MODUL
GEOGRAFI KELAS X
SEMESTER GENAP
BAB I
LITOSFER DAN PEDOSFER
1.
LITHOSTER
A.
Struktur Lapisan Kulit Bumi
(litosfer)
Pertama tama perlu anda
ketahui bahwa kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya
batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang
paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.
Perlu dipahami bahwa yang
dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan
sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil
dan sebagainya. Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau
daratan lebih tebal dari di bawah samudra.
Bumi tersusun atas
beberapa lapisan yaitu:
- Barisfer
yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari
lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470
km.
- Lapisan
antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini
disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu tinggi
dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
- Lithosfer
yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan
1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Litosfer disebut juga
kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
- Lapisan
si-al yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium,
senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan si-al
(silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit
andesit jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan
benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu
bertebaran rata-rata 35km.
Kerak bumi ini terbagi
menjadi dua bagian yaitu:
-
Kerak
benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya
dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
-
Kerak
samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian
atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah
tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
- Lapisan
si-ma (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh
logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O
lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial
karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan
batuan basalt. Lapisan
merupakan bahan yang bersifat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65
km .
Semua batuan pada mulanya
dari magma. Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung
berapi. Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah
mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi
batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat
hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya hancuran
batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk
diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan
sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang
sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah
bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.
Untuk lebih memahami
jenis-jenis batuan perhatikan uraian berikut:
a.
Batuan
Beku
Ada dua macam batuan beku,
yaitu batuan beku dalam (contohnya batu granit), dan batuan beku luar
(contohnya batu andesit ). Untuk mengetahui ketepatan batuan jenis batuan harus
dilakukan uji laboratorium dengan menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk
kristal batuanya.
b.
Batuan
sedimen
Ada beberapa macam batuan
sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi dan sedimen organic.
Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku, contohnya breksi, konglomerat
dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya
batu kapur dan batu giok. Sedimen
organic berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu gamping
dan koral.
c.
Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau
metamorf adalah batuan yang berubah bentuk. Contohnya kapur (kalsit) berubah
menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit.
B. Pemanfaatan
lithosfer
Lithosfer merupakan bagian
bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiliki manfaat yang
sangat besar bagi kehidupan di bumi. Litosfer bagian atas merupakan tempat
hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas
lithosfer. Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral
yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal
dari lithosfer bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara,
besi, nikel dan timah.
Berikut beberapa unsur
pemanfaatan litosfer :
1.
Unsur
besi dan alumunium dalam jumlah berlimpah di manfaatkan untuk keperluan
industri seperti kendaraan bermotor, peralatan rumah tangga, peralatan
elektronik dsb.
2.
Aktivitas
pertanian memanfaatkan unsur kerak benua seperti : pupuk buatan berupa NPK
(nitrogen-phospor-kalium)
3.
Berbabagi
mineral seperti intan, emas, perak dsb
4.
Unsur-unsur
tertentu yang dibutuhkan oleh manusia seperti sodium, dalam bentuk natrium
klorida (NaCl) atau garam dapur, phosfor dan kalsium.
5.
Unsur-unsur
terttentu seperti uranium yang di manfaatkan sebagai sumber energi dan pembuatan
bahan peledak.
BENTUK MUKA BUMI AKIBAT TENAGA ENDOGEN
Tenaga endogen meliputi
tektonisme, vulkanisme dan seisme, sedangkan tenaga eksogen meliputi pengikisan
dan pengendapan. Tenaga eksogen antara lain meliputi pelapukan (weathering) dan
erosi (pengikisan).
1. Bentuk muka bumi
sebagai akibat proses vulkanisme.
Vulkanisme yaitu peristiwa
yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair,
liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma
disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya
sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma
dapat berbentuk gas padat dan cair. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi
oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi).
o
Intrusi
magma
intrusi magma adalah
peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak
mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
a)
Intrusi
datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan
batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.
b)
Lakolit,
yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya
seperti lensa cembung atau kue serabi.
c)
Gang
(korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela
sela lipatan (korok).
d)
Diatroma
adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya
seperti silinder memanjang .
o
Ekstrusi
magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa
penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini
terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi . Ekstrusi magma
dapat di bedakan Menjadi:
a)
Erupsi
linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentukKerucut
gunung api.
b)
Erupsi
sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan
membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
c)
Erupsi
areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang
sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang
sangat luas.
Rangkaian dari
gunung-gunung membentuk pegunungan. Gunung
dan pegunungan terbentuk karena adanya tenaga endogen. Apabila suatu tempat di
permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma maka terbentuklah
gunung berapi.
Berdasarkan tipe letusan
gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a)
Gunungapi
Strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi
di dunia merupakan gunung berapi kerucut. Letusan pada gunung api kerucut
termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair.
Seringnya terjadi lelehan
menyebabkan lereng gunugn berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini
disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi
di sumatera, jawa, bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
b)
Gunung
api Maar.
Bentuk gunung api maar
seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung
api maar tidak banyak. Gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang
membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar
memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur
dengan kawahnya Klakah.
c)
Gunung
api perisai
Pada umumnya bentuk gunung
berapi di Indonesia adalah strato (kerucut). Gunung berapi yang pernah meletus,
umumnya berpuncak datar. Oleh karena itu, di Indonesia sering terjadi peristiwa
gunung meletus.
Material yang digunakan
oleh gunung api tersebut, antara lain:
- Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.
- Bom (batu-batu
besar)
- Slak atau terak(batu-batu yang tidka
beraturan dan
-
Lava dan
lahar, berupa material cair.
-
Eksalasi (gas) berupa
nitrogen belerang dan gas asam.
Ciri-ciri gunung api yang akan meletus, antara lain:
§
Suhu di sekitar gunung naik.
§
Mata air mejadi kering
§
Sering
mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang
disertai getaran (gempa)
§
Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan
§
Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Tanda tanda ini menandakan
intrusi magma yang terus mendesak ke permukaan, apabila desakan ini cukup kuat,
yang terjadi adalah letusan gunung berapi. Setelah terjadi letusan Gunung itu
mengalami istirahat, tetapi aktifitas gunung tersebut masih berlangsung,
sehingga suatu saat dapat mengeluarkan suatu tanda tanda aktif kembali.
material vulkanik yang terdapat pada gunung berapi setelah meletus (post vulkanik), antara lain:
§ Munculnya ekshalasi sumber gas H2
S, H2O,dan CO2 contoh di Dieng.
§ Keluarnya mata air panas seperti di Cimelati Jabar .
§ Munculnya mata air makdani ;
mata air yang mengandung belerang, contoh di Baturaden
§ Munculnya Gayser ; mata air panas yang di semburkan ke udara dengan
ketinggian mencapai 70 m. Contoh di Islandia dan Yellowstone Park (AS)
Danau vulkanik
Danau
vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat letusan
gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya, kemudian membentuk
sebuah cekungan besar, cekungan menampung air dan membentuk danau.
Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di
pucak gunung lokon di Sulawesi Utara dan Danau Kelimutu di Flores.
Keuntungan dan kerugian vulkanisme
Keuntungan :
1)
objek
wisata berupa kawah (Kawah gunung bromo ), sumber air panas yang memancar
(Yellowstone di amerika serikat, dan pelabuhan ratu di cisolok), sumber air
mineral (Maribaya di jawa barat dan Baturaden di jawa tengah)
2)
Sumber
energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.
3)
Tanah
subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.
Kerugian :
1)
Gempa
bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.
2)
Kebakaran
hutan akibat aliran lava pijar.
3)
Tebaran
abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan mengotori sarana
yang ada.
4)
Banjir
lahar dingin dapat merusak sarana dan prasarana yang ada.
2.
Bentuk Muka
akibat proses seisme
a.
Berdasarkan
penyebabnya gempa di bedakan menjadi :
-
Gempa tektonik
; gempa yang mengiringi gerakan tektonik berupa patahan atau pergeseran lapisan
batuan (dislokasi).
-
Gempa
Vulkanik ; gempa yang terjadi sebelum, pada saat dan mengiringi letusan gunung
api, maupun sesudahnya.
-
Gempa
runtuhan (terban) ; gempa yang terjadi akibat runtuhnya bagian atas rongga di
dalam litosfer atau runtuhnya massa batuan yang mengisi ruang kosong didalam litosfer.
b.
Berdasarkan
hiposentrumnya (pusat gempa) gempa dibedakan menjadi 3 gempa ;
1.
Gempa
dalam ; hiposentrumnya berada pada kedalaman 300-700 km.
2.
Gempa
intermediet ; hiposentrumnya berada pada kedalaman 100-300 km.
3.
Gempa
dangkal ; hiposentrumnya berada pada kedalaman kurang dari 100 km.
c.
Berdasarkan
episentrumnya (titik dipermukaan bumi sebagai tempat gelombang gempa di
rambatkan) gempa dibedakan menjadi 2 gempa ;
a.
Gempa
linier ; gempa yang episentrumnya berbentuk garis.
b.
Gempa
sentral ; gempa yang episentrumnya berbentuk titik.
d.
Berdasarkan
jarak episentrumnya, gempa dapat di bedakan menjadi 3 macam.
1.
Gempa
setempat ; jika jarak episentrumnya kurang dari 10.000 km.
2.
Gempa
jauh ; jika jarak episentrumnya sekitar 10.000 km.
3.
Gempa
sangat jauh ; jika jarak episentrumnya lebih 10.000 km.
e.
Berdasarkan
letak episentrumnya, gempa dapat di bedakan menjadi 2 macam.
a.
Gempa
laut.
b.
Gempa
daratan
f.
Alat
untuk mencatat gelombang gempa ; seismograf.
4.
Bentuk muka bumi akibat Diatropisme
Ditropisme adalah proses pembentukan kembali kulit bumi
pembentukan gunung-gunung, lembah-lembah, lipatan lipatan dan retakan retakan.
Proses pembentukan lembah kulit bumi tersebut karena adanya tenaga tektonik.
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi
yang menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun
vertikal. Tenaga tektonik adalah tenaga yang
berasal dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit
bumi. Gerak itu meliputi gerak orogenetik dan gerak epirogenetik. (orogenesa
dan epiro genesa).
a.
Gerak
orogenetik / orogenesis adalah
gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan disebabkan karena gerakan
dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung dalam
waktu yang singkat.
Lipatan, yaitu
gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu
yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan
atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung lipatan
dinamakan aliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan
geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah,
menggantung, isoklin dan kelopak.
Patahan yaitu gerakan pada
lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang dalam waktu yang sangat
cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah. Bagian muka
bumi yang mengalami patahan seperti graben dan horst. Horst
adalah tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben
adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.
b.
Gerak epirogenetic / epirogenesis yaitu gerak yang dapat menimbulkan permukaan
bumi turun atau naik, disebabkan karena gerakan di bumi yang lambat dan
meliputi daerah yang luas gerak epirogenetik di bedakan menjadi dua, yaitu gerak
epirogenetic positif dan gerak epiro genetic negatif.
1.)
Gerak epirogenetic positif adalah gerakan
permukaan bumi turun dan seolah olah permukaan air laut naik. Contoh, turunya
pulau-pulau di kawasan Indonesia timur (Kepulauan Maluku dan kepulauan Benda).
2.)
Gerak
epirogenetic negatif adalah gerakan permukaan bumi seolah-olah permukaan bumi
naik dan seolah olah permukaan air turun.
Dilihat dari
bentuk hasilnya, diastropisme dapat di bedakan menjadi :
a.
Sesar/faults/patahan
; suatau rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran. Di lihat dari
bagiannya, sebuah sesar terdiri atas :
1.
Gawir ;
bidang/sisi dari suatu bidang rekahan.
2.
Bidang
sesar ; bidang rekahan pada sesar.
3.
Garis
sesar/fault line
; potongan bidang sesar dengan permukaan tanah.
4.
Atap
sesar/hangingwall
; bongkah patahan yang berada di bagian atas bidang sesar.
5.
Alas
sesar/footwall
; bongka yang berada di bagian bawah bidang sesar.
Berdasarkan
arah pergeserannya sesar dapat di bedakan menjadi
-
Sesar
normal/normal
fault ; terbentuk karena atap sesar bergeser relatif turun terhadap
alas sesar.
-
Sesar
naik/reverse
fault ; terbentuk ketika atap sesar bergeser relatif keatas terhadap alas sesar.
-
Sesar
mendatar/sesar jurus mendatar/strike slip fault ; sesar yang memiliki arah
dominan horisontal.
Dalam
menentukan ada tidaknya gejala pensesaran di lapangan dapat di lihat dari :
-
Karena
adanaya pergeseran maka lapisan yang hilang akan terlihat pada bagian yang
lain.
-
Fenomena
yang mudah dilihat adanya pembelokan sungai yang tiba-tiba, jalur jalan yang
hancur, dan perbedaan vegetasi.
-
Air
terjun
-
Adanyan
goresan pada bidang sesar akibat gesekan pada proses penurunan atau penaikan.
-
Adanya
batuan yang berumur muda dan tua yang berada pada posisi berdampingan.
b.
Lipatan
dan gejala perlipatan/folds and folding
Bagian-bagian yang
membentuk struktur lipatan terdiri atas :
-
Antiklinal
; bagian dari suatu struktur lipatan yang berbentuk cembung ke atas.
-
Sinklinal
; bagian dari struktur lipatan yang berbentuk cekung keatas.
-
Sayap/limb ;
bagian dari struktur lipatan yang terlrtak miring, dimulai dari puncak suatu
antiklin sampai titik paling bawah suatu antiklin.
Secara umum di temukan
beberapa variasi lipatan diantaranya :
-
Lipatan
tegak ; lipatan dengan bidang proses vertikal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar