SKL UJIAN NASIONAL
TAHUN 2013/2014
MATA PELAJARAN
GEOGRAFI
NO
|
KOMPETENSI
|
INDIKATOR
|
1
|
Mendeskripsikan
hakikat, objek, ruang lingkup, prinsip, konsep, aspek dan pendekatan geografi.
|
Menentukan
penggunaan prinsip, konsep dasar, aspek dan pendekatan Geografi dalam
mengkaji fenomena geosfer.
|
2
|
Menganalisis sejarah pembentukan
bumi, tatasurya dan jagad raya.
|
Mendeskripsikan
proses pembentukan bumi, tatasurya, dan jagad raya.
|
Mengidentifikasi
planet tata surya dan jagad raya.
|
||
3
|
Menganalisis
dinamika unsur-unsur
geosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia.
|
Menganalisis
fenomena yang terjadi di lithosfer dan pedosfer serta
kaitannya dengan kehidupan manusia.
|
Menganalisis
fenomena yang terjadi di atmosfer dan
hidrosfer serta kaitannya dengan kehidupan
manusia.
|
||
Mendeskripsikan
keanekaragaman flora dan fauna sebagai potensi pendukung kehidupan.
|
||
Mendeskripsikan
fenomena kependudukan.
|
||
4
|
Mendeskkripsikan
sumber daya alam serta kaitannya dengan kehidupan manusia.
|
Mengidentifikasi
sumber daya alam yang berhubungan dengan aspek geografi.
|
Mengidentifikasi
pemanfaatan sumberdaya alam secara arif.
|
||
5
|
Mendeskripsikan
pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup.
|
Menganalisis
pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup.
|
Mengkaji
kaitan lingkungan hidup dengan
pembangunan berkelanjutan.
|
||
6
|
Menerapkan
keterampilan dasar peta/pemetaan dalam memahami fenomena geosfer.
|
Menerapkan
keterampilan
dasar pemetaan pada pembuatan peta.
|
Menganalisis
penggunaan peta untuk penentuan lokasi kegiatan ekonomi penduduk.
|
||
7
|
Mendeskripsikan
pemanfatan citra penginderaan jauh dan sistem informasi geografi sebagai
media informasi fenomena geosfer.
|
Menginterpretasi
citra hasil penginderaan jauh dan pemanfaatannya sebagai sumber informasi
geosfer.
|
Mendeskripsikan
sistem informasi geografis sebagai media informasi fenomena geosfer.
|
||
8
|
Mendeskripsikan
wilayah dan perwilayahan di dunia.
|
Membedakan
pola keruangan dan interaksi desa-desa, desa-kota, dan kota-kota.
|
Mendeskripsikan
konsep wilayah dan perwilayahan dalam kaitan dengan pembangunan.
|
||
Mendeskripsikan
karakteristik negara berkembang dan negara maju.
|
KOMPETENSI
|
INDIKATOR
|
MATERI
|
Mendeskripsikan
hakikat, objek, ruang lingkup, prinsip, konsep, aspek dan pendekatan
geografi.
|
Menentukan
penggunaan prinsip, konsep dasar, aspek, dan pendekatan Geografi dalam
mengkaji fenomena geosfer.
|
1.
Prinsip
2.
Konsep
dasar
3.
Aspek
4.
Pendekatan
|
Menganalisis
sejarah pembentukanBumi, Tatasurya, dan Jagadraya.
|
Mendeskripsikan
proses pembentukan Bumi, Tatasurya, dan Jagadraya.
|
5.
Teori
tentang Jagat raya
6.
Teori
tentang Tata surya
7.
Lempeng
tektonik
8.
Pola
gerakan lempeng dan dampaknya
|
Mengidentifikasi
planet Tatasurya dan Jagadraya.
|
9.
Planet
(karakter / ciri-ciri)
|
|
Menganalisis
dinamika unsur-unsur geosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia.
|
Menganalisis
fenomena yang terjadi di lithosfer dan pedosfer serta kaitannya dengan
kehidupan manusia.
|
10.
Batuan
(batuan yg bernilai tinggi)
11.
Dampak
tektonisme
12.
Dampak
vulkanisme
13.
Mitigasi
14.
Macam-macam
tanah (tanah-tanh yg berbasis batuan kapur, rawa,
batuan pegunungan muda)
|
Menganalisis
fenomena yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer serta kaitannya dengan
kehidupan manusia.
|
15.
Lapisan
atmosfer (gambar)
16.
Cuaca
(Faktor yg mempengaruhi cuaca, awan hujan dll)
17.
Klasifikasi
iklim 3 Buah (nama Iklimnya)
18.
Siklus
hidrologi (Gambar), siklus hidrologi. Yg tdak ada
evaporasi
19.
Air
tanah (manfaatnya)
20.
Pola
aliran sungai (Verbal) Tidak Menggunanakn gb,
tekankan pada karakternya
21.
Gerakan
air laut (Arus laut) factor apa saja yag menyebabkan terjadinya, Tidk pake
peta, tdk ada gb
|
|
Mendeskripsikan
keanekaragaman flora dan fauna sebagai potensi pendukung kehidupan.
|
22.
Faktor yang berpengaruh thd persebaran flora dan
fauna
23.
Faktor
penyebab keanekaan hutan di Indonesia *) anulir
24.
Karakter
hutan di pulau tertentu *) anulir
25.
Persebaran
fauna di Indonesia
26.
Kaitan
antara flora dengan aktivitas penduduk (
27.
Persebaran
(zonasi) fauna di dunia *)
|
|
Mendeskripsikan
fenomena kependudukan.
|
28.
Masalah
kependudukan *)
29.
Dinamika
kependudukan (lahir mati migrasi semua verbal
30.
Dampak
pertumbuhan penduduk *)
31.
Dampak
ledakan penduduk
32.
Pola
gerakan penduduk dan dampaknya (sirkuler, komuter
|
|
Mendeskripsikan
sumber daya alam serta kaitannya dengan kehidupan manusia.
|
Mengidentifikasi
sumber daya alam yang berhubungan dengan aspek geografi.
|
33.
Fungsi
sumber daya alam *)
34.
Klasifikasi
sumber daya alam (aneka ragam : letaknya, departemen dalam negeri)
35.
Persebaran
sumber daya alam (peta, sda yg terkenal brg tambang, sda yg terkenal (tidak
harus barang tambang)
|
Mengidentifikasi
pemanfaatan sumber daya alam secara arif.
|
36.
Faktor
pendukung/penghambat dalam pemanfaatan sumber daya alam *)
37.
Pemanfaatan
sumber daya alam (umum, tdk susah)
|
|
Mendeskripsikan
pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup.
|
Menganalisis
pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup.
|
38.
Pemanfaatan
lingkungan hidup yang sesuai dengan pembangunan berkelanjutan *)
39.
Ciri
pembangunan berkelanjutan
40.
Taman
Nasional / Cagar Alam di Indonesia dan fungsinya (peta, karakteristik yg ada
di cagar alam tersebut)
|
Mengkaji
kaitan lingkungan hidup dengan pembangunan berkelanjutan.
|
41.
Upaya
pelestarian lingkungan hidup (umum)
|
|
Menerapkan
keterampilan dasarpeta/pemetaan dalam memahami fenomena geosfer
|
Menerapkan
keterampilan dasar pemetaan pada pembuatan peta.
|
42.
Informasi
peta (untuk mendirikan pabrik misalnya)
43.
Peta
kontur (ketinggian)
44.
Proyeksi
peta (yang umum tdk teknis)
45.
Manfaat
peta
|
Menganalisis
penggunaan peta untuk penentuan lokasi kegiatan ekonomi penduduk.
|
46.
Sketsa
lokasi untuk kegiatan ekonomi (tat guna lahan)
|
|
Mendeskripsikan
pemanfaatan citrapenginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis sebagai
media informasi fenomena geosfer.
|
Menginterpretasi
citra hasil penginderaan jauh danpemanfaatnya sebagai sumber informasi
geosfer.
|
47.
Macam-macam citra *)
48.
Interpretasi citra (Umum)
49.
Manfaat citra Inderaja (Umum)
|
Mendeksripsikan
Sistem Informasi Geografis sebagai media informasi fenomena geosfer.
|
50.
Kelebihan/kelemahan SIG
51.
Manfaat SIG
|
|
Mendeskripsikan
wilayah dan pewilayahan di dunia.
|
Membedakan
pola keruangan dan interaksi desa-desa, desa-kota, dan kota-kota.
|
52.
Pola keruangan desa (umum)
53.
Klasifikasi desa *)
54.
Pola keruangan kota (sektoral)
55.
Dampak interaksi desa-kota
56.
Teori interaksi desa-kota (titik henti,
angka yg mudah di hitung kuadrat 1-10)
|
Mendeskripsikan
konsep wilayah dan pewilayahan dalam kaitan dengan pembangunan.
|
57.
Pengembangan wilayah Sketsa
58.
Pengembangan wilayah di neg. maju (Metropolis,
galak 3)
|
|
Mendeskripsikan
karakteristik negara berkembang dan negara maju.
|
59.
Karakteristik negara maju/berkembang ( kawasan maju di Negara maju) di Negara maju
di sisipkan Negara maju. Dan sebaliknya.
60.
Contoh negara maju/berkembang (peta dan
verbal)
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadlirot Ilahi Robbi yang
senantiasa selalu memberikan kepada kita kekuatan sehingga kita dapat
melaksanakan aktivitas sesuai dengan rencana yang telah kita programkan.
Selanjutknya kami sebagai Pengawas yang bertugas
sebagai monitoring / supervisor berusaha
untuk selalu memberikan yang terbaik dalam melaksanakan tugas guna persiapan pelaksanaan UASBN dan UAS SD / MI
Tahun pelajaran 2009 / 2010.
Atas dasar itulah kami membuat mini diktat Teknik
Penulisan soal pilihan ganda untuk UASBN
/ UAS yang bertujuan agar segala persiapan untuk mencapai out put siswa
Madrasah Ibtidaiyah di kecamatan dapat trealisasi dengan baik
Dan kami mengucapkan terimaksih kepada seluruh pihak
yang telah berpartisipasi guna terselesaikannya mini diktat ini. Dan kami yaqin
semua itu didasari karena tanggungjawab terhadap tugas pemerintah dan Negara.
Dan kami mohon maaf manakala dalam mini diktat ini masih terdapat
kekurangan mulai dari isi materi, bahasa, konstruksi penulisan dan sebagainya.
Demikian mini diktat
ini yang telah kami buat semoga sedikit
menjadikan manfaat. Amiin Ya Robbal Aalamiin.
Banyuwangi, 15 Desember 2009
Pengawas Pendais
MOH.
YANI, S.Ag , MM
Nip. 19690725 199203 1 002
TEKNIK PENULISAN SOAL PILIHAN
GANDA
OLEH. MOH. YANI, S.Ag, MM
NIP. 19690725 199203 1002
PENGAWAS PENDAIS KEC. BANYUWANGI
![]() |
- Pengertian
Pengukuran secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis ( Paper and
Pencil test ). Kumpulan soal – soal yang
diberikan kepada siswa dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal, siswa tidak
selalu harus merespon dalam bentuk jawaban, tetapi juga dalam bentuk lain
seperti, memberi tanda mewarnai menggambar dan sejenisnya. Tes tertulis
merupakan teknik pengukuran yang banyak digunakan dalam menilai pencapaian
kompetensi mata pelajaran seebagai hasil belajar.
- BENTUK TES TERTULIS
Soal tes tertulis dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu Soal dengan
memilih jawaban yang sudah disediakan ( bentuk soal pilihan ganda, benar salah
) dan Soal dengan memberikan jawaban secara tertulis ( bentuk soal isian,
jawaban singkat dan uraian ).
Dilihat dari bentuk soalnya, tes tertulis dapat dikelompokkan menjadi
tes tertulis obyektif seperti pilihan ganda dan isian, dan tes tertulis non
obyektif seperti bentuk soal uraian non obyektif.
- BENTUK SOAL PILIHAN GANDA
Soal pilihan ganda merupakan soal yang jawabannya dapat dipilih dari
beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Konstruksinya terdiri dari
pokok soal dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban terdiri atas kunci dan
pengecoh. Kunci jawaban harus merupakan jawaban benar atau paling benar. Sedangkan pengecoh
merupakan jawaban tidak benar, namun daya jebaknya harus berfungsi, artinya siswa
memungkan memilihnya jika tidak menguasai materinya.
Soal pilihan gnada dapat diskor dengan mudah, cepat dan memiliki
obyektifitasa yang tinggi, mengukur berbagai tingkatan kognitif, serta dapat
mencakup ruang lingkup materi yang luas dalam suatu tes. Bentuk ini sangat
tepat digunakan untuk kajian berskala besar yang hasilnya harus segera di
umumkan, seperti Ujian Nasional, Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Seleksi Pegawai
Negeri. Hanya saja untuk menyusun soal pilihan ganda yang bermutu perlu waktu
lama dan biaya cukup besar, disamping itu Penulis soal akan kesulitan membuat
pengecoh yang homogen dan berfungsi, terdapat peluang untuk menebak kunci
jawaban, dan peserta mudah mencotek kunci jawaban. Secara umum setiap soal
pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option).
Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor)
Dalam penyusunan soal tes tertulis, penulis soal harus memperhatikan
kaidah – kaidah penulisan soal dilihat dari segi materi, konstruksi, maupun
bahasa/ Selain itu soal yang dibuat hendaknya menuntut penalaran yang tinggi.
Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan cara :
1.
Mengidentifikasi materi yang dapat
mengukur perilaku pemahaman, penerapan, analisis, sintesis atau evaluasi.
Perilku
ingatan juga diperlukan namun kedudukannya adalah sebagai langkah awal sebelum
sisiwa dapat megukur perilaku yang disebutkan diatas.
2.
Membiasakan menulis soal yang
mengukur kemampuan berfikir kritis dan mengukur keterampilan pemecahan masalah.
3.
Menyajikan dasar pertanyaan
(stimulus) pada setiap pentanyaan, misalnya dalam bentuk ilustrasi/bahan bacaan
seperti kasus, contoh, table dan sebagainya.
- KAIDAH PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA
Dalam menulis
soal pilihan ganda harus memperhatikan kaidah – kaidah sebagai berikut :
- Materi
·
Soal harus sesuai dengan
indicator.
·
Pilihan jawaban harus
homogen dan logis ditinjau dari segi materi
·
Setiap soal harus mempunyai
satu jawaban yang benar atau paling benar
- Konstruksi
·
Pokok soal harus dirumuskan
secara logis dan tegas
·
Rumusan pokok soal dan
pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
·
Poko soal jangan memberi
petunjuk kearah jawaban benar
·
Pokok soal jangan
mengandung pernyataan yang bersifat negative ganda
·
Panjang rumusan pilihan jawaban harus relative
sama
·
Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan ”semua
pilihan jawaban diatas salah” atau ” semua pilihan jawaban diatas benar”.
·
Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu
harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut atau
kronologisnya
·
Gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya yang
terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi
·
Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal
sebelumnya.
- Bahasa
·
Setiap soal harus mengunakan bahasa yang
sesuai dengan kaidah bahasa indonesia
·
Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat,
jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
·
Setiapa soal harus menggunakan bahasa yang
komunikatif
·
Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase
yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.
Catatan : Jumlah soal jawaban untuk soal SD/ MI
empat Pilihan(option)
Contoh-Contoh Bentuk Soal Pilihan Ganda
Pak Irfan membuka usaha perikanan darat yang dilakukan di sebuah kolam. Ekosistem kolam tersebut yang didalamnya terdapat populasi ikan (seperti bawal, gabus, gurame, nila), katak, serangga, bangau, ular, teratai, eceng gondok, dan ganggang, berada di dekat sawah yang sering disemprot dengan insektisida. Secara terus menerus sisa-sisa insektisida ini terbawa aliran air dan masuk ke dalam kolam.
|
1. Soal harus sesuai dengan indikator
Indikator : Siswa
dapat memprediksi keadaan populasi dalam ekosistem kolam setelah jangka waktu
yang lama, berdasarkan ilustrasi yang diberikan.
Contoh Soal yang Kurang
Baik:
Diantara hewan-hewan berikut yang paling terpengaruh
oleh insektisida...
a. Ikan.
b. Ular.
c. Katak.
d. Serangga.
Penjelasan :
Dalam
contoh di atas dapat dilihat bahwa kemampuan yang ingin diukur dalam indikator
adalah memprediksi keadaan populasi dalam ekosistem kolam setelah jangka waktu
yang lama, sedangkan soal menanyakan tentang hewan yang terpengaruh oleh adanya
insektisida. Rumusan pokok soal ini tidak sesuai dengan indikator.
Contoh Soal yang Lebih
Baik :
Yang akan
terjadi dengan populasi dalam ekosistem
kolam pak Irfan dalam jangka waktu yang lama...
a. Populasi ikan akan langsung mati karena
mereka memakan insektisida.
b. Populasi eceng gondok akan meledak karena
insektisida merupakan pupuk bagi tumbuhan tersebut.
c. Populasi ikan akan berkurang karena mereka
memangsa plankton yang mengandung insektisida.
d. Semua populasi yang terdapat dalam kolam akan
mati.
Kunci: D
2. Pilihan jawaban
harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Organisme yang dapat membuat
makanannya sendiri dalam ekosistem kolam pak Irfan adalah ....
a. katak
b. ikan
c. teratai
d. air
Kunci: C
Penjelasan:
Pilihan jawaban
d pada contoh soal di atas tidak homogen
dari segi materi karena air bukanlah organisme, sedangkan pokok soal
menanyakan tentang organisme yang dapat membuat makanannya sendiri.
Contoh Soal yang Lebih Baik:
Organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dalam
ekosistem kolam pak Irfan adalah ....
a. katak
b. ikan
c. teratai
d. serangga
Kunci: C
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang
benar atau
yang paling
benar.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Bila
populasi serangga punah, apa yang terjadi dengan populasi lain dalam kolam pak
Irfan?
a. Katak dan
ular meningkat.
b. Teratai
meningkat dan ular menurun.
c. Katak
meningkat dan ular menurun.
d. Katak dan
ular menurun.
Kunci: B dan D
Penjelasan:
Contoh
soal di atas lebih dari satu pilihan jawaban yang benar, yaitu b dan d sehingga
dapat membingungkan siswa. Sedangkan jawaban yang diminta hanya satu jawaban
yang benar atau paling tepat.
Contoh Soal yang Lebih Baik:
Bila
populasi serangga punah, apa yang terjadi dengan populasi lain dalam kolam pak
Irfan?
a. Katak dan
ular meningkat.
b. Katak
menurun dan ular meningkat.
c. Katak
meningkat dan ular menurun.
d. Katak dan
ular menurun.
Kunci: D
4. Pokok soal
harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
Kebun pak Budi
ditanami 4 jenis pohon mangga, yaitu golek, indramayu, manalagi, dan harumanis.
Pohon mangga golek mempunyai batang yang kokoh dan buah yang masam, sedangkan
pohon mangga harumanis mempunyai batang yang tidak kokoh dan buah yang manis.
Diagram
lingkaran berikut menggambarkan mangga yang dihasilkan dari kebun pak Budi.
Mangga yang dihasilkan dari kebun pak Budi kemudian
diolah menjadi manisan dan selai
Contoh Soal yang Kurang Baik :
Pohon
mangga di kebun pak Budi adalah....
a. 750 buah
b. 450 buah
c. 300 buah
d. 50
buah
Kunci : A
Penjelasan :
Karena perumusan permasalahan dalam
pokok soal tidak jelas, pengecoh menjadi sangat heterogen, dan tidak jelas
konsep apa yang ditanyakan.
Contoh
Soal yang Lebih Baik
:
Bila
banyak mangga golek 150 buah, jumlah
seluruh mangga yang diperoleh pak Budi adalah ....
a. 750
buah
b. 450
buah
c. 300
buah
d. 50 buah
Kunci : A
5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus
merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
Contoh
Soal yang Kurang Baik :
Pak Budi
ingin mengembangkan usaha perkebunan mangga, oleh karena itu dia harus menanam
bibit mangga yang baik. Cara pak Budi untuk memperoleh pohon mangga baru dengan
menggabungkan sifat-sifat yang baik dari pohon mangga golek dan harumanis…
a. Melakukan perkawinan silang dari
kedua pohon tersebut.
b. Mencangkok pohon mangga harumanis dan memberi
pupuk sebanyak mungkin.
c. Melakukan penyambungan dengan pohon mangga
harumanis sebagai pohon pokok.
d. Menempelkan bakal tunas dari pohon mangga
harumanis ke batang pohon mangga golek.
Kunci : D
Penjelasan :
Pokok soal di
atas mengandung pernyataan yang tidak diperlukan, yaitu kalimat pertama. Hal
ini akan membingungkan siswa dan menyita waktu yang disediakan untuk membaca
dan memahami maksud soal.
Contoh Soal yang Lebih Baik :
Cara pak
Budi untuk memperoleh pohon mangga baru dengan menggabungkan sifat-sifat yang
baik dari pohon mangga golek dan harumanis...
a. Melakukan perkawinan silang dari kedua pohon
tersebut.
b. Mencangkok pohon mangga harumanis dan memberi
pupuk sebanyak mungkin.
c. Melakukan penyambungan dengan pohon mangga
harumanis sebagai pohon pokok.
d. Menempelkan bakal tunas dari pohon mangga
harumanis ke batang pohon mangga golek.
Kunci : D
6. Pokok soal jangan memberi
petunjuk ke arah jawaban benar
Contoh Soal
yang Kurang Baik :
Jenis unit koperasi apakah yang
tepat dijadikan sebagai tempat pemasaran manisan dan selai Pak Budi?
a. Koperasi Unit Desa.
b. Koperasi Simpan Pinjam.
c. Koperasi Konsumsi.
d. Koperasi Produksi.
Kunci : A
Penjelasan :
Kata unit pada
pokok soal akan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
Contoh Soal yang Lebih Baik :
Jenis koperasi apakah yang tepat
dijadikan sebagai tempat pemasaran manisan dan selai Pak Budi?
a. Koperasi Unit Desa.
b. Koperasi Simpan Pinjam.
c. Koperasi Konsumsi.
d. Koperasi Produksi.
Kunci : A
7. Pokok soal yang menggunakan pernyataan yang
bersifat negatif ganda seperti bukan, tidak, tanpa, kecuali dan sejenisnya
dapat membingungkan peserta didik dalam memahami pokok permasalahan yang
ditanyakan.
Contoh Soal yang Kurang Baik :
Berikut ini adalah organisasi yang
tidak bergerak di
bidang politik, kecuali ....
a. Budi Utomo
b. Muhammadiyah
c. Indische Partij
d. Taman siswa
Kunci : C
Penjelasan
:
Pokok soal di
atas menggunakan pernyataan yang bersifat negatif ganda, yaitu tidak dan
kecuali. Penggunaan kata negatif ganda tersebut dapat membingungkan
siswa dalam memahami pokok permasalahan
yang ditanyakan.
Contoh soal yang Lebih baik :
Organisasi pada masa pergerakan
nasional yang bergerak dibidang politik
adalah ....
a. Budi Utomo
b. Muhammadiyah
c. Indische Partij
d. Taman siswa
Kunci : C
8. Panjang rumusan pilihan jawaban
harus relatif sama.
Contoh soal yang Kurang Baik :
Salah satu isi Dekrit
Presiden 5 Juli 1959 adalah ....
a. pembubaran Partai Komunis
Indonesia
b. kembali ke Undang-undang Dasar
1945
c. pembentukan Dewan Perwakilan
Rakyat
d. dibentuknya Dewan Nasional yang terdiri dari
wakil-wakil semua partai yang ada
Kunci : B
Penjelasan :
Pada contoh
soal di atas pilihan jawaban d paling panjang. Hal ini perlu dihindari karena
ada kecenderungan peserta didik untuk memilih pilihan jawaban terpanjang
sebagai kunci.
Contoh Soal yang Lebih Baik :
Salah satu isi
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah ....
a. pembubaran Partai Komunis
Indonesia
b. kembali ke Undang-undang Dasar
1945
c. pembentukan Dewan Perwakilan
Rakyat
d. pembentukan Dewan Nasional
Kunci : B
9. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan,
"Semua pilihan jawaban di atas salah", atau "Semua pilihan
jawaban di atas benar".
Contoh soal
yang kurang baik :
Akibat yang ditimbulkan pada kehidupan manusia jika kita
menebang pohon secara sembarangan...
a. Akan terjadi banjir karena tidak
ada akar tumbuhan yang menahan air.
b. Kehidupan manusia tidak akan terpengaruh
karena manusia dapat menanam hutan yang baru.
c. Kehidupan manusia semakin sulit karena tidak
ada lagi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan.
d. Semua pilihan jawaban di atas
salah.
Kunci : A
Penjelasan :
Contoh soal di
atas kurang baik karena hanya terdapat tiga pilihan jawaban yang
dipertimbangkan. Jika semua jawaban di atas benar merupakan kunci, maka kita
tidak mendapatkan informasi apakah peserta didik telah mengetahui dan memahami
dengan baik jawaban yang benar. Sebaliknya bila semua jawaban di atas salah
merupakan kunci maka kita tidak mendapat informasi apa-apa dari jawaban siswa
untuk pertanyaan tersebut.
Contoh soal yang lebih baik :
Akibat yang ditimbulkan pada
kehidupan manusia jika kita menebang pohon secara sembarangan...
a. Akan terjadi banjir karena tidak ada akar
tumbuhan yang menahan air.
b. Kehidupan manusia tidak akan terpengaruh
karena manusia dapat menanam hutan yang baru.
c. Kehidupan manusia semakin sulit karena tidak
ada lagi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan.
d. Manusia akan mencari sumber daya alam yang
lain sebagai pengganti hutan.
Kunci : A
10. Pilihan
jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya nilai
angka tersebut, atau kronologis
waktunya.
Contoh Soal yang Kurang Baik :
Bila suhu pada malam itu 20° C,
berapa derajat suhu pada malam itu bila diukur dengan menggunakan termometer
Fahrenheit?
a. 77° F
b. 45° F
c. 68° F
d. 36° F
Kunci : C
Penjelasan:
Pilihan jawaban
di atas tidak berurutan dari besar ke kecil atau sebaliknya. Hal ini akan
menyita waktu lebih banyak bagi siswa untuk memahami dan memilih jawaban yang
tepat, karena harus membaca angka pilihan jawaban yang meloncat-loncat tidak
berurutan.
Contoh soal yang lebih baik :
Bila suhu pada malam itu 20° C, berapa derajat suhu pada malam itu bila diukur dengan
menggunakan termometer Fahrenheit?
a. 36° F
b. 45° F
c. 68° F
d. 77° F
Kunci : C
11. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan
sejenisnya yang terdapat pada soal harus
jelas dan berfungsi.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
![]() |
![]() |
(Membaca grafik)
Jumlah murid yang
mempunyai berat badan 30 kg adalah ... murid.
a. 5
b. 10
c. 20
d. 25
Kunci: C
Penjelasan:
Grafik dalam
soal belum dilengkapi dengan angka yang memberikan informasi tentang jumlah
murid dan berat badan, sehingga informasi dalam grafik itu tidak jelas.
Akibatnya siswa yang mengerjakan soal itu tidak dapat menjawab dengan benar.
Contoh Soal yang Lebih Baik :
(Membaca
grafik)
Jumlah murid yang
mempunyai berat badan 30 kg adalah ... murid.
a. 5
b. 10
c. 20
d. 25
Kunci: C
12. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal
sebelumnya.
Contoh:
1) Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah
Pemuda terjadi pada tanggal ....
a. 20 Mei 1908
b. 5 Oktober 1945
c. 28 Oktober 1945
d. 10 Nopember 1945
Kunci: C
2) Tanggal
yang dimaksud pada nomor
1, sekarang diperingati
sebagai ....
a. Hari Kebangkitan Nasional
b. Hari Sumpah Pemuda
c. Hari Pahlawan
d. Hari ABRI
Kunci: B
Penjelasan:
Soal di atas
dapat merugikan siswa, karena siswa yang
tidak dapat menjawab dengan benar pada soal nomor 1, pasti akan menjawab salah pada soal nomor 2.
Oleh karena itu soal nomor 2 harus diperbaiki sehingga menjadi soal yang
berdiri sendiri.
13. Rumusan butir soal harus menggunakan bahasa
yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Andi punya duit Rp
20.000,00 dan Anto Rp 15.000,00.
Mereka pengin beli bola
voli seharga Rp 30.000,00.
Sisa duit Fikri dan
Maula adalah ....
a. Rp
1.000,00
b. Rp
5.000,00
c. Rp 10.000,00
d. Rp 15.000,00
Kunci : B
Penjelasan:
Bahasa yang digunakan pada rumusan pokok soal tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Contoh soal yang lebih baik:
Andi mempunyai
uang Rp 20.000,00 dan Anto Rp 15.000,00.
Mereka ingin
membeli bola voli seharga Rp 30.000,00.
Sisa uang Andi
dan Anto adalah ....
a. Rp
1.000,00
b. Rp
5.000,00
c. Rp10.000,00
d. Rp15.000,00
Kunci : B
14. Jangan
menggunaan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan untuk daerah
lain atau nasional.
Perhatikan gambar di bawah ini:
|
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Gambar di atas memperlihatkan adanya angin yang sedang bertiup. Angin tersebut terjadi karena ….
a. hawa di darat
lebih tinggi daripada di laut
b. tekanan
hawa di darat lebih rendah daripada di laut
c. tekanan hawa di darat lebih tinggi daripada
di laut
d. hawa di darat lebih renggang daripada di
laut.
Kunci: C
Penjelasan:
Kata hawa
hanya berlaku setempat saja (untuk masyarakat Jawa). Kata tersebut dapat
menimbulkan pengertian berbeda bagi siswa di daerah lain. Oleh karena itu kata hawa
perlu diganti dengan kata yang mudah dimengerti dan lazim digunakan yaitu udara.
Contoh soal yang lebih baik:
Gambar di atas memperlihatkan adanya angin yang sedang bertiup. Angin tersebut terjadi karena ….
a. suhu di darat
lebih tinggi daripada di laut
b. tekanan
udara di darat lebih rendah daripada di laut
c. tekanan udara di darat lebih tinggi daripada
di laut
d. udara di darat lebih renggang daripada di
laut.
Kunci: C
15. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau
frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata dan frase
tersebut pada pokok soal.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
harus ditunjukkan dengan ....
a. melakukan semua perintah dan menjauhi
larangan Nya
b. melakukan semua perintah dengan rasa terpaksa
c. melakukan perintah Nya karena takut dimarahi
d. melakukan perintah dan larangan dengan ikhlas
Kunci : A
Penjelasan:
Kata melakukan
ditulis secara berulang sampai 4 kali. Hal ini menyebabkan siswa harus membaca
kata tersebut berulang kali, sehingga menyita lebih banyak waktu.
Contoh Soal yang Lebih Baik:
Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus ditunjukkan dengan melakukan ....
a. semua perintah dan menjauhi larangan-Nya
b. semua perintah-Nya dengan rasa terpaksa
c. perintah-Nya karena takut hukumannya
d. perintah dan larangan-Nya dengan ikhlas
Kunci: A
Contoh Soal Pilihan Dua Jawaban
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal berikut ini
dengan memberi tanda silang (X), pada huruf B jika pernyataan benar, dan
memberi tanda silang pada huruf S jika salah!
Butir
Soal
B
|
S
|
Perputaran
bumi pada porosnya menyebabkan terjadinya siang dan malam.
|
(Jawabannya B)
|
||
B
|
S
|
Pemenggalan
kata makhluk adalah ma-khluk.
|
(Jawabannya S)
|
||
B
|
S
|
Penulisan kata maha yang diikuti dengan kata kuasa
adalah mahakuasa
|
(Jawabannya B)
|
||
B
|
S
|
Revolusi
bumi menyebabkan terjadinya siang dan malam.
|
(Jawabannya S)
|
||
B
|
S
|
Nilai
tempat angka 5 pada bilangan 5.738 adalah ribuan.
|
(Jawabannya B)
|
Apabila
butir soal berisi pernyataan tentang sikap, pendapat, atau kepercayaan/
keyakinan. Jawaban yang diminta adalah ya dan tidak.
Contoh:
Petunjuk:
Kerjakan
soal-soal berikut ini dengan memberi tanda kurung ( ), pada kata “ya”
jika Anda setuju, dan memberi tanda kurung ( ) pada kata “tidak” jika
Anda tidak setuju.
Butir Soal
Ya Tidak Pengedar
NARKOBA sebaiknya diberi hukuman yang berat.
(Jawaban
yang diharapkan: ya)
Variasi
lain dari bentuk soal ini adalah butir soal dengan dua alternatif jawaban
berganda, dalam bahasa Inggris disebut dengan multiple binary-choice item.
Bentuk variasi ini dimulai dengan satu pernyataan, selanjutnya diikuti dengan
lebih dari satu butir soal, yang menuntut peserta tes untuk memberi jawaban benar
atau salah.
Contoh:
Petunjuk:
Kerjakan
soal-soal berikut ini dengan memberi tanda silang (X), pada huruf B jika
pernyataan benar, dan memberi tanda silang pada huruf S jika salah!
Proklamasi
kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 bagi bangsa Indonesia bermakna:
B
|
S
|
a. lahirnya bangsa
|
B
|
S
|
b. terbentuknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia (B)
|
B
|
S
|
c. norma pertama dalam
ketatanegaraan Republik Indonesia (B)
|
B
|
S
|
a. putusnya hubungan diplomatik
dengan Belanda (S)
|
B
|
S
|
a. titik awal terbinanya semangat persatuan
dan kesatuan (S)
|
Contoh-Contoh Bentuk Soal Menjodohkan
Petunjuk:
Kerjakan soal berikut dengan cara memasangkan secara tepat antara
pernyataan yang terdapat dalam lajur sebelah kiri dengan pernyataan yang
terdapat dalam lajur kanan! Tulislah huruf pasangan yang tepat bagi setiap
nomor soal dalam lembar jawaban yang disediakan!
Contoh
Soal Kurang Baik:
1. Tahun Sarekat
Dagang Islam terbentuk. a.
1939
2.
Tempat Partai
Nasional Indonesia terbentuk b.
Dr. Sutomo
3.
Pepimpin Partai
Indonesia Raya c.
Bandung
4. Pemimpin
Perhimpunan Indonesia d. 1909
5.
Kapan Gabungan
Politik Indonesia terbentuk e.
Jakarta
f.
Drs. Moh. Hatta
Kunci: 1. D 2.
C 3. B 4. F 5. A
Penjelasan:
Rumusan butir
soal tersebut kurang baik, karena pernyataan pada lajur kiri maupun pada lajur
kanan tidak sejenis, karena alternatif jawaban yang ada tidak berfungsi untuk
seluruh pertanyaan. Ruang lingkup pertanyan meliputi pergerakan nasional namun
pertanyaan kurang homogen, sehingga siswa hanya mencari padanan yang tepat
tentang tempat, tahun, atau pemimpin.
Contoh Soal Lebih Baik:
1. Pemimpin
Sarekat Dagang Islam a. Moh. Husni Thamrin
2. Pemimpin Partai
Nasional Indonesia b. Dr.
Sutomo
3. Pepimpin Partai
Indonesia Raya c.
Ir. Soekarno
4. Pemimpin
Perhimpunan Indonesia d.
RM Tirtoadisuryo
5. Pemimpin
Gabungan Politik Indonesia e. Danudirja Setiabudi
f.
Drs. Moh. Hatta
Kunci: 1. D 2.
C 3. B 4. F 5. A
Contoh
soal yang kurang baik:
Jodohkanlah ungkapan di sebelah kanan dengan maknanya di sebelah
kiri, dengan cara menuliskan huruf pilihan jawaban di depan pernyataan yang
tepat.
Makna Ungkapan
|
Ungkapan
|
||
¨
|
1
|
Ibu sedang memasang kancing yang lepas.
|
a.
sempit hati
|
¨
|
2
|
Orang itu menjadi wakil atasannya
|
b. mata
air
|
¨
|
3
|
Anak pemarah itu cepat tersinggung.
|
c. buah
baju
|
¨
|
4
|
Setiap hari Runa mandi di sumber air.
|
d. tangan
kanan
|
¨
|
5
|
Ketua memimpin rapat dengan sabar.
|
e. lapang
dada
|
f. hati dingin
|
|||
d.
buah pinggang
|
Contoh di atas memperlihatkan
ungkapan pada pilihan jawaban (respon) tidak homogen. Setiap pilihan jawaban
tidak memiliki kemungkinan yang sama untuk menjadi kunci jawaban bagi seluruh
butir soal. Coba lihat ungkapan buah baju tidak memiliki kemungkinan
menjadi jawaban makna ungkapan wakil, atau sumber air, atau sabar.
Contoh soal yang lebih baik:
Jodohkanlah ungkapan di sebelah kanan dengan maknanya di sebelah
kiri, dengan cara membubuhkan huruf pilihan jawaban di depan pernyataan yang
tepat.
Makna Ungkapan
|
Ungkapan
|
||
¨
|
1
|
Ibu sedang memasang kancing yang lepas.
|
a.
buah hati
|
¨
|
2
|
Anak itu
menjadi bahan pembicaraan di kelas.
|
b. buah
pena
|
¨
|
3
|
Ayah membawa oleh-oleh dari Jambi.
|
c. buah
bibir
|
¨
|
4
|
Runa menjadi anak kesayangan ayahnya.
|
d. buah
baju
|
¨
|
5
|
Silahkan
mengajukan pendapat pribadi.
|
e. buah pikiran
|
f. buah tangan
|
|||
g.
buah pinggang
|
Contoh-Contoh Bentuk Soal Isian
a. Melengkapi:
Gunung
Kerinci terletak di Propinsi .... (Kunci Jawaban :
Jambi)
b. Asosiasi:
Pada titik-titik di sebelah kanan
dari setiap lagu daerah, tuliskan asal (daerah) lagu tersebut!
Lagu Daerah Daerah
1.
Keroncong Kemayoran .
. . .
2. Ayam Den
Lapeh .
. . .
3. Manuk
Dadali .
. . .
4. Tanduk Majeng .
. . .
5. Suwe
Ora Jamu .
. . .
Kunci: 1. Jakarta
2. Sumatera Barat
3. Jawa Barat
4. Madura
5. Jawa Tengah
Contoh-Contoh Bentuk Soal Uraian
1. Uraian
Objektif:
Indikator: Siswa dapat menghitung suhu akhir campuran
dan massa es yang melebur dengan menggunakan rumus kekekalan energi : Q lepas =
Q diterima.
Contoh Soal yang Kurang
Baik:
Es sebanyak 1 kg pada
suhu 00 C dicampur dengan air 2 kg yang
bersuhu 300 C. Diketahui kalor lebur es =
80 kal gram-1 dan kalor
jenis air = 1 kal g-1 C-1.
Hitunglah: Kalor yang dilepaskan!
Soal tersebut tidak sesuai dengan indikator. Tuntutan indikator adalah
menghitung suhu akhir campuran dan massa
es yang melebur dengan menggunakan rumus kekekalan energi : Q lepas = Q
diterima, bukan kalor yang dilepaskan.
Contoh Soal yang Lebih Baik:
Es sebanyak 1 kg pada suhu 00
C dicampur dengan air 2 kg yang bersuhu
300 C. Diketahui kalor lebur es = 80 kal gram-1 dan
kalor jenis air = 1 kal g -1
C-1.
Hitunglah: 1. Suhu
akhir campuran!
2.
Massa es yang melebur.
PEDOMAN PENSKORAN
Kunci/Kriteria Jawaban
|
Skor
|
Diketahui :
|
|
m es = 1 kg = 1000 gram
|
|
t es = 0
oC
|
|
M a = 2 kg = 2000 gram
|
|
t a = 30oC
|
|
L es = 80 kal g-1
|
|
C a =
1 kal g-1 C-1
|
|
Ditanyakan :
|
|
a. Suhu akhir (t
c) = ....
|
|
b. massa es yang
mencair (m) = ....
|
|
Jawaban :
|
|
a) Untuk melebur
es memerlukankalor Q es.
|
|
Q es = m .
L ...........................................................................
|
1
|
= 1000 x 80
|
|
= 8 x 104 kalor ................................................................
|
1
|
Untuk
mencapai 0oC air melepaskan kalor Q air
|
|
Q air = m. C. Dt
|
1
|
= 2000 x 1 x 30
|
|
= 6 x 106 kalori..............................................................
|
1
|
Q
es > Q air
es tidak mencair seluruhnya sehingga suhu
air =
suhu
es = 0oC
|
|
tc = 0oC
...............................................................................
|
1
|
b) Misalkan es yang lebur = x gram
|
|
m L = ma
. C Dt......................................................................
|
1
|
X L = ma . C Dt
|
|
80
x = 6
. 104 Jadi x =
![]() |
|
Es
yang melebur = 750 gram..................................................
|
1
|
Skor Maksimum
|
7
|
2. Uraian
Non Objektif:
Contoh soal yang kurang baik:
Buatlah karangan dengan
topik “meningkatkan minat baca siswa”.
Penjelasan:
Contoh soal di atas
kurang baik karena panjang karangan tidak dibatasi, dan apa yang dinilai dari
karangan siswa tidak diberitahukan.
Contoh soal yang lebih
baik:
Buatlah karangan dengan
topik “meningkatkan minat baca siswa” sebanyak kurang lebih 150 kata.
Perhatikan ejaan, tanda baca, struktur kalimat, dan hubungan/keterkaitan
(koherensi) antar kalimat.
Pedoman
Penskoran
NO.
|
KRITERIA
JAWABAN
|
SKOR
|
1.
|
Kesesuaian antara judul dan isi cerita
-
Judul sesuai dengan isi
cerita
-
Judul agak sesuai dengan
isi cerita
-
Judul tidak sesuai dengan isi cerita
|
0-2
2
1
0
|
2.
|
Ketepatan penulisan ejaan
-
Tidak
ada kesalahan ejaan
-
Bila ada
kesalahan ejaan 1-3 kata
-
Bila ada
kesalahan ejaan 4-6 kata
-
Bila ada kesalahan ejaan lebih dari 6 kata
|
0-3
3
2
1
0
|
3.
|
Ketepatan penulisan tanda baca
-
Tidak
ada kesalahan tanda baca
-
Bila ada
kesalahan ejaan 1-5 kata
-
Bila ada
kesalahan ejaan 6-10 kata
-
Bila ada kesalahan ejaan lebih dari 10 kata
|
0-3
3
2
1
0
|
4.
|
Ketepatan struktur kalimat
-
Semua kalimat memiliki struktur yang tepat
-
Ada 1 kalimat yang strukturnya tidak tepat
-
Ada 2 kalimat yang strukturnya tidak tepat
-
Lebih dari 2 kalimat yang strukturnya tidak tepat
|
0-3
3
2
1
0
|
5.
|
Kepaduan antar kalimat
-
Semua
kalimat padu
-
-
-
Lebih dari 2 kalimat yang tidak padu
|
0-3
3
2
1
0
|
SKOR
MAKSIMUM
|
14
|