-obatan, antara lain sebagai berikut :
Ular, bagian daging dan lemaknya dipercaya dapat mengobati penyakit
kulit (gatal-gatal)
Madu dari lebah dimanfaatkan untuk meningkatkandaya tahan tubuh.
3.
Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai bahan
sandang
Beberapa jenis tanaman yang digunakan untuk bahan sandang atau
pakaian, antara lain sebagai berikut :
·
Rami (Boechmeria nivea), sisal (Agave
sisalana), pisang hutan atau abaca (Musa textilis), kenaf (Hibiscus
cannabinus), dan jute (Corchorus
capsularis) dimanfaatkan seratnya untuk dipintal menjadi kain atau bahan
pakaian.
·
Tanaman labu air (Lagenaria siceraria)
dimanfaatkan oleh Suku Dani di lembah Baliem (Papua) sebagai bahan untuk
membuat koteka (horim) laki-laki. Sementara untuk membuat pakaian wanita
digunakan tumbuhan wen (Ficus drupacea) dan kem (Eleocharis dulcis).
Beberapa hewan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian,
antara lain sebagai berikut..
·
Kulit sapi digunakan untuk membuat sepatu
·
Ulat sutera untuk membuat kain sutera yang
memiliki nilai ekonomi sangat tinggi
·
Kulit beberapa hewan, misalnya sapi dan kambing
dapat dimanfaatkan untuk membuat jaket
·
Bulu burung dapat digunakan untuk membuat
aksesori pakaian
4.
Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber
Papan
Sebagian besar rumah di Indonesia menggunakan kayu, terutama rumah
adat. Kayu dimanfaatkan untuk membuat jendela, alas atap, dan tiang. Beberapa
tumbuhan yang dimanfaatkan kayunya antara lain kelapa (Cocos nucifera), jati (Tectona grandis), Meranti (Shorea
acuminata), nangka (Artocarpus heterophyllus), kayu ulin (Eusideroxylon
borneensis), bambu (Dendrocalamus asper), rasamala (Altingia excelsa), dan
gebang (Corypha utan) yang digunakan untuk membuat atap dan dinding rumah.
Beberapa jenis tumbuhan palem (Nypa fruticans, Oncosperma trigillarium, dan
Oncosperma horridum) yang dimanfaatkan untuk membuat rumah di Sumatra dan
Kalimantan. Di pulau Timur alang-alang (Imperata cylindrica) dimanfaatkan untuk
membuat atap rumah.
5.
Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Aspek
Budaya
Pennduduk Indonesia yang menghuni kepulauan nusantara memiliki
keanekaragaman suku dan budaya yang tinggi. Terdapat sekitar 350 jenis (suku)
dengan agama dan kepercayaan, budaya, serta adat-istiadat yang berbeda. Dalam
menjalankan upacara ritual keagamaan dan kepercayaannya, penyelenggaraan
upacara adat dan hewan. Beberapa upacara ritual keagamaan dan kepercayaan,
upacara adat, dan pesta tradisional tersebut, antara lain sebagai berikut :
·
Upacara kematian di Toraja menggunakan berbagai
jenis tumbuhan yang dianggap memiliki nilai magis saat memandikan jenazah, misalnya
limau, pisang, daun kelapa, dan rempah-rempah.
·
Umat islam menggunakan hewan ternak (kerbau,
kambing, sapi) pada hari raya Qurban.
·
Budaya nyekar (ziarah kubur) pada masyarakat
Jawa menggunakan mawar, kantil, melati, dan kenanga.
·
Umat Nasrani menggunakan pohon cemara
(Araucaria Isp., Casuarina equisetifolia) saat perayaan natal
·
Upacara Ngaben di Bali menggunakan 39 jenis
tumbuhan yang mengandung minyak atsiri yang berbau harum, antara lain kenanga,
pandan, melati, cendana, dan sirih.
6.
Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Pendapatan
Keanekaragaman hayati yang melimpah dapat dimanfaatkan pintar dan
bijaksana yaitu dengan menjual seperti yang ada dipasar, baik itu
tumbuh-tumbuhan, hewan, dan berbagai macam bahan kosmetik dan industri.
7.
Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber
Plasma Nutfah (Sumber Daya Genetik)
Plasma Nutfah adalah bagian tumbuhan, hewan atau mikroorganisme
yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat. Setiap organisme yang
masih liar di dalam maupun yang sudah dibudidayakan manusia yang mengandung
plasma nutfah. Plasma nutfah berguna untuk merakit varietas unggul pada suatu
spesies, misalnya spesies yang tahan terhadap suatu penyakit atau memiliki
produktivitas tinggi. Plasma nutfah akan mempertahankan mutu sifat dari suatu
organisme dari generasi ke generasi berikutnya, misalnya padi Rojolele akan
mewariskan sifat pulen dan rasa enak, ubi jalar Cilembu dan buah duku Palembang
akan mewariskan sifat rasa manis. Keanekaragaman plasma nutfah dapat tetap
terjaga melalui pelestarian semua jenis organisme
8.
Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Ekologi
dan Keindahan
Dengan adanya keanekaragaman hayati maka terjadilah keseimbangan
lingkungan dimana satu sama lain saling melengkapi dan saling bergantung baik
itu tumbuhan, hewan, manusia, dan lain-lainnya.
F. Konservasi flora dan fauna
Tak salah memang jika Indonesia disebut sebagai salah satu surga
dunia. Tak hanya alamnya yang indah, Indonesia juga kaya akan flora dan fauna
yang hanya ada di nusantara. Tercatat tidak kurang dari 515 spesies mamalia
(terbanyak di dunia), 270 amfibi (terbanyak kelima di dunia), 600 spesies
reptile (terbanyak ketiga di dunia), 121 spesies kupu – kupu (terbanyak di
dunia) dan 20.000 spesies tumbuhan berbunga (terbanyak ketujuh di dunia) menghuni
daratan dan lautan Indonesia.
Namun sayangnya, dewasa ini banyak flora dan fauna di Indonesia
yang sudah langka, bahkan punah. Maka dari itu untuk mencegh hewa yang sudah
langka dari kepunahan, maka sudah sepantasnya bagi kita bersama dengan
pemerintah untuk melindungnya
Konservasi berasal dari kata conservation yang terdiri dari kata
con (together) dan servare (keep/save). Jadi konservasi adalah upaya memelihara
apa yang kita punya secara bijaksana (Theodore Roosevelt : 1902).
1.
Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa adalah suatu
perlindungan yang diberikan kepada hewan/binatang yang hampir punah. Contoh :
harimau, komodo, tapir, orangutan, dan lain sebagainya. contoh suaka margastwa
Muara Angke.
2.
Cagar Alam
Pengertian/definisi cagar alam adalah
suatu tempat yang dilindungi baik dari segi tanaman maupun binatang yang hidup
di dalamnya yang nantinya dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan di masa
kini dan masa mendatang. Contoh : cagar alam ujung kulon, cagar alam way
kambas, dsb.
3.
Perlindungan Hutan
Perlindungan hutan adalah suatu
perlindungan yang diberikan kepada hutan agar tetap terjaga dari kerusakan.
Contoh : hutan lindung, hutan wisata, hutan buru, dan lain sebagainya.
4.
Taman Nasional
Taman nasional adalah perlindungan yang
diberikan kepada suatu daerah yang luas yang meliputi sarana dan prasarana
pariwisata di dalamnya. Taman nasional lorentz, taman nasional komodo, taman
nasional gunung leuser, dll.
5.
Taman Laut
Taman laut adalah suatu laut yang
dilindungi oleh undang-undang sebagai teknik upaya untuk melindungi
kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata, dsb.
Contoh : Taman laut bunaken, taman laut taka bonerate, taman laut selat pantar,
taman laut togean, dan banyak lagi contoh lainnya.
6.
Kebun Binatang / Kebun Raya
Kebun raya atau kebun binatang yaitu
adalah suatu perlindungan lokasi yang dijadikan sebagai tempat obyek penelitian
atau objek wisata yang memiliki koleksi flora dan atau fauna yang masih hidup.
POJOK BAHASA
And a recent report by
the Natural Resources Defense
Council, Oil Change International, and the World Wide Fund for Nature revealed
that from 2007 to 2014, governments channeled more than $73 billion – or over
$9 billion per year – of public money toward coal projects.
Besides polluting the earth,
humans are depleting its natural
resources at an alarming rate.
Of course, canoe designs and
construction methods varied because of such factors as function and natural resources.
We can' t survive with our
politicians focusing their time on fighting religious wars, fighting over
control of natural resources
Other negatives include declining natural resources, cultural change,
racial prejudice, and drug and alcohol abuse.
That lesson concerns
management of the earth, especially its natural
resources.
A report prepared by the International Union for
Conservation of Nature and Natural
Resources (IUCN) paints a gloomy picture of the state of much
of the world’s wildlife.
Noting potential problems, Mak observed that the
increase of tourism can “lead to the loss of cultural and community identity,
create conflict in traditional societies over the use of community-owned land
and natural resources, and
increase antisocial activities, such as crime and prostitution.”
Sadly, many species are thus
lost and along with them natural
resources that may have proved invaluable.
This means that the amount
of natural resources humans
used during that 12-month period took more than 14 months to replace.
South Korea and Singapore,
which had few natural resources on
which to rely, are no less inspiring.
It has been defined as
“purposeful travel to natural areas to understand the culture and natural
history of the environment, taking care not to alter the integrity of the
ecosystem, while producing economic opportunities that make the conservation
of natural resources beneficial
to local people.”
The Middle East is best known
for its ancient historical sites, political instability, and abundant natural resources.
Its immense natural resources and easy access to
international trade routes were important factors.
That, in turn, leaves
more natural resources for
those who can afford them—namely, the wealthy.
Memahami bacaan
1.
Tuliskan kosa kata yang
belum di ketahui pada kolom berikut :
Kata |
Artinya |
Kata |
Artinya |
1 |
|
21 |
|
2 |
|
22 |
|
3 |
|
23 |
|
4 |
|
24 |
|
5 |
|
25 |
|
6 |
|
26 |
|
7 |
|
27 |
|
8 |
|
28 |
|
9 |
|
29 |
|
10 |
|
30 |
|
11 |
|
31 |
|
12 |
|
32 |
|
13 |
|
33 |
|
14 |
|
34 |
|
15 |
|
35 |
|
16 |
|
36 |
|
17 |
|
37 |
|
18 |
|
38 |
|
19 |
|
39 |
|
20 |
|
40 |
|
2.
Tuliskan arti dari materi
pojok bahasa dalam bahasa Indonesia setiap pokok bahasan setiap alinea diatas
|
|
|
|
3.
Jelaskan kembali dengan
cara di sampaikan kepada temanmu di depan kelas
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA
(3.3)
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
Indikator :
3.3.1
Siswa dapat mengklasifikasikan
sumber daya dengan benar.
3.3.2
Siswa dapat menganalisis sebaran dan pengelolaan sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan
pariwisata.
3.3.3
Siswa dapat menganalisis penggunaan
AMDAL dalam pembangunan.
3.3.4
Siswa dapat menganalisis
pemanfaatan sumber daya alam.
4.3.1 Membuat peta
persebaran sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata di
Indonesia secara ringkas.
4.3.2 Siswa dapat menyimpulkan setiap alinea
secara tertulis pada pojok bahasa dalam bentuk tulisan.
Pendahuluan
Sumber daya alam di Indonesia sangat
banyak macam dan jenisnya. Sehingga kemampuan mengelola SDA harus senantiasa
diimbangi, selalu berinovasi, dan mengikuti perkembangan zaman. Kemampuan untuk
mengelola SDA harus di dukung oleh ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia
yang berkualitas dan berkompeten dalam bidangnya.
Coba kalian amati sumber daya alam yang ada di tempat kamu, apakah sumber
adaya alam sudah dapat di manfaatkan secara optimal atau mungkin belum
tersentuh sama sekali.
Pre test
Sebutakan 5 (sepuluh) jenis sumber daya alam yang dapat di
perbaharui dan sumber daya yang tidak di perbaharui berilah alasan atau
penjelasannya.
No |
Nama SDA |
SDA yang dapat diperbaharui |
SDA yang tidak dapat diperbaharui |
Penjelasan / Alasan |
1 |
|
|
|
|
2 |
|
|
|
|
3 |
|
|
|
|
4 |
|
|
|
|
5 |
|
|
|
|
6 |
|
|
|
|
7 |
|
|
|
|
8 |
|
|
|
|
9 |
|
|
|
|
10 |
|
|
|
|
Materi Pembelajaran
Pengelolaan sumber daya
alam merupakan tanggung jawab bersama, sehingga seluruh komponen elemen
masyarakat, pemerintah dan pihak-pihak terkait dapat bekerja sama dalam
mengelola sumber daya alam tersebut.
Pemerintah sebagai manejer pengelolaan sumber daya alam hendaknya dapat
mempertimbangkan semua kepentingan kelangsungan sumber daya alam untuk generasi
sekarang dan generasi yang akan datang.
Klasifikasi
sumber daya.
Sumber Daya Alam adalah semua bahan yang ditemukkan
manusia dalam alam yang dapat dipakai untuk kepentingan hidupnya.
Sumber daya alam dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa
hal berikut:
1. Kemungkinan
pemulihannya :
(a) Sumber daya
alam yang dapat diperbarui
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya
yang dapat tersedia kembali dalam waktu yang cepat sehingga tidak habis.
(b) Sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah
sumber daya alam yang pembentukannya berlangsung sangat lambat dalm waktu
jutaan atau ratusan juta tahun.
2. Materinnya
:
(a) Sumber daya
alam organic
Sumber daya alam organic (hayati), materi atau bahannya
berupa jasad hidup, yaitu tetumbuhan dan hewan.
(b) Sumber daya
alam anorganik
(c) Sumber daya
alam anorganik, materinya berupa benda mati, seperti benda padat, cair, dan
gas.
3. Habitatnya
:
(a) Sumber daya
alam terestris
Sumber daya alam terestris adalah sumber daya yang
berhubungan dengan tanah sebagai lahan untuk berbagai aktivitas penduduk,
sebagai bahan industry dll.
(b) Sumber daya
alam akuatik
Sumber daya alam akuatik , sumber daya alam yang
berhubungn dengan laut, sungai, danau, air tanah, air hujan, dan lain lain.
Sumber daya alam di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi
sumber daya udara, sumber daya tanah, sumber daya air, sumber daya hutan,
sumber daya tambang dan sumber daya laut. Gambaran tentang setiap sumber daya
alam disampaikan pada bagian berikut ini.
1. Potensi
Sumber Daya Udara
Udara adalah seluruh gas yang merupakan bagian terbawah
dari angkasa. Udara termasuk sumber daya alam karena memiliki manfaat yang
sangat besar bagi manusia. Lapisan udara yang menyelimuti bumi dinamai
atmosfer.
Dalam Atmosfer
terdapat tiga jenis partikel halus dan ringan, yaitu gas (udara kering),
cairan (butiran-butiran air atau awan), dan aerosol
(bahan padat misalnya, debu).
2. Potensi
Sumber Daya Tanah
Tanah adalah lapisan terluar bumi yang terdiri atas bahan
padat, air, udara, dan jasad hidup yang secara bersama dapat menjadi tempat
tumbuhnya tanaman.
Berdasarkan sifat batuan induknya, secara umum tanah di
Indonesia dapat dibedakan menjadi:
1) Tanah
dengan bahan induk vulkanik
Tanah vulkanik terbentuk dari material vulkanik yang
dikeluarkan gunung berapi saat meletus. Tanah ini terbentuk setelah melalui
proses pelapukan sangat lama. Biasanya, tanah vulkanik lebih subur dibandingkan
dengan jenis tanah lainnya.
Sebaran tanah vulkanik terdapat di pulau Sumatra
sepanjang bukit barisan, pulau jawa kecuali di utara pegunungan kendeng
(bojonegoro), bali, NTB dan NTT kecuali pulai sumba dan timor.
2) Tanah
dengan bahan induk bukan vulkanik
Tanah jenis ini bahan induknya bukan hasil aktivitas atau
letusan gunung berapi.
Berikut adalah sebaran tanah dengan bahan induk bukan
vulkanik.
a) Sebelah timur dari rangkaian di Sumatra (pegunungan
bukit barisan),Bangka,
Belitung,kepulauan riau,dll
b) bagian utara jawa timur (sebelah utara peggunungan
kendeng) dan Madura
c) sebagian besar wilayah Sulawesi.
d) bagian kecil dari bali dan NTT (Sumba, timor)
e) Kalimantan dan sebagian besar papua
f) sebagian besar Maluku
3) Tanah Humus
atau organic
Tanah organic
merupakan tanah yang berasal dari sisa-sisa bahan organic, yaitu tumbuhan dan
hewan yang menumpuk pada suatu wilayah. Tanah organic terdiri dari tanah humus
dan tanah gambut.
Tanah humus
terbentuk dari hasil pembusukan bahan-bahan organic. Ciri-ciri: warna
kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organic, sangat subur. Manfaatnya
sebgai lahan pertanian.
Persebaran tanah
humus di lampung, jawa tengah bagian selatan, Kalimantan selatan dan Sulawesi
tenggara.
Tanah gambut
adalah tanah yang proses terbentuknya dari hasil pembusukkan tumbuhan atau
bahan organic di daerah yang selalu tergenang air (rawa-rawa). Ciri-ciri:
bersifat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur.
Persebaran tanah
gambut di pantai timur Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, seram, papua,
pantai selatan.
3. Potensi
Sumber Daya Air
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang
memiliki daya guna atau berpotensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi
penggunaannya pada bidang pertanian, industri, rekreasi, rumah tangga, dan
aktivitas lingkungan.
Air secara terus menerus menjalani sirkulasi dari proses
penguapan (evaporasi), hujan (presipitasi), dan pengaliran (flow).
Siklus Hidrologi adalah suatu proses persebaran atau daur
ulang air yang berurutan secara terus – menerus.
Siklus Hidrologi dapat dibedakan menjadi tiga macam.
a. Siklus
Pendek (Kecil)
Siklus Pendek (Kecil) terjadi apabila air laut yang
terkena sinar matahari menguap menjadi gas, pada ketinggian tertentu terjadi
kondensasi dan terbentuk awan, kemudian turun sebagai hujan lalu jatuh ke laut.
b. Siklus
Sedang
Siklus Sedang terjadi apabila air laut yang terkena sinar
matahari menguap menjadi gas, mengkondensasi dibawa angina, kemudian membentuk
awan di atas daratan.
c. Siklus
Panjang (Besar)
Siklus Panjang (Besar) terjadi apabila air laut yang
terkena sinar matahari menguap menjadi gas kemudian membentuk Kristal – Kristal
es di atas laut, dibawa angina ke daratan (pegunungan tinggi) jatuh sebagai
salju membentuk glester.
Air di Indonesia
tersedia dalam berbagai bentuk, antara lain air hujan, air danau, air sungai,
dan air tanah.
4. Potensi
Sumber Daya Hutan
Hutan dapat dikatakan sebagai paru-paru dunia, karena
hutan menyerap karbondioksida (CO2) yang banyak terbentuk dari hasil – hasil
pembakaran dan mengeluarkan oksigen (O2) yang sangat dibutuhkan oleh makhluk
hidup untuk bernapas. Hutan merupakan stabilisator CO2 dan O2 di udara.
Hutan memiliki banyak manfaat atau fungsi, yaitu seperti
berikut.
1) Tempat menyimpan air hujan dan kemudian mengalirkannya ke
sungai-sungai dan danau hingga pada musim kemarau daerah tersebut tidak
mengalami kekeringan.
2) Tempat hidup bagi flora dan fauna yang menjadi sumber makanan
dan obat-obatan pada saat ini maupun pada masa yang akan datang.
3) Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan karena air hujan tidak
langsung jatuh ke tanah yang mengakibatkan kikisan tanah-tanah yang subur.
4) Menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida sehingga suhu
bumi jadi lebih terkendali.
5) Sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya penduduk sekitar
hutan dari produk yang dihasilkannya.
Potensi
sumber daya hutan di wilayah Indonesia sangat besar, yaitu mencapai 99,6 juta
hektar atau 52,3% dari seluruh luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas
hutan yang besar tersebut saat ini masih dapat dijumpai di Kalimantan, Papua,
Sulawesi, dan Sumatra. Di Jawa, luas hutan telah mengalami banyak penurunan
karena terjadi alih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Sementara
itu, di Sumatra dan Kalimantan banyak dijumpai alih fungsi hutan menjadi
pertanian dan perkebunan.
Selain
hutannya yang sangat luas, hutan Indonesia juga menyimpan beragam kekayaan
flora dan fauna atau keanekaragaman hayati yang sangat besar. Bahkan, banyak di
antaranya merupakan spesies endemik atau hanya ditemukan di Indonesia, tidak
ada ditemukan di tempat lainnya Hasil hutan sebagai salah satu potensi sumber
daya hutan, sebenarnya tidak hanya sekadar kayu. Hutan tropis yang dimiliki
Indonesia juga menghasilkan beragam buah-buahan dan tumbuhan obat-obatan.
Namun
demikian, hasil hutan yang banyak dikenal penduduk adalah sebagai sumber kayu.
Setidaknya terdapat 4 ribu jenis kayu yang 267 jenis di antaranya merupakan
kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Secara umum, jenis-jenis kayu dan
sebarannya adalah sebagai berikut. Kayu meranti, keruing, agathis dihasilkan
terutama di Sulawesi, Papua, dan Kalimantan. Kayu jati banyak dihasilkan
terutama di Jawa Tengah. Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Barat
dan Sumatra Utara. Kayu cendana banyak dihasilkan di NTT. Kayu akasia dan
rasamala banyak dihasilkan di Jawa Barat.
5. Potensi Sumber Daya Tambang
Pertambangan
adalah segala kegiatdean manusia yang berhubungan dengan usaha untuk
memanfaatkan barang tambang yang ada di dalam bumi maupun yang terdapat di
permukaan bumi.
Berikut adalah
kenis-jenis pertambangan penting di Indonesia.
v Minyak Bumi dan
Gas
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang
saat ini banyak dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah
tangga. Saat ini telah dikembangkan sumber energi alternatif, misalnya
bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi lainnya, seperti
energi matahari, angin, dan gelombang. Namun, produksi energi dari sumber
energi alternatif masih terbatas jumlahnya.
v Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa
tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu.
Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.
v Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan
aluminium. Bauksit bermanfaat untuk industri keramik, logam, kimia, dan
matulergi.
v Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan
industri semen. Aktivitas penambangan pasir besi sebagai potensi sumber daya
tambang di Indonesia dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok,
Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan
Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).
v Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan
data Tekmira ESDM, produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019
ton. Emas ditambang di Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport,
Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam (Meulaboh),
Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu
(Rejang Lebong).
v Timah
Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis,
solder, cendera mata, dan lain-lain. Aktivitas penambangan timah sebagai
potensi sumber daya tambang di Indonesia terdapat di Sungai Liat (Pulau
Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.
v Tembaga
Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan
listrik, industri konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng,
dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain-lain.
Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.
v Nikel
Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan
pada industri logam. Nikel sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia
ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki
potensi nikel adalah Papua dan Maluku.
v Aspal
Aspal digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan.
Aspal sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Pulau
Buton, Sulawesi Tenggara.
v Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja,
pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai
potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa
Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan). Potensi
Sumber Daya Alam Tambang di Indonesia Belerang
v Belerang
Belerang sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia
banyak ditemukan di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat.
\
v Marmer
Marmer terbentuk dari proses malihan batu gamping atau
batu kapur. Suhu dan tekanan bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga
endogen atau tenaga dari dalam bumi. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat,
patung, meja, dinding, lantai rumah, dan lain-lain.
Marmer sebagai
potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Tulungagung (Jawa Timur),
Lampung, dan Makassar. m. Yodium Yodium digunakan sebagai bahan baku utama
untuk larutan obat dalam alkohol, kesehatan, herbisida, industri desinfektan,
serta digunakan dalam garam agar lebih sehat. Yodium sebagai potensi sumber
daya tambang di Indonesia ditambang di Semarang (Jawa Tengah) dan Mojokerto
(Jawa Timur).
6. Potensi
Sumber Daya Laut
Potensi sumber
daya laut indonesia antara lain adalah perikanan, hutan mangrove, dan terumbu
karang.
Luas laut Indonesia
mencakup 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta km2. Di dalam
laut tersebut, tersimpan kekayaan alam yang luar biasa besarnya. Potensi sumber
daya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang seperti
minyak bumi, nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang
berada di bawah permukaan laut. Kekayaan yang dapat dimanfaatkan dari sumber
daya laut yang lain adalah sumber daya alam berupa mangrove, terumbu karang,
dan lain-lain. Sumber daya tersebut dikenal dengan sumber daya pesisir
.
1. Perikanan
Perikanan
merupakan sumber daya laut terbesar di indonesia. Berdasarkan laporan FAO Year
Book 2009, indonesia merupakan produsen perikanan dunia, selain Cina, Peru,
amerika serikat, dan beberapa negara lainnya. Hasil tangkapan ikan indonesia
berpotensi hingga 7,4 ton per tahun dan masih berpotensi naik karena
pemanfaatannya baru 70%. Dengan demikian, negara akan mendapatkan pendapatan
yang sangat tinggi dari sektor perikanan yang diekspor ke luar negeri, apabila
dikelola dan dimanfaatkan dengan bijak.
2. Hutan
Mangrove
Hutan Mangrove
Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang
surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut,
sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut.
Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara
sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan
terhadap garam yang terkandung di dalam air laut.
3. Terumbu
Karang
Terumbu karang
adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang
sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk
kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut
akan membentuk karang.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam pembangunan.
Pengertian AMDAL
Pada umumnya setiap negara yang sedang membangun memiliki sistem perencanaan
pembangunan sendiri-sendiri. Sistem perencanaan pembangunan ini disusun secara
sistematis untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Di
indonesia pembangunan nasional disusun atas dasar pembangunan jangka pendek dan
jangka panjang. Keduanya dilaksanakan secara sambung menyambung untuk dapat
menciptakan kondisi sosial ekonomi yang lebih baik. Kegiatan pembangunan ini
dilaksanakan dengan menggunkan apa yang disebut proyek.
Seringkali proyek dibuat dalam porsi ruang lingkup yang
sangat luas tetapi disusun kurang cermat. Seluruh program mungkin saja dapat
diananlisis sebagai suatu proyek, tetapi pada umumnya akan lebih baik bila
proyek dibuat dalam ruang lingkup yang lebih kecil yang layak ditinjau dari
segi sosial, administrasi, teknis, ekonomis, dan lingkungan.
Pembangunan dengan proyek yang dikaji dari aspek kelayakan lingkungan bisa
disebut pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan
pada hakekatnya dilaksanakan untuk mewujudkan pembangunan berlanjut
(sustainable development). Instrumen untuk mencapai pembangunan berlanjut
adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan )..
Menurut PP 29/1986, yang kemudian
disempurnakan dengan PP 27/1999, yang semula hanya memiliki satu model AMDAL,
berkembang dan mempunyai beberapa bentuk AMDAL dan mempunya pengertian:
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha/kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha/kegiatan. Kajian ini menghasilkan dokumen Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan, Analisis Dampak Lingkungan, Rencana Pengelolaan
Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan. Sementara itu pengertian ANDAL
adalah sebagai berikut.
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) adalah telaahan secara
cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu kegiatan yang
direncanakan.
Dalam PP 51/1993, dikenal ada beberapa model AMDAL yaitu AMDAL Proyek
Individual (seperti PP 29/1986), AMDAL Kegiatan Terpadu, AMDAL Kawasan, dan
AMDAL Regional. Pengertian ketiga AMDAL menurut PP 51/1993 tersebut adalah:
Analisis mengenai dampak lingkungan kegiatan
terpadu/multisektor adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau
kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu
kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi
yang bertanggung jawab. Di dalam PP 27/1999 definisi di atas kata hasil studi
diganti kajian dan dampak penting menjadi dampak besar dan penting.
Analisis mengenai dampak lingkungan kawasan adalah hasil
studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap
lingkungan hidup dalam satu kesatuan ha,paran ekosistem dan menyangkut
kwenangan satu instansi yang bertanggung jawab. Di dalam PP 27/1999 definisi di
atas kata hasil studi diganti kajian dan dampak penting diganti dampak besar
dan penting.
Analisis mengenai dampak lingkungan regional adalah hasil
studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap
lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem zona rencana
pengembangan wilayah sesuai dengan rencana umum tata ruang daerah dan
melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab.
Pada PP 27/1999 pengertian AMDAL adalah merupakan hasil studi mengenai dampak
besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup,
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Hasil studi ini terdiri dari
beberapa dokumen. Atas dasar beberapa dokumen ini kebijakan dipertimbangkan dan
diambil.
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai
dokumen AMDAL
Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab
atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang
terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia
menggunakan/menerapkan penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan
wajib AMDAL (one step scoping by pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL
dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006
Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan
tersebut, maka wajib menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002
Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL
sesuai dengan Permen LH NO. 08/2006
Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no.
05/2008
Fungsi, peran dan manfaat AMDAL
Pada waktu yang lampau, kebutuhan manusia akan sumber alam belum begitu besar
karena jumlah manusianya sendiri masih relatif sedikit, di samping itu
intensitas kegiatannya juga tidak besar. Pada saat-saat itu perubahan-perubahan
pada lingkungan oleh aktifitas manusia masih dalam kemampuan alam untuk
memulihkan diri secara alami. Tetapi aktifitas manusia makin lama makin besar
sehingga menimbulkan perubahan lingkungan yang besar pula. Pada saat inilah
manusia perlu berfikir apakah perubahan yang terjadi pada lingkungan itu tidak
akan merugikan manusia. Manusia perlu memperkirakan apa yang akan terjadi
akibat adanya kegiatan oleh manusia itu sendiri.
AMDAL (Analisis Mengenai Danpak Lingkungan) merupakan alat untuk merencanakan
tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan
oleh suatu aktifitas pembangunan yang direncanakan.
Undang-undang No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 menyatakan : “Analisis mengenai dampak
lingkungan adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan
terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pngambilan keputusan”.
AMDAL harus dilakukan untuk proyek yang diperkirakan akan menimbulkan dampak
penting, karena ini memang yang dikehendaki baik oleh Peraturan Pemerintah
maupun oleh Undang-undang, dengan tujuan agar kualitas lingkungan tidak rusak
karena adanya proyek-proyek pembangunan. Oleh karena itu pemilik proyek atau
pemrakarsa akan melanggar perundangan bila tidak menyusun AMDAL, semua perizinan
akan sulit didapat dan di samping itu pemilik proyek dapat dituntut dimuka
pengadilan. Keharusan membuat AMDAL merupakan cara yang efektif untuk memaksa
para pemilik proyek memperhatikan kualitas lingkungan, tidak hanya memikirkan
keuntungan proyek sebesar mungkin tanpa memperhatikan dampak lingkungan yang
timbul. Dampak dari suatu kegiatan, baik dampak negatif maupun dampak positif
harus sudah diperkirakan sebelum kegiatan itu dimulai. Dengan adanya AMDAL,
pengambil keputusan akan lebih luas wawasannya di dalam melaksanakan tugasnya.
Karena di dalam suatu rencana kegiatan, banyak sekali hal-hal yang akan
dikerjakan, maka AMDAL harus dapat membatasi diri, hanya mempelajari hal-hal
yang penting bagi proses pengambilan keputusan.
AMDAL ini sangat penting bagi negara berkembang khususnya Indonesia, karena
Indonesia sedang giat melakasanakan pembangunan, dan untuk melaksanakan
pembangunan maka lingkungan hidup banyak berubah, dengan adanya AMDAL maka
perubahan tersebut dapat diperkirakan. Dampak kegiatan terhadap lingkungan
hidup dapat berupa dampak positif maupun dampak negatif, hampir tidak mungkin
bahwa dalam suatu kegiatan / pembangunan tidak ada dampak negatifnya. Dampak
negatif yang kemungkinan timbul harus sudah diketahui sebelumnya (dengan
MDAL), di samping itu AMDAL juga membahas cara-cara untuk menanggulangi /
mengurangi dampak negatif. Agar supaya jumlah masyarakat yang dapat ikut
merasakan hasil pembangunan meningkat, maka dampak positif perlu dikembangkan
di dalam AMDAL. Nurkin, (2002) mengemukakan bahwa penerapan AMDAL di
negara-negara berkembang ditujukan untuk :
ü Untuk mengidentifikasi kerusakan lingkungan yang mungkin dapat
terjadi akibat kegiatan pembangunan
ü Mengidentifikasi kerugian dan keuntungan terhadap lingkungan
alam dan ekonomi yang dapat dialami oleh masyarakat akibat kegiatan pembangunan
ü Mengidentifikasi masalah lingkungan yang kritis yang memerlukan
kajian lebih dalam dan pemantauannya.
ü Mengkaji dan mencari pilihan alternatif yang baik dari berbagai
pilihan pembangunan.
ü Mewujudkan keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan berkaitan dengan pengelolaan lingkungan.
ü Membantu pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pembangunan dan
pihak pengelola lingkungan untuk memahami tanggung jawab, dan keterkaitannya
satu sama lain.
Manfaat AMDAL
Bagi masyarakat
1. Masyarakat dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya,
sehingga dapat mempersiapkan diri di dalam penyesuaian kehidupannya apabila
diperlukan;
2. Masyarakat dapat mengetahui perubahan lingkungan di masa sesudah
proyek dibangun sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang dapat menguntungkan
dirinya dan menghindarkan diri dari kerugian-kerugian yang dapat diderita
akibat adanya proyek tersebut;
3. Masyarakat dapat ikut berpartisipasi di dalam pembangunan di
daerahnya sejak dari awal, khususnya di dalam memberikan informasi-informasi
ataupun ikut langsung di dalam membangun dan menjalankan proyek;
4. Masyarakat dapat memahami hal-ihwal mengenai proyek secara jelas
sehingga kesalahfahaman dapat dihindarkai dan kerja sama yang menguntungkan
dapat digalang;
Masyarakat dapat mengetahui hak den kewajibannya di dalam
hubungannya dengan proyek tersebut khususnya hak dan kewajiban di dalam ikut
dan mengelola lingkungan.
Bagi pemilik proyek
1. Proyek terhindar dari perlanggaran terhadap undang-undang atau
peraturan yang berlaku;
2. Proyek terhindar dari tuduhan pelanggaran pencemaran atau
perusakan lingkungan;
3. Pemilik proyek dapat melihat masalah-masalah lingkungan yang
akan dihadapi di masa yang akan datang;
4. Pemilik proyek dapat mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah
di masa yang akan datang;
5. Nalisis dampak lingkungan merupakan sumber informasi lingkungan
di sekitar lokasi proyeknya secara kuantitatif, termasuk informasi sosial
ekonomi dan sosial budaya;
6. Analisis dampak lingkungan merupakan bahan penguji secara
komprehensif dari perencanaan proyeknya, sehingga dapat diketahui
kelemahan-kelemahannya untuk segera dapat dilakukan penyempurnaannya;
Dengan adanya analisis dampak lingkungan, pemilik proyek
dapat mengetahui keadaan lingkungan yang membahayakan (misalnya banjir, tanah
longsor, gempa bumi dan lain-lain) sehingga dapat dicari keadaan lingkungan
yang aman bagi proyek.
Bagi pemerintah
1. Untuk mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola
tersebur tidak rusak (khusus untuk sumberdaya alam yang dapat diperbaharui);
2. Untuk mencegah rusaknya sumberdaya alam lainnya yang berada di
luar lokasi proyek baik yang dioleh olrh proyek lain, diolah masyarakat atau
yang belum diolah;
3. Untuk menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya
pencemaran air, pencemaran udara, kebisingan dan lain sebagainya, sehingga
tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan dan keselamatan masyarakat;
4. Untuk menghindari terjadinya pertentangan-pertentangan yang
mungkin timbul khususnya dengan masyarakat dan proyek-proyek lainnya;
5. Untuk menjamin agar proyek yang dibangun sesuai dengan rencana
pembangunan daerah, nasional ataupun internasional serta tidak mengganggu
proyek lain;
6. Untuk menjamin agar proyek tersebut mempunyai manfaat yang jelas
bagi negara dan masyarakat;
Analisis dampak lingkungan diperlukan bagi pemerintah
sebagai alat pengambil keputusan.
Tahapan Penyusunan AMDAL
Prosedur pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Tata laksana menurut PP 29 Tahun 1986
Menurut Hardjasoemantri (1988), garis besar prosedur AMDAL sebagaimana
tercantum pada PP No. 29/1986 Mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
adalah sebagai berikut ini.
Pemrakarsa rencana kegiatan mengajukan Penyajian
Informasi Lingkungan (PIL) kepada instansi yang bertanggung jawab. PIL
tersebut dibuatkan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri yang
ditugaskan mengelola lingkungan hidup. Dalam uraian dibawah ini, yang dimaksud
degan menteri KLH adalah “Menteri yang di tugasi mengelola lingkungan
hidup” instansi yang bertanggung jawab adalah yang berwenang memberi
keputusan tentnag pelaksanaan rencana kegiatan, dengan pengertian bahwa
kewenangan berada pad menteri atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen
yang membidangi kegiatan yang bersangkutan dan pada Gubernur Daerah Tingkat I
untuk kegiatan yang berada di bawah wewenangnya
Apabila lokasi sebagaimana tercantum dalam PIL
dinilai tidak tepat, maka instansi yang bertanggung jawab menolak
lokasi tersebut dan memberikan petunjuk tentang kemungkinan lokasi lain dengan
kewajiban bagi pemrakarsa untuk membuat PIL yang baru. Apabila suatu lokasi
dapat menimbulkan perbenturan kepentingan antar sektor maka instansi yang
bertanggung jawab mengadakan konsultasi dengan menteri KLH dan Menteri atau
Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen yang bersangkutan.
Apabila hasil penelitian PIL menentukan bahwa perlu
dibuatkan ANDAL, berhubung dengan adanya dampak penting rencana kegiatan
terhadap lingkungan, baik lingkungan geobiofisik maupun sosial budaya, maka
pemrakarsa bersama instansi yang bertanggung jawab membuat Kerangka Acuan (KA)
bagi penyusunan ANDAL.
Apaibila ANDAL tidak perlu dibuat untuk suatu rencana
kegiatan, berhubung tidak ada dampak penting, maka pemrakarsa diwajibkan untuk
membuat Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL) bagi kegiatan tersebut. Huruf K dalam RKL adalah “Kelola” dan huruf P
dalam RPL dari “Pantau”.
Apabila dari semula sudah diketahui bahwa akan ada dampak
penting, maka tidak perlu dibuat PIL lebih dahulu akan tetapi dapat langsung
menyusun KA bagi pembuat ANDAL.
ANDAL merupakan komponen studi kelayakan rencana kegiatan
sehingga dengan demikian terdapat tiga studi kelayakan dalam perencanaan
pembangunan, yaitu: teknis, ekonomis dan lingkungan (TEL). biaya rencana
kegiatan sebagaimana tercantum dalam studi kelayakan rencana kegiatan tersebut
meliputi pula biaya penanggulangan dampak negatif dan pengembangan dampak
positifnya.
Pedoman umum penyusunan ANDAL ditetapkan oleh Menteri
KLH. Pedoman teknis penyusunan ANDAL ditetapkan oleh Menteri atau Pimpinan
Lembaga Pemerintah Nondepartemen yang membidangi kegiatan yang bersangkutan
berdasarkan pedoman umum penyusunan ANDAL yang dibuat oleh Menteri KLH.
Apabila ANDAL menyimpulkan bahwa dampak negatif yang
tidak dapat ditanggulangi berdasarkan ilmu dan teknologi lebih besar dibanding
dengan dampak positifnya, maka instansi yang bertanggung jawab memutuskan
menolak rencana kegiatan yang bersangkutan. Terhadap penolakan ini, pemrakarsa
dapat mengajukan keberatan kepada pejabat yang lebih tinggi dari instansi yang
bertanggung jawab selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari. Sejak diterimanya
keputusan penolakan. Pejabat yang lebih tinggi tersebut memberi keputusan atas
keberatan tersebut selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya
pernyataan keberatan, setelah mendapat pertimbangan dari menteri KLH. Keputusan
tersebut merupakan keputusan terakhir.
Apabila ANDAL disetujui, maka pemrakarsa menyusun RKL dan
RPL dengan menggunakan pedoman penyusunan RKL dan RPL yang dibuat oleh Menteri
KLH atau Departemen yang bertanggung jawab.
Keputusan persetujuan ANDAL dinyatakan kadaluwarsa
apabila rencana kegiatan tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
sejak ditetapkannya keputusan tersebut. Pemrakarsa wajib mengajukan kembali
permohonan persetujuan atas ANDAL. Terhadap permohonan ini instansi yang
bertanggung jawab memutuskan dapat digunakan kembali ANDAL, RKL dan RPL yang
telah dibuat atau wajib diperbaharuinya dokumen-dokumen tersebut.
Keputusan persetujuan ANDAL dinyatakan gugur, apabila
terjadi perubahan lingkungan yang sangat mendasar akibat peristiwa alam atau
karena kegiatan lain, sebelum rencana kegiatan dilaksanakan. Pemrakarsa perlu
membuat ANDAL baru berdasarkan rona lingkungan baru.
Alasan suatu rencana kegiatan wajib AMDAL
Setiap rencana kegiatan yang mempunyai dampak besar dan
penting, wajib dibuat AMDAL Hal ini mengacu pada pasal 3 ayat 1 PP 27 tahun
1999 yaitu ; Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam, Eksploitasi SDA baik
yang dapat diperbaharui/tidak dapat diperbaharui, Proses dan kegiatan yang
secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, kerusakan, pemerosotan dalam
pemanfaatan SDA, cagar budaya Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, jasad
renik.
Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati. Penerapan
teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi
lingkungan Kegiatan yang mempunyai tinggi dan mempengaruhi pertahanan negara
Jadi, apabila rencana kegiatan mempunyai peran seperti yang telah disebutkan di
atas wajib AMDAL.
Meskipun AMDAL secara resmi diperkenalkan ke Indonesia pada tahun 1982,
sebagian besar praktisi mengetahui asal muasal sebenarnya untuk beranjak dari
Peraturan No. 29/19869 yang menciptakan berbagai elemen penting dari proses
AMDAL10. Sepanjang awal era 1990 didirikan suatu badan perlindungan lingkungan pusat
(BAPEDAL) terlepas dari Kementerian Negara Lingkungan, dengan mandat
meningkatkan pelaksanaan
AMDAL dan kendali atas polusi, didukung oleh tiga kantor daerah. Kajian dan
persetujuan atas berbagai dokumen AMDAL pada saat ini ditangani oleh Komisi
Pusat atau Komisi Daerah, sesuai dengan skala proyek dan sumber pendanaan.
Lebih dari 4000 AMDAL dikaji sampai dengan 1992 dimana menjadi lebih jelas
bahwa berbagai elemen dari proses tersebut terlalu kompleks dan terlalu banyak
didasarkan pada AMDAL ‘gaya barat’. Legislasi AMDAL yang baru yang diberlakukan
pada tahun 199311 yang memiliki efek pembenahan atas prosedur penapisan,
mempersingkat jangka waktu pengkajian, dan memperkenalkan status format EMP
yang distandardisasi (UKL/UPL) untuk proyekdengan dampak yang lebih terbatas.
Lebih dari 6000 AMDAL nasional dan propinsi diproses berdasarkan peraturan ini
termasuk sejumlah kecil AMDAL daerah di bawah suatu komisi pusat yang didirikan
di dalam BAPEDAL.
Dengan diundangkannya Undang-undang Pengelolaan Lingkungan yang baru (No.
23/1997) berbagai reformasi lanjutan atas regulasi AMDAL menjadi perlu.
Peraturan 27/199912 diperkenalkan dengan simplifikasi lebih lanjut. Komisi
sektoral dibubarkan dan dikonsolidasikan ke dalam suatu komisi pusat tunggal,
sementara komisi propinsi diperkuat. Ketentuan yang lebih spesifik dan lengkap
atas keterlibatan publik juga diperkenalkan, sebagaimana halnya juga dengan
suatu rangkaian arahan teknis pendukung. Namun demikian PP 27/1999 ternyata
tidak tepat waktu, gagal untuk secara memadai merefleksikan berbagai perubahan
politis yang pada saat itu lebih luas yang akhirnya mengarah kepada
desentralisasi politik dan administratif. AnalisisMengenai Dampak Lingkungan,
yang sering di singkat dengan AMDAL, lahir dengan di undangkannya undang-undang
tentang lingkunganhidup di Amerika Serikat, National Environmental Policy Act
(NEPA), pada tahun 1969. NEPA 1969 mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1970.
Pasal 102 (2) (C) dalam undang-undang ini menyatakan, semua usulan legislasi
dan aktifitas pemerintah federal yang besar di perkirakan akan mempunyai dampak
penting terhadap lingkungan diharuskan disertai laporan Environmental Impact
Assessment (Analisis Dampak Lingkungan) tentang usulan tersebut.
NEPA 1969 merupakan suatu reaksi terhadap kerusakan lingkungan oleh aktifitas
manusia yang makin meningkat, antara lain tercemarnya lingkungan oleh pestisida
serta limbah industri dan transpor, rusaknya habitat tumbuhan dan hewan langka,
serta menurunnya nilai estetika alam. Misalnya, sejak permulaan tahun 1950-an
Los Angeles di negara bagian Kalifornia, Amerika Serikat, telah terganggu oleh
asap-kabut atau asbut (smog = smoke + fog), yang menyelubungi kota,
mengganggu kesehatan dan merusak tanaman. Asbut berasal dari gas limbah
kendaraan dan pabrik yang mengalami fotooksidasi dan terdiri atas ozon,
peroksiasetil nitrat (PAN), nitrogen oksida, dan zat lain lagi.
AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) adalah instrumen yang sifatnya
formal dan wajib (control and command) yang merupakan kajian bagi pembangunan
proyek-proyek kegiatan-kegiatan pasal 17a yang kemungkinan akan menimbulkan dampak
besar dari penting terhadap lingkungan hidup.
Dalam PP No.27 Tahun 1999 dinyatakan bahwa dampak besar dan penting adalah
perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang di akibatkan oleh suatu
usaha dan atau kegiatan. Selanjutnya pada pasal 5 PP tersebut dinyatakan bahwa
kriteria dari dampak besar dan periting dari suatu usaha atau kegiatan terhadap
lingkungan antara lain:
Jumlah manusia yang akan terkena dampak
Luas wilayah persebaran dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena
dampak
Sifat kumulatif dampak
Berbalik (reversible)atau tidak berbaliknya (ireversible)
Dasar hukum dan prosedur pelaksanaan AMDAL diatur dalam
PP No.27 tahun 1999 beserta beberapa KEPMEN yang terkait dan dikeluarkan oleh
Kementrian Negara Lingkungan Hidup. AMDAL dibuat sebelum kegiatan berjalan atau
operasi proyek dilakukan. Karena itu AMDAL merupakan salah satu persyaratan keluarnya
perizinan.
POJOK BAHASA PENGELOLAAN SDA
Knowing that his time is
short, the Devil has been using one of the key elements of human society under
his control—big business—to promote a frenzied spirit of consumerism, which
leads to depletion of natural
resources and destruction of the environment worldwide, thus
threatening humanity’s survival.—Revelation 11:18; 18:11-17.
Natural resources, such as fossil fuels,
minerals, and forest products, are being used up at an astounding rate.
For a description of Israel’s
geographic and climatic characteristics, as well as its size, location, natural resources, and related features,
see the article PALESTINE.
In order to fill our needs
for food, shelter, and fuel and thus sustain our lives, we must consume natural resources.
you're concerned about what
that does to natural resources The
“Red List” is published by the International Union for Conservation of Nature
and Natural Resources, an
organization that evaluates the condition of endangered species.
“Far too frequently,
mountains are seen as providers of abundant natural resources, with insufficient attention paid to the
plight of their inhabitants as well as the sustainability of their ecosystems,”
stated a keynote speaker at the 2002 Bishkek Global Mountain Summit, organized
in Kyrgyzstan.
If you live in a Western land
where store shelves are fully stocked and round-the-clock shopping may be
possible, it is hard to imagine that there could be a looming shortage of natural resources.
To help with this, governments
can increase rural communities’ resource- and wildlife-use rights so that they
can manage and protect their natural
resourcessustainably
The account even names the
lands through which those rivers flowed and specifies the natural resources well-known in the
area.
Memahami bacaan
4.
Tuliskan kosa kata yang
belum di ketahui pada kolom berikut :
Kata |
Artinya |
Kata |
Artinya |
1 |
|
21 |
|
2 |
|
22 |
|
3 |
|
23 |
|
4 |
|
24 |
|
5 |
|
25 |
|
6 |
|
26 |
|
7 |
|
27 |
|
8 |
|
28 |
|
9 |
|
29 |
|
10 |
|
30 |
|
11 |
|
31 |
|
12 |
|
32 |
|
13 |
|
33 |
|
14 |
|
34 |
|
15 |
|
35 |
|
16 |
|
36 |
|
17 |
|
37 |
|
18 |
|
38 |
|
19 |
|
39 |
|
20 |
|
40 |
|
5.
Tuliskan arti dari materi
pojok bahasa dalam bahasa Indonesia setiap pokok bahasan setiap alinea diatas
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI DAN ENERGI
(3.4)
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
Indikator :
3.4.1
Siswa dapat mendeskripsikan tentang ketahanan pangan, bahan industri, serta energi baru dan terbarukan.
3.4.2
Siswa dapat menganalisis potensi dan
persebaran sumber daya pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan untuk
ketahanan pangan nasional.
3.4.3
Siswa dapat menganalisis potensi dan
persebaran sumber daya untuk penyediaan bahan industri
3.4.4
Siswa dapat menganalisis potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan energi baru dan
terbarukan
3.4.5
Siswa dapat menganalisis pengelolaan sumber daya dalam penyediaan bahan pangan, bahan
industri, serta energi baru dan terbarukan di Indonesia
4.4.1 Siswa
dapat membuat peta
persebaran ketahanan pangan nasional, bahan industri, serta energi baru dan
terbarukan di Indonesia.
4.4.2 Siswa dapat menyimpulkan materi ketahanan
pangan secara tertulis
Pendahuluan.
Mengamati beberapa
kejadian bencana yang kita alami. Kita dapat mengamati dari berbagai media
masa. Kejadian bencana tersebut bisa di akibatkan oleh manusia dan alam.
Sehingga manusia harus dapat memprediksikan kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi di periode berikutnya. Dengan pertimbangan tersebut jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut :
1.
Apakah yang di sebut
ketahanan pangan ?
2.
Apa yang di maksud energi
terbarukan ?
3.
Sebutkan faktor-faktor
yang mempengaruhi sumber daya pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan ?
MATERI
Pengertian
Ketahanan Pangan
Dalam
UU Nomor 7 Tahun 1996 : Diartikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi
setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik
jumlah maupun mutunya, aman, merata ,dan terjangkau .
Menurut Wikipedia Ketahanan pangan adalah
ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Ketahanan
pangan merupakan ukuran kepentingan terhadap gangguan pada masa depan atau
ketiadaan suplai pangan penting akibat berbagai faktor seperti kekeringan, gangguan perkapalan, kelangkaan bahan bakar, ketidak stabilan ekonomi, peperangan, dan sebagainya.
World Health
Organization mendefinisikan tiga komponen utama ketahanan
pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan.
Ketersediaan pangan adalah kemampuan memiliki sejumlah pangan yang cukup untuk
kebutuhan dasar. Akses pangan adalah kemampuan memiliki sumber daya, secara
ekonomi maupun fisik, untuk mendapatkan bahan pangan bernutrisi. Pemanfaatan
pangan adalah kemampuan dalam memanfaatkan bahan pangan dengan benar dan tepat
secara proporsional. FAO menambahkan komponen
keempat, yaitu kestabilan dari ketiga komponen tersebut dalam kurun waktu yang
panjang
Kebijakan sebuah negara dapat mempengaruhi akses
masyarakat kepada bahan pangan, seperti yang terjadi di India.
Majelis tinggi India menyetujui rencana ambisius untuk memberikan subsidi bagi
dua pertiga populasi negara itu. Rancangan Undang-Undang Ketahanan Pangan ini
mengusulkan menjadikan pangan sebagai hak warga negara dan akan memberikan lima
kilogram bahan pangan berharga murah per bulan untuk 800 juta penduduk
miskinnya.
Sejarah
Ketahanan pangan adalah sebuah kondisi yang terkait
dengan ketersediaan bahan pangan secara berkelanjutan. Kekhawatiran terhadap
ketahanan pangan telah ada dalam sejarah. Sejak 10 ribu tahun yang lalu lumbung telah digunakan di Tiongkok
dengan kekuasaan penggunaan secara terpusat di peradaban di Tiongkok Kuno dan Mesir Kuno. Mereka melepaskan suplai pangan
di saat terjadinya kelaparan. Namun ketahanan pangan hanya dipahami pada
tingkat nasional, dengan definisi bahwa negara akan aman secara pangan jika
produksi pangan meningkat untuk memenuhi jumlah permintaan dan kestabilan
harga. Definisi baru mengenai ketahanan pangan dibuka pada tahun 1966 di World
Food Summit yang menekankan ketahanan pangan dalam konteks perorangan, bukan
negara.
Pilar ketahanan pangan
Ketersediaan pangan berhubungan dengan suplai
pangan melalui produksi, distribusi, dan pertukaran. Produksi
pangan ditentukan oleh berbagai jenis faktor, termasuk kepemilikan
lahan dan penggunaannya; jenis dan manajemen tanah; pemilihan,
pemuliaan, dan manajemen tanaman pertanian; pemuliaan dan manajemen hewan ternak;
dan pemanenan. Produksi tanaman pertanian dapat
dipengaruhi oleh perubahan temperatur dan curah hujan. Pemanfaatan lahan, air,
dan energi untuk menumbuhkan bahan pangan seringkali berkompetisi dengan
kebutuhan lain. Pemanfaatan lahan untuk pertanian dapat berubah menjadi
pemukiman atau hilang akibat desertifikasi, salinisasi, dan erosi tanah
karena praktik pertanian yang tidak lestari.
Produksi tanaman pertanian bukanlah suatu kebutuhan yang
mutlak bagi suatu negara untuk mencapai ketahanan pangan. Jepang dan Singapuramenjadi contoh bagaimana sebuah
negara yang tidak memiliki sumber daya alam untuk memproduksi bahan pangan
namun mampu mencapai ketahanan pangan.
Distribusi
pangan melibatkan penyimpanan, pemrosesan, transportasi,
pengemasan, dan pemasaran bahan pangan. Infrastruktur rantai pasokan dan
teknologi penyimpanan pangan juga dapat mempengaruhi jumlah bahan pangan yang
hilang selama distribusi. Infrastruktur transportasi yang tidak memadai dapat
menyebabkan peningkatan harga hingga ke pasar global. Produksi pangan per
kapita dunia sudah melebihi konsumsi per kapita, namun di berbagai tempat masih
ditemukan kerawanan pangan karena distribusi bahan pangan telah menjadi penghalang
utama dalam mencapai ketahanan pangan.
Akses
Akses terhadap bahan pangan mengacu kepada kemampuan
membeli dan besarnya alokasi bahan pangan, juga faktor selera pada suatu
individu dan rumah tangga.PBB menyatakan bahwa penyebab kelaparan dan malagizi seringkali bukan disebabkan
oleh kelangkaan bahan pangan namun ketidakmampuan mengakses bahan pangan karena
kemiskinan.Kemiskinan membatasi akses terhadap bahan pangan dan juga
meningkatkan kerentanan suatu individu atau rumah tangga terhadap peningkatan
harga bahan pangan. Kemampuan akses bergantung pada besarnya pendapatan suatu
rumah tangga untuk membeli bahan pangan, atau kepemilikan lahan untuk
menumbuhkan makanan untuk dirinya sendiri.Rumah tangga dengan sumber daya yang
cukup dapat mengatasi ketidakstabilan panen dan kelangkaan pangan setempat
serta mampu mempertahankan akses kepada bahan pangan.
Terdapat dua perbedaan mengenai akses kepada bahan
pangan. (1) Akses langsung, yaitu rumah tangga memproduksi bahan pangan
sendiri, (2) akses ekonomi, yaitu rumah tangga membeli bahan pangan yang
diproduksi di tempat lain. Lokasi dapat mempengaruhi akses
kepada bahan pangan dan jenis akses yang digunakan pada rumah tangga
tersebut.Meski demikian, kemampuan akses kepada suatu bahan pangan tidak selalu
menyebabkan seseorang membeli bahan pangan tersebut karena ada faktor selera
dan budaya. Demografi dan tingkat edukasi suatu anggota rumah tangga juga
gender menentukan keinginan memiih bahan pangan yang diinginkannya sehingga
juga mempengaruhi jenis pangan yang akan dibeli. USDA menambahkan
bahwa akses kepada bahan pangan harus tersedia dengan cara yang dibenarkan oleh
masyarakat sehingga makanan tidak didapatkan dengan cara memungut, mencuri,
atau bahkan mengambil dari cadangan makanan darurat ketika tidak sedang dalam
kondisi darurat.
Pemanfaatan
Ketika bahan pangan sudah didapatkan, maka berbagai
faktor mempengaruhi jumlah dan kualitas pangan yang dijangkau oleh anggota
keluarga. Bahan pangan yang dimakan harus aman dan memenuhi kebutuhan
fisiologis suatu individu. Keamanan
pangan mempengaruhi pemanfaatan pangan dan dapat dipengaruhi
oleh cara penyiapan, pemrosesan, dan kemampuan memasak di suatu komunitas atau
rumah tangga. Akses kepada fasilitas kesehatan juga mempengaruhi pemanfaatan
pangan karena kesehatan suatu individu mempengaruhi bagaimana suatu makanan
dicerna. Misal keberadaan parasit di dalam usus dapat mengurangi kemampuan
tubuh mendapatkan nutrisi tertentu sehingga mengurangi kualitas pemanfaatan
pangan oleh individu. Kualitas sanitasi juga mempengaruhi keberadaan
dan persebaran penyakit yang dapat mempengaruhi pemanfaatan pangan sehingga
edukasi mengenai nutrisi dan penyiapan bahan pangan dapat mempengaruhi kualitas
pemanfaatan pangan.
Stabilitas
Stabiitas pangan mengacu pada kemampuan suatu individu
dalam mendapatkan bahan pangan sepanjang waktu tertentu. Kerawanan pangan dapat
berlangsung secara transisi, musiman, ataupun kronis (permanen). Pada ketahanan
pangan transisi, pangan kemungkinan tidak tersedia pada suatu periode waktu
tertentu. Bencana alam dan
kekeringan mampu menyebabkan kegagalan panen dan mempengaruhi ketersediaan
pangan pada tingkat produksi.Konflik sipil juga dapat mempengaruhi akses kepada
bahan pangan. Ketidakstabilan di pasar menyebabkan peningkatan harga pangan
sehingga juga menyebabkan kerawanan pangan. Faktor lain misalnya hilangnya
tenaga kerja atau produktivitas yang disebabkan oleh wabah penyakit. Musim
tanam mempengaruhi stabilitas secara musiman karena bahan pangan hanya ada pada
musim tertentu saja. Kerawanan pangan permanen atau kronis bersifat jangka
panjang dan persisten.
Tantangan untuk mencapai ketahanan pangan
Degradasi lahan
Pertanian intensif mendorong terjadinya penurunan
kesuburan tanah dan penurunan hasil. Diperkirakan 40% dari lahan pertanian di
dunia terdegradasi secara serius. Di Afrika, jika kecenderungan degradasi tanah
terus terjadi, maka benua itu hanya mampu memberi makan seperempat penduduknya
saja pada tahun 2025.
Hama dan penyakit
Karat
batang pada gandum
hama dan
penyakit mampu mempengaruhi produksi budi daya tanaman dan peternakan
sehingga memiliki dampak bagi ketersediaan bahan pangan. Contoh penyakit tanaman Ug99, salah satu tipe penyakit karat batang pada
gandum dapat menyebabkan kehilangan hasil pertanian hingga 100%.
Penyakit ini telah ada di berbagai negara di Afrika dan Timur Tengah. Terganggunya produksi pangan di
wilayah ini diperkirakan mampu mempengaruhi ketahanan pangan global.
Keanekaragaman genetika dari kerabat liar gandumdapat digunakan untuk memperbarui
varietas modern sehingga lebih tahan terhadap karat batang. Gandum liar ini
dapat diseleksi di habitat aslinya untuk mencari varietas yang tahan karat,
lalu informasi genetikanya dipelajari. Terakhir varietas modern dan varietas
liar disilangkan dengan pemuliaan tanaman modern
untuk memindahkan gen dari varietas liar ke varietas modern.
Krisis air global
Kanal irigasi telah menjadikan kawasan padang pasir yang kering
di Mesir menjadi lahan pertanian
Berbagai negara di dunia telah melakukan importasi gandum
yang disebabkan oleh terjadinya defisit air,dan
kemungkinan akan terjadi pada negara besar seperti China dan India. Tinggi muka
air tanah terus menurun di beberapa negara dikarenakan pemompaan yang
berlebihan. China dan India telah mengalaminya, dan negara tetangga mereka
(Pakistan, Afghanistan, dan Iran) telah terpengaruh hal tersebut. Hal ini akan
memicu kelangkaan air dan menurunkan produksi
tanaman pangan. Ketika produksi tanaman pangan menurun, harga akan meningkat
karena populasi terus bertambah. Pakistan saat ini masih mampu memenuhi
kebutuhan pangan di dalam negerinya, namun dengan peningkatan populasi 4 juta
jiwa per tahun, Pakistan kemungkinan akan melirik pasar dunia dalam memenuhi
kebutuhan pangannya, sama seperti negara lainnya yang telah mengalami defisit
air seperti Afghanistan, Ajlazair, Mesir, Iran, Meksiko, dan Pakistan.
Secara
regional, kelangkaan air di Afrika adalah yang terbesar dibandingkan negara lainnya di dunia. Dari
800 juta jiwa, 300 juta penduduk Afrika telah hidup di lingkungan dengan stres
air. Karena sebagian besar penduduk Afrika masih bergantung dengan gaya hidup
berbasis pertanian dan 80-90% penduduk desa memproduksi pangan mereka sendiri,
kelangkaan air adalah sama dengan hilangnya ketahanan pangan.
Investasi
jutaan dolar yang dimulai pada tahun 1990an oleh Bank Dunia telah
mereklamasi padang pasir dan mengubah lembah Ica yang kering di Peru menjadi pensuplai asparagus dunia.
Namun tinggi muka air tanah terus menurun karena digunakan sebagai
irigasi secara terus menerus. Sebuah laporan pada tahun 2010 menyimpulkan bahwa
industri ini tidak bersifat lestari. Mengubah arah aliran air sungai
Ica ke lahan asparagus juga telah menyebabkan kelangkaan air
bagi masyarakat pribumi yang hidup sebagai penggembala hewan ternak.
Perebutan lahan
Kepemilikan lahan lintas batas negara semakin meningkat.
Perusahaan Korea Utara Daewoo Logistics telah mengamankan satu bidang lahan yang luas di Madagascar untuk
mebudidayakan jagung dan tanaman pertanian lainnya untuk produksi biofuel. Libya
telah mengamankan 250 ribu hektare lahan di Ukraina dan sebagai gantinya
Ukraina mendapatkan akses ke sumber gas alam di
Libya. China telah memulai eksplorasi lahan di sejumlah tempat di Asia Tenggara.
Negara di semenanjung Arab telah mencari lahan di Sudan, Ethiopia, Ukraina,
Kazakhstan, Pakistan, Kamboja, dan Thailand. Qatar berencana menyewa lahan di
sepanjang panyai di Kenya untuk menumbuhkan sayuran dan buah, dan sebagai
gantinya akan membangun pelabuhan besar dekat Lamu, pulau di samudra Hindia yang menjadi
tujuan wisata.
Perubahan iklim
Fenomena
cuaca yang ekstrem seperti kekeringan dan banjir diperkirakan
akan meningkat karena perubahan iklim terjadi. Kejadian ini akan memiliki
dampak di sektor pertanian. Diperkirakan pada tahun 2040, hampir seluruh
kawasan sungai Nil akan menjadi padang pasir di mana aktivitas budi daya tidak
dimungkinkan karena keterbatasan air. Dampak dari cuaca ekstrem mencakup
perubahan produktivitas, gaya hidup, pendapatan ekonomi, infrastruktur, dan
pasar. Ketahanan pangan pada masa depan akan terkait dengan kemampuan adaptasi
budi daya bercocok tanam masyarakat terhadap perubahan iklim. Di Honduras,
perempuan Garifuna membantuk meningkatkan ketahanan pangan lokal dengan menanam
tanaman umbi tradisional sambil membangun metode konservasi tanah, melakukan
pelatihan pertanian organik dan menciptakan pasar petani
Garifuna. Enam belas kota telah bekerja sama membangun bank benih dan peralatan pertanian. Upaya untuk membudidayakan spesies
pohon buah liar di sepanjang pantai membantu mencegah erosi tanah.
Diperkirakan 2.4 miliar penduduk hidup di daerah
tangkapan air hujan di sekitar Himalaya. Negara di sekitar Himalaya (India,
Pakistan, China, Afghanistan, Bangladesh, Myanmar, dan Nepal) dapat mengalami
banjir dan kekeringan pada dekade mendatang. Bahkan di India, sungan Ganga
menjadi sumber air minum dan irigasi bagi 500 juta jiwa Sungai yang bersumber
dari gletser juga
akan terpengaruh. Kenaikan permukaan laut diperkirakan
akan meningkat seiring meningkatnya temperatur bumi, sehingga akan mengurangi
sejumlah lahan yang dapat digunakan untuk pertanian.
Semua dampak dari perubahan iklim ini berpotensi
mengurangi hasil pertanian dan peningkatan harga pangan akan terjadi.
Diperkirakan setiap peningkatan 2.5% harga pangan, jumlah manusia yang
kelaparan akan meningkat 1%. Berubahnya periode dan musim tanam
akan terjadi secara drastis dikarenakan perubahan temperatur dan kelembaban
tanah.
Sumber daya alam pertanian dan perkebunan
Secara umum, pengertian dari pertanian adalah
suatu kegiatan manusia yang meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan,
kehutanan, holtikultura, peternakan dan perikanan. Sejarah Indonesia sejak
masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan
perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam
menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di
berbagai wilayah Indonesia. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di
Indonesia adalah sebagai petani dan perkebunan, sehingga sektor - sektor ini
sangat penting untuk dikembangkan di negara kita.
Secara umum, di Indonesia terdapat beberapa bentuk
pertanian sebagai berikut:
1. Sawah
Sawah adalah
suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan memerlukan banyak air
baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah hujan maupun sawah pasang surut.
Yang pada masa sekarang sudah hampir punah. Sawah merupakan cara bertani yang
lebih baik di bandingkan cara lain karena sudah menerapkan saptausaha tani.
2. Ladang (Huma)
Ladang merupakan sistem pertanian pada lahan kering yang
sering disebut juga“HUMA“. Pada sistem pertanian ini berpindah-pindah yaitu
melakukan pembukaan hutan dengan cara pembakaran lahan yang
telah terbuka ditanami padi dan palawija. Hal ini merugikan karena unsur-unsur
hara yang bersifat meyuburkan tanah akan hilang akibat pengolahan tanah yang
salah. Sistem ini berakibat pada tanah longsong dan banjir.
3. Tegalan
Tegalan merupakan sistem pertanian lahan kering yang
sudah menetap. Jenis tanaman yang ditanam pada lahan ini diantaranya
palawija dan padi gogo.Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering(dry
farming) yang bergantung pada pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman
atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan
tanahnya sulit untuk dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata.
Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit untuk ditubuhi
tanaman pertanian.
Jenis
pertanian tanaman pangan, antara lain padi, jagung, ketela pohon, kedelai, dan
kacang tanah.
1. Padi
Syarat-syarat agar tanaman padi agar tumbuh subur adalah
sebagai berikut:
a. Membutuhkan
banyak air
b. Membutuhkan
intensitas matahari
c. Tinggi tempat
tidak lebih dari 1.300 m dpal
d. Tumbuh baik di
daerah beriklim muson
Daerah penghasil padi antara lain Aceh, Sumatera Barat,
Tapanuli, Lampung, Jawa, bali, lombok, Sulawesi Selatan, Minahasa,
Kalimantan Tengah, dan NTB.
2. Jagung
Banyak pendapat dan teori mengenai asal tanaman jagung, tetapi secara umum para ahli sependapat bahwa
jagung berasal dari Amerika Tengah atau Amerika Selatan. Jagung secara historis
terkait erat dengan suku Indian, yang telah menjadikan jagung sebagai bahan
makanan sejak 10.000 tahun yang lalu). Jagung yang telah direkayasa genetika
juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Syarat-syarat agar tanaman jagung agar tumbuh subur
adalah sebagai berikut:
a. Tanah banyak
mengandung unsur hara
b. Ketinggian tempat
sampai 1.500 m dpal
c. Curah hujan
sekitar antara 400-1.500 meter per tahun.
d. Waktu tumbuh dan
menjelang panen tidak memerlukan banyak air
Daerah persebaran penghasil jagung antara lain Jawa,
Madura, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
3. Ketela Pohon
Ketela pohon merupakan tanaman pangan
berupa perdu dengan nama lain ubi kayu, singkong atau kasape.
Di
Indonesia, ketela pohon menjadi makanan bahan pangan pokok setelah beras
dan jagung. Manfaat daun ketela pohon sebagai bahan sayuran memiliki protein
cukup tinggi atau untuk keperluan yang lain seperti bahan obat-obatan. Kayunya
bisa digunakan sebagai pagar kebun atau di desa-desa sering digunakan sebagai
kayu bakar untuk memasak] Dengan perkembangan teknologi, ketela
pohon dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri
pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obat-obatan.
Syarat-syarat agar tanaman ketela pohon agar tumbuh subur
adalah sebagai berikut:
a. Terletak pada
ketinggian 1.500 m dpal
b. Curah hujan besar
c. Temperatur
daerahnya panas
Daerah persebaran ketela pohon, antara lain, Jawa,
Madura, Bali, Nusa Tenggara, Sumatra, Kalimantan, Maluku, dan Papua.
Ketela
pohon di gunakan sebagai makanan pokok, makanan ternak, dan bahan tepung
tapioka.
4 Kedelai
Kedelai (Glycine Max) sudah dibudidayakan sejak
1500 tahun Sebelum Masehi dan baru masuk Indonesia, terutama Jawa sekitar tahun
1750. Kedelai berfungsi sebagai zat pembangun bagi tubuh, mengurangi gejala
menopouse, mencegah osteoporosis, mencegah atherosclerosis, mencegah kanker,
meringankan diabetes.
Syarat-syarat agar tanaman kedelai agar tumbuh subur
adalah sebagai berikut:
a. Di daerah
beriklim tropis
b. Waktu tumbuh dan
masa tidak terlalu banyak air
c. Tumbuh di
dataran rendah dan pegunungan dengan ketinggian 500 m dpal.
Daerah penghasil kedela terbesar terdapat di Jawa Tengah
dan Jawa Timur.
5 Kacang Tanah
Syarat-syarat agar tanaman pai agar tumbuh subur adalah
sebagai berikut:
a. Tumbuh di
daerah tropis basah
b. Kondisi tanah
gembur
c. Saaat tumbuh
perlu air banyak dan saat masak hanya perlu air sedikit
d. Curah hujan tidak
terlalu banyak
Daerah penghasil terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur,
Bali, Dan Lombok.
B. Sumber Daya Alam Perkebunan
Lahan
perkebunan adalah lahan usaha
pertanian yang
luas, biasanya terletak di daerah tropis atau
subtropis, yang digunakan untuk menghasilkan komoditi perdagangan
(pertanian)
dalam skala besar dan dipasarkan ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi
lokal.
Perkebunan
dapat ditanami oleh tanaman keras/industri
seperti kakao, kelapa, dan teh, atau tanaman hortikultura seperti pisang, anggur, atau anggrek. Dalam
pengertian bahasa Inggris, "perkebunan" dapat
mencakup plantation dan orchard.
Ukuran luas perkebunan sangat relatif dan tergantung
ukuran volume komoditi yang dipasarkannya. Namun demikian, suatu perkebunan
memerlukan suatu luas minimum untuk menjaga keuntungan melalui sistem produksi
yang diterapkannya. Selain itu, perkebunan selalu menerapkan cara monokultur,
paling tidak untuk setiap blok yang ada di dalamnya. Penciri lainnya, walaupun
tidak selalu demikian, adalah terdapat instalasi pengolahan atau pengemasan
terhadap komoditi yang dipanen di lahan perkebunan itu, sebelum produknya
dikirim ke pembeli.
Jenis-jenis
perkebunan yang ada di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut:
1. Karet
Sejarah karet bermula ketika Christopher Columbus menemukan benua
Amerika pada 1476. Saat itu, Columbus tercengang melihat orang-orang Indian
bermain bola dengan menggunakan suatu bahan yang dapat melantun bila dijatuhkan
ke tanah). Bola tersebut terbuat dari campuran akar, kayu, dan rumput yang
dicampur dengan suatu bahan (lateks) kemudian dipanaskan diatas unggun dan
dibulatkan seperti bola. Karet mempunyai arti penting dalam aspek kehidupan
sosial ekonomi masyarakat
indonesia, yaitu salah satu komoditi penghasil devisa negara,
tempat persediaanya lapangan kerja bagi penduduk, dan sumber penghasilan bagi
petani Daerah - daerah penghasil karet adalah :
Sumatera :
Aceh, Tapanuli, Riau, Jambi, Palembang, dan Lampung
Jawa :
Banten, Bogor, Malang, dan Gunung Kidul.
Kalimantan :
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.
Syarat-syarat agar
karet tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:
a. Tumbuh pada
ketinggian 700 meter dpal
b. Di daerah tropis
suhu rata-rata bulanan 24 C
c. Hujan rmerata
sepanjang tahun minimum 1.500 mm per tahun
2. Kopi
Syarat-syarat agar kopi tumbuh subur, antara lain sebagai
berikut:
a. Memerlukan
curah hujan yang cukup saat tumbuh
b. Membutuhkan udara
kering dan panas waktu mulai tua
c. Terletak pada
ketinggian 650-1.500 m dpal
Daerah penghasil kopi di Indonesia, antara lain sebagai
berikut:
Jawa :
priangan, Kedu Utara, Besuki, Malang, Kediri, Blitar, Jember.
Sumatera :Bengkulu,
Lampung, Palembang, Aceh, Sumatera, Barat, Riau
Sulawesi :Minahasa
dan Padang
Nusa Tenggara:Bali, Flores, dan Timor
3. Teh
Syarat-syarat agar teh tumbuh subur, antara lain sebagai
berikut:
a. Tumbuh di
derah pegunungan dengan ketinggian 800-3.000m dpal
b. Terletak di daerah
tropis dan subtropis yang sejuk
c. Curah hujan
besar dan merata sepanjang tahun
d. Tanah termasuk
vulkanis muda
Daerah penghasik teh di Indonesia, antara lain di Bogor,
Priangan, Sukabumi, Pekalongan, Wonsobo, Malang, Jember, Banyuwangi, Bengkulu,
Pematang Siantar, dan Sumatera Barat.
4. Tembakau
Tembakau (Tobacco) adalah sejenis tanaman herbal. Tanaman
ini berasal dari Amerika Utara dan Amerika Selatan.
Syarat-syarat agar tembakau tumbuh subur, antara lain
sebagai berikut:
a. Tumbuh di
dataran rendah dan pegunungan pada ketinggian 2.000 m dpal
b. Memerlukan musim
kering waktu menanam
c. Jenis tanah
nya vulkania muda
d. Angin tidak terlalu
kencang
e. Bisa tumbuh
di daerah tropis dan di luar daerah tropis
Daerah penghasil tembakau di Indonesia, antara lain:
(1). Bojonegoro : Jawa Timur
(2). Boyolali ; Jawa Tengah
(3). Deli Serdang : Sumatera Utara
(4). Klaten : Jawa Tengah
5. Tebu
Tebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula.
Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk
jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai
kurang lebih 1 tahun). Daerah - daerah penghasil tebu, antara lain Aceh Barat,
Bengkulu, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, dan DI Yogyakarta. Tebu
dapat diolah menjadi gula pasir. Pabrik gula terdapat di :
(1). Cot Girek : DI Aceh
(2). Madukismo : Jawa Tengah
(3). Mojokerto : Jawa Timur
Syarat-syarat agar tebu dapat tumbuh subur, antara lain
sebagai berikut:
a. Ditanam di
dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpal
b. Intensitas matahari
cukup
c. Berada di
daerah angin muim
d. Banyak memerlukan
air waktu tumbuh
e. Memerlukan
musim kering dan panas waktu mulai tua
6. Kelapa
Kelapa merupakan jenis
tumbuhan dari keluarga Arecaceae dan satu-satunya spesies
dalam genus Cocos, pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Kelapa adalah
pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Semua bagiannya dapat dimanfaatkan
orang, dari batang, buah dan daun semuanya dapat di manfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Syarat-syarat agar kelapa dapat tumbuh subur, antara lain
sebagai berikut:
a. Tumbuh di
dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpal
b. Terletak di daerah
tropis
Daerah - daerah penghasil kelapa, antara lain:
(1). Bone : Sulawesi Selatan
(2). Halmahera : Maluku
(3). Kepulauan Alor : NTT
(4). Kepulauan Solor : NTT
(5). Minahasa : Sulawesi Utara
(6). Pulau Buru : Maluku
(7). Pulau Seram : Maluku
(8). Sangihe Talaud : Sulawesi Utara
Selain itu, kelapa banyak terdapat di Aceh, Bengkulu,
Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
Papua, Riau, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta.
Hasil Perkebunan
Hasil perkebunan dapat di olah menjadi produk industri
Contohnya sebagai berikut:
§ Kelapa sawit di olah menjadi minyak kelapa
dan margarin
§ Kopi, coklat dan teh untuk bahan baku
pembuatan minuman
§ Cengkeh dan tembakau untuk bahan pembuatan
rokok dan obat-obatan
§ Karet menjadi bahan baku untuk pembuatan ban
§ Tebu menjadi bahan dasar pembuatan gula
pasir
§ Rosela menjadi bahan dasar pembuatan karung
goni
§ Kina di gunakan sebagai ba Menurut Wikipedia
Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk
mengaksesnya. Ketahanan pangan merupakan
ukuran kelentingan terhadap gangguan pada masa depan atau ketiadaan suplai
pangan penting akibat berbagai faktor seperti kekeringan, gangguan perkapalan,
kelangkaan bahan bakar, ketidak stabilan ekonomi, peperangan, dan sebagainya.
World Health Organization mendefinisikan tiga komponen
utama ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan
pemanfaatan pangan. Ketersediaan pangan adalah kemampuan memiliki sejumlah
pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar. Akses pangan adalah kemampuan memiliki
sumber daya, secara ekonomi maupun fisik, untuk mendapatkan bahan pangan
bernutrisi. Pemanfaatan pangan adalah kemampuan dalam memanfaatkan bahan pangan
dengan benar dan tepat secara proporsional. FAO menambahkan komponen keempat,
yaitu kestabilan dari ketiga komponen tersebut dalam kurun waktu yang panjang
Kebijakan sebuah negara dapat mempengaruhi akses
masyarakat kepada bahan pangan, seperti yang terjadi di India. Majelis tinggi
India menyetujui rencana ambisius untuk memberikan subsidi bagi dua pertiga
populasi negara itu. Rancangan Undang-Undang Ketahanan Pangan ini mengusulkan
menjadikan pangan sebagai hak warga negara dan akan memberikan lima kilogram
bahan pangan berharga murah per bulan untuk 800 juta penduduk miskinnya.
Sejarah
Ketahanan pangan adalah sebuah kondisi yang terkait
dengan ketersediaan bahan pangan secara berkelanjutan. Kekhawatiran terhadap
ketahanan pangan telah ada dalam sejarah. Sejak 10 ribu tahun yang lalu lumbung
telah digunakan di Tiongkok dengan kekuasaan penggunaan secara terpusat di
peradaban di Tiongkok Kuno dan Mesir Kuno. Mereka melepaskan suplai pangan di
saat terjadinya kelaparan. Namun ketahanan pangan hanya dipahami pada tingkat nasional,
dengan definisi bahwa negara akan aman secara pangan jika produksi pangan
meningkat untuk memenuhi jumlah permintaan dan kestabilan harga. Definisi baru
mengenai ketahanan pangan dibuka pada tahun 1966 di World Food Summit yang
menekankan ketahanan pangan dalam konteks perorangan, bukan negara.
Pilar ketahanan pangan
Ketersediaan pangan berhubungan dengan suplai pangan
melalui produksi, distribusi, dan pertukaran. Produksi pangan ditentukan oleh
berbagai jenis faktor, termasuk kepemilikan lahan dan penggunaannya; jenis dan
manajemen tanah; pemilihan, pemuliaan, dan manajemen tanaman pertanian;
pemuliaan dan manajemen hewan ternak; dan pemanenan. Produksi tanaman pertanian
dapat dipengaruhi oleh perubahan temperatur dan curah hujan. Pemanfaatan lahan,
air, dan energi untuk menumbuhkan bahan pangan seringkali berkompetisi dengan
kebutuhan lain. Pemanfaatan lahan untuk pertanian dapat berubah menjadi
pemukiman atau hilang akibat desertifikasi, salinisasi, dan erosi tanah karena
praktik pertanian yang tidak lestari.
Produksi tanaman pertanian bukanlah suatu kebutuhan yang
mutlak bagi suatu negara untuk mencapai ketahanan pangan. Jepang dan
Singapuramenjadi contoh bagaimana sebuah negara yang tidak memiliki sumber daya
alam untuk memproduksi bahan pangan namun mampu mencapai ketahanan pangan.
Distribusi pangan melibatkan penyimpanan, pemrosesan,
transportasi, pengemasan, dan pemasaran bahan pangan. Infrastruktur rantai
pasokan dan teknologi penyimpanan pangan juga dapat mempengaruhi jumlah bahan
pangan yang hilang selama distribusi. Infrastruktur transportasi yang tidak
memadai dapat menyebabkan peningkatan harga hingga ke pasar global. Produksi
pangan per kapita dunia sudah melebihi konsumsi per kapita, namun di berbagai
tempat masih ditemukan kerawanan pangan karena distribusi bahan pangan telah
menjadi penghalang utama dalam mencapai ketahanan pangan.
Akses
Akses terhadap bahan pangan mengacu kepada kemampuan
membeli dan besarnya alokasi bahan pangan, juga faktor selera pada suatu
individu dan rumah tangga.PBB menyatakan bahwa penyebab kelaparan dan malagizi
seringkali bukan disebabkan oleh kelangkaan bahan pangan namun ketidakmampuan
mengakses bahan pangan karena kemiskinan.Kemiskinan membatasi akses terhadap
bahan pangan dan juga meningkatkan kerentanan suatu individu atau rumah tangga
terhadap peningkatan harga bahan pangan. Kemampuan akses bergantung pada
besarnya pendapatan suatu rumah tangga untuk membeli bahan pangan, atau
kepemilikan lahan untuk menumbuhkan makanan untuk dirinya sendiri.Rumah tangga
dengan sumber daya yang cukup dapat mengatasi ketidakstabilan panen dan
kelangkaan pangan setempat serta mampu mempertahankan akses kepada bahan
pangan.
Terdapat dua perbedaan mengenai akses kepada bahan
pangan. (1) Akses langsung, yaitu rumah tangga memproduksi bahan pangan
sendiri, (2) akses ekonomi, yaitu rumah tangga membeli bahan pangan yang
diproduksi di tempat lain. Lokasi dapat mempengaruhi akses kepada bahan pangan
dan jenis akses yang digunakan pada rumah tangga tersebut.Meski demikian, kemampuan
akses kepada suatu bahan pangan tidak selalu menyebabkan seseorang membeli
bahan pangan tersebut karena ada faktor selera dan budaya. Demografi dan
tingkat edukasi suatu anggota rumah tangga juga gender menentukan keinginan
memiih bahan pangan yang diinginkannya sehingga juga mempengaruhi jenis pangan
yang akan dibeli. USDA menambahkan bahwa akses kepada bahan pangan harus
tersedia dengan cara yang dibenarkan oleh masyarakat sehingga makanan tidak
didapatkan dengan cara memungut, mencuri, atau bahkan mengambil dari cadangan
makanan darurat ketika tidak sedang dalam kondisi darurat.
Pemanfaatan
Ketika bahan pangan sudah didapatkan, maka berbagai
faktor mempengaruhi jumlah dan kualitas pangan yang dijangkau oleh anggota
keluarga. Bahan pangan yang dimakan harus aman dan memenuhi kebutuhan
fisiologis suatu individu. Keamanan pangan mempengaruhi pemanfaatan pangan dan
dapat dipengaruhi oleh cara penyiapan, pemrosesan, dan kemampuan memasak di
suatu komunitas atau rumah tangga. Akses kepada fasilitas kesehatan juga
mempengaruhi pemanfaatan pangan karena kesehatan suatu individu mempengaruhi
bagaimana suatu makanan dicerna. Misal keberadaan parasit di dalam usus dapat
mengurangi kemampuan tubuh mendapatkan nutrisi tertentu sehingga mengurangi
kualitas pemanfaatan pangan oleh individu. Kualitas sanitasi juga mempengaruhi
keberadaan dan persebaran penyakit yang dapat mempengaruhi pemanfaatan pangan
sehingga edukasi mengenai nutrisi dan penyiapan bahan pangan dapat mempengaruhi
kualitas pemanfaatan pangan.
Stabilitas
Stabiitas pangan mengacu pada kemampuan suatu individu
dalam mendapatkan bahan pangan sepanjang waktu tertentu. Kerawanan pangan dapat
berlangsung secara transisi, musiman, ataupun kronis (permanen). Pada ketahanan
pangan transisi, pangan kemungkinan tidak tersedia pada suatu periode waktu
tertentu. Bencana alam dan kekeringan mampu menyebabkan kegagalan panen dan
mempengaruhi ketersediaan pangan pada tingkat produksi.Konflik sipil juga dapat
mempengaruhi akses kepada bahan pangan. Ketidakstabilan di pasar menyebabkan
peningkatan harga pangan sehingga juga menyebabkan kerawanan pangan. Faktor
lain misalnya hilangnya tenaga kerja atau produktivitas yang disebabkan oleh
wabah penyakit. Musim tanam mempengaruhi stabilitas secara musiman karena bahan
pangan hanya ada pada musim tertentu saja. Kerawanan pangan permanen atau
kronis bersifat jangka panjang dan persisten.
Tantangan untuk mencapai ketahanan pangan
Degradasi lahan
Pertanian intensif mendorong terjadinya penurunan
kesuburan tanah dan penurunan hasil. Diperkirakan 40% dari lahan pertanian di
dunia terdegradasi secara serius. Di Afrika, jika kecenderungan degradasi tanah
terus terjadi, maka benua itu hanya mampu memberi makan seperempat penduduknya
saja pada tahun 2025.
Hama dan penyakit
Karat batang pada gandum
hama dan penyakit mampu mempengaruhi produksi budi daya
tanaman dan peternakan sehingga memiliki dampak bagi ketersediaan bahan pangan.
Contoh penyakit tanaman Ug99, salah satu tipe penyakit karat batang pada gandum
dapat menyebabkan kehilangan hasil pertanian hingga 100%. Penyakit ini telah
ada di berbagai negara di Afrika dan Timur Tengah. Terganggunya produksi pangan
di wilayah ini diperkirakan mampu mempengaruhi ketahanan pangan global.
Keanekaragaman genetika dari kerabat liar gandumdapat
digunakan untuk memperbarui varietas modern sehingga lebih tahan terhadap karat
batang. Gandum liar ini dapat diseleksi di habitat aslinya untuk mencari
varietas yang tahan karat, lalu informasi genetikanya dipelajari. Terakhir
varietas modern dan varietas liar disilangkan dengan pemuliaan tanaman modern
untuk memindahkan gen dari varietas liar ke varietas modern.
Krisis air global
Kanal irigasi telah menjadikan kawasan padang pasir yang
kering di Mesir menjadi lahan pertanian
Berbagai negara di dunia telah melakukan importasi gandum
yang disebabkan oleh terjadinya defisit air,dan kemungkinan akan terjadi pada
negara besar seperti China dan India. Tinggi muka air tanah terus menurun di
beberapa negara dikarenakan pemompaan yang berlebihan. China dan India telah
mengalaminya, dan negara tetangga mereka (Pakistan, Afghanistan, dan Iran)
telah terpengaruh hal tersebut. Hal ini akan memicu kelangkaan air dan
menurunkan produksi tanaman pangan. Ketika produksi tanaman pangan menurun,
harga akan meningkat karena populasi terus bertambah. Pakistan saat ini masih
mampu memenuhi kebutuhan pangan di dalam negerinya, namun dengan peningkatan
populasi 4 juta jiwa per tahun, Pakistan kemungkinan akan melirik pasar dunia
dalam memenuhi kebutuhan pangannya, sama seperti negara lainnya yang telah
mengalami defisit air seperti Afghanistan, Ajlazair, Mesir, Iran, Meksiko, dan
Pakistan.
Secara regional, kelangkaan air di Afrika adalah yang
terbesar dibandingkan negara lainnya di dunia. Dari 800 juta jiwa, 300 juta
penduduk Afrika telah hidup di lingkungan dengan stres air. Karena sebagian
besar penduduk Afrika masih bergantung dengan gaya hidup berbasis pertanian dan
80-90% penduduk desa memproduksi pangan mereka sendiri, kelangkaan air adalah
sama dengan hilangnya ketahanan pangan.
Investasi jutaan dolar yang dimulai pada tahun 1990an
oleh Bank Dunia telah mereklamasi padang pasir dan mengubah lembah Ica yang
kering di Peru menjadi pensuplai asparagus dunia. Namun tinggi muka air tanah
terus menurun karena digunakan sebagai irigasi secara terus menerus. Sebuah
laporan pada tahun 2010 menyimpulkan bahwa industri ini tidak bersifat lestari.
Mengubah arah aliran air sungai Ica ke lahan asparagus juga telah menyebabkan
kelangkaan air bagi masyarakat pribumi yang hidup sebagai penggembala hewan
ternak.
Perebutan lahan
Kepemilikan lahan lintas batas negara semakin meningkat.
Perusahaan Korea Utara Daewoo Logistics telah mengamankan satu bidang lahan
yang luas di Madagascar untuk mebudidayakan jagung dan tanaman pertanian
lainnya untuk produksi biofuel. Libya telah mengamankan 250 ribu hektare lahan
di Ukraina dan sebagai gantinya Ukraina mendapatkan akses ke sumber gas alam di
Libya. China telah memulai eksplorasi lahan di sejumlah tempat di Asia
Tenggara. Negara di semenanjung Arab telah mencari lahan di Sudan, Ethiopia,
Ukraina, Kazakhstan, Pakistan, Kamboja, dan Thailand. Qatar berencana menyewa
lahan di sepanjang panyai di Kenya untuk menumbuhkan sayuran dan buah, dan
sebagai gantinya akan membangun pelabuhan besar dekat Lamu, pulau di samudra
Hindia yang menjadi tujuan wisata.
Perubahan iklim
Fenomena cuaca yang ekstrem seperti kekeringan dan banjir
diperkirakan akan meningkat karena perubahan iklim terjadi. Kejadian ini akan
memiliki dampak di sektor pertanian. Diperkirakan pada tahun 2040, hampir
seluruh kawasan sungai Nil akan menjadi padang pasir di mana aktivitas budi
daya tidak dimungkinkan karena keterbatasan air. Dampak dari cuaca ekstrem
mencakup perubahan produktivitas, gaya hidup, pendapatan ekonomi,
infrastruktur, dan pasar. Ketahanan pangan pada masa depan akan terkait dengan
kemampuan adaptasi budi daya bercocok tanam masyarakat terhadap perubahan
iklim. Di Honduras, perempuan Garifuna membantuk meningkatkan ketahanan pangan
lokal dengan menanam tanaman umbi tradisional sambil membangun metode
konservasi tanah, melakukan pelatihan pertanian organik dan menciptakan pasar
petani Garifuna. Enam belas kota telah bekerja sama membangun bank benih dan
peralatan pertanian. Upaya untuk membudidayakan spesies pohon buah liar di
sepanjang pantai membantu mencegah erosi tanah.
Diperkirakan 2.4 miliar penduduk hidup di daerah
tangkapan air hujan di sekitar Himalaya. Negara di sekitar Himalaya (India,
Pakistan, China, Afghanistan, Bangladesh, Myanmar, dan Nepal) dapat mengalami
banjir dan kekeringan pada dekade mendatang. Bahkan di India, sungan Ganga
menjadi sumber air minum dan irigasi bagi 500 juta jiwa Sungai yang bersumber
dari gletser juga akan terpengaruh.
Kenaikan permukaan laut diperkirakan akan meningkat seiring meningkatnya
temperatur bumi, sehingga akan mengurangi sejumlah lahan yang dapat digunakan
untuk pertanian.
Semua dampak dari perubahan iklim ini berpotensi
mengurangi hasil pertanian dan peningkatan harga pangan akan terjadi.
Diperkirakan setiap peningkatan 2.5% harga pangan, jumlah manusia yang
kelaparan akan meningkat 1%. Berubahnya periode dan musim tanam akan terjadi
secara drastis dikarenakan perubahan temperatur dan kelembaban tanah.
Sumber daya alam pertanian dan perkebunan
A. Sumber daya
alam pertanian
Secara umum, pengertian dari pertanian adalah suatu
kegiatan manusia yang meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan,
holtikultura, peternakan dan perikanan. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial
sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan,
karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan
pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah
Indonesia. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Indonesia adalah
sebagai petani dan perkebunan, sehingga sektor - sektor ini sangat penting
untuk dikembangkan di negara kita.
Secara umum, di Indonesia terdapat beberapa bentuk
pertanian sebagai berikut:
1. Sawah
Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di
lahan basah dan memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah
tadah hujan maupun sawah pasang surut. Yang pada masa sekarang sudah hampir
punah. Sawah merupakan cara bertani yang lebih baik di bandingkan cara lain
karena sudah menerapkan saptausaha tani.
2. Ladang
(Huma)
Ladang merupakan sistem pertanian pada lahan kering yang
sering disebut juga“HUMA“. Pada sistem pertanian ini berpindah-pindah yaitu
melakukan pembukaan hutan dengan cara
pembakaran lahan yang telah terbuka ditanami padi dan palawija. Hal ini
merugikan karena unsur-unsur hara yang bersifat meyuburkan tanah akan hilang
akibat pengolahan tanah yang salah. Sistem ini berakibat pada tanah longsong
dan banjir.
3. Tegalan
Tegalan merupakan sistem pertanian lahan kering yang
sudah menetap. Jenis tanaman yang
ditanam pada lahan ini diantaranya palawija dan padi gogo.Tegalan adalah suatu
daerah dengan lahan kering(dry farming) yang bergantung pada pengairan air
hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam
sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat pengairan irigasi
karena permukaan yang tidak rata. Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan
kering dan sulit untuk ditubuhi tanaman pertanian.
Jenis
pertanian tanaman pangan, antara lain padi, jagung, ketela pohon, kedelai, dan
kacang tanah.
1 Padi
Syarat-syarat agar tanaman padi agar tumbuh subur adalah
sebagai berikut:
a.
Membutuhkan banyak air
b. Membutuhkan
intensitas matahari
c. Tinggi
tempat tidak lebih dari 1.300 m dpal
d. Tumbuh baik
di daerah beriklim muson
Daerah penghasil padi antara lain Aceh, Sumatera Barat,
Tapanuli, Lampung, Jawa, bali, lombok,
Sulawesi Selatan, Minahasa, Kalimantan Tengah, dan NTB.
2. Jagung
Banyak pendapat dan teori mengenai asal tanaman jagung,
tetapi secara umum para ahli sependapat bahwa jagung berasal dari Amerika
Tengah atau Amerika Selatan. Jagung secara historis terkait erat dengan suku
Indian, yang telah menjadikan jagung sebagai bahan makanan sejak 10.000 tahun
yang lalu). Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai
penghasil bahan farmasi.
Syarat-syarat agar tanaman jagung agar tumbuh subur
adalah sebagai berikut:
a. Tanah
banyak mengandung unsur hara
b. Ketinggian
tempat sampai 1.500 m dpal
c. Curah
hujan sekitar antara 400-1.500 meter per tahun.
d. Waktu
tumbuh dan menjelang panen tidak memerlukan banyak air
Daerah persebaran penghasil jagung antara lain Jawa,
Madura, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
3. Ketela Pohon
Ketela pohon merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan
nama lain ubi kayu, singkong atau kasape.
Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan bahan pangan
pokok setelah beras dan jagung. Manfaat daun ketela pohon sebagai bahan sayuran
memiliki protein cukup tinggi atau untuk keperluan yang lain seperti bahan
obat-obatan. Kayunya bisa digunakan sebagai pagar kebun atau di desa-desa
sering digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak] Dengan perkembangan
teknologi, ketela pohon dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan
baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obat-obatan.
Syarat-syarat agar tanaman ketela pohon agar tumbuh subur
adalah sebagai berikut:
a. Terletak
pada ketinggian 1.500 m dpal
b. Curah hujan
besar
c. Temperatur
daerahnya panas
Daerah persebaran ketela pohon, antara lain, Jawa,
Madura, Bali, Nusa Tenggara, Sumatra, Kalimantan, Maluku, dan Papua.
Ketela
pohon di gunakan sebagai makanan pokok, makanan ternak, dan bahan tepung
tapioka.
4.Kedelai
Kedelai (Glycine Max) sudah dibudidayakan sejak 1500
tahun Sebelum Masehi dan baru masuk Indonesia, terutama Jawa sekitar tahun
1750. Kedelai berfungsi sebagai zat pembangun bagi tubuh, mengurangi gejala
menopouse, mencegah osteoporosis, mencegah atherosclerosis, mencegah kanker,
meringankan diabetes.
Syarat-syarat agar tanaman kedelai agar tumbuh subur
adalah sebagai berikut:
a. Di daerah
beriklim tropis
b. Waktu tumbuh
dan masa tidak terlalu banyak air
c. Tumbuh di
dataran rendah dan pegunungan dengan ketinggian 500 m dpal.
Daerah penghasil kedela terbesar terdapat di Jawa Tengah
dan Jawa Timur.
5.Kacang Tanah
Syarat-syarat agar tanaman pai agar tumbuh subur adalah
sebagai berikut:
a. Tumbuh di daerah tropis basah
b. Kondisi tanah gembur
c. Saaat tumbuh perlu air banyak dan saat masak hanya
perlu air sedikit
d. Curah hujan tidak terlalu banyak
Daerah penghasil terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur,
Bali, Dan Lombok.
B. Sumber Daya
Alam Perkebunan
Lahan perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang luas,
biasanya terletak di daerah tropis atau subtropis, yang digunakan untuk
menghasilkan komoditi perdagangan (pertanian) dalam skala besar dan dipasarkan
ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi lokal.
Perkebunan dapat ditanami oleh tanaman keras/industri
seperti kakao, kelapa, dan teh, atau tanaman hortikultura seperti pisang,
anggur, atau anggrek. Dalam pengertian bahasa Inggris, "perkebunan"
dapat mencakup plantation dan orchard.
Ukuran luas perkebunan sangat relatif dan tergantung
ukuran volume komoditi yang dipasarkannya. Namun demikian, suatu perkebunan
memerlukan suatu luas minimum untuk menjaga keuntungan melalui sistem produksi
yang diterapkannya. Selain itu, perkebunan selalu menerapkan cara monokultur,
paling tidak untuk setiap blok yang ada di dalamnya. Penciri lainnya, walaupun
tidak selalu demikian, adalah terdapat instalasi pengolahan atau pengemasan
terhadap komoditi yang dipanen di lahan perkebunan itu, sebelum produknya
dikirim ke pembeli.
Jenis-jenis perkebunan yang ada di Indonesia antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Karet
Sejarah karet bermula ketika Christopher Columbus
menemukan benua Amerika pada 1476. Saat itu, Columbus tercengang melihat
orang-orang Indian bermain bola dengan menggunakan suatu bahan yang dapat
melantun bila dijatuhkan ke tanah). Bola tersebut terbuat dari campuran akar,
kayu, dan rumput yang dicampur dengan suatu bahan (lateks) kemudian dipanaskan
diatas unggun dan dibulatkan seperti bola. Karet mempunyai arti penting dalam
aspek kehidupan sosial ekonomi masyarakat indonesia, yaitu salah satu komoditi
penghasil devisa negara, tempat persediaanya lapangan kerja bagi penduduk, dan
sumber penghasilan bagi petani Daerah - daerah penghasil karet adalah :
Sumatera :
Aceh, Tapanuli, Riau, Jambi, Palembang, dan Lampung
Jawa
: Banten, Bogor, Malang, dan Gunung Kidul.
Kalimantan :
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.
Syarat-syarat
agar karet tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:
a. Tumbuh
pada ketinggian 700 meter dpal
b. Di daerah
tropis suhu rata-rata bulanan 24 C
c. Hujan
rmerata sepanjang tahun minimum 1.500 mm per tahun
2. Kopi
Syarat-syarat agar kopi tumbuh subur, antara lain sebagai
berikut:
a. Memerlukan
curah hujan yang cukup saat tumbuh
b. Membutuhkan
udara kering dan panas waktu mulai tua
c. Terletak
pada ketinggian 650-1.500 m dpal
Daerah penghasil kopi di Indonesia, antara lain sebagai
berikut:
Jawa
: priangan, Kedu Utara, Besuki, Malang, Kediri, Blitar, Jember.
Sumatera
:Bengkulu, Lampung, Palembang, Aceh, Sumatera, Barat, Riau
Sulawesi
:Minahasa dan Padang
Nusa Tenggara:Bali, Flores, dan Timor
3. Teh
Syarat-syarat agar teh tumbuh subur, antara lain sebagai
berikut:
a. Tumbuh di
derah pegunungan dengan ketinggian 800-3.000m dpal
b. Terletak di
daerah tropis dan subtropis yang sejuk
c. Curah
hujan besar dan merata sepanjang tahun
d. Tanah
termasuk vulkanis muda
Daerah penghasik teh di Indonesia, antara lain di Bogor,
Priangan, Sukabumi, Pekalongan, Wonsobo, Malang, Jember, Banyuwangi, Bengkulu,
Pematang Siantar, dan Sumatera Barat.
4. Tembakau
Tembakau (Tobacco) adalah sejenis tanaman herbal. Tanaman
ini berasal dari Amerika Utara dan Amerika Selatan.
Syarat-syarat agar tembakau tumbuh subur, antara lain
sebagai berikut:
a. Tumbuh di
dataran rendah dan pegunungan pada ketinggian 2.000 m dpal
b. Memerlukan
musim kering waktu menanam
c. Jenis
tanah nya vulkania muda
d. Angin tidak
terlalu kencang
e. Bisa tumbuh
di daerah tropis dan di luar daerah tropis
Daerah penghasil tembakau di Indonesia, antara lain:
(1). Bojonegoro : Jawa Timur
(2). Boyolali ; Jawa Tengah
(3). Deli Serdang : Sumatera Utara
(4). Klaten : Jawa Tengah
5. Tebu
Tebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula.
Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk
jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai
kurang lebih 1 tahun). Daerah - daerah penghasil tebu, antara lain Aceh Barat,
Bengkulu, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, dan DI Yogyakarta. Tebu
dapat diolah menjadi gula pasir. Pabrik gula terdapat di :
(1). Cot Girek : DI Aceh
(2). Madukismo : Jawa Tengah
(3). Mojokerto : Jawa Timur
Syarat-syarat agar tebu dapat tumbuh subur, antara lain
sebagai berikut:
a. Ditanam di
dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpal
b. Intensitas
matahari cukup
c. Berada di
daerah angin muim
d. Banyak
memerlukan air waktu tumbuh
e. Memerlukan
musim kering dan panas waktu mulai tua
6. Kelapa
Kelapa merupakan jenis tumbuhan dari keluarga Arecaceae
dan satu-satunya spesies dalam genus Cocos, pohonnya mencapai ketinggian 30 m.
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Semua bagiannya dapat
dimanfaatkan orang, dari batang, buah dan daun semuanya dapat di manfaatkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Syarat-syarat agar kelapa dapat tumbuh subur, antara lain
sebagai berikut:
a. Tumbuh di
dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpal
b. Terletak di daerah tropis
Daerah - daerah penghasil kelapa, antara lain:
(1). Bone : Sulawesi Selatan
(2). Halmahera : Maluku
(3). Kepulauan Alor : NTT
(4). Kepulauan Solor : NTT
(5). Minahasa : Sulawesi Utara
(6). Pulau Buru : Maluku
(7). Pulau Seram : Maluku
(8). Sangihe Talaud : Sulawesi Utara
Selain itu, kelapa banyak terdapat di Aceh, Bengkulu,
Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
Papua, Riau, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta.
Hasil Perkebunan
Hasil perkebunan dapat di olah menjadi produk industri
Contohnya sebagai berikut:
§ Kelapa sawit di
olah menjadi minyak kelapa dan margarin
§ Kopi, coklat dan
teh untuk bahan baku pembuatan minuman
§ Cengkeh dan
tembakau untuk bahan pembuatan rokok dan obat-obatan
§ Karet menjadi
bahan baku untuk pembuatan ban
§ Tebu menjadi
bahan dasar pembuatan gula pasir
§ Rosela menjadi
bahan dasar pembuatan karung goni
§ Kina di gunakan
sebagai bahan dasar pembuatan obat malaria
LEMBAR KERJA SISWA
POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
(KD. 3.1)
1.
Perhatikan pernyataan berikut :
1) Sebagai jalur transportasi terpadat
2) Memiliki pulau yang banyak;
3) Memiliki banyak gunung api yang masih
aktif;
4) Terletak di daerah khatulistiwa;
5) Memiliki beraneka ragam suku dan agama;
6) Diapit oleh 2 (dua) benua dan 2 (dua)
samudra;
Pernyataan yang sesuai bahwa Indonesia sebagai poros maritim dunia
adalah ... .
- 1, 2, 3 D. 1, 5, 6
- 2, 4, 6 E. 3, 4, 5
- 4, 5, 6
2.
Perhatikan fenomena berikut :
1) Kondisi ombak yg sangat bervariasi,
memungkin-kan wisatawan untuk surfing, ski air, diving, snorkeling dan
berlayar;
2) Dasar laut dengan terumbu karang yang sangat indah dan dihuni
oleh berbagai sepies ikan yang indah;
3) Pantai yang sangat indah seperti Pantai
Kuta Bali;
4) Laut menjadi penghasilan bagi para
nelayan;
5) Laut menjadi sarana transportasi yang
tidak terbatas;
Yang bukan termasuk sektor Pariwisata Bahari terdapat
pada nomor ... .
A. 1 dan 2; D.
4 dan 5;
B. 2 dan 3; E.
5 dan 1;
C. 3 dan 4;
3.
Perhatikan fenomena berikut :
1) Teluk Cendrawasih;
2) Taman Laut Bunaken;
3) Kepulauan Madura;
4) Raja Ampat;
5) Kepulauan Wakatobi;
Yang bukan termasuk kepulauan yang terkenal keindahan
terumbu karang terdapat pada nomor ... .
- 1 D.
4
- 2 E.
5
- 3
4.
Perhatikan tabel di bawah ini.
Yang merupakan pernyataan yang tidak sesuai dengan
kondisi negara Indonesia terdapat pada optian ...
PG |
BATAS WILAYAH |
|
A |
Sebelah utara |
Selat Malaka, Laut Cina Selatan, Malaysia, Laut
Sulawesi, dan Samudra Pasifik |
B |
Sebelah timur |
Samudra Pasifik dan Papua Nugini |
C |
Sebelah timur |
Timor Leste, Laut Arafuru (antara Papua dan Australia),
dan Samudra Hindia |
D |
Sebelah selatan |
Timor Leste, Laut Arafuru (antara Papua dan Australia),
dan Samudra Hindia |
E |
Sebelah barat |
Samudra Hindia (Indonesia) |
.Yang bukan termasuk faktor penyebab belum optimalnya
pengolaan sumber daya perikanan di indonesia adalah ... .
A.
Pelabuhan laut belum berfungsi
secara optimal;
B.
Jumlah industri perkapalan ada
di mana-mana;
C.
Armada kapal penangkap ikan
masih sederhana
D.
Pengolahan ikan dan
keterbatasan nelayan dalam penjualan ikan hasil tangkapan, terutama
nelayan-nelayan yang berada di daerah terpencil
E.
Pencurian ikan atau illegal
fishing yg dilakukan negara lain menyebabkan kita rugi berkisar 25 Milyar
Dollar AS pertahun
5.
Salah satu program prioritas Presiden Jokowi
untuk mengembangkan sektor kemaritiman. Salah satu faktor penunjangnya adalah
kebutuhan akan pelabuhan laut dalam (deep sea port) yang dapat melintasi
rute dari Sabang sampai Merauke. Sehingga mencanangkan adanya Tol Laut.
Pernyataan yang sesuai dengan istilah tol laut adalah ...
- Membangun jalan tol di atas laut dari pulau ke pulau;
- Membangun jalan satu jalan yang dapat di tempuh oleh semua
kendaraan, dari Sabang sampai Merauke
- Membangun transportasi laut dengan kapal atau
sistem logistik kelautan, yang melayani dari pulau ke pulau dari Sabang hingga Merauke;
- Membangun transportasi laut dengan kapal
atau sistem logistik kelautan, yang melayani tanpa henti dari Sabang
hingga Merauke
- Membangun semua transportasi laut dan darat dengan kapal laut atau
pesawat terbang atau sistem logistik kelautan, yang
melayani tanpa henti dari Sabang hingga Merauke;
6.
Perhatikan potongan artikel berikut
In the public sector, the transition will (1)
involve sizeable (2)recurring (3) expenditures
on institutional and regulatory reform, and on monitoring and enforcement
capability. Private-sector investors will need to develop a (4) greater
(5) awareness of the (6) opportunities and risks involved in the new, blue economy
Arti dari kosa kata underline, italic, bold pada potongan artikel
diatas yang benar, sesuai nomor urut adalah ... .
- berulang-melibatkan- pengeluaran- lebih
besar-kesadaran-Kesempatan
- berulang-melibatkan-pengeluaran- lebih
besar-kesadaran-Kesempatan
- melibatkan- pengeluaran- berulang- lebih
besar-kesadaran-Kesempatan
- melibatkan- kesadaran- pengeluaran- lebih besar-
berulang-Kesempatan
- melibatkan-berulang-pengeluaran- lebih
besar-kesadaran-Kesempatan
FLORA DAN FAUNA
DI INDONESIA DAN DUNIA
(KD.3.2)
7.
Berdasarkan tingkatan adaptasi tumbuhan di bagi
menjadi beberapa tingkatan yakni ... .
1) Xerofit;
2) Hidrofit;
3) Mesofit;
4) Tropofit;
Tingkatan adaptasi tumbuhan yang benar adalah ...
- 1, 2, 3 dan 4
- 2, 3, 4 dan 1
- 3, 4, 1 dan 2
- 4, 1, 2 dan 3
- 1, 3, 4 dan 2
8.
Urutan vegetasi dari
Sumatera sampai Nusa Tenggara Timur yang benar adalah ... .
A. Hutan hujan tropis-sabana-hutan musim tropis.
B. Hutan hujan tropis-hutan musim-sabana
C. Hutan hujan tropis-sabana-hutan musim.
D. Sabana-hutan musim-hutan hujan tropis.
E. Hutan musim-hutan hujan tropis-sabana.
9.
Perhatikan nama binatang-binatang berikut ini
:
1. harimau
2. cendrawasih
3. badak bercula satu.
4. kalkum
5. antelop
Yang termasuk fauna oriental
....
A. 1, 2, 3 D.
1, 3, 5
B. 2, 3, 4 E. 2, 4, 5
C. 3, 4, 5
10.
Dalam pembagian
wilayah biografi dunia, fauna Indonesia termasuk dalam wilayah kelompok ... .
A. Neotropik
B. Paleartik
C. Oriental
D. Neartik
E. Ethiopian
11.
Perhatikan fenomena berikut :
v Merupakan padang rumput yang berilkim
sedang
v
Banyak terdapat di daerah Eropa timur, Amerika
utara, Asia barat, dan Afrika
v
Vegetasi rumput yang luas
v
Suhu 19 derajat – 30 derajat saat musim panas,
12 derajat – 20 derajat saat musim dingin
v
Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500
mm/tahun
v Adanya jenis rumput yang tingginya
mencapai 3,5 m
Fenomena diatas sesuai dengan ... .
A. desert.
B. stepa.
C. taiga
D. savana
E. decidous forest
12.
Perhatikan peta dunia di bawah ini :
1 2 3 4 5 6
Urutan pembagian
persebaran fauna di dunia yang benar adalah ... .
- 1. Neartik, 2. Paleartik, 3. Neotropik, 4.Australis, 5.
Etiopian, 6. Oriental;
- 1. Neotropik, 2. Neartik, 3. Paleartik, 4.Australis, 5.
Etiopian, 6. Oriental;
- 1.Paleartik, 2. Neotropik, 3. Neartik, 4.Australis, 5.
Etiopian, 6. Oriental;
- 1.Paleartik, 2. Neartik, 3. Neotropik, 4.Australis, 5.
Etiopian, 6. Oriental;
- 1.Paleartik, 2. Neartik, 3. Etiopian, 4.Australis, 5.
Neotropik, 6. Oriental;
13. Flora dan Fauna Papua dan sekitarnya mempunyai kesamaan
dengan flora dan fauna Australia, sebab ... .
A. Papua di pisahkan oleh patahan dengan Australia
B. Papua dekat dengan benua Australia
C. Papua dan sekitarnya pernah bersatu dengan benua
Australia
D. Perpindahan flora dan fauna Australia ke Papua akibat
arus laut permukaan.
E. Papua dan benua Australia merupakan satu benua
14. Keanekaragaman flora di Indonesia :
1)
Kunyit
2)
Cempaka
3)
Jahe
4)
Sereh
5)
Cendana
6)
Kenanga
Keanekaragaman hayati di Indonesia yang banyak
di gunakan untuk bahan baku obat adalah ... .
A.
1, 2 dan 3
B.
1, 3 dan 4
C.
2, 3 dan 4
D.
2, 3 dan 4
E.
3, 4 dan 5
15.
Perhatikan peta berikut ...
Pada tanda (★)bintang di peta
diatas menunjukan konservasi tentang ... .
- Burung
- Komodo
- Gajah
- Orang utan
- Bunga raflesia
16. Suatu perlindungan lokasi yang dijadikan
sebagai tempat obyek penelitian atau objek wisata yang memiliki koleksi flora
dan atau fauna yang masih hidup termasuk dinamakan ...
A.
Kebun Binatang/Kebun Raya
B.
Cagar Alam
C.
Suaka Margasatwa
D.
Taman Nasional
E.
Perlindungan Hutan
17.
Upaya pelestarian flora dan fauna yang
dilakukan di Indonesia antara lain adalah ... .
- Pemberian HPH pada para pengusaha.
- Pemanfaatn hutan secara maksimal.
- Pemanfaatan sistem monokultur,
- Pemanfaatan pupuk dan pestisida secara maksimal
- Penentuan kawasan konservasi suaka alam
18.
Suatu tempat yang dilindungi baik dari segi
tanaman maupun binatang yang hidup di dalamnya yang nantinya dapat dipergunakan
untuk berbagai keperluan di masa kini dan masa mendatang di namakan ... .
A.
Kebun Binatang/Kebun Raya
B.
Cagar Alam
C.
Suaka Margasatwa
D.
Taman Nasional
E.
Perlindungan Hutan
19.
Perhatikan potongan artikel berikut :
That lesson concerns management of
the earth, especially its natural resources. A report prepared
by the International Union for Conservation of Nature and Natural
Resources (IUCN) paints a gloomy picture of the state
of much of the world’s wildlife.Noting potential problems, Mak observed that
the increase of tourism can “lead to the loss of
cultural and community identity, create conflict in traditional
societies over the use of community-owned land
and natural resources, and increase antisocial activities, such as crime
and prostitution.”
Arti dari kosa kata underline, italic, bold yang benar sesuai nomor
urut adalah ... .
- meningkat – siap –
gambar suram – hilangnya budaya – milik masyarakat – kejahatan.
- siap – gambar suram – meningkat – hilangnya budaya – milik
masyarakat – kejahatan.
- kejahatan – siap –
gambar suram – meningkat – hilangnya budaya – milik masyarakat
- siap – gambar suram – meningkat – milik masyarakat –
hilangnya budaya – kejahatan.
- siap – gambar suram – meningkat – hilangnya budaya – milik
masyarakat – kejahatan.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA
(3.3)
20.
Perhatikan pembagian sumber daya alam di bawah
ini ... .
1) Organic;
2) Anorganik;
3) Terestris;
4) Akuatik
5) Renewable;
6) Unrenewable ;
Merupakan pembagian berdasarkan habitatnya terdapat pada nomor ...
.
- 1 dan 2
- 2 dan 3
- 3 dan 4
- 4 dan 5
- 5 dan 6;
21.
Perhatikan pembagian sumber daya alam di bawah
ini ... .
1) Organic;
2) Anorganik;
3) Terestris;
4) Akuatik;
5) Renewable;
6) Unrenewable
Merupakan pembagian berdasarkan materinya terdapat pada nomor ... .
- 1 dan 2;
- 2 dan 3;
- 3 dan 4;
- 4 dan 5;
- 5 dan 6;
22.
Perhatikan pembagian sumber daya alam di bawah
ini ... .
1) Organic;
2) Anorganik;
3) Terestris;
4) Akuatik;
5) Renewable;
6) Unrenewable;
Merupakan pembagian berdasarkan kemungkinan pemulihannya terdapat
pada nomor ... .
- 1 dan 2;
- 2 dan 3;
- 3 dan 4;
- 4 dan 5;
- 5 dan 6;
23.
Berdasarkan kondisi alamnya, Nustenggara
beriklim Aw. Usaha yang sesuai di kembangkan adalah ... .
- Pertania
- Peternakan
- Perkebunan
- Kehutanan
- Pertambangan
24.
Industri besi dan baja agar lebih kuat maka
bahan tambang yang di gunakan sebagai campuran adalah ... .
- Alumunium
- Mangan
- Timah
- Nikel
- Kaolin
Pada gambar siklus hidrologi
di bawah ini,
1 2 3 5 4
- 1 > 2
- 3 < 2
- 3 > 5
- 4 < 5
- 5 > 4
25.
Salah satu manfaat perairan laut dalam, dalam
mengurangi efek rumah kaca adalah ... .
- Laut menyerap karbon dioksida.
- Sumber kehidupan nelayan
- Menjadi sumber bahan makanan sehat
- Objek untuk penelitian
- Sebagai sumber mineral
26.
Manfaat
danau yang terkait dengan ketahanan pangan adalah ... .
- Sebagai sumber air tawar
- Sumber pembangkit tenaga listrik
- Pengairan atau irigasi
- Pencegahan banjir
- Sarana rekreasi serta olah raga
27.
Kegiatan yang mencerminkan pembangunan
berkelanjutan adalah ... .
- Ekspor kayu gelondongan untuk meningkatkan devisa negara
- Budi daya ternak hewan besar untuk memenuhi kebutuhan pangan
- Meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor migas
- Membakar hutan untuk perlunasanusaha perkebunan kelapa sawit
- Melakukan sistem perladangan berpindah untuk meningkatkan
hasil pangan.
28.
Peranan masyarakat dalam pembangunan ;
1) Menghasilkan produk yang di gemari
konsumen;
2) Menghasilkan produk yang dapat di daur
ulang;
3) Menggunakan energi secara maksimal;
4) Pemanfaatan sumber daya alam yang dapat
di perbaharui;
Peran serta masyarakat dalam mendukung program pembangunan
berkelanjutan terdapat pada angka ... .
- 1 dan 2
- 1 dan 3
- 2 dan 3
- 2 dan 4
- 3 dan 4
29.
Perhatikan peta berikut ...
Sumber daya yang terdapat pada peta yang bertanda (★)bintang adalah... .
- Minyak bumi dan tembaga
- Batu bara dan aspal
- Timah dan nikel
- Gas alam dan intan
- Bauksit dan emas
30.
Perhatikan potongan artikel berikut :
you're concerned about what that
does to natural resources The “Red
List” is published by the International Union for Conservation of
Nature and Natural Resources, an organization that evaluates the condition
of endangered species.
“Far too frequently, mountains are seen as providers
of abundant natural resources, with insufficient
attention paid to the plight of their inhabitants
as well as the sustainability of their ecosystems,” stated a keynote speaker at
the 2002 Bishkek Global Mountain Summit, organized in Kyrgyzstan.
Arti dari kosa kata underline, italic, bold yang
benar sesuai nomor urut adalah ... .
- khawatir-daftar merah-penduduk-terancam
punah-tidak cukup-keadaan buruk;
- khawatir-daftar merah-penduduk-terancam punah-tidak cukup-keadaan
buruk;
- khawatir-garis merah-terancam punah-tidak cukup-keadaan
buruk-penduduk;
- khawatir-daftar merah-terancam punah-tidak cukup-keadaan
buruk-penduduk
- khawatir-garis merah-terancam punah-tidak cukup-keadaan
buruk-penduduk;
31.
Perhatikan potongan artikel berikut :
If you live in a Western land where store shelves
are fully stocked and round-the-clock shopping may be possible, it is hard to imagine
that there could be a looming shortage of natural resources.
To help with
this, governments can increase rural communities’
resource- and wildlife-use rights so that they can manage and protect
their natural resources sustainably
Arti dari kosa kata underline, italic, bold yang
benar sesuai nomor urut adalah ... .
- Mengeyampingkan- pedesaan -membayangkan-akan segera
habis-kenaikan-kesinambungan
- Mengeyampingkan- kenaikan- membayangkan-akan segera habis-
pedesaan-kesinambungan
- Membayangkan-mengeyampingkan- akan segera
habis-kenaikan-pedesaan-kesinambungan
- Membayangkan-mengeyampingkan- akan segera habis-kenaikan-pedesaan-kesinambungan
- Mengeyampingkan-membayangkan-akan segera
habis-kenaikan-pedesaan-kesinambungan
KETEHANAN PANGAN INDUSTRI DAN ENERGI
(3.4)
32.
Ketahanan pangan merupakan kondisi
terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya
pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata ,dan terjangkau,
pengertian tersebut menurut ......
- Dalam UU Nomor 7 Tahun 1994
- Dalam UU Nomor 6 Tahun 1995
- Dalam UU Nomor 7 Tahun 1996
- FAO
- Wikipedia
33.
Perhatikan fenomena berikut ;
1)
Ketersediaan pangan
2)
Akses
3)
Pemanfaatan
4)
Stabilitas
5)
Pemeliharaan
Yang termasuk pilar ketahanan pangan adalah ... .
- 1, 2, 3 dan 4
- 1, 2, 3 dan 5
- 1, 3, 4 dan 5
- 2, 3, 4, dan 5
- 1, 2, 4 dan 5
34.
Rapingun seorang peternak sapi dengan jumlah
yang banyak. Sapi yang di pelihara menghasilkan kotoran. Kotoran sapi tersebut
akan di jadikan bahan energi terbarukan. Energi tersebut di namakan ... .
- Biomassa
- Biomassa padat
- Biogas
- Energibio
- Bioenergi
35.
Perhatikan sumber daya berikut di bawah ini ...
1) Angin
2) Panas Bumi
3) Biofuel
4) Avtur
5) Biomassa
Yang bukan termasuk sumber daya terbarukan terdapat
pada ... .
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
36.
Perhatikan sumber daya alam berikut ...
1) Sumber energi dari hasil fosil
2) Sumber energi dari mineral alam
3) Minyak mentah
4) Air
5) Bahan bakar nuklir
Yang bukan merupakan energi tak tabarukan terdapat
pada nomor ... .
A.
1
B.
2
C.
3
D.
4
E.
5
37.
Manfaat danau yang terkait dengan ketahanan
pangan adalah ... .
- Sebagai sumber air
tawar ;
- Sebagai pembangkit tenaga listrik ;
- Pengairan atau irigasi ;
- Pencegah banjir ;
- Sarana rekreasi serta olah raga ;
38.
Sumber daya energi yang dapat di manfaatkan
secara terus menerus adalah ... .
A. Air terjun dan gas alam.
B. Gas alam dan batu bara.
C. Gas alam dan minyak bumi.
D. Air terjun dan gelombang.
E. Batu bara dan minyak bumi.
39.
Negara-negara di Asia Tenggara mempunyai banyak
tempat pembuangan sampah terbuka tempat pembuangan terbuka mengotori kota-kota
di kawasan Asia Tenggara. Kondisi tersebut merupakan dampak urbanisasi dan
pertumbuhan industri.
Pemasalahan seperti wacana diatas dapat diatas dengan cara ... .
A. Memperbanyak pembangunan tempat
pembuangan sampah terbuka.
B. Menyediakan tempat pembakaran sampah
didaerah sekitar kota besar.
C. Membangun fasilitas pengolahan sampah
organik menjadi kompos.
D. Membuang sampah yang dihasilkan di kota
ke daerah sekitar kota.
E. Memperbanyak tempat sampah pada
fasilitas-fasilitas umum di kota.
40.
Energi alternatif yang dikembangkan di Bali dan
NTT adalah ... .
A. Geothermal
B. Gelombang laut
C. Mikrohidro
D. Energi surya
E. Biomassa
41.
Perhatikan sumber energi berikut :
1) Batu bara
2) Gas Alam
3) Geothermal
4) Biomassa
5) kelautan
Yang merupakan sumber daya energi terbarukan meliputi ....
A.
1, 2, 3
B.
1, 3, 4
C.
2, 4, 5
D.
2, 3, 4
E.
3, 4, 5
42. Berikut ini yang termasuk dalam upaya
eksploitasi sumber daya alam yang ramah lingkungan adalah penambangan ... .
A. Batu bara
B. Timah
C. Kapur
D. Pasir
E. Belerang
43.
Pertanian termasuk sumber daya alam yang dapat
diperbaharui,artinya pertanian bersifat ....
A. Menghasilkan bahan pangan
B. Diusahakan manusia
C. Dapat berlangsung tanpa dibudidayakan
D. Dapat pulih secara alami maupun melalui
budidaya
E. Bernilai ekonomis
44.
Perhatikan potongan artikel berikut :
The benefits of such accelerated uptake
would greatly outweigh the costs. Compared to
current plans and policies, it would cut net energy system costs and avoid air
pollution and carbon-dioxide emissions – enough to save up to USD 53 billion
per year by 2030 in economic terms. This amounts to an estimated
1.7% of Indonesia’s gross domestic product in 2030.
Arti dari kosa kata underline, italic, bold yang
benar sesuai nomor urut adalah ... .
- manfaat- dibandingkan-lebih penting dari- sebanyak-Lokal
- manfaat- sebanyak-dibandingkan-lebih
penting dari-Lokal
- manfaat-lebih penting dari-dibandingkand-sebanyak-Lokal
- sebanyak -Manfaat-dibandingkan-lebih
penting dari-Lokal
- sebanyak - lebih penting dari-manfaat-dibandingkan- Lokal
45.
Perhatikan manfaat-manfaat berikut :
1)
Energi
2)
Konservasi
Alam
3)
Sumber Pangan
4)
Bahan Baku
Obat-obatan
5)
Pertahanan dan
Keamanan
Merupakan manfaat dari sumber daya ....
A.
Laut
B.
Perikanan
C.
Pertanian
D.
Kehutanan
E.
Alami
46.
Pertanian
termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui,artinya pertanian bersifat
....
A.
Menghasilkan
bahan pangan
B.
Diusahakan
manusia
C.
Dapat
berlangsung tanpa dibudidayakan
D.
Dapat pulih
secara alami maupun melalui budidaya
E.
Bernilai
ekonomis
47.
Perhatikan manfaat-manfaat berikut :
1) Energi
2) Konservasi Alam
3) Sumber Pangan
4) Bahan Baku Obat-obatan
5) Pertahanan dan Keamanan
Merupakan
manfaat dari sumber daya ....
A.
Laut
B.
Perikanan
C.
Pertanian
D.
Kehutanan
E.
Alami
48.
Pertanian termasuk sumber daya alam yang dapat
diperbaharui,artinya pertanian bersifat ....
A. Menghasilkan bahan pangan
B. Diusahakan manusia
C. Dapat berlangsung tanpa dibudidayakan
D. Dapat pulih secara alami maupun melalui
budidaya
E. Bernilai ekonomis
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan
baik dan benar !!!!
49. Sebutkan dan jelaskan tentang enerigi terbarukan
yang meliputi :
a) Menyebutkan satu jenis energi tabarukan ;
b) Mengapa energi tersebut di katakan
sebagai energi tabarukan;
c) Dimana saja energi tabarukan tersebut di
ketemukan;
d) Jelaskan bagaimana energi tersebut dapat
di manfaatkan oleh masyarakat !
50.
Sebutkan dan jelaskan tantangan untuk
mencapai ketahanan pangan.
### Jujur = sebagian dari kesuksesan ###
DAFTAR PUSTAKA
Endarto, S.D. (2014). Mengkaji Ilmu Geografi 1.
Jakarta : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Hartono.
2009.Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas
XI, Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah.Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional. Jakarta
Nursid
Sumaatmadja. 1981. Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisis Ruang. Bandung: Penerbit Alumni.
Tika, P dkk. (2007). Pengetahuan Sosial Geografi 1. Jakarta. Bumi Aksara.
Harmanto, Gatot. (2007). Geografi untuk SMA/MA.
Bandung. Yrama Widya
Waluya, Bagja.
2007. Memahami Geografi SMA/ MA Kelas XI semester 1 dan 2. Bandung: Armico. Jakarta
Lampiran :
Kunci Jawaban
1. B
2. D
3. C
4. C
5. B
6. D
7. E
8. B
9. B
10. D
11. C
12. B
13. E
14. C
15. B
16. C
17. A.
18. E
19. B
20. E
21. C
22. A
23. E
24. B
25. C
26. A
27. C
28. B
29. D
30. D
31. D
32. E
33. C
34. A
35. C
36. D
37. D
38. C
39. D
40. C
41. D
42. E
43. E
44. A
45. C
46. A
47. A
48. D
51. Sebutkan dan jelaskan tentang enerigi
terbarukan yang meliputi :
a)
Menyebutkan satu jenis energi tabarukan
Jenis energi tabarukan : Sinar Matahari, Angin,
Biomassa, gelombang laut, Panas Bumi;
b)
Mengapa energi tersebut di katakan sebagai energi tabarukan;
Karena dapat di manfaatkan pada masa sekarang
dan masa depan.
c)
Dimana saja energi tabarukan tersebut di ketemukan;
Di temukan di seluruh tempat sepeti Sinar
Matahari, Panas Bumi. Angin,
d)
Jelaskan bagaimana energi tersebut dapat di manfaatkan oleh
masyarakat.
Proses
52. Sebutkan dan jelaskan tantangan untuk
mencapai ketahanan pangan
Tantangan :
Degradasi Lahan, Hama dan penyakit, Kiris air global, pencemaran.
Kunci Jawaban Pojok
Bahasa
KD. 3.1
World Ocean Summit 2017 (Pertemuan
Kelautan Dunia 2017)
World Ocean Summit 2017, Indonesia Juga Menaruh Perhatian pada Isu
Kelautan
Nusa Dua
(Greeners) – Lebih dari 95 persen pergerakan ekonomi global berasal dari
daratan. Padahal, 70 persen wilayah bumi ini diisi oleh perairan atau lautan.
Dengan besarnya peluang ekonomi di wilayah perairan tersebut, maka sudah tentu
dibutuhkan pula tanggung jawab yang besar dalam pengelolaan lingkungannya.
Terlebih, tantangan masalah persampahan di laut pun telah menjadi isu yang
mendunia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar
Panjaitan menerangkan, Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih
dari 17.000 pulau, telah memberikan perhatian yang cukup besar pada isu
kelautan. Beberapa komitmen tersebut seperti penanggulangan penangkapan ikan
berlebihan dan penanganan illegal fishing. Penanganan sampah plastik dan
pencanangan program edukasi tentang kelautan.
“Edukasi ini
penting sekali karena tanpa edukasi, masalah di laut tidak akan dikenali atau
bahkan tidak mungkin diselesaikan. Apalagi untuk bisa mengerti tentang
lingkungan, tentu harus tahu dahulu apa itu lingkungan. Ini untuk mencegah
dampak kerusakan yang lebih parah. Terakhir itu fokus kita di kelautan ini
adalah pembangunan infrastruktur dan tentunya pariwisata,” jelasnya saat
ditemui usai menghadiri acara World Ocean Summit 2017 di Nusa Dua, Bali, Kamis
(23/02).
World Ocean
Summit 2017, Bahas Illegal Fishing Hingga Sampah Plastik
February 23, 2017
Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam acara World Ocean Summit di Bali,
Kamis (24/2). (dok.humas KKP / Rr. Kartika Candra)
KKPNews, Bali – World Ocean Summit (WOS) 2017 mulai
diselenggarakan hari ini, Kamis (23/2) di Sofitel Nusa Dua Bali dan dibuka
secara resmi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam dua hari kedepan, sejumlah
agenda akan dibahas dalam perhelatan tingkat dunia ini, termasuk komitmen
pemerintah Indonesia dalam mewujudkan laut yang bersih dari praktek illegal fishingdan
sampah plastik.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menilai saat ini
hal yang harus diperhatikan adalah antara pertumbuhan industri perikanan dengan
keberlanjutan dari industri dan sumber daya ikan itu sendiri. Dalam hal ini,
Indonesia mengusulkan akuntabilitas dari berbagai negara dalam
memberantas illegal
fishing. Pasalnya, masih ada beberapa negara yang melakukan
penangkapan ikan, bukan di daerah perairan negaranya.
“Usulan dari Indonesia adalah accountability. Follow up dari port state
measure apa untuk handling illegal fishing apa? Untuk sampah plastik
apa? Kalau dari dalam negeri sendiri, komitmennya adalah merubah IUUF (Illegal
Unreported and Unregulated Fishing –red) menjadi Legal Reported
and Regulated Fishing”, jelas Menteri Susi di Sofitel Nusa Dua
Bali.
Menyoroti soal sampah plastik di Indonesia, Menteri Susi
menjelaskan, bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan berencana akan melakukan sosialisai kepada
pemerintah daerah terkait penutupan mulut sungai yang menuju laut dengan
jaring.
“Ini baru perencanaan. Kita hitung mulut sungai berapa.
Minimal action dulu.
Jadi sampah dari darat jangan sampai ke laut. Ditutup pakai jaring, supaya
sampahnya berhenti. Bisa dihitung itu sungai di Pulau Jawa berapa”, lanjutnya.
Sementara itu, dalam pidatonya, Wakil Presiden menegaskan
pentingnya penegakan hukum untuk mendukung pengelolaan laut yang berkelanjutan.
Pasalnya, sektor kelautan berkontribusi 20 persen terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) dan menyediakan peluang lapangan pekerjaan yang luas di seluruh
Indonesia.
Selain penegakkan hukum, kolaborasi dengan berbagai pihak dinilai
penting, untuk mendorong kerja sama dengan sektor swasta, termasuk riset dan
pengelolaan sumber daya laut berkelanjutan. Selain itu, pembangunan
infrastruktur untuk industri perikanan juga dipercepat sehingga nelayan dapat
berproduksi secara efisien.
Sebagai informasi, WOS merupakan konferensi yang dihadiri para
diplomat, pemerhati lingkungan hidup, organisasi non pemerintahan dan para
pemangku kepentingan sektor kelautan dan perikanan dari seluruh dunia. Seperti
dikutip dari The Economist, penyelenggara WOS 2017, diskusi yang berlangsung
akan diarahkan untuk mendorong efektivitas pemanfaatan dana, baik pemerintah
maupun swasta, untuk mewujudkan ekonomi laut berkelanjutan. (MD/DS)
KOSA KATA = Minimal 20 (dua puluh ) kosa kata
bahasa inggris dan terjemahnya harus betul. Kosa kata bebas memilih dengan
catatan masih dalam kajian pojok bahasa tersebut. Penilaian 1 (satu)kosa kata
di nilai 5 (lima) point sehingga jika menjawab kosa kata sejumlah 20 (dua
puluh) kosa kata dengan benar maka di nilai 100.
PRESENTASI =
penilaiannya : Penguasan kelas (25 point ), Pemahaman materi (25 point),
grammer dan Vokal/Pengucapan bahasa (25 Point), simpulan (25 Point)
KD. 3.2
And a recent report by the Natural Resources Defense Council,
Oil Change International, and the World Wide Fund for Nature revealed that from
2007 to 2014, governments channeled more than $73 billion – or over $9 billion
per year – of public money toward coal projects.
Selain itu, menurut laporan
terbaru yang diterbitkan oleh Natural
Resources Defense Council, Oil Change International, dan World
Wide Fund for Nature mengungkapkan bahwa sejak tahun 2007 hingga 2014, banyak
negara menyalurkan dana publik sebesar lebih dari $73 miliar – atau lebih dari
$9 miliar per tahun – dalam proyek-proyek batubara.
Besides polluting the earth,
humans are depleting its natural
resources at an alarming rate.
Selain mencemari bumi, manusia
menguras sumber daya alamnya dengan
kecepatan yang mengkhawatirkan.
Of course, canoe designs and
construction methods varied because of such factors as function and natural resources.
Memang, desain kano dan metode
pembuatannya bervariasi, bergantung pada fungsinya dan bahan baku yang tersedia.
We can' t survive with our
politicians focusing their time on fighting religious wars, fighting over
control of natural resources
Kita tidak dapat bertahan dengan
politisi kita memfokuskan waktu mereka pada pertempuran perang agama, berebut
kendali sumber daya alam
Other negatives include
declining natural resources,
cultural change, racial prejudice, and drug and alcohol abuse.
Hal-hal negatif lain mencakup
merosotnya sumber daya alam,
perubahan kultur, prasangka rasial, dan penyalahgunaan narkoba serta alkohol.
That lesson concerns management
of the earth, especially its natural
resources.
Hikmah itu menyangkut
kepengurusan bumi, terutama sumber
daya alamnya.
A report prepared by the
International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) paints a
gloomy picture of the state of much of the world’s wildlife.
Sebuah laporan yang dibuat oleh Serikat
Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam Internasional
(IUCN) membahas tentang betapa suramnya keadaan kebanyakan margasatwa dunia.
Noting potential problems, Mak
observed that the increase of tourism can “lead to the loss of cultural and
community identity, create conflict in traditional societies over the use of
community-owned land and natural
resources, and increase antisocial activities, such as crime and
prostitution.”
Mak menyebutkan problem-problem
yang dapat muncul, dan berkata bahwa meningkatnya pariwisata dapat ”turut
menghilangkan karakteristik unik kebudayaan dan komunitas, menciptakan konflik
dalam masyarakat tradisional sehubungan dengan penggunaan tanah milik
masyarakat serta sumber daya alam,
serta meningkatkan kegiatan anti sosial, seperti kejahatan dan pelacuran”.
Sadly, many species are thus lost
and along with them natural resources that
may have proved invaluable.
Sayang sekali, dengan cara ini
banyak spesies punah dan bersama mereka hilang pula sumber daya alam yang mungkin terbukti
bernilai.
This means that the amount
of natural resources humans
used during that 12-month period took more than 14 months to replace.
Ini berarti jumlah sumber daya alam yang manusia gunakan
selama periode 12 bulan itu membutuhkan lebih dari 14 bulan untuk pulih.
South Korea and Singapore, which
had few natural resources on
which to ely, are no less inspiring.
Korea Selatan dan Singapura,
kedua negara dengan sumber daya alam yang
terbatas, juga mengilhami kita.
It has been defined as
“purposeful travel to natural areas to understand the culture and natural
history of the environment, taking care not to alter the integrity of the
ecosystem, while producing economic opportunities that make the conservation
of natural resources beneficial
to local people.”
Kata itu telah didefinisikan
sebagai ”perjalanan yang bertujuan ke kawasan-kawasan alami untuk memahami
kebudayaan dan fakta-fakta sehubungan dengan flora dan fauna daerah tersebut,
sambil berhati-hati agar tidak mengubah kesehatan ekosistem, sekaligus
menghasilkan peluang bisnis yang membuat konservasi sumber daya alam bermanfaat bagi penduduk
setempat”.
The Middle East is best known for
its ancient historical sites, political instability, and abundant natural resources.
Timur Tengah terkenal akan
tempat-tempat bersejarah dari masa lampau, ketidakstabilan politik, dan sumber daya alam yang melimpah.
Its immense natural resources and easy access to
international trade routes were important factors.
Sumber daya
alamnya yang limpah dan
akses yang mudah ke jalur perdagangan merupakan faktor penting.
That, in turn, leaves more natural resources for those who can
afford them—namely, the wealthy.
Selanjutnya, hal itu membuat
lebih banyak sumber daya alam tersedia
bagi yang mampu—yakni si kaya.
KOSA
KATA =
Minimal 20 (dua puluh ) kosa kata bahasa inggris dan terjemahnya harus betul.
Kosa kata bebas memilih dengan catatan masih dalam kajian pojok bahasa
tersebut. Penilaian 1 (satu)kosa kata di nilai 5 (lima) point sehingga jika
menjawab kosa kata sejumlah 20 (dua puluh) kosa kata dengan benar maka di nilai
100.
PRESENTASI
= penilaiannya : Penguasan kelas (25 point ),
Pemahaman materi (25 point), grammer dan Vokal/Pengucapan bahasa (25 Point),
simpulan (25 Point)
KD.3.3
Knowing that his time is short, the
Devil has been using one of the key elements of human society under his
control—big business—to promote a frenzied spirit of consumerism, which leads
to depletion of natural resources and
destruction of the environment worldwide, thus threatening humanity’s
survival.—Revelation 11:18; 18:11-17.
Karena tahu bahwa waktunya
tinggal sedikit, Iblis menggunakan salah satu unsur utama masyarakat manusia
yang ia kendalikan, yakni bisnis besar, untuk mengobarkan nafsu konsumerisme,
sehingga sumber daya alam terkuras dan
lingkungan hidup hancur, dan keselamatan umat manusia pun
terancam.—Penyingkapan 11:18; 18:11-17.
Natural
resources, such as fossil fuels, minerals, and forest products, are being used up at
an astounding rate.
Sumber daya
alam, seperti bahan bakar minyak, mineral, dan produk hutan, kini dikuras pada
tingkat yang mencengangkan.
For a description of Israel’s
geographic and climatic characteristics, as well as its size, location, natural resources, and related features,
see the article PALESTINE.
Untuk mengetahui ciri-ciri
geografis dan iklim Israel, juga luas tanah, lokasi, sumber daya alam, dan ciri-ciri lain yang
terkait, lihat artikel PALESTINA.
In order to fill our needs for
food, shelter, and fuel and thus sustain our lives, we must consume natural resources.
Dalam memenuhi kebutuhan kita
akan pangan, penaungan, serta bahan bakar dan dengan demikian menunjang
kehidupan, kita harus menggunakan sumber
daya alam.
you're concerned about what that
does to natural resources —
Anda khawatir tentang yang
terjadi pada sumber daya alam —
The “Red List” is published by
the International Union for Conservation of Nature and Natural Resources, an organization that
evaluates the condition of endangered species.
”Red List” (Daftar Merah) diterbitkan
oleh Ikatan Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam (IUCNNR), sebuah
organisasi yang mengevaluasi kondisi spesies-spesies yang terancam punah.
“Far too frequently, mountains
are seen as providers of abundant natural
resources, with insufficient attention paid to the plight of their
inhabitants as well as the sustainability of their ecosystems,” stated a
keynote speaker at the 2002 Bishkek Global Mountain Summit, organized in
Kyrgyzstan.
”Sudah terlalu sering, gunung
dipandang sebagai sumber daya alam yang
limpah, namun sedikit sekali perhatian diberikan kepada kesengsaraan
penghuninya serta kesinambungan ekosistemnya,” kata seorang pembicara utama
pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gunung Sedunia 2002, yang diorganisasi di
Bishkek, ibu kota Kirghizistan.
If you live in a Western land
where store shelves are fully stocked and round-the-clock shopping may be
possible, it is hard to imagine that there could be a looming shortage of natural resources.
Jika Anda tinggal di negeri Barat
yang toko-tokonya dipenuhi barang dan buka 24 jam, sulit membayangkan
bahwa sumber daya alam akan
segera habis.
To help with this, governments
can increase rural communities’ resource- and wildlife-use rights so that they
can manage and protect their natural
resourcessustainably.
Untuk mengatasinya, pemerintah
perlu meningkatkan sumber daya dan hak pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar bagi
masyarakat pedesaan agar mampu mengelola dan melindungi sumber daya alam yang ada secara
berkelanjutan.
The account even names the lands
through which those rivers flowed and specifies the natural resources well-known in the
area.
Catatan itu bahkan menyebut
nama-nama negeri yang dilalui sungai-sungai tersebut dan memerinci kekayaan alam yang terkenal di daerah
itu.
KOSA
KATA =
Minimal 20 (dua puluh ) kosa kata bahasa inggris dan terjemahnya harus betul.
Kosa kata bebas memilih dengan catatan masih dalam kajian pojok bahasa
tersebut. Penilaian 1 (satu)kosa kata di nilai 5 (lima) point sehingga jika
menjawab kosa kata sejumlah 20 (dua puluh) kosa kata dengan benar maka di nilai
100.
PRESENTASI
= penilaiannya : Penguasan kelas (25 point ),
Pemahaman materi (25 point), grammer dan Vokal/Pengucapan bahasa (25 Point),
simpulan (25 Point)
DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI
INDONESIA
(3.5)
·
Faktor dinamika
dan proyeksi kependudukan
·
Mobilitas
penduduk dan tenaga kerja.
·
Kualitas
penduduk dan Indeks Pembangunan Manusia.
·
Bonus
demografi dan dampaknya terhadap pembangunan.
·
Permasalahan yang
diakibatkan dinamika kependudukan.
·
Sumberdata kependudukan
·
Pengolahan
dan analisis data kependudukan.
I.
FAKTOR DINAMIKA
DAN PROYEKSI KEPENDUDUKAN (ANTROPOSFER)
Secara etimologi
antroposfer terdiri atas dua kata, yaitu antropo yang berarti manusia
dan sphere yang berarti lapisan. Jadi antroposfer dapat diartikan
sebagai lapisan kehidupan manusia yang ada di permukaan Bumi dengan segala
aktivitasnya.
Antroposfer terkait
dengan sumber daya manusia yang ada di permukaan Bumi. Sumber daya manusia
adalah seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu
wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun
ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Pembahasan
antroposfer menyangkut potensi atau kemampuan penduduk serta
permasalahan-permasalahan yang terkait dengan penduduk seperti jumlah penduduk,
kepadatan penduduk, persebaran penduduk, migrasi, dan kualitas penduduk. Untuk
menjelaskan hal tersebut ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek kuantitas dan
kualitas penduduk. Untuk menjelaskan kedua aspek tersebut diperlukan data-data
yang terkait dengan kependudukan. Data apakah yang diperlukan?
Bagaimanakah
cara memperoleh data-data tersebut
A.
Pengumpulan Data Kependudukan
Data yang menyangkut penduduk dengan berbagai
karakteristiknya merupakan salah satu data pokok yang amat diperlukan untuk
perencanaan di segala bidang, misalnya: kebutuhan akan sandang, pangan, papan, pendidikan,
kesehatan, dan lain sebagainya. Data kependudukan dapat diperoleh dengan
beberapa cara, antara lain sebagai berikut.
1.
Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah keseluruhan proses
pengumpulan, penyusunan, pengolahan, dan penerbitan data yang bersifat demografis,
ekonomis, dan sosial dari suatu wilayah atau negara tertentu dan dalam waktu
tertentu.
Berdasarkan tempat tinggal penduduk, sensus dibedakan menjadi:
a. Sensus de jure, yaitu pencacahan jiwa yang dilakukan di
tempat penduduk tersebut tinggal secara resmi.
b. Sensus de facto, yaitu pencacahan jiwa di tempat mereka ditemukan
oleh petugas lapangan.
Berdasarkan metode pengisiannya, sensus dibedakan menjadi:
a. Metode Canvasser, yaitu pelaksanaan sensus di mana
petugas mendatangi tempat tinggal penduduk dan mengisi daftar pertanyaan.
Keunggulan metode ini, data yang diperoleh lebih terjamin kelengkapannya dan
penduduk sulit untuk memalsukan data. Sedangkan kekurangannya adalah waktu yang
diperlukan lebih lama karena jumlah petugas yang terbatas dan wilayah yang luas.
b. Metode Householder, yaitu pelaksanaan sensus di mana
pengisian daftar pertanyaan dilakukan oleh penduduk sendiri. Kelebihan cara ini
adalah waktu yang diperlukan lebih cepat karena petugas tidak harus mendata
satu per satu penduduk. Daftar pertanyaan dapat dikirimkan atau dititipkan pada
aparat desa. Sedangkan kekurangannya adalah data yang diperoleh kurang terjamin
kebenarannya karena ada kemungkinan penduduk tidak mengisi data sesuai dengan
kondisi sebenarnya.
Sensus
penduduk dilakukan dalam jangka waktu 5 atau 10 tahun. Di Indonesia, sensus penduduk
dilakukan setiap 10 tahun. Berikut ini data hasil sensus penduduk Indonesia
tahun 1930 sampai tahun 2005.
Tabel 3.1
Sensus Penduduk Indonesia
No. Tahun
Jumlah Penduduk (jiwa)
1. 1930
60.700.000
2. 1961
97.000.000
3. 1971
119.208.229
4. 1980
147.490.298
5. 1990
179.378.946
6. 2000
206.264.595
7. 2005
218.868.791*)
Sumber:
BPS tahun 2000
Keterangan:
*) hasil survei penduduk antarsensus (Supas)
Mengapa
sensus penduduk
2.
penting untuk
dilakukan?
3.
Registrasi
Penduduk
4.
Survei Penduduk
II.
MOBILITAS
PENDUDUK DAN TENAGA KERJA.
III.
KUALITAS
PENDUDUK DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA.
IV.
BONUS
DEMOGRAFI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN.
V.
PERMASALAHAN YANG
DIAKIBATKAN DINAMIKA KEPENDUDUKAN.
VI.
SUMBERDATA KEPENDUDUKAN
VII.
PENGOLAHAN
DAN ANALISIS DATA KEPENDUDUKAN.
KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA
(3.6)
·
Pengaruh
faktor geografis terhadap keragaman budaya di Indonesia.
·
Persebaran
keragaman budaya di
Indonesia.
·
Pembentukan
kebudayaan nasional.
·
Pelestarian
dan pemanfaatan produk kebudayaan Indonesia dalam bidang ekonomi kreatif dan
pariwisata.
·
Kebudayaan
Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan global.
MITIGASI BENCANA ALAM
(3.7)
·
Jenis dan karakteristik
bencana alam.
·
Siklus
penanggulangan bencana.
·
Persebaran
wilayah rawan bencana alam di Indonesia.
·
Lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan bencana alam.
·
Partisipasi
masyarakat dalam mitigasi bencana alam di Indonesia.
·
JENIS DAN KARAKTERISTIK BENCANA ALAM.
1.
Pengertian Bencana
Berdasarkan Undang-undang No 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana,
bencana adalah peristiwa atau rangkaian yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang di sebabkan baik oleh faktor alam dan atau
faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
2.
Jenis-jenis Bencana
Be
3.
As
4.
As
5.
iud
Latihan Soal SDA
1. Curah
hujan diatas 2.000 mm/tahun dan mendapat penyinaran sepanjang tahun
berciri-ciri bioma …
a. Sabana
b. Tundra
c. Gugur
d. Taiga
e. Hutan basah
2. Ciri-ciri
bioma gugur (decidous) antara lain …
a. Curah hujan 2.000 mm/tahun dan cukup
penyinaran matahari
b. Terdapat burung cendrawasih
c. Suhu dingin dengan curah hujan > 2.000
mm/tahun dan tumbuhannya rapat
d. Temperatur udara panas sepanjang tahun dan
hujan terjadi secara musiman
e. Curah hujan 750 – 1.000 mm/tahun dan merata
serta floranya tidak terlalu rapat
3. Vegetasi
khas yang hidup dan berkembang di daerah tundra adalah …
a. Hutan heterogen
b. Padang rumput
c. Lumut
d. Hutan jati
e. Hutan pinus
4. Di
Indonesia dijumpai daerah sabana yaitu terletak di
a. Papua
b. Sumatera
c. Jawa barat
d. Sulewesi
e. Nusa Tenggara Barat/Timur
5. Hutan
Indonesia sebagai salah satu hutan terluas di dunia yang dijadikan sebagai
paru-paru dunia yaitu hutan hujan tropis yang memiliki ciri-ciri ….
a. Banyak tumbuh di sekitar pantai
b. Tumbuh rumput yang menutupi permukaan bumi
c. Pohon tinggi dan runcing seperti pinus
d. Memiliki musim jika kemarua dan hujan
e. Hutannya lebat dan berdaun lebar dan dasar
hutan gelap
6. Persebaran
fauna wilayah oriental meliputi kawasan ...
a. Amerika Utara
b. Amerika Tengah dan Selatan
c. Afrika Utara, Eropa
d. Australia
e. Asia Selatan, Tenggara
7. Persebaran
fauna di Indonesia bagian barat dan tengah dibatasi oleh garis …..
a. Wallace
b. Colummbus
c. Webber
d. Junghum
e. Raflles
8. Berikut
ini contoh fauna yang menjadi ciri khas Indonesia yang berada di daerah
peralihan antara fauna Asia dan Australia adalah …
a. Anoa, komodo dan gajah
b. Badak, orang utan dan babi rusa
c. Cendrawasih, kakatua dan kangguru
d. Komodo, babi rusa dan anoa
e. Gajah, harimau dan badak
9. Jenis
fauna yang berada di daerah Indonesia timur kecuali …
a. Walaby
b. Cendrawasih
c. Kangguru
d. Kakak Tua
e. Anoa
10. Contoh
persebaran fauna di Indonesia bagian tengah ialah
a. Gajah, orang utan dan komodo
b. Biawak, kijang dan tapir
c. Cendrawasih, kangguru dan kadal
d. Burung Maleo, komodo dan babi rusa
e. Babi hutan, anoa dan dan gajah
DAFTAR PUSTAKA
Endarto, S.D. (2014). Mengkaji Ilmu Geografi 1. Jakarta
: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Hartono.
2009.Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas X, Sekolah Menengah
Atas /Madrasah Aliyah.Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Nursid
Sumaatmadja. 1981. Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan
Analisis Ruang. Bandung:
Penerbit Alumni.
Tika, P dkk. (2007). Pengetahuan Sosial Geografi 1. Jakarta. Bumi Aksara.
Harmanto, Gatot. (2007). Geografi untuk SMA/MA.
Bandung. Yrama Widya
Waluya, Bagja.
2007. Memahami Geografi SMA/ MA Kelas X semester 1 dan 2. Bandung: Armico. Jakarta