Untuk halalnya copy paste di wajibkan untuk comment dan join di blog kami.......terima kasih. SALAM SUKSES

Kamis, 20 Oktober 2011

Materi Geografi X Semester Genap

-->
MODUL  GEOGRAFI KELAS X
SEMESTER GENAP

BAB I
LITOSFER DAN PEDOSFER

1.      LITHOSTER
A.     Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer)
Pertama tama perlu anda ketahui bahwa kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.
Perlu dipahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya. Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
  1. Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
  2. Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
  3. Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
  1. Lapisan si-al yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan si-al (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
-          Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
-          Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
  1. Lapisan si-ma (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersifat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Semua batuan pada mulanya dari magma. Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.
Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan perhatikan uraian berikut:
a.       Batuan Beku
Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam (contohnya batu granit), dan batuan beku luar (contohnya batu andesit ). Untuk mengetahui ketepatan batuan jenis batuan harus dilakukan uji laboratorium dengan menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk kristal batuanya.
b.      Batuan sedimen
Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi dan sedimen organic. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku, contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral.
c.       Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk. Contohnya kapur (kalsit) berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit.

B.     Pemanfaatan lithosfer
Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer. Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari lithosfer bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.
Berikut beberapa unsur pemanfaatan litosfer :
1.      Unsur besi dan alumunium dalam jumlah berlimpah di manfaatkan untuk keperluan industri seperti kendaraan bermotor, peralatan rumah tangga, peralatan elektronik dsb.
2.      Aktivitas pertanian memanfaatkan unsur kerak benua seperti : pupuk buatan berupa NPK (nitrogen-phospor-kalium)
3.      Berbabagi mineral seperti intan, emas, perak dsb
4.      Unsur-unsur tertentu yang dibutuhkan oleh manusia seperti sodium, dalam bentuk natrium klorida (NaCl) atau garam dapur, phosfor dan kalsium.
5.      Unsur-unsur terttentu seperti uranium yang di manfaatkan sebagai sumber energi dan pembuatan bahan peledak.

BENTUK MUKA BUMI AKIBAT TENAGA ENDOGEN
Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme, sedangkan tenaga eksogen meliputi pengikisan dan pengendapan. Tenaga eksogen antara lain meliputi pelapukan (weathering) dan erosi (pengikisan).
1.      Bentuk muka bumi sebagai akibat proses vulkanisme.
Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi).
o   Intrusi magma
intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
a)      Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.
b)      Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
c)      Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan (korok).
d)     Diatroma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang .
o   Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi . Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi:
a)         Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentukKerucut gunung api.
b)        Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
c)         Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas.
Rangkaian dari gunung-gunung membentuk pegunungan. Gunung dan pegunungan terbentuk karena adanya tenaga endogen. Apabila suatu tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma maka terbentuklah gunung berapi.
Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a)         Gunungapi Strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung berapi kerucut. Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair.
Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunugn berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di sumatera, jawa, bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
b)        Gunung api Maar.
Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. Gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
c)         Gunung api perisai



Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut). Gunung berapi yang pernah meletus, umumnya berpuncak datar. Oleh karena itu, di Indonesia sering terjadi peristiwa gunung meletus. 
Material yang digunakan oleh gunung api tersebut, antara lain:
-    Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.
-    Bom (batu-batu besar)
-    Slak atau terak(batu-batu yang tidka beraturan dan 
-          Lava dan lahar, berupa material cair.
-          Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam.
Ciri-ciri gunung api yang akan meletus, antara lain:
§  Suhu di sekitar gunung naik.
§  Mata air mejadi kering
§  Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa)
§  Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan
§  Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Tanda tanda ini menandakan intrusi magma yang terus mendesak ke permukaan, apabila desakan ini cukup kuat, yang terjadi adalah letusan gunung berapi. Setelah terjadi letusan Gunung itu mengalami istirahat, tetapi aktifitas gunung tersebut masih berlangsung, sehingga suatu saat dapat mengeluarkan suatu tanda tanda aktif kembali. material vulkanik yang terdapat pada gunung berapi setelah meletus (post vulkanik), antara lain:
§  Munculnya ekshalasi sumber gas H2 S, H2O,dan CO2 contoh di Dieng.
§  Keluarnya mata air panas seperti di Cimelati Jabar .
§  Munculnya mata air makdani  ; mata air yang mengandung belerang, contoh di Baturaden
§  Munculnya Gayser ; mata air panas yang di semburkan ke udara dengan ketinggian mencapai 70 m. Contoh di Islandia dan Yellowstone Park (AS)  
Danau vulkanik
Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya, kemudian membentuk sebuah cekungan besar, cekungan menampung air dan membentuk danau.
Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di pucak gunung lokon di Sulawesi Utara dan Danau Kelimutu di Flores.

Keuntungan dan kerugian vulkanisme
Keuntungan :
1)      objek wisata berupa kawah (Kawah gunung bromo ), sumber air panas yang memancar (Yellowstone di amerika serikat, dan pelabuhan ratu di cisolok), sumber air mineral (Maribaya di jawa barat dan Baturaden di jawa tengah)
2)      Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.
3)      Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.
Kerugian :
1)      Gempa bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.
2)      Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar.
3)      Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan mengotori sarana yang ada.
4)      Banjir lahar dingin dapat merusak sarana dan prasarana yang ada.

2.      Bentuk Muka akibat proses seisme
a.       Berdasarkan penyebabnya gempa di bedakan menjadi :
-          Gempa tektonik ; gempa yang mengiringi gerakan tektonik berupa patahan atau pergeseran lapisan batuan (dislokasi).
-          Gempa Vulkanik ; gempa yang terjadi sebelum, pada saat dan mengiringi letusan gunung api, maupun sesudahnya.
-          Gempa runtuhan (terban) ; gempa yang terjadi akibat runtuhnya bagian atas rongga di dalam litosfer atau runtuhnya massa batuan yang mengisi ruang kosong  didalam litosfer.  
b.      Berdasarkan hiposentrumnya (pusat gempa) gempa dibedakan menjadi 3 gempa ;
1.      Gempa dalam ; hiposentrumnya berada pada kedalaman 300-700 km.
2.      Gempa intermediet ; hiposentrumnya berada pada kedalaman 100-300 km.
3.      Gempa dangkal ; hiposentrumnya berada pada kedalaman kurang dari 100 km.
c.       Berdasarkan episentrumnya (titik dipermukaan bumi sebagai tempat gelombang gempa di rambatkan) gempa dibedakan menjadi 2 gempa ;
a.       Gempa linier ; gempa yang episentrumnya berbentuk garis.
b.      Gempa sentral ; gempa yang episentrumnya berbentuk titik.
d.      Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa dapat di bedakan menjadi 3 macam.
1.      Gempa setempat ; jika jarak episentrumnya kurang dari 10.000 km.
2.      Gempa jauh ; jika jarak episentrumnya sekitar 10.000 km.
3.      Gempa sangat jauh ; jika jarak episentrumnya lebih 10.000 km.
e.       Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dapat di bedakan menjadi 2 macam.
a.       Gempa laut.
b.      Gempa daratan
f.       Alat untuk mencatat gelombang gempa ; seismograf.
4.      Bentuk muka bumi akibat Diatropisme
Ditropisme adalah proses pembentukan kembali kulit bumi pembentukan gunung-gunung, lembah-lembah, lipatan lipatan dan retakan retakan. Proses pembentukan lembah kulit bumi tersebut karena adanya tenaga tektonik.
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal. Tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi gerak orogenetik dan gerak epirogenetik. (orogenesa dan epiro genesa).
a.        Gerak orogenetik / orogenesis adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat.
Lipatan, yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung lipatan dinamakan aliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah, menggantung, isoklin dan kelopak.
Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang dalam waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah. Bagian muka bumi yang mengalami patahan seperti graben dan horst. Horst adalah tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.




b.       Gerak epirogenetic / epirogenesis yaitu gerak yang dapat menimbulkan permukaan bumi turun atau naik, disebabkan karena gerakan di bumi yang lambat dan meliputi daerah yang luas gerak epirogenetik di bedakan menjadi dua, yaitu gerak epirogenetic positif dan gerak epiro genetic negatif.
1.)     Gerak epirogenetic positif adalah gerakan permukaan bumi turun dan seolah olah permukaan air laut naik. Contoh, turunya pulau-pulau di kawasan Indonesia timur (Kepulauan Maluku dan kepulauan Benda).
2.)    Gerak epirogenetic negatif adalah gerakan permukaan bumi seolah-olah permukaan bumi naik dan seolah olah permukaan air turun.
Dilihat dari bentuk hasilnya, diastropisme dapat di bedakan menjadi :
a.       Sesar/faults/patahan ; suatau rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran. Di lihat dari bagiannya, sebuah sesar terdiri atas :
1.      Gawir ; bidang/sisi dari suatu bidang rekahan.
2.      Bidang sesar ; bidang rekahan pada sesar.
3.      Garis sesar/fault line ; potongan bidang sesar dengan permukaan tanah.
4.      Atap sesar/hangingwall ; bongkah patahan yang berada di bagian atas bidang sesar.
5.      Alas sesar/footwall ; bongka yang berada di bagian bawah bidang sesar.
Berdasarkan arah pergeserannya sesar dapat di bedakan menjadi
-          Sesar normal/normal fault ; terbentuk karena atap sesar bergeser relatif turun terhadap alas sesar.
-          Sesar naik/reverse fault ; terbentuk ketika atap sesar bergeser relatif keatas  terhadap alas sesar.
-          Sesar mendatar/sesar jurus mendatar/strike slip fault ; sesar yang memiliki arah dominan horisontal.

Dalam menentukan ada tidaknya gejala pensesaran di lapangan dapat di lihat dari :
-          Karena adanaya pergeseran maka lapisan yang hilang akan terlihat pada bagian yang lain.
-          Fenomena yang mudah dilihat adanya pembelokan sungai yang tiba-tiba, jalur jalan yang hancur, dan perbedaan vegetasi.
-          Air terjun
-          Adanyan goresan pada bidang sesar akibat gesekan pada proses penurunan atau penaikan.
-          Adanya batuan yang berumur muda dan tua yang berada pada posisi berdampingan.    
b.      Lipatan dan gejala perlipatan/folds and folding
Bagian-bagian yang membentuk struktur lipatan terdiri atas :
-          Antiklinal ; bagian dari suatu struktur lipatan yang berbentuk cembung ke atas.
-          Sinklinal ; bagian dari struktur lipatan yang berbentuk cekung keatas.
-          Sayap/limb ; bagian dari struktur lipatan yang terlrtak miring, dimulai dari puncak suatu antiklin sampai titik paling bawah suatu antiklin.
Secara umum di temukan beberapa variasi lipatan diantaranya :
-          Lipatan tegak ; lipatan dengan bidang proses vertikal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar